Dosen Pengampu :
Nurmaidah, M pd
Di Susun Oleh :
M. ilham (210101209)
Penulis tahu, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dari
sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak dari kesadaran itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sebagai penambahan pengetahuan bagi
penulis dalam menyusun makalah selanjutnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah memberikan
ilmunya serta bimbingannya kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
Pada teman-teman yang turut memberikan sumbangsih pikiran serta tenaga dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis juga tak lupa untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pembuatan
makalah ini ada pihak/badan yang merasa dirugikan, karena semuanya hanya kebetulan saja.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. .... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. .... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadis Pendidikan.................................................................... 2
B. Ruang Lingkup Hadis Pendidikan............................................................ 2
C. Contoh Hadis Pendidikan.................................................................... .... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 11
B. Saran..................................................................................................... .... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... . iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk tuhan adalah mahluk pribadi sekaligus mahluk sosial, susila dan
religi. Sifat kodrati manusia sbg mahluk pribadi,sosial,susila dan religi harus di kembangkan secara
seimbang,selaras dan serasi.perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti hidup secara
lanyak jika ada diaantara manusia lainnya.tanpa ada manusia lain atau hidup
bermasyarakat,seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
Untuk Meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan,baik pendidikan yang
pormal,informal maupun nonformal.pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia
dengan mahluk hidup lainnya.’’Hewan’’juga belajar, tetapi lebih di tentukan oleh instingnya,
sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna
menuju kehidupan yang berarti. anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak
ini sudah dewasa dan berkeluarga, mereka akan mendidik anak-anaknya sendiri. begitu juga di
sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Salah satu permasalahan yang tidak sepi dari perbincangan umat adalah masalah pendidikan.
dalam al Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan pendidikan sangat penting. jika
al Qur’an dikaji lebih mendalam, maka kita akan menemukan beberapa prinsip pendidikan, yang
selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan
yang bermutu.[1]
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hadis pendidikan?
2. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup hadis pendidikan?
3. Apa contoh dari Hadis pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian Hadis Pendidikan
2. Untuk menjelaskan ruang lingkup Hadis Pendidikan
3. Untuk menganalisis contoh dari Hadis
BAB II
PEMBAHASAN
Hadits secara etimologi berarti cara atau jalan hidup yang biasa di peraktikkan, baik ataupun
buruk. Secara terminologi Hadits adalah segala sesuatu yang dinisbahkan (disandarkan) kepada nabi
SAW baik perkataan (Qauli), perbuatan (Fi’li), sikap/ketetapan (Taqriri) maupun sifat fisikis rasul
SAW.
Kata pendidikan secara berasal dari kata “didik” dengan mendapatkan imbuhan “pe” dan
akhiran “an“, yang berarti cara, proses atau perbuatan mendidik. Kata pendidikan secara bahasa
berasal dari kata “pedagogi” yakni “paid” yang berarti anak dan “agogos” yang berarti
membimbing, jadi pedagogi adalah ilmu dalam membimbing anak. Pendidikan adalah suatu
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan
sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Sedangkan pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah
sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya
memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual
keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa
yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
Jadi Tarbawi atau pendidikan adalah proses pembinaan dan pengembangan potensi manusia melalui
pemberian berbagai petunjuk, sehingga menyebabkan potensi yang dimiliki manusia dapat tumbuh
dengan produktif dan kreatif tanpa menghilangkan etika Ilahi yang telah ditetapkan dalam
wahyuNya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hadis tarbawi / pendidikan ialah hadis yang
membahas tentang pendidikan.
B. Ruang Lingkup Hadis Pendidikan
Pendidikan sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas karena di dalamnya
banyak aspek yang ikut terlibat, baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun ruang lingkup pendidikan adalah :
1. Perbuatan Mendidik
2. Anak Didik
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan
4. Pendidik
5. Materi Pendidikan
6. Metode Pendidikan
7. Alat Pendidikan
8. Evaluasi Pendidikan
Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai beberapa aspek di atas yang merupakan
ruang lingkup dari pendidikan tersebut.
Perbuatan Mendidik.Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh kegiatan, tindakan, dan
sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya. Dalam perbuatan mendidik ini sering
disebut dengan tahzib.
Anak Didik. Anak didik merupakan unsur terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan
karena semua upaya yang dilakukan adalah demi menggiring anak didik ke arah yang lebih
sempurna.
Dasar dan Tujuan Pendidikan . Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang
menjadi fundamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan dalam hal ini dasar atau
sumber pendidikan yaitu ke arah mana anak didik itu akan dibawa.
Pendidik. Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan. Ini memiliki peranan
yang sangat penting, berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak ditentukan oleh mereka.
Materi Pendidikan Islam. Materi pendidikan yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman belajar
yang disusun sedemikian rupa untuk disajikan kepadaanak didik. Dalam pendidikan islam
materi pendidikan sering disebut dengan Maddatut Tarbiyah.
Alat-alat Pendidikan. Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan selama
melaksanakan pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai.
C. Contoh – Contoh Hadis Pendidikan
) (ر َواهُ ال َّد ْيلَ ِم ِ ْال َعالِ ُم يَ ْنتَفِ ُع بِ ِع ْل ِم ِه خَ ْي ٌر ِم ْن اَ ْل: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ف عَابِ ٍد َ ِقَا َل َرسُوْ ُل هللا : ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل
ِ ع َْن َعلِ ٍّي َر
Artinya:
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian
dia memanfaatkan ilmu tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah
atau ahli ibadah. (H.R Ad-Dailami)
)(ر َواُه الطَّب َْرانِ ُّى
َ اَل يَ ْتبَ ِغ لِ ْل َجا ِه ِل اَ ْن يَ ْس ُكنَ َعلَى َج ْهلِ ِه َواَل لِ ْل َعالِ ِم اَ ْن يَ ْس ُكنَ َعلَى ِع ْل ِم ِه: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ َق
َ ِال َرسُوْ ُل هللا
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan
kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan ilmunya” (H.R Ath-
Thabrani).
Hadits
ْس « ِإ َّن فِيكَ خَصْ لَتَي ِْن ي ُِحبُّهُ َم••ا هَّللا ُ ْال ِح ْل ُم
ِ لَِأل َشجِّ َأ َش ِّج َع ْب ِد ْالقَي-صلى هللا عليه وسلم- ِ َوقَا َل َرسُو ُل هَّللا وعن ابن عباس رضي هللا عنهما
رواه مسل .» َُواَألنَاة
Terjemahannya
Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulallah Saw bersabda kepada ‘’Abdul Qais yang
terluka: “sesungguhnya didalam dirimu ada dua sifat yang disukai oleh Allah yaitu: santun dan
sabar”. (HR Muslim)
Sifat santun dan sabar memang disukai oleh Allah swt, maka dari itu kita sebagai umat
manusia harus memiliki sikap seperti itu. Memang sifat seperti itu telah ada di dalam diri manusia,
namun tergantung kepada kita bagaimana memanfaatkan dan menggunakan sifat itu. Dengan sifat
santun, diharapkan kita dapat berlaku sopan santun kepada siapa saja baik itu orang yang lebih tua
dari kita, orang yang lebih muda, dan orang yang sebaya dengan kita. Sedangkan dengan sifat sabar,
diharapkan kita dapat sabar dalam menghadapi apapun, baik itu berupa cobaan, maupun
kenikmatan. Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang memiliki sifat santun dan
sabar.
Dalam dunia pendidikan tidak sepantasnya ada kesombongan baik guru maupun peserta
didik. Apalagi seorang guru yang menjadi faktor sentral dalam pendidikan, dan seorang guru adalah
sebuah contoh bagi peserta didiknya dan guru adalah bagaikan malaikat yang memberikan motivasi
ketika peserta didiknya mulai-mulai malas dan sebagai pembawa solusi ketika peserta didiknya ada
masalah. Dalam istilah orang sunda “ digugudan ditiru”. Kalau gurunya mempunyai Akhlak yang
jelek. Bagaimana dengan murdinya? Mungkin akan lebih parah. Masalah inilah yang hendaknya
kita waspadai.
Santun, lembut, arif dan sabar adalah sifat yang harus ada didalam diri seorang pendidik. Dari
keempat sifat tersebut, apabila ada yang hilang salah satu maka tidak akan seimbang. Contohnya
kalau tidak ada sifat sabar dari seorang pendidik maka tidak akan disukai oleh peserta didik dan
akan hancur proses pendidikan tersebut. Apalagi kalau guru PAUD atau SD harus mempunyai jiwa
kesabaran yang baik dan Istiqamah.
Dalam suatu pendidikan pasti dibutuhkan suatu evaluasi, karena dengan evaluasi inilah
untuk meningkatkan kualitas seorang pendidik dan melihat bagaimana perkembangan
pengetahuannya. Karena Nabi dalam hadist ini beliau mengevaluasi suatu perbuatan yang dilakukan
oleh para sahabat, dari asalnya dilarang oleh Nabi, tapi setelah itu dibolehkan karena melihat
banyak manfaatnya dari pada madharatnya, dan begitu juga dari asalnya dibolehkan oleh Nabi saw,
tapi setelah itu dilarang oleh Nabi saw karena melihat banyak madharatnya dari pada manfaatnya.
Berdasarkan hadist di atas dalam melaksanakan sesuatu itu kita perlu melakukan evaluasi,
tidak hanya dalam hal pendidikan tetapi juga tentang perbuatan-perbuatan kita serta ibadah kita
kepada Allah SWT.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadis Pendidikan ialah hadis yang membahas tentang pendidikan. Adapun runag lingkup
dari hadis pendidikan yaitu Perbuatan Mendidik, Anak Didik, Dasar dan Tujuan Pendidikan,
Pendidik, Materi Pendidikan, Metode Pendidikan, Alat Pendidikan, Evaluasi Pendidikan dan
Lingkungan Pendidikan.
Adapun contoh dari hadis Pendidikan yakni Hadis Tentang Berbakti kepada kedua orang
tua, Hadis tentang kelembutan dan kearifan dalam pendidikan, Hadis tentang amar ma’ruf nahi
mungkar, dan Hadis tentang evaluasi pendidikan.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan saya selaku penulis, mendapatkan
manfaatnya. Dan apabila terdapat kekhilafan dan kekurangan dalam penulisan atau penyajian
makalah ini saya senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah
ini lebih bermanfaat di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA