Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN AGAMA DAN AKHLAK

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas

TAFSIR TARBAWI

Dosen Pengampu:

Dr. H. Nur Kholis Lc. M.H.I

Disusun Oleh:

Moch. Farhan Romadhon (202112120498)

Muhammad Hafidh Fitron Al Rosyid (202112120480)

Arifatul Latifah (202112120477)

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL FITHRAH

Tahun Akademik 2021-2022


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan berkat


rahmat dan hidayahNya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Pendidikan Islam mengenai “Konsep dasar prinsip
manajemen Pendidikan islam”. Dan tak lupa pula shalawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita yaitu Al insan kamil
Nabi Muhammad SAW berkat perjuangan beliau kita dapat terangkat
dari alam kegelapan menuju alam terang benderang.

Kami sangat berterima kasih banyak kepada Dosen Pengampu Dr.


Iksan Kamil Sahri, M.Pd.I berkat tugas makalah Manajemen
Pendidikan islam ini. Kami banyak sekali mendapatkan ilmu baru.
Dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas
dukungan dan semangat yang selalu mereka berikan.

Dalam penyusunan makalah kami telah berusaha melakukan yang


terbaik. Namun, kami menyadari atas batasan seorang manusia yang
jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu, bila terdapat kesalahan
baik dalam penulisan maupun isi makalah. Kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya dan kami berharap kepada dosen pengampu serta
para pembaca akan memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
makalah ini agar bisa lebih baik lagi.

Waalaikumsalam wr. wb

Tim Penyusun

Surabaya, 16 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI
Cover..............................................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................
A. Pendidikan Agama dan Akhlak dalam Pendidikan Nasional................
B. Pendidikan Agama dan Akhlak dalam Perspektif Al Qur’an...............
C. Ayat-Ayat Tentang Pendidikan..............................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................
Daftar Pustaka ....................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu yang berperan sangat


urgen dalam dunia pendidikan. Pendidikan Agama Islam bukan hanya
mendalami tata cara beribadah dan cangkupannya, namun secara lebih
luas dan terperinci mempelajari bagaimana seseorang dapat
dicintai, dikasihi oleh sang pencipta melalui hubungan baiknya
dengan sesama ciptaan. Berinteraksi dengan baik, menunjukkan
perilaku yang sopan, santun dalam berkomunikasi adalah tujuan
utama Pendidikan Agama. Bagaimana sikap dan perilaku anak didik
dalam kesehariannya sebagian besar dipengaruhi oleh pendidikan
agama islam. sekaligus yang menjadi momok terbesar era modern ini.
Dimana menurunnya perilaku, akhlak atau sering disebut adab tidak
terlepas dari tanggung jawab lembaga pendidikan khususnya dalam
pendidkan agama.

Oleh karena itu fungsi guru selain mendidik, mentransfer ilmu,


menularkan pengetahuan, yang paling penting adalah menanamkan rasa
hormat kepada sesama, mengajarkan akhlak yang baik dan
membudayakannya. Orang tua dalam hal ini juga diharapkan bekerja
sama dengan pihak lembaga pendidkan dalam keikutsertaannya
membimbing anak-anaknya agar seusai menuntut ilmu selain membawa
pulang ijazah juga membawa pulang karakter yang baik yang tidak
kalah pentingnya. Akhlak yang baik terlebih mulia tidak begitu
saja dapat tumbuh dan tertanam dengan sendirinya seperti layaknya
rumput liar di ladang, namun diperlukan pengetahuan, pembinan dan
bimbingan serta arahan dengan berbagai macam bentuk kegiatan yang
terkoordinir dengan baik dan konsisten.

B. Rumusan Masalah

1
1. Bagaimana Pendidikan Agama dan Akhlak dalam Pendidikan
Nasional?
2. Bagaimana Pendidikan Agama dan Akhlak dalam Perspektif Al
Qur’an?
3. Ayat apa saja yang menjelaskan tentang Pendidikan? Jelaskan!

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Agama dan Akhlak dalam Pendidikan Nasional

Pendidikan Islam menurut Zakiah Darajat adalah adalah


pembentukan kepribadian muslim.Atau perubahan sikap dan tingkah
laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam.1 Muhammad Quthb yang
dikutip oleh Abdullah Idi, menyatakan Pendidikan Islam adalah
usaha melakukan pendekatan yang menyeluruh terhadap wujud manusia,
baik dari segi jasmani maupun ruhani, baik dari kehidupan fisik
maupun mentalnya, dalam kegiatan di bumi ini.2
Dan definisi-definisi di atas, baik yang dikemukakan UU
Sisdiknas 2003 maupun para tokoh pendidikan, dapat disimpulkan
bahwa tujuan akhir pendidikan adalah pembentukkan tingkah laku
islami (akhlak mulia) dan kepasrahan (keimanan) kepada Allah
berdasarkan pada petunjuk ajaran Islam (Al-Qur'an dan Hadis).
Pendidikan Islam adalah kegiatan yang dilaksanakan secara
terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik
berdasarkan pada kaidah-kaidah agama Islam. Pendidikan Islam
adalah pendidikan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan
pertumbuhan pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan-
latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan serta panca
indera yang dimilikinya.
Pendidikan bertujuan menimbulkan pertumbuhan kepribadian
total manusia secara seimbang, melalui latihan spiritual,
intelektual, rasional diri, perasaan, dan kepekaan tubuh
manusia, maka pendidikan menyediakan jalan bagi pertumbuhan
manusia dalam aspeknya: spiritual, intelektual, imajinasi,
fisik, ilmiah, linguistik baik secara individual maupun

1
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal 28
2
Abdullah Idi dan Toto Suharto, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2006), hal 48.

3
secara kolektif, dan memotivasi semua aspek tersebut untuk
mencapai kebaikan dan kesempurnaan.
Tujuan akhir pendidikan Muslim terletak pada realitas
kepasrahan mutlak kepada Allah pada tingkat individual,
masyarakat, dan kemanusian pada umumnya. Dilihat dari
tuntutan internal dan eksternal global, diantara keunggulan-
keunggulan yang harus dimiliki bangsa adalah keunggulan
sumber daya manusia (SDM). Maka suatu bangsa khususnya
bangsa Indonesia harus memiliki lembaga pendidikan yang
menjadi filter yang mampu menyaring dan benteng bagi dampak
negatif dari arus globalisasi, sehingga mampu untuk
melahirkan sumber daya manusia yang handal dan unggul dengan
tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa yang menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Sistem pendidikan nasional sebenarnya tidak menominasi
sistem pendidikan Islam Indonesia, dan makna manusia
seutuhnya dalam tujuan pendidikan nasional melalui beragam
jenis, jenjang, sifat dan bentuk pendidikan/pelatihan
sebagai proses kemanusiaan yang bertindak dalam logika
berfikir sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, juga
sebagai proses pemanusiaan yang mampu menjalankan tugas
pokok dan fungsi secara penuh pemegang mandat ilahiah yang
merujuk pada hubungan dengan Tuhannya berikut perilaku yang
dikehendaki di dalamnya dan mandat kultural yang mengandung
makna sebagai insan berbudaya.
Indonesia walaupun secara tegas dinyatakan bahwa bukan
Negara agama3 dan bukan pula Negara sekuler4, tetapi Negara
3
Negara agama atau Negara theokrasi pada hakikatnya adalah suatu Negara yang
berdasarkan pada suatu ajaran agama tertentu. Negara secara keseluruhan dibentuk
berdasarkan suatu ajaran agama tertentu, baik menyangkut bentuk Negara, kekuasaan
Negara, tujuan Negara, demokrasi, dan sebagainya. Lihat Kaelan, Filsafat Pancasila,
Yogyakarta: Paradigma, 1996., hal. 102.
4
Menurut Donald Eugene Smith, yang dikutif oleh Abdurrahman Assegaf, the secular
state is state that guarantees individual and corporate freedom of religion, deals with

4
Pancasila.5 "Menurut Bahtiar Effendi, Negara Pancasila,
dapat dikatakan bahwa Indonesia mengambil jalan tengah
(middle path) antara Negara agama dan Negara sekuler.
Rumusan sila pertama Pancasila dan Pasal 29 UUD 1945 Ayat
(1) memberikan sifat yang khas pada Negara Indonesia, bukan
Negara sekuler yang memisahkan agama dan Negara, dan bukan
Negara agama yang berdasarkan pada agama tertentu. Negara
Pancasila menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk
beragama dan wajib memelihara budi pekerti luhur berdasarkan
nilai-nilai Pancasila.6 Sementara Fuat Hasan Dengan status
Negara Pancalisa, maka wajar kalau kemudian Pemerintah
Indonesia tetap memandang bahwa agama menduduki posisi
penting di negeri ini sebagai sumber nilai yang berlaku.7
Secara filosofis, pandangan hidup bangsa tidak
bertentangan dengan ajaran Islam, maka pendidikan Islam
Indonesia seharusnya mampu menjadi sub sistem pendidikan
nasional. Terlebih sejak dikeluarkannya UUSPN Nomor 2 Tahun
1989 dan RUU Sindiknas 2003, yang berwawasan masa depan dan
diintrodusirkannya kebijakan link and match dalam
pendidikan, merupakan peluang dan sekaligus tantangan bagi
sistem dan lembaga pendidikan Islam, khususnya bagi sarjana
dan cendekiawan muslim untuk merumuskan rancangan sekaligus
mempelopori bangunan pendidikan Islam yang berwawasan masa
depan, sesuai dengan misi dasar kata Al-Islam, adalah
mengislamkan yang berarti menjalankan pendidikan sesuai
dengan kebutuhan dan dinamika keislaman.
the individual as a citizen irrespective of his religion, is not constitutionally connected
to a particular religion, nor seeks either to promote or interfere with religion. Lihat:
Muhammad Ali, Indonesia Negara Sekuler?, Jakarta: Kompas, 2 Agustus 2002.
5
Abdur Rahman Assegaf, dkk. Pendidikan Islam di Indonesia. (Yogyakarta: SukaPress,
2007), hal. 143.
6
Bahtiar Effendi, Masyarakat, Agama, dan Pluralisme Keagamaan, (Yogyakarta:
Galang Press, 2002) hal. 19
7
Fuad Jabali dan Jamhari (peny) IAIN Modernisasi Islam di Indonesia. (Jakarta Logos
Wacana Ilmu, 2002)., hal. 62

5
B. Pendidikan Agama dan Akhlak dalam Perspektif Al Qur’an

Pendidikan agama Islam sebagaimana yang tertuang dalam GBPP PAI di


sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan
antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya dalam
lingkup Al-Qur’an dan Al-hadits, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan
sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan
agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama
manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (hablun minallah wa
hablun minannas).8 Jadi pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar
yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk
meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu berikut
ini :
1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan yang dilakukan secara berencana
dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada
yang dibimbing, diajari dan/atau dilatih dalam peningkatan keyakinan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran Islam.
3. Pendidikan atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang melakukan
kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau pelatihan secara sadar terhadap
peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.
8
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan ....Op. Cit. 130

6
4. Kegiatan (pembelajaran) Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk
meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
ajaran agama Islam dari peserta didik, yang disamping untuk membentuk
kesalehan pribadi, juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial.9
Petunjuk al-Qur'an menuju jalan yang lurus dapat membuahkan hasil bagi
manusia jika mereka berpegang teguh kepada ajaran-ajaran yang
terkandung di dalamnya. Hal ini disebabkan karena di dalamnya dijelaskan
tentang nilai-nilai akhlak mulia yang harus dimiliki manusia dan perilaku-
perilaku tercela yang harus mereka jauhi.10
Setiap perintah dalam al-Qur'an baik perintah untuk beriman kepada Allah,
para Rasulnya, mengikuti ajarannya, berbuat adil, melakukan kebaikan,
hingga perintah-perintah yang berkaitan dengan makan dan minum tanpa
berlebihan, mengandung nilai-nilai akhlak mulia yang manfaatnya kembali
kepada manusia baik kapasitasnya sebagai individu, keluarga, masyarakat,
negara maupun umat Islam, baik di saat sekarang maupun di saat yang
akan datang. Di dunia maupun di akhirat. Dan setiap larangan dalam al-
Qur'an mulai dari larangan untuk tidak menyekutukan Allah,
membangkang rasul-Nya, dzalim, melakukan perbuatan keji hingga
larangan-larangan yang berkaitan dengan kehidupan.11
Setiap hukum yang terkandung dalam Al-Qur'an yang disyariatkan kepada
umat manusia, semuanya mengandung nilai-nilai akhlak yang luhur. Jika
hukum-hukum tersebut diaplikasikan dalam kehidupan maka manfaatnya
akan kembali kepada manusia, yaitu terciptanya rasa aman dan tentram
pada diri seluruh lapisan masyarakat. Setiap berita atau kisah yang
disampaikan dalam Al-Qur'an bertujuan agar manusia memiliki akhlak
mulia dan menjauhi perilaku tercela sebagaimana terdapat dalam ibrah
yang dapat dipetik dari berita atau kisah tersebut.

9
Muhaimin et, al., Paradigma.... Op. Cit. 76
10
Ali Abdul Halim Mahmud, Pendidikan Akhlak dalam Al Qur’an dan Sunnah, (Jakarta,
Gema Insani. 2009), 23
11
Yatmin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al Qur’an, (Jakarta, Indie, 2009), 15

7
Setiap pembicaraan tentang surga beserta kenikmatannya dan juga
pembicaraan tentang neraka bagi setiap orang kafir dan dzalim bertujuan
mengajak manusia untuk berakhlak mulia karena dengan berakhlak
mulialah mereka dapat memperoleh surga dan terhindar dari siksa neraka.
Setiap ajakan untuk berjihad fit sabilillah dan rela berkorban dengan harta
dan jiwa. Pada hakikatnya adalah ajakan untuk berakhlak mulia Karena
bertujuan agar agama Allah tetap jaya dan umat manusia tidak
menyembah selain dia, tetap mengikuti ajaran-ajarannya serta berjalan di
jalan yang lurus. Itu semua adalah nilai-nilai akhlak mulia yang jika
diaplikasikan dalam kehidupan maka keberuntungan akan dapat diperoleh
Setiap pembicaraan tentang syaitan dan bujuk rayunya serta permusuhannya
dengan manusia, juga ancaman siksa yang pedih bagi mereka yang
mengikutinya. Pada dasarnya adalah ajakan untuk berakhlak mulia, yaitu
dengan menempatkan syaitan sebagai musuh yang harus diperangi dan
segala tipu daya harus dihancurkan. Sungguh beruntung masyarakat yang
selalu memerangi syaitan dan golongannya. Semua petunjuk yang
terkandung didalam al-Qur'an menuntut manusia untuk berakhlak mulia
dan seluruh kandungan al-Qur'an tersebut adalah petunjuk dari Allah
SWT.12

12
Malik Fajar, Visi Pembaharuan Pendidikan Islam, (Jakarta: LP3NI, 1998), 67

8
C. Ayat-Ayat tentang Pendidikan

Terdapat Ayat-Ayat di dalam Al Qur’an yang menjelaskan tentang Pendidikan


seperti berikut:

1. Qur’an Surah Al Alaq Ayat 1-5

Surat Al-A’laq ayat 1-5 adalah wahyu pertama yang diberikan oleh Allah
SWT kepada Rasulullah SAW di gua hira. Kata ‘iqo’ dalam ayat tersebut
merupakan kata kerja perintah, hal ini memberi isyarat untuk umat muslim
agar melakukan hal tersebut yaitu ‘bacalah’ yang artinya belajar.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hal yang
sangat penting bagi umat muslim, sebab wahyu pertama yang diterima
Rasulullah adalah perintah untuk belajar.
Melalui ayat ini Allah SWT juga menyerukan kepada seluruh umat-Nya
untuk melihat segala ciptaan-Nya yang merupakan tanda kekuasaan dari Allah
SWT, yang menciptakan seluruh isi dari alam semesta ini.
Surat Al-A'la ayat 1-5 juga memerintahkan agar umat muslim melakukan
pendidikan sejak kecil. Ketika ayat ini turun pada saat itu, Rasulullah SAW
merupakan orang yang tidak bisa menulis dan membaca di Mekkah.
Lewat turunnya ayat tersebut sebanyak tiga kali, yang diperintahkan Allah
SWT melalui malaikat jibril kepada Rasulullah SAW, akhirnya membuat
Rasulullah dapat membaca dan menulis.

2. Qur’an Surah Al Mujadalah Ayat 11

Surat Al Mujadalah ayat 11 ini menjelaskan bahwa Allah SWT


menggabungkan antara iman dan ilmu, diantara keduanya tidak dipisahkan
oleh Allah SWT. Seorang muslim tidak akan beriman jika ia tidak berilmu,
dan seorang yang berilmu wajib mempunyai iman untuk bisa digunakan pada
jalan Allah SWT.
Dalam ayat ini, Allah SWT berjanji dengan beriman dan berilmu, derajat
manusia akan diangkat lebih tinggi dibandingkan manusia lainnya. Oleh

9
karenanya, pendidikan adalah hal yang sangat penting oleh seorang muslim
untuk terhindar dari kejahiliyahan atau kebodohan.

3. Qur’an Surah Shad Ayat 29

Surat Sad ayat 29 ini menjelaskan bahwa Al-Quran bukan hanya


diturunkan sebagai wahyu Allah SWT, tetapi juga merupakan kitab ilmu
pengetahuan serta kitab hikmah yang dapat dipelajari ilmunya oleh para umat
muslim.
Dalam Al-Quran, terdapat banyak ilmu yang memuat banyak pengetahuan
juga ilmu. Sehingga, para peneliti ilmiah dapat memperlajarainya melalui
terjemahan yang sudah dilakukan oleh para ahli Al-Quran.

4. Qur’an Surah At Taubah Ayat 122

Surat At Taubah ayat 122 ini menerangkan tentang pembagian posisi kerja
manusia untuk mengatur sebuah negara. Negara yang baik bukan hanya
memiliki militer saja, tapi juga harus mempunyai ilmuwan dan ulama yang
dapat memberikan peringatan serta pendidikan kepada generasi penerus
bangsanya.
Jika ingin terus berkembang, suatu negara harus seimbang antara lembaga
formal dan lembaga non formalnya. Negara tersebut harus memiliki
perkembangan yang signifikan untuk ilmu pengetahuan atau pendidikan untuk
para penerus bangsanya.

10
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Pendidikan Islam adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan


sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik berdasarkan pada kaidah-kaidah
agama Islam. .
Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya dalam lingkup Al-
Qur’an dan Al-hadits, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus
menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri
sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya.
Terdapat Ayat-Ayat di dalam Al Qur’an yang menjelaskan tentang Pendidikan
seperti berikut:

1. Qur’an Surah Al Alaq Ayat 1-5

Memberi isyarat untuk umat muslim agar melakukan hal tersebut yaitu ‘bacalah’
yang artinya belajar

2. .Qur’an Surah Al Mujadalah Ayat 11

Surat Al Mujadalah ayat 11 ini menjelaskan bahwa Allah SWT menggabungkan


antara iman dan ilmu, diantara keduanya tidak dipisahkan oleh Allah SWT.

3. Qur’an Surah Shad Ayat 29

Surat Sad ayat 29 ini menjelaskan bahwa Al-Quran bukan hanya diturunkan
sebagai wahyu Allah SWT, tetapi juga merupakan kitab ilmu pengetahuan serta
kitab hikmah yang dapat dipelajari ilmunya oleh para umat muslim.

4. Qur’an Surah At Taubah Ayat 122

11
Surat At Taubah ayat 122 ini menerangkan tentang pembagian posisi kerja
manusia untuk mengatur sebuah negara.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arip Febrianto, Norma Dewi Shalikhah. (2021). MEMBENTUK AKHLAK DI ERA


REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DENGAN PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 8(1).
Fina Kholij Zukhrufin, Saiful Anwar, Umar Sidiq. (2021). Desain Pembelajaran
Akhlak Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, 6(2).
Siti Damayanti, NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM PERSPEKTIF AL-
QUR’AN SURAH AL-AN’ĀM AYAT 151-153, Jakarta: UIN SYARIF
HIDAYATULLAH, 2017.
Aan Najib, Tafsir Tarbawi, Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,
2013.
Sehat Sultoni Dalimunthe, PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG PENDIDIKAN
AKHLAK, STAIN Malikussaleh, 2015.

13

Anda mungkin juga menyukai