Anda di halaman 1dari 11

Teori Komunikasi Humas Pendidikan

“ Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah”

Manajemen Humas dan Layanan

Dosen Pengampu:
Aris Imawan, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Moh.Hafid Fitron AR. (202112120480)

Moh.Robittudin
Lutvian Ramadhan (202112120509)
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FITHRAH

Kedinding Lor No. 30, Tanah Kali Kedinding

Tahun Akademik 2021-2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas rahmat dan hodayahnya terkira kepada kita
sebagai hambanya. Sholawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, karena teladan akhlak dan setiap gerak langkahnya lita dapat menjadi
umat yang taat disisi Allah SWT.

Pembuatan makalah ini tentu tidak luput dari kekeliruan dan hambatan, namun
dengan demikian atas izin Allah SWT melalui dukungan serta semangat dari teman-teman,
maka makalah ini dapat terwujud. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada bapak dosen
“Aris Imawan M.Pd.I” selaku dosen mata kuliah “Manajemen Humas dan Layanan
Public” yang telah memberikan arahan dan kami ucapkan terima kasih kepada teman-
teman yg telah membantu.
Penulisan makalah tentu banyak kekurangannya, maka untuk menyempurnakannya
kami harapkan kritikan maupun saran dari pada pembaca para pembaca yang membangun.

Surabaya, 18 September 2022


Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Untuk memulai pembelajaran tentang teori komunikasi, kita beralih sejenak
untuk mendefinisikan komunikasi. Theodore Clevenger mencatat bahwa masalah
yang selalu ada dalam mendefinisikan komunikasi untuk tujuan penelitian atau
ilmiah berasal dari fakta bahwa kata kerja ‗berkomunikasi‘ memiliki posisi yang
kuat dalam kosakata umum dan karenanya tidak mudah mendefinisikan untuk
tujuan ilmiah. Sebenarnya, kata kerja ini merupakan salah satu istilah dalam bahasa
Inggris yang sering digunakan. Para akademisi telah mencoba segala usaha untuk
mendefinisikan komunikasi, tetapi menentukan sebuah definisi tunggal telah
terbukti tidak mungkin dilakukan dan tidak akan berhasil.
Frank Dance mengambil sebuah langkah besar dalam mengklarifikasi
konsep kasar dengan menggarisbawahi sejumlah elemen yang digunakan untuk
membedakan komunikasi. Ia mendapat tiga poin dari ―perbedaan konseptual yang
penting‖ yang membentuk dimensi dasar komunikasi. Dimensi yang pertama adalah
tingkat pengamatan atau keringkasan. Beberapa definisi termasuk luas dan bebas;
yang lainnya terbatas. Sebagai contoh definisi komunikasi sebagai ―proses yang
meghubungkan semua bagian-bagian yang terputus‖ merupakan definisi yang
umum. Definisi lain, komunikasi sebagai ‖sebuah sistem untuk menyampaikan
informasi dan perintah‖, bersifat membatasi. Ada beberapa tokoh ilmuan yang
menerapkan model komunikasi secara berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana model komunikasi Laswell, Lienier dan Two step
2. Teori Public Relation (massa audiens,audiens target and public)
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui model komunikasi Laswell, Lienier dan Two step
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Teori Public Relation

BAB II
PEMBAHASAN

A. Model komunikasi menurut Laswell


Komunikasi adalah sebuah proses yang sangat kompleks. Oleh karena itu,
para ahli telah berupaya untuk menggambarkan kompleksitas proses komunikasi ke
dalam berbagai bentuk model komunikasi yang tergantung pada bagaimana kita
mendefinisikan dan memahami proses komunikasi serta bagaimana model
komunikasi dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk komunikasi. Salah satu
model komunikasi yang paling sering dijadikan rujukan untuk menggambarkan
kompleksitas proses komunikasi secara lebih sederhana adalah model komunikasi
yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell yang dituangkan ke dalam bentuk
tulisan dengan tajuk The Structure and Function of Comunication in
Society (1948).
 Model komunikasi milik Harold Lasswell bersifat linier atau satu arah.
Model yang dikembangkan Lasswell ini termasuk model komunikasi tertua yang
masih digunakan hingga saat ini. Awalnya model komunikasi Lasswell
dikembangkan untuk menganalisis komunikasi massa, khususnya tentang media
propaganda. Namun, seiring perkembangan zaman, model komunikasi ini sering
digunakan untuk menganalisis komunikasi interpersonal atau komunikasi
kelompok yang menjadi sasaran diseminasi (penyebarluasan) pesan.1

B. Model komunikasi liener


Model Komunikasi Linear Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude
Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai Pola komunikasi linier,
yaitu pola komunikasi satu arah (one way view of communication). Dimana dalam hal
ini komunikator memberikan suatu Stimulus dan komunikan memberikan respon atau
tanggapan yang Diharapkan, tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Seperti, teori
Jarum Hipodermik, asumsi-asumsi teori ini yaitu ketika seseorang Mempersuasi orang
lain, maka ia menyuntikkan satu sampel persuasi Kepada orang lain itu, sehingga orang
lain tersebut melakukan apa Yang ia kehendaki. proses linear karena tertarik pada
teknologi radio dan telepon da n ingin mengembangkan suatu model yang dapat
menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source),pesan
(message) dan penerima (receiver).Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah
pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit
terhadap partisipan partisipan dalam proses komunikasi.

1
Dr. Kinkin yuliaty Subarsa Putri,September 2017,Teori Komunikasi,Nerbitinbuku.com,Graha pena Jakarta
C. Model komunikasi two step
Pada tahun 1955, dua ahli politik Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld menyampaikan
model baru komunikasi yang berbeda dengan model-model lain yang sudah ada di
penjelasan sebelumnya, dalam buku berjudul Personal Influene. Model yang mereka
sampaikan dikenal dengan konsep komunikasi dua aliran (two step flow communication).
Model yang mereka perkenalkan didasarkan pada penelitian yang mereka lakukan
sebelumnya yang menemukan bahwa informasi yang ada di media masa tidak memiliki
implikasi langsung terhadap khalayak. Dengan demikian model komunikasi yang berjalan
satu arah seperti yang ada dalam model-model komunikasi sebelumnya menjadi sesuatu
yang dipertanyakan karena efek media masa ternyata tidak sekuat yang dibayangkan.Dalam
usaha mencari penjelasan tentang terbatasnya efek ini, mereka mengembangkan sebuah
pandangan yang memadukan dinamika interpersonal pada komunikasi masa.

D. Teori Public Relations


1. Massa Audiens

Secara garis besar ada 2 tipe massa audience, yaitu general

public audience dan specialized audience.

1. General public audience merupakah khalayak yang sangat luas, heterogen dan
anonim secara lengkap. Contoh dari tipe general public audience ini adalah
pemirsa televisi dan pendengar radio.
2. Tipe specialized audience dibentuk dari beberapa macam kepentingan bersama
antar anggotanya sehingga lebih homogen (paling tidak dalam satu aspek
tertentu). Walaupun mereka tidak saling mengenal, tersebar, dan bersifat
heterogen dalam beberapa hal, namun mereka terbentuk dari beberapa individu
yang mempunyai satu kesamaan kepentingan atau kesamaan orientasi yang
menyebabkan mereka menjadi anggota audience yang sama. Contoh dari anggota
the specialized audience yaitu misalkan mereka bersifat heterogen dalam umur,
tingkat pendidikan, pendapatan, gaya hidup dan sebagainya.
2. Target Audience
Target Audience adalah sekelompok orang yang ingin Anda jangkau dalam upaya
pemasaran bisnis Anda. Membangun target audience terdiri dari mengetahui
tujuan, keinginan, minat, dan paint point dari pelanggan ideal Anda. Ini juga
memperhitungkan fitur perilaku dan demografis seperti usia, jenis kelamin,
pendapatan, pendidikan, atau lokasi.
3. Public
Publik adalah khalayak yang menjadi sasaran kegiatan PR. Publik dalam PR sering
juga disebut stakeholder, yaitu semua pihak yang berada di dalam maupun di
luarperusahaan yang mempunyai peran dalam mencapai keberhasilan perusahaan.
Unsur-unsur tersebut antara lain:
Pemegang saham, Karyawan dan manajemen, Keluarga karyawan, Kreditor,
Konsumen, Pemasok, Komunitas Pemerintah, dll. Dari berbagai stakeholder tersebut
perlu diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Publik Internal dan Publik Eksternal.
Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan. Misalnya para
karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, manajer, pemegang saham,
sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap
perusahaan dan berada di luar perusahaan. Misalnya: penyalur, pemasok, bank,
pemerintah, komunitas dan pers.
2. Publik Primer, Sekunder dan Marjinal.
Tidak semua elemen dalam stakeholder perlu diperhatikan perusahaan.
Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas. Yang paling penting
disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder, dan yang
dapat diabaikan adalah publik marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik
setiap perusahaan berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut
juga memungkinkan untuk berubah dari tahun ke tahun.
3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan.
Karyawan dan konsumen bisa dimasukkan dalam publik tradisional, sedangkan
untuk publik masa depan antara lain mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen
potensial, dan pejabat pemerintah.

BAB 3
Kesimpulan

1. Model komunikasi menurut Laswell


Model komunikasi milik Harold Lasswell bersifat linier atau satu arah. Model yang
dikembangkan Lasswell ini termasuk model komunikasi tertua yang masih
digunakan hingga saat ini.
2. Model komunikasi liener
Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai Pola komunikasi linier, yaitu pola
komunikasi satu arah (one way view of communication). Dimana dalam hal ini
komunikator memberikan suatu Stimulus dan komunikan memberikan respon
atau tanggapan yang Diharapkan, tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.
Model komunikasi two step
Model yang mereka perkenalkan didasarkan pada penelitian yang mereka lakukan
sebelumnya yang menemukan bahwa informasi yang ada di media masa tidak
memiliki implikasi langsung terhadap khalayak.
4. Teori Public Relations
1. Massa Audiens dibagi menjadi 2 yaitu, general public audience dan specialized
audience.
2. Target Audiens
Target Audience adalah sekelompok orang yang ingin Anda jangkau dalam upaya
pemasaran bisnis Anda.
3. Public
Publik adalah khalayak yang menjadi sasaran kegiatan public relations
Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/10/143000369/model-
komunikasi-lasswell-konsep-dan-karakteristiknya

https://tanyadigital.com/target-audience-adalah

https://maglearning.id/2021/09/09/publik-dalam-public-relations-siapa-
saja/?amp

Dr. Kinkin yuliaty Subarsa Putri,September 2017,Teori


Komunikasi,Nerbitinbuku.com,Graha pena Jakarta

Purba, B., Gaspersz, S., Bisyri, M., Putriana, A., Hastuti, P., Sianturi, E., …
&Giswandhani, M. (2020). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar. Yayasan Kita Menulis.

Ropingi el Ishaq. Kuliah Public Relations Pengantar dan Praktek. Stan Kediri Press.

Neno Cahyani. Teori Public Relations 1. Academia Accelerating the world's research.

Anda mungkin juga menyukai