Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

RUANG LINGKUP MANAJMEN PENDIDIKAN

KURIKULUM DAN KEMAHASISWAAN

Makalah ini dibuat dan di ajukan untuk memenuhi tugas kelompok

Pada mata kuliah Menejmen Pendidikan

Dosen Pengampu:

Rohana,M.Ip

Oleh:

Kelompok 4

 Muhammad Bayu Lutfi:210101202


 Nurfiya Syahrani :210101201
 Kaspul Asror : 210101186
 Astrit Ochtafia Messu : 210101200

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah,merupakan satu kata yang sangat pantas kepada Allah


SWT,yang karena limpahan karunianya maka kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “Ruang Lingkup Manajemen Pendikan Kurikulum“Ruang Lingkup
Manajemen Pendikan Kurikulum. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa di UNIVERSITAS ISLAM
NEGRI MATARAM.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah


membanatu sekaligus membimbing kami dalam menghadapi berbagai tantangan
dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa masih sangat banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini meskipun kami telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan keritik dan saran yang bersifat
membangun,yang sangat kami harapkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif
dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Mataram,04 Maret 2022

penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini sektor pendidikan memang sangat di butuhkan perkembangannya, karena


majunya sebuah negara di nilai dari majunya sektor pendidikan yang ada di wilayah
tersebut. Maka dari itu kita perlu melakukan sebuah skema/rancangan agar kita mempu
menumbuhkan minat pendidikan di antaranya memanajmen kurikulum,memanajmen
kesiswaan,manajmen sumber daya pendidikan manusia,manajmen sarana dan prasarana
pendidikan,manajmen keuangan,manajmen ketatausahaan,manajmen humas.

Dapat kita ketahui pendidikan adalah suatu proses terus menerus yang menghantarkan
manusia ke arah kedewasaan, yaitu dalam arti kemempuan untuk memperoleh
pengetahuan, pengembangan kemampuan/keterampilan, mengubah sikap serta
kemempuan mengarahkan diri sendiri, baik di bidang pengetahuan, keterampilan, serta
dalam memakai proses pendewasaan itu sendiri dan kemempuan menilai. Pendidikan
adalah kata kunci dalam setiap usaha meningkatkan kualitas kehidupan manusia, dimana
didalamnya memiliki peran dan objek untuk memanusiakan manusia. Karna itulan fokus
pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian yang unggul dalam menitikberatkan
pada proses pematangan kualitas logika, hati, akhlak dan iman. Puncak pendidikan adalah
tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup.

Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan, sekolah sebagai sebuah system


seharusnya memiliki sebuah mekanisme yang mampu mengatur dan mengoptimalkan
berbagai komponen dan sumber daya pendidikan yang ada, dalam dunia pendidikan hal
ini disebut manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian usaha-usaha
personalia pendidikan untuk mendayagunakan semua sumber daya dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. sumber daya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Sumber daya yang dimaksud meliputi daya manusia (seperti siswa, guru, kepala sekolah,
dan tenaga kependidikan lainnya) dan sumber daya lainnya (meliputi uang,
peralatan.perlengkapan, bahan, bangunan, dan sebagainya).

Siswa selain sebagai salah satu sumber daya pendidikan, ia juga merupakan masukan
(input) utama atau bahan mentah (raw input) bagi proses pendidikan. Tujuan sekilah

1
didirikan, kurikulum disusun, guru diangkat serta sarana dan prasaranapendidikan
diadakan semuanya untuk kepentingan siswa atau anak didik sesuia dengan kebutuhan
dan perkembangannya. Setiap anak didik mempunyai kebutuhan dan mengalami
perkembangan yang tidak samasehingga sekolah perlu menyelenggarakan berbagai
program sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan tersebut. Agar program
yang telah di susun, guru yang telah di angkat, dan sarana dan prasarana dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin, siswa perlu di mana sedemikian rupa sehingga tujuan
pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efesien. Melihat pentingnya manajemen
kesiswaan sebagai bagian dari manajemen pendidikan, penulis bermaksud membahas
lebih rinci lagi mengenai manajemen kesiswaan, yang meliputi: pengertian, ruang
lingkup, tujuan, fungsi, prinsip-prinsip, tugas manajemen kesiswaan, dan implementasi
manajemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari kurikulum dan manjemen kurikulum?
2. Bagaiman konsep manajmen pendidikan kurikulum?
3. Bagaimanakah 1prosedur manajmen pendidikan kurikulum?
4. Bagaimanakah pendekatan kurikulum pendidikan?
5. Apa pengertian dari manejemen kesiswaan ?
6. Bagaimana konsep manajemen kesiswaan?
7. Bagaimana ruang lingkup manajemen kesiswaan ?
8. Bagaimana Implementasi manajemen kesiswaan disekolah ?
9. Bagaimana Fungsi dan prinsip dasar manajemen kesiswaan?
10. Bagaimana tugas manajemen kesiswaan?

C. Tujuan

1. Mahasiswa Mengetahui pengertian manajemen pendidikan kurikulum


2. Mahasiswa Mengetahui konsep manajmen pendidikan kurikulum
3. Mengetahui prosedur manajmen pendidikan kurikulum
4. Mengetahui pendekatan kurikulum pendidikan
5. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu manajemen kesiswaan
6. Mahasiswa dapat mengetahui konsep manajemen kesiswaan
7. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup manajemen kesiswaan
8. Mahasiswa dapat mengetahui implementasi manajemen kesiswaan di sekolah
9. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan prinsip dasar manajemen kesiswaan
10. Mahasiswa dapat mengetahui tugas manajemen kesiswaan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk
memperoleh ijasah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 mendefinisikan kurikulum
sebagai “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga
kurikulum merupakan rencana pembelajaran yang berisikan tujuan, isi dan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Menurut Sukmadinata dalam Hermino (2014:32) mengemukkan bahwa ada tiga


konsep tentang kurikulum, yaitu kurikulum sebagai subtansi, sebagai sistem dan
sebagai bidang studi. Konsep kurikulum adalah :

a) Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu subtansi dipandang orang sebagai suatu
rencana kegiatan belajar, bagi murid-murid disekolah, atau suatu pernangkat
tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu
dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-
mangajar, jadwal dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup
tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi ataupun seluruh negara.
b) Kurikulum sebagai suatu sistem, sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem
persekolahan, sistem pendidikan bahakan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia
c) Kurikulum sebagai bidang studi, ini merupakan bidang kajian para
ahli kurikulum dan ahli pendididkan dan pengajaran. Tujuan
kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang
kurikulum dan sistem kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan
berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemuka hal-hal baru yang
dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi
kurikulum.

4
2. Prosedur Manajemen Kurikulum
a. Perencanaan Kurikulum
Meneurut kauffman dalam Purwanto dalam Hermino (2014:38) perencanaan
adalah proses penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalam dan sumber yang diperlukan untuk seefisien dan seefektif mungin.
Perencanaan harus disusun sebelum pelaksanaan fungsi-fungsi menajemen lainnya
sebab menentukan kerangka untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Perencanaan kurikulum merupakan proses yang melibatkan kegiatan pengumpulan,
penyortiran, sintesis dan seleksi informasi yang relevan dari berbagai sumber.
Adapun prinsip-prinsip kurikulum adalah sebagai berikut:
1) Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum

Menurut Hamalik (2016:172) semua jenis perencanaan kurikulum terjadi pada


semuatingkat pendidikan dan disesuaikan dengan tingkat kelas. Secara umum,
sebuah perencanaan kurikulum yang realistis disusun berdasarkan prinsip-prinsip
berikut :

 Prinsip 1, perencanaan kurikulum berkenaan dengan


pengalaman-pengalaman para siswa.
 Prinsip 2, perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan
berbagai keputusan tentang konten dan proses.
 Prinsip 3, perncanaan kurikulum mengandung keputusankeputusan tentang
berbagai isu dan topik.
 Prinsip 4, perencanaan kurikulum melibatkan banyak
kelompok.
 Prinsip 5, perencanaan kurikulum dilaksanakan pada
berbagai tingkatan (level)
 Prinsip 6, perncanaan kurikulum adalah sebuah proses
yang berkelanjutan.
2) Karekteristik Perencanaan Kurikulum
Aspek-aspek yang menjadi karakteristik perencanaan kurikulum
tersebut adalah sebagai berikut :

5
 Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang berbagai
hal yang menjadikan kehidupan menjadi lebih baik, karakteristik masyarakat
sekarang dan masa depan, serta keutuhan dasar manusia.
 Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang komprehensif,
yang mempertimbangkan dan mengodinasi unsur esensial belajar-mengajar
efektif.
 Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasif. Pendidikan harus
responsif terhadap kebutuhan individu siswa, untuk membantu siswa tersebut
menuju kehidupan yang kondusif.
 Tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan kebutuhan dan
minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
 Rumusan berbagai tujuan pendekatan haus diperjelas dengan ilustrasi kongkrit,
agar dapat digunakan dalam pengembangan rencana kurikulum yang spesifik.
 Masyarakat luas mempunyai hak dan tanggung jawab untuk mengetahui
berbagai hal yang ditujuakan bagi anakanak mereka melalui perumusan tujuan
pendidikan.
 Dengan kaahlian profesional mereka, pendidik berhak dan bertanggung jawab
mengidentifikasi program sekolah yang akan membimbing siswa ke arah
pencapaian tujuan pendidikan.
 Perncanaan dan pengembangan kurikulum paling efektif jika dikerjakan seca

b. Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Pendekatan dalam pengembangan kurikulum merefleksikan pandangan


seseorang terhadap sekolah dan masyarakat. Para pendidik umumnya tidak berpegang
pada salah satu pendekatan secara murni tetapi menganut beberapa pendekatan yang
sesuai. Pendekatan dalam pengembangan kurikulum mempunyai arti yang sangat
luas. kurikulum dapat dikategorikan kedalam emapat kategori umum, yaitu
Humanistik, rekonstruksi sosial, teknologi dan akademik. Masing-masing kategori
memiliki perbedaan dalam hal apa yang harus diajarkan, oleh siapa diajarkan, kapan
dan bagaimana mengajarkannya.

6
1) Kurikulum Humanistik

Konsep kurikulum humanistik lebih mengarah pada kurikulum yang dapat


memuaskan setiap individu, agar mereka dapat mengaktulisasikan dirinya sesuai
dengan potensi dan keunikan masing-masing. Untuk perkembangan individu
peserta didik itu selanjutnya. Oleh karna itu, peran guru yang diharapkan dalah
sebagai berikut:

 Mendengar pandangan realitas peserta didik secara komprehensif


 Menghormati individu peserta didik
 Tampil alamiah, otentik dan tidak dibuat-buat. Pada kurikulum ini, guru
diharapkan mengetahui respon peserta didik terhadap kegiatan mengajar.
2) Kurikulum Akademik

Kurikulum akademis bersumber dari pendidikan klasik yang berorientasi pada


masa lalu. Fungsi pendidikan memelihara dan mewariskan hasil-hasil budaya
masa lalu tersebut. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Belajar
adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya. Orang yang berhasil dalam
belajar adalah orang yang menguasai seluruh atau sebagian besar isi pendidikan
yang diberikan atau disiapkan oleh guru. Teknologi berperan dalam meningkatkan
kualitas kurikulum, dengan memberi kontribusi mengenai keefektifan
instruksional, tahapan instrusksional dan memantau perkembangan peserta didik

3) Kurikulum Teknologi

Dalam pendidikan, teknologi sudah dikenal dalam bentuk pembelajaran


beerbasis komputer, sistem pembelajaran individu, serta kaset atau video
pembelajaran. Banyak yang kurang mengetahui bahwa teknologi sangat
membantu dalam menganalisis maslah kurikulum, dalam hal pembuatannya,
implementasi, evaluasi dan pengelolaan instruksional.

4) Kurikulum Rekonstruksi Sosial

Kurikulum rekonstruksi sosial berbeda dengan model-model kurikulum


lainnya. Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada problema-problema
yang dihadapi dalam masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran
pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri,

7
melainkan kegiatan bersama, interaksi, kerja sama (guru-siswa, siswa-siswa,
siswa-lingkungan, siswa-sumber belajar lainnya).

c. Perencanaan Pengajaran
1) Tujuan dan Fungsi Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya bertujuan memberi pegangan bagi para pihak yang
terkait mulai dari level para pengambil kebijakan sampai pelaksana dilapanagan
agar mengetahui arah yang dituju untuk mengurangi dampak perubahan,
mengurangi pemborosan dan kesia-siaan, serta menetapkan acuan yang
memudahkan pengawasan.

2) Implementasi Kurikulum

Implementasi ini juga sekaligus merupakan penelitian lapangan untuk


keperluan validasi sistem kurikulum itu. Tahapan-tahapan Implementasi
Kurikulum Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu
pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Tahapan-
tahapan Implementasi Kurikulum Implementasi kurikulum mencakup tiga
kegiatan pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi

 Pengembangan program mancakup program tahunan, semester, bulanan,


mingguan dan harian. Selain itu juga ada program bimbingan dan konseling
atau program remedial.

 Pelaksanaan pembelajaran. Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses


interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

 Evaluasi proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum


catur wulan/semester serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup
penilaian keseluruha secara utuh untuk keperluan avaluasi pelaksanaan
kurikulum.

8
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:

 Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan, sifat
dan sebagainya.
 Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi
kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya penyediaan
buku kurikulum dan berbagai kegiatan lain yang dapat mendorong penggunaan
kurikulum di lapangan.
 Karakteristik pngguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan serta
nilai sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran.

e. Evaluasi Kurikulum
a) Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dan memutuskan apakah
program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula. Prinsip-prinsip
Evaluasi Kurikulum:
 Tujuan tertentu
 Berifat objektif
 Bersifat koprehensif
 Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan.
 Efisien
 Berkesinambungan
b) Komponen Desain Evaluasi

Perlu membuat rencana rincian desain yang lengkap dalam upaya


implementasi evaluasi. Rencana tersebut terdiri atas beberapa komponen berikut:
Penentuan garis besar evaluasi
Pengumpulan informasi
Organisasi informasi
Analisis informasi
Pelaporan informasi
Administrasi evaluasi

f. Pengambangan Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai secara nasional,
yang dilandari oleh filsafah suatu negara. Sifat tujuan ini ideal, komprehensip, utuh
dan menjadi induk bagi tujuan-tujuan yang ada dibawahnya.

9
a) Tujuan kurikuler
Tujuan ini umumnya dirumuskan dalam bentuk tujuan-tujuan kompetensi. Tujuan
Instruksional
 Kompetensi lulusan berisikan seperangkat kompetensi yang harus dikuasai
lulusan, yang menggambarkan profil lulusan.
 Kompetensi lulusan menggambarkan berbagai aspek kompetensi yang harus
dikuasai,yangmencakup aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
 Kompetensi lulusan berdasarkan visi dan misi lembaga penyelenggara
pendidikan, tuntutan masyarakat, perkembangan IPTEK, masukan dari kalangan
profesi, hasil analisis tugas dan predisi tantangan mandatang.

b) Tujuan Instruksional
Tujuan tingkah laku
Tujuan penampilan
Tujuan ekspresif
Tujuan berdasarkan taksonomi bloom

B. MANAJEMEN KESISWAAN
1) Pengertian manajemen kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta
didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk
pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara
operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
melalui proses pendidikan di sekolah.
2) Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan
Ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan kesiswaan, termasuk didalamnya adalah pengembangan program
kesiswaan
b. Penerimaan peserta didik
c. Orientasi siswa baru
d. Mengatur kehadiran, ketidak hadiran siswa di sekolah

10
e. Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar
mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentingan promosi
peserta didik
f. Mengatur kenaikan tingkat siswa
g. Mengatur siswa yang mutasi dan drop out
h. Mengatur kode etik dan disiplin siswa
i. Mengatur layanan siswa yang meliputi :
 a Layanan kepenasehatan
 Layanan biumbingan dan konseling siswa
 Layanan kesehatan baik fisik maupun mental
 Layanan kafetaria
 Layanan koperasi
 Layanan perpustakaan
 Layanan laboratorium
 Layanan asrama
 Layanan transportasi
j. Mengatur organisasi siswa yang meliputi :
 Organisasi pramuka di sekolah
 Klub olah raga
 Klub kesenian
 Kelompok studi
 Peringatan hari besar
3) Tujuan Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mangatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancer, tertib dan
teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Adapun tujuan mengenai
manjemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah adalah:
o Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa
o Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan
minat siswa
o Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa
o Dengan terpenuhinya 1, 2 dan 3 di harapkan siswa dapat mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan hidup; dapat berlanjut dengan lebih baik dan tercapai cita-cita
mereka.
11
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pertumbuhan anak, tetapi
juga sikap kepribadian, serta aspek social emosional, sisamping ketrampilan-
ketrampilan lain. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu
pengetahuan, tetapi member bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang
bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk
kepentingan tersebut, dipeprlikan data yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu,
di sekolah perlu pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan dalam bentuk buku induk,
buku Ikapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siswa, buku rapor, daftar
kenaikan kelas, buku mutasi dan sebagainya.

4) Fungsi Manajemen Kesiswaan


Adapun mengenai fungsi manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
 Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individual: kemampuan umum
(kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
 Funngsi yang berkenaan dengan pengembangan sosial: sosialisasi dengan sebaya,
keluarga dan lingkungan sosial (sekolah dan masyarakat).
 Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan: tersalur hobi,
kesenangan dan minatnya.
 Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan, agar siswa
sejahtera dalam hidupnya.

5) Prinsip Dasar Manajemen Kesiswaan


Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar yaitu:
o Siswa harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek, sehingga harus
didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan mengambil keputusan
yang terkait dengan kegiatan mereka.
o Kondisi siswa sanagt beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual,
sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu deperlukan wahana kegiatan
yang beragam, sehimgga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara
optimal.

12
o Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan
Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga
ranah efektif, dan psikomotor.
6) Tugas Manajemen Kesiswaan

Untuk mewujudkan tugas manajemen kesiswaan, sedikitnya memiliki tiga tugas utama
yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Penerimaan murid baru


Penerimaan murid baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama
dilakukan yang biasanya dengan mengadakan seleksi calon murid. Pengelolaan
penerimaan murid baru ini harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga mengajar
belajar sudah dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru.

Menurut Ismed Syarief Cs. (1976: 25-20) langkah-langkah penerimaan murid


baru pada garis besarnya adalah sebagai berikut :

o Membentuk panitia penerimaan murid


o Menentukan syarat pendaftaran calon murid
o Menyediakan formulir pendaftaran
o Pengumuman pendaftaran calon
o Menyediakan buku pendaftaran
o Waktu nendaftaran
o penentuan calon yang diterima
b. Pencatatan murid dalam buku induk

Murid yang baru perlu dicatat segera dalam buku besar biasa disebut buku
induk atau buku pokok. Catatan dalam buku induk harus lengkap melipupti data
dan identitas murid. Buku induk merupakan kkumpulan daftar nama murid
sepanjang masa dari sekolah itu. Di samping identitas murid, dalam buku induk
juga berisi prestasi belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia
belajar di sekolah tersebut.

13
c. Buku klaper

Bukku ini berfungsu untuk membantu buku induk memuat data murid yang
penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap
buku itu. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data
murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan
diketemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menerut abjad.

d. Tata tertib murid

Menurut instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1 Mei 1974, No


14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan
sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya. Pada
dasarnya tata tertib untuk murid adalah sebagai berikut:

 Tugas dan kewajiban dalam kegiatan intra sekolah


 Murid harus datang di sekolah sebelum pelajaran di mulai
 Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan jadwal sebelum
pelajaran itu di mulai
 Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat istirahat kecuali
jika keadaan tidak mengizinkan misalnya hujan
 Murid boleh pulang jika pelajaran telah selesai
 Murid wajib menjaga kebersihan dan keindahan sekolah
 Murid wajib berpakaian rapi dan sopan, dan sesuai dengan yang di
tetapkan sekolah
 Murid harus memperhatikan kegiatan ekstra kurikuler seperti kepramukaan,
kesenian, palang merah remaja, dan sebagainya.
 Larangan-larangan yang harus di perhatikan
 Meninggalkan sekolah / jam pelajaran tanpa izin dari kepala sekolah atau
guru yang bersangkutan
 Merokok di sekolah
 Berpakaian tidak senonoh atau bersolek yang berlebihan
 Kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran
 Sangsi bagi murid dapat berupa:
 Peringatan lisan secara langsung

14
 Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua
 Dikeluarkan sementara (di skir)
 Dikeluarkan dari sekolah

7) Implementasi Manajemen Kesiswaan di Sekolah

Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berhubungan dengan
manajemen kesiswaan adalah memberikan layanan kepada siswa dengan cara
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang
telah di tetapkan sebelumnya secara efektif dan efesien. Adapun kegiatan yang harus
dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen kesiswaan dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian utama, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa dan
pemantapan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa melalui program disekolah.
Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang
baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan
oleh sekolah tersebut. Kegiatan ini mewarnai kesibukan sekolah menjelang tahun
ajaran baru, dimana kepala sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan yang di
jadikan sebagai penerima siswa baru. Dalam hal ini kepala sekolah dapat berpedoman
pada pedoman penerimaan siswa baru yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah. Kegiatan selanjutnya setelah penerimaan siswa baru adalah pendataan
siswa.

Data ini sangat di perlukan untuk melaksanakan program bimbingan dan


penyuluhan jika siswa menemui kesulitan dalam belajar, member pertimbangan
terhadap prestasi belajar siswa, memberikan saran kepada orang tua tentang prestasi
belajar siswa, pindah sekolah dan lain sebagainya. Selain hal tersebut diatas ada
beberapa kegiatan yang lain yang harus dilakukan ketika penerimaan siswa baru yaitu
meliputi: penetapan daya tampung sekolah, penetapan syarat-syarat bagi calon siswa
untuk dapat diterima di sekolah yang bersangkutan dan pembenttukan panitia
penerimaan siswa baru. Kegiatan selanjutnya yang harus di lakukan oleh kepala
sekolah dalam kegiatannya dengan manajemen kesiswaan ialah pembinaan siswa.
Pembinaan siswa adalah pembinaan layanan kepada siswa baik didalam maupun di
luar jam pelajarannya di kelas. Dalam pembinaan siswa di laksanakan dengan
menciptakan kondisi atau membuat siswa dasar akan tugas-tugas belajar mereka.
Dalam hal ini langkah-langkah yang di lakukan oleh seorang kepala sekolah adalah

15
memberikan orientasi kepada siswa baru, mengatur dan mencatat kehadiran siswa,
mencatat prestasi dan kegiatan yang di raih dan dilakukan oleh siswa dan mengatur
disiplin siswa selaku peserta didik di sekolah.

Disamping itu seorang kepala sekolah juga dituntut untuk


melakukanpemantapan program siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya belajar
siswa. Apabila siswa telah selesai dan telah menamatkan studinya, lulus semua mata
pelajaran denga memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat
belajar dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan melaksanakan tugas-tugas tersebut,
seorang kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus melakukan hal-hal berikut ini
yaitu meliputi pengelolaan perencanaan kesiswaan, mengadakan pembinaan dan
pengembangan kegiatan siswa serta mengevaluasi kegiatan ekstra kurikuler.

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Didalam suatu organisasi kita akan dihadapkan pada kata “memanage” suatu
kegiatan/ aktivitas berdasarkan apa yang telah direncanakan. Semua kegiatan yang telah
terencana akan dilakukan dengan tahapan yang benar, hal ini diperlukan agar suatu kegiatan
dapat terarah dan terukur hasilnya. “manajemen” yaitu suatu proses bagaimana
merencanakan, mengorganisasikan/mengarahkan, melaksanakan hingga mengendalikan
aktivitas dalam mencapai sasaran organisasi dengan mengoptimalkan seluruh potensi dan
sumberdaya organisasibaik di sektor prndidikan atau sektor pengembangan yang lain sesuai
dengan yang di harapkan.

 Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik tersebut dari suatu sekolah
 Ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah: perencanaan kesiswaan,
penerimaan peserta didik, Orientasi siswa baru, mengatur kehadiran, ketidak hadir siswa
disekolah, mengatur evaluasi peserta didik, mengatur kenaikan tingkat siswa, mengatur
siswa yang mutasi dan drop out, mengatur kode etik dan disiplin siswa, mengatur layanan
siswa.
 Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran disekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur,
serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.
 Fungsi manajemen kesiswaan adalah fungsi yang berkenaan dengan pengembangan
individualitas, pengembangan sosial, penyaluran aspirasi dan harapan, pemenuhan
kebutuhan dan kesejahteraan.
 Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu: Siswa harus
diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, kondisi siswa sangat beragam, siswa
hanya termotivasi belajar, pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah
kognitif, tetapi juga ranah efektif, dan psokomotor.
 Tugas manajemen kesiswaan adalah: penerimaan murid baru, mencatat murit dalam buku
induk, buku klaper, dan tata tertib murid.

17
Saran

Sesuai dengan kesimpulan di atas sebelum memulai segala sesuatu perlu kita atur atau
menyusun skema agar hasinya oftimal sesuai dengan yang di harapkan terutama dalam
membuat kurikulum dan menerepkan manajemen sesua dengan strukturnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dedi Lazuardi. (2017). Manajemen Kurikulum sebagai Pengembangan Tujuan Pendidikan.


Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 99–112.

Kristiawan, M., Safitri, D., & Rena Lestari. (2017). Manajemen Pendidikan. Deepublish.

Hermino, Agustinus. 2014. Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter. Bandung. Alfabeta

Mulyasa, E, 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda


karya

Muhaimin et. al, 2007. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di


Sekolah, Madrasah Serta Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Heriani, 2013. Manejemen pendidikan banda aceh oktober 2013

https://pojokpendidikan.or.id/manajemen-kesiswaan-pengertian-dan-tujuan/

18

Anda mungkin juga menyukai