Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

"Peningkatan Mutu Pendidikan Islam”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Ilmu Pengetahuan Islam

Dosen pengampu : Drs. Rusma Permana, MM

Disusun Oleh :

Tajul
Aas Asturi
Murtani

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KH ABDUL KABIER (STAIKHA)
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikakan makalah ini, Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kehadirat beliau
Nabi Agung Muhammad SAW, sebagai nabi pembawa risalah demi kerahmatan seluruh
alam serta syafa’atnya yang kita nantikan kelak di yaumil qiyamah, Amien.

Semoga amal baiknya mendapat balasan dari Allah SWT. Dengan ini penulis sadari bahwa
penulisan makalah sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca umumnya, Aamiin Ya Robbal Alamin.

Kubang, 17 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ I

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... II

DAFTAR ISI......................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 4

B. RUMUSAN PERMASALAHAN ....................................................................... 4

C. TUJUAN ............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam................................................................................. 5

B. Kualitas Manejemen Pendidikan Islam................................................................ 5

C. Tujuan pendidikan Agama Islam......................................................................... 6

D. Peningkatan Kualitas Pendidikan........................................................................ 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang universal ajarannya mencakup bidang akidah ibadah dan
muamalah bahkan untuk kehidupan sosial dan individual. Dalam ajaran islam untuk melakukan
pekerjaan harus terencana, terukur dan terarah, (lihat Qs. As-Sajdah[]: sebagai pengejewantahan
nilai-nilai Islam hal tersebut mengindikasikan bahwa sesuatu yang akan dikerjakan haruslah
terprogram. Islam memberikan tatanan “nilai pengelolaan” mulai dari urusan yang terkecil sampai
yang terbesar, mulai dari mengurus diri sendiri hingga mengurus masyarakat, mulai dari mengurus
kehidupan berumah tangga sampai dengan mengurus negara dalam bingkai sebuah manajemen
agar tujuan yang hendak dicapai melalui visi dan misi bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan
efektif.Pendidikan merupakan struktur pokok yang memberikan fasilitas bagi warga masyarakat
untuk bisa menentukan barang dan jasa apa yang diperlukan. Bahkan secara makro, pendidikan
merupakan “jantung” sekaligus “tulang punggung” masa depan bangsa dan negara. bahkan
keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam memperbaiki dan
memperbarui sektor pendidikan. Sedangkan di sisi yang lain, sistem pendidikan Islam merupakan
suatu kawah candradimuka pembentuk manusia sempurna sebagai fondasi awal dalam
pembangunan peradaban madani, dan mewujudkan rahmat bagi seluruh umat manusia. Dengan
demikian, pendidikan tersebut dilakukan manusia dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan
taraf hidupnya, melalui melaluiproses pendidikan diharapkan manusia menjadi cerdas atau
Problema pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, tanpa terkecuali pendidikan
Islam di antaranya adalah masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan, masih rendahnya
mutu dan relevansi pendidikanmasih lemahnya manajemen pendidikan, di samping belum
terwujudnya keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan akademisi dan kemandirian.
Oleh sebab itu, yang paling inti di dalamnya adalah pola manajemen pengembangan kelembagaan
dan kependidikan yang akan menjadi barometer keberhasilan pendidikan Islam itu sendiri dalam
peningkatan mutunya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pendidikan Islam ?

2 Bagaiamana Kualitas Manejemen Pendidikan Islam ?

3.Apa Tujuan pendidikan Agama Islam?

4. Bagaimana Peningkatan Kualitas Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pendidikan Islam

2. Untuk mengetahui. Kualitas Manejemen Pendidikan Islam

3. Untuk mengetahui Tujuan pendidikan Agama Islam dan Peningkatan Kualitas Pendidikan

BABII
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan

Islam merupakan pendidikan yang didasarkan padanilai-nilai ajaran Islam sebagaimana


tercantum dalam Alquran dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan dalam praktik sejarah
umat Islam. Pendidikan Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pengertian
pendidikan secara umum. Beberapa pakar pendidikan Islam memberikan rumusan pendidikan Islam,
diantaranya Yusuf Qardhawi, mengatakan pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya,
akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karena pendidikan Islam
menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaan aman maupun perang, dan menyiapkan
untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya. Hasan langgulung
mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan,
memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk
beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Sedangkan Endang Syaifuddin Anshari
memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan)
oleh subyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi) dan raga obyek
didik dengan bahan-bahan materi tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah
terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran Islam.Di dalam konsep pendidikan
islam, pendidikan lebih dikenal istilah ta‟lim, tarbiyah atau ta‟dib. Ketiga konsep dasar itu
mempunyai peran masing-masing dalam proses pendidikan Islam,

B. Tujuan pendidikan Agama Islam

Mengenai tujuan pendidikan islam, Ibnu Khuldun Ilmu Pendidikan Islam menyatakan
tujuan pendidikan Islam ada dua:

a. Tujuan keagamaan, ialah beramal untuk akhirat sehingga ia menemui Tuhannya dan telah
menunaikan hak Allah yang diwajibkan atasnya.

b. Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan oleh pendidikan modern
dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk hidup. Sedangkan al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah dan taqarrub kepada Allah dan
kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat

C. Kualitas Manejemen Pendidikan Islam


Menurut kamus ilmiah populer manajemen mempunyai arti pengelolaan usaha, kepengurusan,
ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang diinginkan9
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari kata managio yang berarti pengurusan atau
managiare yaitu melatih dalam mengatur langkah-langkah, atau dapat juga berarti getting done
through other people. Ada juga yang berpandangan lain bahwa dari

sudut istilah, manajemen berasal dari manage. Kata ini, berasal dari Italia; managgiare yang secara
harfiah berarti menangani atau melatih kuda, secara maknawi berarti memimpin, membimbing, atau
mengatur. Sehingga dari asal kata ini, manajemen dapat diartikan sebagai pengurusan,
pengendalian, memimpin atau membimbing.0Menurut para ahli manajemen adalah proses
mendayagunakan orang atau sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Nanang Fattah memberikan batasan tentang istilah manajemen bahwa manajemen
merupakan proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi
dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.Sementara itu
menurut Malayu Hasibuan memberikan definisi bahwa manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Oemar Hamalik memberikan batasan definisi manajemen sebagai suatu proses sosial yang
berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lainnya serta sumber-
sumber lain, menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya.Dari berbagai definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen
adalah ilmu atau seni yang mengatur tentangproses pendayagunaan sumber daya manusia maupun
sumbersumber lainnya yang mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Dari
pengertian ini dapat diangkat suatu bentuk pemahaman bahwa dalam manajemen ada sebuah
proses yang merupakan bentuk kemampuan atau keterampilan memperoleh hasildalam rangka
mencapai tujuan melalui kegi iaatan-kegiatan organisasi. Proses ini meliputi tahapan awal berupa
perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (guiding) dan mengendalikan
(controlling) sampai pada pencapaian tujuan. Selanjutnya yang berkaitan dengan mutu dalam dunia
manajemen, mutu mempunyai arti kualitas, derajat, tingkat. Dalam bahasa Inggris, mutu diistilahkan
dengan “quality” Sedangkan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah “juudah”. Secara terminologi
istilah mutu memiliki pengertian yang cukup beragam, mengandung banyak tafsir dan pertentangan.
Hal ini disebabkan karena tidak ada ukuran yang baku tentang mutu itu sendiri.

D. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Upaya pertama yang diperlukan dalam meningkatkan pendidikan agama islam yaitu
meningkatkan kualitas guru dalam mendidik. Guru merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam
pendidikan. Oleh karena itu guru dituntut untuk mampu menumbuhkan dan mengembangkan sikap
kreatif dalam mengajar. Dalam pengembangan kualitas guru dapat diperlukan beberapa aspek yaitu:

a. Knowledge (pengetahuan), setiap guru profesional wajib menguasai pengetahuan spesialisnya


secara mendalam. Namun bukan berarti hanya mengetahui satu disiplin saja tetapi menambah ilmu
lainnya guna mengetahui wawasan yang lebih luas.

b. Ability (kemampuan), kemampuan yang sangat dasar yang harus dikuasai yaitu kemampuan
mengantisipasi perubahan yang akan terjadi. Guru biasanya mengantisipasi perubahan tersebut
dengan banyak membaca agar dapat menambah ilmu pengetahuan.

C. Skill (keterampilan), guru harus memiliki keterampilan karna sangat penting dalam
pengembangan keprofesionalan guru.

d. Atitude (sikap diri), seseorang terbentuk sikap dirinya melalui lingkungan yang paling dekat
dengannya. Pembentukan sikap diri yang baik terbentuk melalui proses lingkungan yang baik. Oleh
karena itu pendidikan yang baik akan mencerminkan kualitas diri seseorang maka di dalam
pendidikan yang baik ada guru dengan kepribadian baik.
e. Habit (kebiasaan diri), seorang guru adalah figur atau contoh bagi murid. Maka sudah pasti
seorang guru harus memiliki kebiasaan yang baik agar memberikan nilai-nilai yang baik bagi anak
didiknya pula.
Yang kedua yaitu mampu mengelola kelas. Pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan
pembelajaran yang kondusif. Ini merupakan keterampilan guru dalam menguasai kelas ketika belajar
mengajar. Pengelolaan kelas akan lebih efektif jika guru dapat mengindentifikasi siswanya masing-
masing dengan tepat sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Tindakan yang dapat diterapkan
guru dapat dengan menyiapkan kondisi fisik dan kondisi sosio-emosional. Kondisi dan situasi dalam
belajar meliputi:

a. Kondisi fisik, yang dimaksud kondisi fisik yaitu ruangan tempat belajar berlangsung, posisi letak
tempat duduk, ventilasi, pengeturan cahaya dan rak buku atau penyimpanan barang

b. Kondisi sosio-emosional, kondisi ini salah satu yang menunjang keefktifan dalam tercapainya
tujuan belajar, Dalam hal ini meliputi: tipe kempimpinan guru yang bersifat demokratis membuat
guru menjadi lebih akrab dengan murid, sikaap guru yang sabar dalam mengahadapi murid yang
melanggar peraturan dan yakin bahwa siswa terbut akan mampu memperbaiki sikap tersebut, suara
gurul dalam kegiatan mengajar hendaknya rendah dan volumennya jelas agar siswa lebih berani
dalam mengajukan pertanyaan dan melakukan perencanaan tersendiri. Tekanan suara pun
hendaknya bervariasi sehingga murid tidak bosan dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Kondisi organisasional, kegiatan ini melatih siswa menjadi tertib dan teratur. Jika sikap ini
tertanam dalam diri siswa maka akan meminimalisir terjafinya ketidak teraturan dalam kelas dan
tertanam dalam diri siswa perilaku yang baik.

Yang ketiga yaitu guru dapat menciptakan suasana religius di sekolah. Dapat terwujudnya
suasana religus di kelas bisa dengan melakukan pembiasaan, keteladanan dan dengan cara mengajak
secara halus. Suasana religius di sekolah biasanya diterapkan dengan berbagai model, model yang
biasanya diterapkan ada yang berupa menciptakan dengan cara menerapkan peraturan (stuktural),
menerapkan bahwa agama islam merupakan upaya-upaya untuk mengajarkan masalah-masalah
kehidupan akhirat saja (formal), dengan cara penanaman dan pengembangan nilai kehidupan
berjalan sesuai dengan fungsinya (mekanik), dan pandangan bahwa pendidikan agama merupakan
kesatuan yang rumit sehingga berusaha untuk mengembangkan semangat agamis (organik).

Maka secara garis besar bahwa upaya meningkatkan pendidikan agama islam dapat ditunjang dari
lingkungan belajar yang memadai. Namun yang paling berpengaruh dalammeningkatkan pendidikan

agama islam yaitu pertama, meningkatkan kualitas guru, hal ini dalam pendidikan sangat penting
karna pendidik harus mempunyai kemapuan mendidik secara profesional agar melahirkan anak didik
yang mampu memajukan pendidikan agama islam ini, kedua, menguasai pengelolaan kelas yang
baik, karna dalam belajar mengajar guru harus terampil dalam memberikan materi dan ketiga, denga
menciptakan suasana religius di dalam kelas ini diperlykan penerapan dari materi yang disampaikan
oleh guru dengan cara pembiasaan atau latihan menerapkan materi yang sudah diberikan.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peningkatan mutu pendidikan Islam merupakan satu langkah awal penting yang harus
dilakukan. Peningkatan mutu tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dengan mempergunakan
dan memberdayakan semua aspek sumber daya yang ada. Strategi dasar untuk meningkatkan mutu
secara berkesinambungan yaitu melalui peningkatan seluruh objek garapan dalam manajemen
pendidikan Islam, mulai dari peningkatan tenaga kependidikan, peserta didik, kurikulum, proses
pembelajaran, sarana prasarana pendidikan, keuangan dan termasuk hubungannya dengan
masyarakat. Semua program dan kegiatan manajemen pendidikan juga harus diarahkan pada suatu
tujuan utama, yaitu kepuasan pelanggan, dan apa yang dilakukan manejemen tidak ada gunanya
apabila tidak melahirkan kepuasan pelanggan, baik eksternal maupun internal. Dengan demikian,
menggagas suatu konsepsi pendidikan Islam berbasis mutu harus senantiasa mendapat perhatian
dan dukungan dari berbagai pihak. diperlukan manajemen yang bermutu dalam pengembangan
lembaga pendidikan Islam yang profesional sebagai jawaban atas problematika tersebut lebih-lebih
dalam konteks otonomi pendidikan dewasa ini. Untuk itu demi peningkatan mutunya, maka
lembaga-lembaga pendidikan Islam perlu dibantu, dibela, diperjuangkan agar mampu hidup dan
berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam; Paradigma Humanisme Teosentris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
00, Cet. II Ali, Attabik, Kamus Inggris-Indonesia-Arab, Yogyakarta: Mukti Karya Grafika, 00 al-
Qardhawi, Yusuf, Tarbiyah al-Islamiyah wa Madrasah Hasan al-Banna, diterjemahkan oleh Bustani
A. Gani, Pendidikan Islam dan
Madrasah Hasan al-Banna, Jakarta: Bulan Bintang, 980,
Anshari, Endang Saifuddin, Pokok-pokok Pikiran tentang Islam, Jakarta: Usaha Interprises,
976Assegaf, Abd. Rachman, Filsafat Pendidikan Islam; Paradigma Baru
Pendidikan Hadhari Berbasis Integratif-Interkonektif, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 0 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 00

Anda mungkin juga menyukai