Dosen Pengampu:
Aris Imawan, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Moh.Robittudin
Lutvian Ramadhan (202112120509)
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas rahmat dan hodayahnya terkira kepada kita
sebagai hambanya. Sholawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, karena teladan akhlak dan setiap gerak langkahnya lita dapat menjadi
umat yang taat disisi Allah SWT.
Pembuatan makalah ini tentu tidak luput dari kekeliruan dan hambatan, namun
dengan demikian atas izin Allah SWT melalui dukungan serta semangat dari teman-teman,
maka makalah ini dapat terwujud. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada bapak dosen
“Aris Imawan M.Pd.I” selaku dosen mata kuliah “Manajemen Humas dan Layanan
Public” yang telah memberikan arahan dan kami ucapkan terima kasih kepada teman-
teman yg telah membantu.
Penulisan makalah tentu banyak kekurangannya, maka untuk menyempurnakannya
kami harapkan kritikan maupun saran dari pada pembaca para pembaca yang membangun.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dr. Kinkin yuliaty Subarsa Putri,September 2017,Teori Komunikasi,Nerbitinbuku.com,Graha pena Jakarta
C. Model komunikasi two step
Pada tahun 1955, dua ahli politik Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld menyampaikan
model baru komunikasi yang berbeda dengan model-model lain yang sudah ada di
penjelasan sebelumnya, dalam buku berjudul Personal Influene. Model yang mereka
sampaikan dikenal dengan konsep komunikasi dua aliran (two step flow communication).
Model yang mereka perkenalkan didasarkan pada penelitian yang mereka lakukan
sebelumnya yang menemukan bahwa informasi yang ada di media masa tidak memiliki
implikasi langsung terhadap khalayak. Dengan demikian model komunikasi yang berjalan
satu arah seperti yang ada dalam model-model komunikasi sebelumnya menjadi sesuatu
yang dipertanyakan karena efek media masa ternyata tidak sekuat yang dibayangkan.Dalam
usaha mencari penjelasan tentang terbatasnya efek ini, mereka mengembangkan sebuah
pandangan yang memadukan dinamika interpersonal pada komunikasi masa.
1. General public audience merupakah khalayak yang sangat luas, heterogen dan
anonim secara lengkap. Contoh dari tipe general public audience ini adalah
pemirsa televisi dan pendengar radio.
2. Tipe specialized audience dibentuk dari beberapa macam kepentingan bersama
antar anggotanya sehingga lebih homogen (paling tidak dalam satu aspek
tertentu). Walaupun mereka tidak saling mengenal, tersebar, dan bersifat
heterogen dalam beberapa hal, namun mereka terbentuk dari beberapa individu
yang mempunyai satu kesamaan kepentingan atau kesamaan orientasi yang
menyebabkan mereka menjadi anggota audience yang sama. Contoh dari anggota
the specialized audience yaitu misalkan mereka bersifat heterogen dalam umur,
tingkat pendidikan, pendapatan, gaya hidup dan sebagainya.
2. Target Audience
Target Audience adalah sekelompok orang yang ingin Anda jangkau dalam upaya
pemasaran bisnis Anda. Membangun target audience terdiri dari mengetahui
tujuan, keinginan, minat, dan paint point dari pelanggan ideal Anda. Ini juga
memperhitungkan fitur perilaku dan demografis seperti usia, jenis kelamin,
pendapatan, pendidikan, atau lokasi.
3. Public
Publik adalah khalayak yang menjadi sasaran kegiatan PR. Publik dalam PR sering
juga disebut stakeholder, yaitu semua pihak yang berada di dalam maupun di
luarperusahaan yang mempunyai peran dalam mencapai keberhasilan perusahaan.
Unsur-unsur tersebut antara lain:
Pemegang saham, Karyawan dan manajemen, Keluarga karyawan, Kreditor,
Konsumen, Pemasok, Komunitas Pemerintah, dll. Dari berbagai stakeholder tersebut
perlu diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Publik Internal dan Publik Eksternal.
Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan. Misalnya para
karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, manajer, pemegang saham,
sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap
perusahaan dan berada di luar perusahaan. Misalnya: penyalur, pemasok, bank,
pemerintah, komunitas dan pers.
2. Publik Primer, Sekunder dan Marjinal.
Tidak semua elemen dalam stakeholder perlu diperhatikan perusahaan.
Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas. Yang paling penting
disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder, dan yang
dapat diabaikan adalah publik marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik
setiap perusahaan berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut
juga memungkinkan untuk berubah dari tahun ke tahun.
3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan.
Karyawan dan konsumen bisa dimasukkan dalam publik tradisional, sedangkan
untuk publik masa depan antara lain mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen
potensial, dan pejabat pemerintah.
BAB 3
Kesimpulan
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/10/143000369/model-
komunikasi-lasswell-konsep-dan-karakteristiknya
https://tanyadigital.com/target-audience-adalah
https://maglearning.id/2021/09/09/publik-dalam-public-relations-siapa-
saja/?amp
Purba, B., Gaspersz, S., Bisyri, M., Putriana, A., Hastuti, P., Sianturi, E., …
&Giswandhani, M. (2020). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar. Yayasan Kita Menulis.
Ropingi el Ishaq. Kuliah Public Relations Pengantar dan Praktek. Stan Kediri Press.
Neno Cahyani. Teori Public Relations 1. Academia Accelerating the world's research.