Dosen Pengampu:
Rohana,M.Ip
Oleh:
Kelompok 4
2022
KATA PENGANTAR
Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif
dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.
penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dapat kita ketahui pendidikan adalah suatu proses terus menerus yang menghantarkan
manusia ke arah kedewasaan, yaitu dalam arti kemempuan untuk memperoleh
pengetahuan, pengembangan kemampuan/keterampilan, mengubah sikap serta
kemempuan mengarahkan diri sendiri, baik di bidang pengetahuan, keterampilan, serta
dalam memakai proses pendewasaan itu sendiri dan kemempuan menilai. Pendidikan
adalah kata kunci dalam setiap usaha meningkatkan kualitas kehidupan manusia, dimana
didalamnya memiliki peran dan objek untuk memanusiakan manusia. Karna itulan fokus
pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian yang unggul dalam menitikberatkan
pada proses pematangan kualitas logika, hati, akhlak dan iman. Puncak pendidikan adalah
tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup.
Siswa selain sebagai salah satu sumber daya pendidikan, ia juga merupakan masukan
(input) utama atau bahan mentah (raw input) bagi proses pendidikan. Tujuan sekilah
1
didirikan, kurikulum disusun, guru diangkat serta sarana dan prasaranapendidikan
diadakan semuanya untuk kepentingan siswa atau anak didik sesuia dengan kebutuhan
dan perkembangannya. Setiap anak didik mempunyai kebutuhan dan mengalami
perkembangan yang tidak samasehingga sekolah perlu menyelenggarakan berbagai
program sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan tersebut. Agar program
yang telah di susun, guru yang telah di angkat, dan sarana dan prasarana dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin, siswa perlu di mana sedemikian rupa sehingga tujuan
pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efesien. Melihat pentingnya manajemen
kesiswaan sebagai bagian dari manajemen pendidikan, penulis bermaksud membahas
lebih rinci lagi mengenai manajemen kesiswaan, yang meliputi: pengertian, ruang
lingkup, tujuan, fungsi, prinsip-prinsip, tugas manajemen kesiswaan, dan implementasi
manajemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari kurikulum dan manjemen kurikulum?
2. Bagaiman konsep manajmen pendidikan kurikulum?
3. Bagaimanakah 1prosedur manajmen pendidikan kurikulum?
4. Bagaimanakah pendekatan kurikulum pendidikan?
5. Apa pengertian dari manejemen kesiswaan ?
6. Bagaimana konsep manajemen kesiswaan?
7. Bagaimana ruang lingkup manajemen kesiswaan ?
8. Bagaimana Implementasi manajemen kesiswaan disekolah ?
9. Bagaimana Fungsi dan prinsip dasar manajemen kesiswaan?
10. Bagaimana tugas manajemen kesiswaan?
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk
memperoleh ijasah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 mendefinisikan kurikulum
sebagai “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga
kurikulum merupakan rencana pembelajaran yang berisikan tujuan, isi dan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
a) Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu subtansi dipandang orang sebagai suatu
rencana kegiatan belajar, bagi murid-murid disekolah, atau suatu pernangkat
tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu
dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-
mangajar, jadwal dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup
tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi ataupun seluruh negara.
b) Kurikulum sebagai suatu sistem, sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem
persekolahan, sistem pendidikan bahakan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia
c) Kurikulum sebagai bidang studi, ini merupakan bidang kajian para
ahli kurikulum dan ahli pendididkan dan pengajaran. Tujuan
kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang
kurikulum dan sistem kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan
berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemuka hal-hal baru yang
dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi
kurikulum.
4
2. Prosedur Manajemen Kurikulum
a. Perencanaan Kurikulum
Meneurut kauffman dalam Purwanto dalam Hermino (2014:38) perencanaan
adalah proses penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalam dan sumber yang diperlukan untuk seefisien dan seefektif mungin.
Perencanaan harus disusun sebelum pelaksanaan fungsi-fungsi menajemen lainnya
sebab menentukan kerangka untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Perencanaan kurikulum merupakan proses yang melibatkan kegiatan pengumpulan,
penyortiran, sintesis dan seleksi informasi yang relevan dari berbagai sumber.
Adapun prinsip-prinsip kurikulum adalah sebagai berikut:
1) Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum
5
Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang berbagai
hal yang menjadikan kehidupan menjadi lebih baik, karakteristik masyarakat
sekarang dan masa depan, serta keutuhan dasar manusia.
Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang komprehensif,
yang mempertimbangkan dan mengodinasi unsur esensial belajar-mengajar
efektif.
Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasif. Pendidikan harus
responsif terhadap kebutuhan individu siswa, untuk membantu siswa tersebut
menuju kehidupan yang kondusif.
Tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan kebutuhan dan
minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
Rumusan berbagai tujuan pendekatan haus diperjelas dengan ilustrasi kongkrit,
agar dapat digunakan dalam pengembangan rencana kurikulum yang spesifik.
Masyarakat luas mempunyai hak dan tanggung jawab untuk mengetahui
berbagai hal yang ditujuakan bagi anakanak mereka melalui perumusan tujuan
pendidikan.
Dengan kaahlian profesional mereka, pendidik berhak dan bertanggung jawab
mengidentifikasi program sekolah yang akan membimbing siswa ke arah
pencapaian tujuan pendidikan.
Perncanaan dan pengembangan kurikulum paling efektif jika dikerjakan seca
6
1) Kurikulum Humanistik
3) Kurikulum Teknologi
7
melainkan kegiatan bersama, interaksi, kerja sama (guru-siswa, siswa-siswa,
siswa-lingkungan, siswa-sumber belajar lainnya).
c. Perencanaan Pengajaran
1) Tujuan dan Fungsi Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya bertujuan memberi pegangan bagi para pihak yang
terkait mulai dari level para pengambil kebijakan sampai pelaksana dilapanagan
agar mengetahui arah yang dituju untuk mengurangi dampak perubahan,
mengurangi pemborosan dan kesia-siaan, serta menetapkan acuan yang
memudahkan pengawasan.
2) Implementasi Kurikulum
8
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum
Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan, sifat
dan sebagainya.
Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi
kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya penyediaan
buku kurikulum dan berbagai kegiatan lain yang dapat mendorong penggunaan
kurikulum di lapangan.
Karakteristik pngguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan serta
nilai sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran.
e. Evaluasi Kurikulum
a) Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dan memutuskan apakah
program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula. Prinsip-prinsip
Evaluasi Kurikulum:
Tujuan tertentu
Berifat objektif
Bersifat koprehensif
Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan.
Efisien
Berkesinambungan
b) Komponen Desain Evaluasi
Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai secara nasional,
yang dilandari oleh filsafah suatu negara. Sifat tujuan ini ideal, komprehensip, utuh
dan menjadi induk bagi tujuan-tujuan yang ada dibawahnya.
9
a) Tujuan kurikuler
Tujuan ini umumnya dirumuskan dalam bentuk tujuan-tujuan kompetensi. Tujuan
Instruksional
Kompetensi lulusan berisikan seperangkat kompetensi yang harus dikuasai
lulusan, yang menggambarkan profil lulusan.
Kompetensi lulusan menggambarkan berbagai aspek kompetensi yang harus
dikuasai,yangmencakup aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Kompetensi lulusan berdasarkan visi dan misi lembaga penyelenggara
pendidikan, tuntutan masyarakat, perkembangan IPTEK, masukan dari kalangan
profesi, hasil analisis tugas dan predisi tantangan mandatang.
b) Tujuan Instruksional
Tujuan tingkah laku
Tujuan penampilan
Tujuan ekspresif
Tujuan berdasarkan taksonomi bloom
B. MANAJEMEN KESISWAAN
1) Pengertian manajemen kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta
didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk
pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara
operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
melalui proses pendidikan di sekolah.
2) Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan
Ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan kesiswaan, termasuk didalamnya adalah pengembangan program
kesiswaan
b. Penerimaan peserta didik
c. Orientasi siswa baru
d. Mengatur kehadiran, ketidak hadiran siswa di sekolah
10
e. Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar
mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentingan promosi
peserta didik
f. Mengatur kenaikan tingkat siswa
g. Mengatur siswa yang mutasi dan drop out
h. Mengatur kode etik dan disiplin siswa
i. Mengatur layanan siswa yang meliputi :
a Layanan kepenasehatan
Layanan biumbingan dan konseling siswa
Layanan kesehatan baik fisik maupun mental
Layanan kafetaria
Layanan koperasi
Layanan perpustakaan
Layanan laboratorium
Layanan asrama
Layanan transportasi
j. Mengatur organisasi siswa yang meliputi :
Organisasi pramuka di sekolah
Klub olah raga
Klub kesenian
Kelompok studi
Peringatan hari besar
3) Tujuan Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mangatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancer, tertib dan
teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Adapun tujuan mengenai
manjemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah adalah:
o Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa
o Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan
minat siswa
o Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa
o Dengan terpenuhinya 1, 2 dan 3 di harapkan siswa dapat mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan hidup; dapat berlanjut dengan lebih baik dan tercapai cita-cita
mereka.
11
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pertumbuhan anak, tetapi
juga sikap kepribadian, serta aspek social emosional, sisamping ketrampilan-
ketrampilan lain. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu
pengetahuan, tetapi member bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang
bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk
kepentingan tersebut, dipeprlikan data yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu,
di sekolah perlu pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan dalam bentuk buku induk,
buku Ikapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siswa, buku rapor, daftar
kenaikan kelas, buku mutasi dan sebagainya.
12
o Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan
Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga
ranah efektif, dan psikomotor.
6) Tugas Manajemen Kesiswaan
Untuk mewujudkan tugas manajemen kesiswaan, sedikitnya memiliki tiga tugas utama
yang harus diperhatikan, yaitu :
Murid yang baru perlu dicatat segera dalam buku besar biasa disebut buku
induk atau buku pokok. Catatan dalam buku induk harus lengkap melipupti data
dan identitas murid. Buku induk merupakan kkumpulan daftar nama murid
sepanjang masa dari sekolah itu. Di samping identitas murid, dalam buku induk
juga berisi prestasi belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia
belajar di sekolah tersebut.
13
c. Buku klaper
Bukku ini berfungsu untuk membantu buku induk memuat data murid yang
penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap
buku itu. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data
murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan
diketemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menerut abjad.
14
Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua
Dikeluarkan sementara (di skir)
Dikeluarkan dari sekolah
Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berhubungan dengan
manajemen kesiswaan adalah memberikan layanan kepada siswa dengan cara
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang
telah di tetapkan sebelumnya secara efektif dan efesien. Adapun kegiatan yang harus
dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen kesiswaan dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian utama, yaitu kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa dan
pemantapan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa melalui program disekolah.
Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang
baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan
oleh sekolah tersebut. Kegiatan ini mewarnai kesibukan sekolah menjelang tahun
ajaran baru, dimana kepala sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan yang di
jadikan sebagai penerima siswa baru. Dalam hal ini kepala sekolah dapat berpedoman
pada pedoman penerimaan siswa baru yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah. Kegiatan selanjutnya setelah penerimaan siswa baru adalah pendataan
siswa.
15
memberikan orientasi kepada siswa baru, mengatur dan mencatat kehadiran siswa,
mencatat prestasi dan kegiatan yang di raih dan dilakukan oleh siswa dan mengatur
disiplin siswa selaku peserta didik di sekolah.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Didalam suatu organisasi kita akan dihadapkan pada kata “memanage” suatu
kegiatan/ aktivitas berdasarkan apa yang telah direncanakan. Semua kegiatan yang telah
terencana akan dilakukan dengan tahapan yang benar, hal ini diperlukan agar suatu kegiatan
dapat terarah dan terukur hasilnya. “manajemen” yaitu suatu proses bagaimana
merencanakan, mengorganisasikan/mengarahkan, melaksanakan hingga mengendalikan
aktivitas dalam mencapai sasaran organisasi dengan mengoptimalkan seluruh potensi dan
sumberdaya organisasibaik di sektor prndidikan atau sektor pengembangan yang lain sesuai
dengan yang di harapkan.
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik tersebut dari suatu sekolah
Ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah: perencanaan kesiswaan,
penerimaan peserta didik, Orientasi siswa baru, mengatur kehadiran, ketidak hadir siswa
disekolah, mengatur evaluasi peserta didik, mengatur kenaikan tingkat siswa, mengatur
siswa yang mutasi dan drop out, mengatur kode etik dan disiplin siswa, mengatur layanan
siswa.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran disekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur,
serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Fungsi manajemen kesiswaan adalah fungsi yang berkenaan dengan pengembangan
individualitas, pengembangan sosial, penyaluran aspirasi dan harapan, pemenuhan
kebutuhan dan kesejahteraan.
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu: Siswa harus
diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, kondisi siswa sangat beragam, siswa
hanya termotivasi belajar, pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah
kognitif, tetapi juga ranah efektif, dan psokomotor.
Tugas manajemen kesiswaan adalah: penerimaan murid baru, mencatat murit dalam buku
induk, buku klaper, dan tata tertib murid.
17
Saran
Sesuai dengan kesimpulan di atas sebelum memulai segala sesuatu perlu kita atur atau
menyusun skema agar hasinya oftimal sesuai dengan yang di harapkan terutama dalam
membuat kurikulum dan menerepkan manajemen sesua dengan strukturnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kristiawan, M., Safitri, D., & Rena Lestari. (2017). Manajemen Pendidikan. Deepublish.
https://pojokpendidikan.or.id/manajemen-kesiswaan-pengertian-dan-tujuan/
18