Anda di halaman 1dari 23

Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester

Disusun oleh:

Moh. Ersal Jalasena (230531100149)

Dosen Pengampu:

Dr. Nikmah Suryandari S. Sos., M. Si.

Mata Kuliah:

Pengantar Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2023
Nama:Moh.Ersal Jalasena

Nim:230531100149

Kelas:1D

Mata Kuliah:Pengantar Ilmu Komunikasi

Jawaban UAS PIK

1.Bagaimana prinsip-prinsip komunikasi yang Anda ketahui beserta contoh dalam kehidupan
sehari-hari!

A. Prinsip-Prinsip Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Melalui
komunikasi, manusia dapat saling berinteraksi, bertukar informasi, dan membangun
hubungan. Oleh karena itu, penting untuk memahami prinsip-prinsip komunikasi agar
komunikasi yang dilakukan dapat efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Prinsip-prinsip komunikasi dapat didefinisikan sebagai dasar atau asas pikiran yang
digunakan untuk membahas komunikasi. Prinsip-prinsip ini dapat membantu kita untuk
memahami bagaimana komunikasi bekerja dan bagaimana kita dapat berkomunikasi secara
efektif.

Ada banyak prinsip komunikasi yang telah dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Namun,
secara umum, prinsip-prinsip komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa prinsip, yaitu:

Prinsip 1: Komunikasi adalah sebuah proses simbolis.

• Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya: kemampuannya dalam
menggunakan simbol (simbol binatang).

• Simbol atau simbol adalah sesuatu yang digunakan oleh sekelompok orang untuk
melambangkan sesuatu yang lain.
• Simbol meliputi kata-kata (pesan verbal), tindakan nonverbal, dan benda-benda yang
maknanya disepakati bersama.

• Kata kunci dari lambang atau simbol ini adalah adanya kesepakatan diantara sekelompok
orang. Tanpa perjanjian ini, simbol tidak dapat digunakan sebagai komunikasi.

Contoh:ketika kita memanggil teman kita dengan sebutan yang khas seperti memanggil
teman dengan sebutan nama ortu mereka atau dengan nama panggilan mereka.

Prinsip 2: Setiap tindakan komunikatif mempunyai potensi komunikatif

• Tidak semua orang tidak bernilai, bahkan jika orang tersebut tidak bermaksud untuk
mengkomunikasikan sesuatu, hal tersebut dapat ditafsirkan oleh orang lain. Menangani
komunikasi yang mengakibatkan orang tersebut sudah ada terlibat dalam sesuatu.

• Gerak tubuh seseorang, ekspresi wajah (komunikasi nonverbal) dapat diartikan sebagai
rangsangan oleh orang lain.

• Tidak komunikatif (tidak mampu berkomunikasi) bukan berarti semua tindakan bersifat
komunikatif.

• Komunikasi terjadi ketika seseorang memberi makna pada tindakan orang lain atau
tindakannya sendiri.

Contoh:ketika kita sedang melambai-lambaikan tangan karena kita sedang berolahraga dan
ada orang lewat didepan kita lalu menegur kita karena merasa terpanggil padahal kita
melambaikan tangan karena sedang berikan bukan sedang memanggil orang tersebut.

Prinsip 3: Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi relasional.

• Dimensi isi menunjukkan isi komunikasi, dimensi relasional menunjukkan cara


pengungkapannya, dan dimensi relasional menunjukkan bagaimana Komunikasi bergantung
pada peserta dan bagaimana mereka menafsirkan pesan tersebut.

• Dimensi isi dikodekan secara verbal, sedangkan dimensi relasional dikodekan secara
nonverbal.
Contoh:seperti memanggil seseo dengan melambaikan tangan, menggeleng kan kepala ketika
menolak sesuatu

Prinsip 4: Komunikasi terjadi pada berbagai tingkat koordinasi.

• Komunikasi yang dilakukan manusia mulai dari komunikasi yang tidak disengaja,
komunikasi yang disengaja dan disadari, hingga komunikasi yang direncanakan.

• Ketika berkomunikasi dalam situasi khusus, kesadaran meningkat.

Contoh:ketika tidak sengaja pas pasan sama orang lain dijalan lalu melakukan eye contact
tidak sengaja

Prinsip 5: Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Beradaptasi dengan apa
yang dilakukan terhadap Anda. Tanggal dan waktu transmisi serta tanggal dan waktu
komunikasi.

• Ketika seseorang berkomunikasi, tercipta suatu makna tertentu, dan makna itu berkaitan
dengan konteks fisik/spasial, temporal, sosial, dan psikologis.

Contoh:memanggil seseorang dengan suara keras di tempat yang rame.

Prinsip 6: Komunikasi melibatkan antisipasi peserta komunikasi

• Ketika orang berkomunikasi, mereka mengantisipasi dampak dari tindakan komunikasi


mereka.

• Dengan kata lain, komunikasi juga terikat pada aturan dan etika.

• Artinya, orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima
pesan akan bereaksi.

• Ramalan-ramalan ini tidak selalu menjadi kenyataan dan seringkali dengan cepat menjadi
kenyataan. Berdasarkan peran sosial 4.444 orang, kita dapat memprediksi perilaku
komunikasi 4.444 orang lainnya.

Contoh:guru mengajar muridnya dikelas


Prinsip 7: Semakin mirip latar belakang, sosial dan budaya.

• Semakin besar kemungkinan mereka berkomunikasi satu sama lain Jika dua orang berasal
dari etnis yang sama dan pendidikan yang sama, maka kedua pihak akan lebih mungkin
untuk: Dengan demikian, materi yang sama cenderung berkomunikasi.

• Komunikasi Efektif: Memiliki Persepsi dan Harapan yang Sama

Contoh:sesama orang madura ketika berkomunikasi akan lebih mudah ketimbang yang
berbeda suku, agama, dan ras.

Prinsip 8: Komunikasi Bersifat Terputus-putus

• Proses komunikasi bersifat siklis dalam arti tidak terjadi satu arah.

• Balasan atau reaksi disertakan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan telah diterima
dan dipahami.

Contoh: Suatu merk produk yang memiliki logo untuk membranding dirinya agar mudah di
ingat oleh khalayak umum.

Prinsip 9: Komunikasi tidak dapat diubah

• Tidak ada orang yang melakukan proses komunikasi dapat mengendalikan dampak yang
ditimbulkan oleh pesan yang dikirim sedemikian rupa.

• Jika seseorang mengatakan sesuatu yang menyakiti orang lain, tidak ada cara untuk
memulihkan komunikasi. Dalam hal ini, pengaruh yang menyakitkan tidak hilang begitu saja
dari orang lain.

Contoh:mengejek teman lalu menarik kata2 itu, itu sudah tidak bisa karena teman kita sudah
mengetahui dan sudah terlanjur sakit hati

Prinsip 10: Komunikasi Bukanlah Obat Mujarab untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah.

• Dalam artian komunikasi bukanlah satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
• Banyak permasalahan dan konflik antar manusia yang disebabkan oleh masalah
komunikasi. Namun, komunikasi bukanlah obat mujarab untuk menyelesaikan permasalahan
dan konflik, karena konflik dan permasalahan mungkin berkaitan dengan permasalahan
struktural.

Contoh:orang madura sering menyelesaikan masalah dengan cara fisik bukan dengan cara
berunding

Kesimpulan:

Prinsip-prinsip komunikasi merupakan dasar yang penting untuk memahami komunikasi.


Dengan memahami prinsip-prinsip komunikasi, kita dapat berkomunikasi secara lebih efektif,
membangun hubungan yang lebih baik, dan meningkatkan pemahaman tentang budaya lain.

2.Gambarkan salah satu model komunikasi yang Anda ketahui. Beri penjelasan dan
contohnya

Model komunikasi aristoteles yang di kenal sebagai komunikasi publik yang terdiri dari
pembicara,pesan,dan pendengar dan dalam model komunikasi ini lebih menekankan pada
komunikasi persuasi efektif. Contohnya, pidato,public speaking,susunan,dan cara
penyampainnya. Dan juga Contoh komunikasi Aristoteles, yang mirip dengan model S-R,
sangat sederhana, bahkan dianggap terlalu sederhana dari sudut pandang modern karena tidak
memasukkan elemen-elemen lain yang biasa digunakan dalam contoh komunikasi, seperti
saluran dan umpan pulang. Imbas, serta hambatan atau masalah atau masalah dalam
berkomunikasi. Namun, model yang sangat sederhana ini dapat menimbulkan beberapa
pertanyaan, seperti: elemen apa yang harus ada dalam pidato tertentu agar khalayak tertarik?
Apakah satu jenis sususan pidato lebih baik daripada yang lain? Apakah tingkat persuasi
pidato dipengaruhi oleh gaya bahasanya? Apakah kekuatan persuasi seorang pembicara
ditingkatkan oleh pengalamannya sebelumnya? Komunikasi dianggap sebagai fenomena
yang tidak aktif, yang merupakan salah satu kelemahan contoh ini. Seseorang berbicara,
pesannya sampai ke khalayak, dan khalayak mendengarkan. Dalam situasi ini, waktu
berurutan daripada terjadi secara bersamaan. Selain itu, model ini berfokus pada komunikasi
yang bertujuan (disengaja) yang terjadi ketika seseorang berusaha mendorong pendapat orang
lain untuk diterima. Salah satu kelemahan model retoris ini adalah bahwa elemen persuasi
nonverbal tidak dibahas. Namun demikian, kita harus adil untuk tidak menilai contoh
komunikasi dengan cara modern. Jelas bahwa para pakar komunikasi lainnya telah diilhami
oleh model Aristoteles untuk membuat model komunikasi yang lebih baru. Sebagian besar
model komunikasi yang dikembangkan sejak zaman Aristoteles tetap mengandung tiga
komponen yang sama: sumber yang mengirimkan pesan, pesan yang dikirimkan, dan
penerima pesan. Sebagai contoh Dalam contoh pertama komunikasi, Aristoteles membahas
proses komunikasi secara sederhana, yang mencakup tiga komponen penting: komunikator,
pesan, dan penerima atau komunikan. Komunikasi linier atau satu arah adalah contoh dari
model komunikasi Aristoteles. Sering digunakan untuk menggambarkan proses public
speaking di mana sumber atau pembicara berperan aktif dalam mengirimkan pesan dan
komunikan berperan sebagai pendengar. Untuk Anda, model komunikasi Aristoteles disebut
sebagai model yang berpusat pada pembicara (sumber).karena pembicara dianggap sebagai
pihak yang aktif dan memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan kepada khalayak,
atau komunikan. Khalayak digambarkan sebagai pasif selama proses mendapatkan pesan
pada contoh komunikasi ini. Ini adalah alasan utama model komunikasi Aristoteles bersifat
linear atau satu arah. Berikut adalah beberapa contoh komunikasi Aristoteles :

1.Berpusat pada pengirim pesan.

2.Khalayak bersifat pasif terhadap penerima pesan.

3.Model komunikasi Aristoteles tidak terlalu menekankan pada komunikasi intrapersonal atau
interpersonal.

4.Berfokus di hubungan khalayak pada komunikasi.

5.Tidak ada konsep umpan kembali (feedback).

6.Tidak ada konsep kegagalan komunikasi.

7.Komunikasi berlangsung satu arah atau bersifat linier.

8.Contoh komunikasi Aristoteles hanya mampu digunakan dalam Public Speaking.

Pada dasarnya, insan adalah manusia adalah makhluk sosial yang monodualistis di mana
mereka bukan hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial, yang berarti mereka
dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.. Kesimpulannya,
insan selalu membutuhkan orang lain, sehingga mereka harus bekerja sama setiap hari, itulah
hakekat menjadi makhluk sosial. Dalam kehidupan mereka sebagai makhluk sosial, akan
terjadi hubungan antar manusia yang disebut sebagai “komunikasi”. Komunikasi, seperti
yang dijelaskan sebelumnya, ialah suatu proses untuk memberikan informasi kepada orang
lain dalam bentuk pesan, gagasan, atau inspirasi. Komunikasi sendiri dapat terjadi secara
verbal atau non-verbal, serta dengan gerakan bahasa tubuh yang dikenal sebagai komunikasi
non-verbal atau bahasa bisu.

3.Apa kriteria mendasar dari komunikasi antar pribadi beserta contoh?

Mungkin kalian ada yang belum tau tentang apa itu komunikasi antar pribadi dan contohnya.
Komunikasi antar pribadi sendiri itu adalah proses pertukaran informasi, ide, perasaan, atau
pandangan antara dua orang atau lebih. Kriteria mendasar dari proses komunikasi antar
pribadi di antaranya. Saling Pengertian, komunikasi yang efektif melibatkan kemampuan
untuk saling memahami, ini mencakup kemampuan mendengarkan dengan baik dan
memahami perspektif serta perasaan orang lain. Keterbukaan, Keterbukaan adalah kunci
untuk membangun kepercayaan komunikasi antar pribadi yang baik melibatkan kemauan
untuk berbagi informasi, perasaan, dan ide secara jujur. Empati, adalah kemampuan untuk
merasakan dan memahami perasaan orang lain, komunikasi yang efektif memerlukan
kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Konsistensi dalam perilaku
dan komunikasi penting untuk membangun kepercayaan, orang cenderung mempercayai dan
merasa nyaman dalam hubungan di mana ada konsistensi. Penting untuk menghormati
pandangan, nilai, dan perasaan orang lain, komunikasi yang penuh dengan rasa hormat
menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung. Memberikan umpan balik dengan cara
yang membangun dan membantu meningkatkan komunikasi, umpan balik sebaiknya jelas,
dan fokus pada perilaku, bukan pada karakter. Contohnya misalkan dalam keluarga
mendiskusikan acara berlibur bersama, maka kriteria yang mendasar dalam komunikasi ini
sangat berperan penting.

Sedangkan aspek penting yang harus diketahui pada komunikasi antar pribadi adalaha
Pengirim pesan, orang yang melakukan permulaan pada pesan atau informasi. Pengirim
bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif. Penerima pesan,
orang yang menerima pesan atau informasi dari pengirim. Penerima perlu mendengarkan atau
membaca dengan cermat untuk memahami maksud pesan. Pesan, Informasi atau ide yang
disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan secara verbal, tertulis,
atau melalui tindakan dan ekspresi tubuh. Media komunikasi, Cara atau saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan. Ini bisa berupa percakapan langsung, surat, email,
panggilan telepon, atau media sosial, tergantung pada situasi yang ada saat komunikasi ingin
dilakukan. Konteks komunikasi, lingkungan atau situasi di mana komunikasi terjadi, konteks
yang dimaksud disini adalah mencakup faktor-faktor seperti tempat, waktu, budaya, dan
hubungan antara pengirim dan penerima. Hambatan komunikasi, faktor yang dapat
mengganggu atau menghalangi pemahaman pesan, hambatan komunikasi dapat berupa
kebisingan, perbedaan budaya, ketidak jelasan bahasa, atau masalah dalam pemahaman pesan
yang disampaikan. Feedback, respon yang diberikan oleh penerima kepada pengirim setelah
menerima pesan, feedback membantu memastikan pemahaman yang benar dan dapat
membantu meningkatkan adanya proses dari komunikasi. Sikap terbuka dan jujur dalam
berkomunikasi, sikap keterbukaan ini menciptakan lingkungan di mana orang merasa nyaman
untuk berbagi ide, perasaan, dan informasi. Empati, kemampuan untuk memahami dan
merasakan perasaan orang lain, empati membantu membangun hubungan yang kuat dan
memperkuat hubungan antar pribadi. Pemahaman diri terkait dengan cara berkomunikasi,
termasuk kekuatan dan kelemahan pribadi. Kesadaran diri membantu seseorang menjadi
komunikator yang lebih baik. Ketepatan waktu, penting untuk menyampaikan pesan dengan
tepat waktu, terutama dalam hal komunikasi yang melibatkan bisnis atau situasi yang
membutuhkan respon dengan cepat. Pesan yang disampaikan secara verbal harus sesuai
dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh lainnya. Ketidak seimbangan antara
kata-kata dan ekspresi dapat menghasilkan kebingungan bagi penerima pesan. Menunjukkan
tujuan atau hasil yang diinginkan dari komunikasi. Ini membantu mengarhkan arah dan fokus
komunikasi yang terjadi antar pribadi.

4. Buku Introducing Communication Theory: Analysis and Application Fourth Edition. West,
Richard dan Turner, Lynn H (2010). New York:McGraw-Hill.)

BAB 1

A.Mendefinisikan Apa itu Komunikasi

Komunikasi merupakan sebuah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol


simbol untuk menciptakan makna dalam lingkungan mereka. Dalam pengertian tersebut
dapat diamati lima kata kunci yang mendasarinya, diantaranya: proses, sosial, simbol, makna,
dan lingkungan. Dalam konteks sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang atau lebih,
yang bertindak sebagai pengirim dan penerima. Sedangkan dilihat dari segi prosesnya,
komunikasi senantiasa memiliki sifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Sehingga
komunikasi dipandang sebagai sesuatu yang memiliki awal dan akhir yang tidak jelas, karena
mampu berubah berdasarkan perubahan yang terjadi pada individu dan budaya. Berdasarkan
simbol, komunikasi dipandang sebagai sebuah label arbitrer atau representasi dari fenomena.
Simbol biasanya telah disepakati bersama dalam sebuah kelompok, tetapi memiliki peluang
unrtuk tidak dimengerti oleh anggota diluar kelompok tersebut. Ada dua bentuk simbol yang
dipahami dalam komunikasi. Pertama, simbol konkret adalah simbol yang merepresentasikan
benda. Misalnya meja, kursi, dinnding dan lain-lain. Kedua, simbol abstrak adalah simbol
yang merepresentasikan suatu ide atau pemikiran. Misalnya cinta, sakit, manis, buruk, dan
lain-lain. Selain itu, ada juga makna yaitu adalah sesuatu yang terkandung dalam sebuah
pesan. Komunikasi senantiasa menyampaikan pesan, dalam sebuah pesan terdapat satu
makna bahkan berlapis-lapis makna.

Model Suatu Pemahaman ada 7 model komunikasi yakni:

1.Komunikasi intrapersonal:

Komunikasi intrapersonal adalah proses yang sangat penting dalam kehidupan kita. Ini
memungkinkan kita untuk menafsirkan dunia di sekitar kita dan membentuk pemahaman diri
kita sendiri. Misalnya, ketika kita berpikir tentang keputusan yang harus kita buat, kita
menggunakan komunikasi intrapersonal untuk mempertimbangkan berbagai pilihan dan
konsekuensinya.

Komunikasi intrapersonal dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

a. Pemikiran: Ketika kita berpikir tentang sesuatu, kita menggunakan simbol untuk
mewakili konsep dan ide di dalam kepala kita. Misalnya, ketika kita berpikir tentang kata
“anjing,” kita mungkin membayangkan gambar anjing di kepala kita.

b. Merenung: Ketika kita merenungkan sesuatu, kita membiarkan pikiran kita berkelana
tanpa tujuan tertentu. Misalnya, ketika kita merenungkan arti hidup, kita mungkin
memikirkan hal-hal besar dan kecil yang membuat hidup ini berharga.

c. Imaginasi: Ketika kita membayangkan sesuatu, kita menggunakan simbol untuk


menciptakan gambaran mental tentang sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin terjadi.
Misalnya, ketika kita membayangkan diri kita memenangkan lotre, kita mungkin
membayangkan bagaimana kita akan menghabiskan uangnya.
2.Komunikasi interpersonal:

Komunikasi interpersonal adalah bentuk komunikasi yang paling umum. Ini adalah cara kita
membangun hubungan dengan orang lain dan berbagi informasi dan perasaan kita. Misalnya,
ketika kita berbincang-bincang dengan teman, kita menggunakan komunikasi interpersonal
untuk berbagi cerita, tertawa, dan saling mendukung.

Komunikasi interpersonal dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

a. Percakapan: Percakapan adalah bentuk komunikasi interpersonal yang paling umum.


Ini adalah proses dua arah di mana dua orang atau lebih saling berbicara. Misalnya, ketika
kita mengobrol dengan teman di telepon, kita menggunakan percakapan untuk berbagi
informasi, berbagi perasaan, dan membangun hubungan.

b. Negosiasi: Negosiasi adalah proses dua arah di mana dua orang atau lebih bekerja
sama untuk mencapai kesepakatan. Misalnya, ketika kita tawar-menawar harga dengan
penjual, kita menggunakan negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan
kedua belah pihak.

c. Persahabatan: Persahabatan adalah hubungan interpersonal yang didasarkan pada rasa


saling percaya dan pengertian. Dalam persahabatan, kita menggunakan komunikasi untuk
berbagi informasi, berbagi perasaan, dan memberikan dukungan emosional.

3.Komunikasi kelompok:

Komunikasi kelompok adalah bentuk komunikasi yang penting dalam banyak konteks,
seperti di tempat kerja, sekolah, dan komunitas. Ini memungkinkan kita untuk bekerja sama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, ketika kita menghadiri rapat
tim, kita menggunakan komunikasi kelompok untuk berbagi informasi, membuat keputusan,
dan menyelesaikan masalah.

Komunikasi kelompok dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

a. Rapat: Rapat adalah pertemuan kelompok yang biasanya diadakan untuk membahas
masalah atau membuat keputusan. Dalam rapat, kita menggunakan komunikasi untuk berbagi
informasi, menjelaskan ide, dan mencapai konsensus.

b. Diskusi: Diskusi adalah proses kelompok di mana anggota kelompok berbagi ide dan
pendapat. Dalam diskusi, kita menggunakan komunikasi untuk saling mendengarkan,
memahami perspektif orang lain, dan membangun kesepakatan.
c. Tim olahraga: Tim olahraga adalah kelompok yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, yaitu memenangkan pertandingan. Dalam tim olahraga, kita menggunakan
komunikasi untuk mengoordinasikan strategi, memberikan umpan balik, dan memotivasi satu
sama lain.

4.Komunikasi massa:

Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menjangkau banyak orang. Ini dapat
digunakan untuk menyebarkan informasi, mendidik publik, atau mempengaruhi opini.
Misalnya, ketika kita menonton berita di televisi, kita menggunakan komunikasi massa untuk
mendapatkan informasi tentang peristiwa terkini.

Komunikasi massa dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

a. Media berita: Media berita, seperti televisi, radio, dan surat kabar, digunakan untuk
menyebarkan informasi terkini. Misalnya, ketika kita menonton berita di televisi, kita
menggunakan komunikasi massa untuk mendapatkan informasi tentang peristiwa terkini.

b. Media pendidikan: Media pendidikan, seperti buku teks dan program televisi
pendidikan, digunakan untuk mendidik publik. Misalnya, ketika kita menonton program
pendidikan di televisi, kita menggunakan komunikasi massa untuk belajar tentang topik
tertentu.

c. Iklan: Iklan digunakan untuk mempengaruhi opini orang tentang produk atau layanan.
Misalnya, ketika kita melihat iklan di televisi, kita menggunakan komunikasi massa untuk
membentuk pendapat kita tentang produk atau layanan tersebut.

5.Komunikasi sebagai Aksi: Model Linear (Claude Shannon & Warren Weaver)

Model ini menekankan bahwa komunikasi terjadi dengan cara pengirim mengirimkan pesan
terhadap penerima melalui sebuah saluran (channel) secara linear. Dalam proses komunikasi,
Shannon dan Weaver juga memperhitungkan terjadinya gangguan, yang dikelompokkan
menjadi 4 macam, diantaranya:

a. Gangguan Sematik: adalah gangguan yang terjadi akibat pengaruh bahasa ( linguistik).
Misalnya seorang warga china berbicara dengan warga amerika dengan bahasa china.

b. Gangguan Fisik: adalah gangguan dari tubuh penerima pesan. 3. Gangguan Psikologis:
adalah gangguan yang merujuk pada pengaruh kognitif dalaam proses penerimaan pesan.
Misalnya adalah prasangka, bias, terhadap pesan.
c. Gangguan Fisiologis: adalah gangguan bersifat biologis yang ada dalam diri komunikator.
Misalnya komunikator sedang sakit, lelah, atau lapar.

Namun model linear ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaramya adalah: Pertama, model
ini berasumsi bahwa hanya ada satu pesan dalam proses komunikasi. Kedua, komunikasi
tidak memiliki awal dan akhir yang jelas, model ini beranggapan bahwa komunikasi terjadi
ketika terdapat satu orang bicara kepada orang lainnya.

6.Komunikasi sebagai Interaksi: Model interaksional (Wilbur Schramm) Model ini


menekanan terjadinya komunikasi dua arah. Maksudnya, pesan dikirimkan dari pengirim
kepada penerima, dan dari penerima kepada pengirim. Oleh karena itu, unsur terpenting
lainnya dalam model ini adalah umpan balik (feedback). Dalam hal ini seseorang dapat
menjadi pengirim maupun penerima dalam sebuah proses komunikasi, namun tidak dapat
menjadi keduanya sekaligus. Model ini pada akhirnya juga mendapatkritik, bahwa model ini
berasumsi jika seseorang berbicara dan mendengarkan, tapi tidak Dalam waktu yang
bersamaan.

7.Komunikasi sebagai Transaksi: Model Transaksional (Barnlund)

Model ini menekankan bahwa proses komunikasi bersofat kooperatif. Maksudnya, Pengirim
dan penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas

Komunikasi. Dalam model ini komunikator dituntut untuk membangun kesamaan makna
Dengan menyadadri pengaruh pesan terhadap pesan lainnya.

B. Etika dan Komunikasi

Etika merupakan persepsi akan benar atau salahnya suatu tindakan atau perilaku. Menurut
Englehardt (2001) etika adalah suatu tipe pembuatan keputusan yang bersifat moral. Dalam
Sebuah pengambilan keputusan yang mempertimbangkan etika, dapat melalui beberapa
Institusi diantaranya: Bisnis dan Industri, Agama, Dunia Hiburan, Penddikan
Berkelanjutan,Kedokteran, Teknologi.

C. Mengenai Teori dan Mendefinisikan Teori

Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara
Konsep-konsep tersebut. Menurut Jonathan H. Turner (1986) teori adalah sebuah proses
Mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu
Peristiwa terjadi. Dalam sebuah teori terdapat tingkat generalitas yang dibagi menjadi tiga,
Diantaranya: pertama, teori dalam arti luas bertujuan menjelaskan suatu fenomena dalam Arti
luas (grand theory/makro). Kedua, teori dalam arti menengah bertujuan menjelaskan
Fenomena dari sekelompok manusia dan bukan semua manusia secara keseluruhan seperti
Yang dijelaskan pada makro (meso). Ketiga, teori dalam arti sempit bertujuan menjelaskan
Fenomena yang terjadi pada orang perorangan dalam situasi tertentu. Dalam memahami teori,
terdapat dua aspek penting yang perlu diketahui. Pertama Adalah konsep, sedangkan yang
kedua adalah hubungan. Konsep adalah istilah yang Memberikan label dalam sebuah teori.
Namun, ada dua jenis konsep yang berbeda, yaitu: Konsep nominal (konsep yang tidak dapat
diamati secara langsung) dan konsep nyata (konsep Yang dapat diamati secara langsung).
Aspek penting lainnya dalam teori adalah Hubungan Yaitu cara-cara dimana konsep-konsep
dalam sebuah teori dikombinasikan. Tujuan dari teori Adalah menjelaskan , memahami,
melakukan prediksi, dan mendorong perubahan sosial.

D. Paradigma: Bagaimana Anda Memandang Dunia?

Paradigma adalah tradisi intelektual yang mendasari sebuah teori. Paradigma berbeda dengan
Teori, dimana paradigma memberikan sebuah alternatif terhadap cara pandang komunikasi
Yang dilakukan manusia. Sedangkan teori lebih menjelaskan secara spesifik terhadap sebuah
Fenomena dari komunikasi yang dilakukan manusia. Ada tiga kajian dalam memahami
Paradigma, diantaranya: ontologi menekanka pada pertanyaan yang mengacu sifat dari
Sesuatu yang menjadi kajian. Epistemologi menekankan pada bagaimana mencari tahu
Pengetahuan yang sedang dikaji. Terdapat dua cara untuk mencari pengetahuan yang sedang
Dikaji: pertama, secara Objektif(melihat kebenaran yang ada ada benda/objek). Kedua, secara
Subjektif (melihat kebenaran dari dalam diri individu). Aksiologi menekankan pada apa Yang
layak untuk diketaui, dengan cara mempertanyakan posisi sebuah nilai dalam penelitian

E. Teori.Metateori

Metateori adalah sebuah sebuah teori mengenai bagaimana cara membuat sebuah teori
(Craig, 1999). Dalam pembahasan mengenai metateori terdapat tiga macam pendekatan,
diantaranya adalah: pertama, pendekatan cakupan hukum pembuatan teori harus merujuk
pada hukum-hukum yang berlaku secara umum. Namun, apabila informasi yang diciptakan
tersebut bersifat baru dan tidak bisa dirujukkan pada hukum, hukum harus dimodifikasi.
Kedua, pendekatan aturan menekankan bahwa pembuatan teori merujuk pada sebuah aturan,
bukan pada hukum yang berlaku. Dalam konteks ini, aturan harus dapat mengikuti adanya
variasi, situasi, budaya dan waktu. Berdasarkan identifikasi yang telah diklasifikasikan oleh
James Lull (1982), disebutkan tiga macam aturan: a) aturan kebiasaan: aturan yang
ditentukan oleh seseorang yang memiliki otoritas dan tidak dapat dinegosiasikan. B) aturan
parametrik: aturan yang ditentukan oleh sesorang yang memiliki otoritas tetapi masih bisa
dinegosiasikan. C) aturan taktis: aturan tidak tertulis yang digunakan untuk mencapai tujuan
personal atau interpersonal. Selanjutnya yang terakhir adalah pendekatan sistem menekankan
bahwa pembuatan teori harus mengikuti sebuah format sistemik sebuah fenomena. Ada
beberapa elemen yang mendasari pendekatan sistem diantaranya adalah: Keutuhan (yaitu
sistem dipandang sebagai sesuatu yang utuh, bukan bagian per bagian), ketergantungan (yaitu
elemen-elemen dalam sistem saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain),
hierarki (elemen antar sistem memiliki tingkatan masingmasing), batasan (setiap sistem
umumnya memiliki batasan, namun batasan tersebut bersifat terbuka sehingga
memungkinkan masuknya informasi dalam sistem), kalibrasi/umpan balik (adanya kalibrasi
atau pengecekan diharapkan mendapatkan feedback atau umpan balik, hal ini dibutuhkan
untuk menyetabilkan sistem), ekuifinalitas (sistem dapat mencapai tujuan yang sama melalui
cara yang berbeda).

F. Mengevaluasi Teori Komunikasi: Lihat Lebih Dekat, Sangat Dekat

Sebuah teori pada dasarnya memiliki kekurangan dan kelebihan, namun untuk melihat
kekurangan dan kelebihan dalam sebuah teori dibutuhkan standar penilaian. Berikut ini
adalah indikator dalam standar penilaian teori komunikasi. Ruang Lingkup adalah salah satu
kriteria dalam penilaian sebuah teori yang merujuk pada perilaku komunikasi yang tercakup
dalam teori tersebut. Konsistensi Logis merujuk pada logika internal teori tersebut, seperti
masuk akal atau tidaknya teori, konsisten dengan asumsi manusia. Dengan kata lain teori
harus memiliki keterkaitan dan tidak menampakkan kontradiksi. Parsimoni adalah
kesederhanaan dari penjelasan teori tersebut. Semakin sedikit konsep yang digunakan akan
semakin baik, namun dalam komunikasi hal tersebut sulit dilakukan karena teori komunikasi
menuntut penjelasan yang kompleks. Kegunaan merujuk pada nilai guna terhadap kehidupan
manusia. Keterujian merujuk pada keakuratan teori terhadap klaim-klaim yang dilakukan.
Heurisme merujuk pada pemikiran dan penilitian baru yang dilakukan akibat adanya teori
tersebut, seperti ibaratnya adalah pematik para intelektual untuk membuktikan atau
menyanggah teori tersebut. Pengujian Waktu Berlaku merujuk pada ketahanan dari sebuah
teori, apabila teori tersebut masih menghasilkan penelitian maka teori tersebut masih berlaku.
Namun apabila teori tersbut tidak lagi menghasilkan penelitian maka teori tersebut sudah
dianggap kadaluarsa.

BAB 2

MODEL KOMUNIKASI LINEAR DAN INTERAKTIF

A. Model Komunikasi Linear

Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang paling sederhana. Model ini
Menggambarkan komunikasi sebagai proses satu arah, di mana pesan dikirim dari sumber ke
Penerima. Model ini sering digunakan untuk menggambarkan komunikasi massa, di mana
pesan Dikirim dari penyiar atau penulis ke audiens. Model komunikasi linear terdiri dari
empat elemen:

1.Sumber: Orang atau kelompok yang menciptakan pesan.

2.Pesan: Informasi yang dikirim dari sumber ke penerima.

3..Saluran: Media yang digunakan untuk mengirimkan pesan.4. Penerima: Orang atau
kelompok yang menerima pesan.

Model komunikasi linear memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, model ini


Mengasumsikan bahwa pesan dikirim hanya dalam satu arah. Kedua, model ini
mengasumsikan Bahwa penerima pasif dan tidak memiliki pengaruh terhadap pesan. Ketiga,
model ini mengabaikan Faktor-faktor kontekstual yang dapat mempengaruhi komunikasi.

B. Model Komunikasi Interaktif

Model komunikasi interaktif adalah model komunikasi yang lebih kompleks. Model
Menggambarkan komunikasi sebagai proses dua arah, di mana sumber dan penerima saling
Mempengaruhi. Model ini sering digunakan untuk menggambarkan komunikasi
interpersonal, di Mana dua orang atau lebih saling berkomunikasi. Model komunikasi
interaktif terdiri dari enam Elemen:
1.Sumber: Orang atau kelompok yang menciptakan pesan.

2.Pesan: Informasi yang dikirim dari sumber ke penerima.

3.Saluran: Media yang digunakan untuk mengirimkan pesan.

4.Penerima: Orang atau kelompok yang menerima pesan.

5.Umpan balik: Tanggapan dari penerima terhadap pesan.

6.Konteks: Situasi di mana komunikasi terjadi.

Model komunikasi interaktif memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan model


Komunikasi linear. Pertama, model ini mengakui bahwa komunikasi adalah proses dua arah.
Kedua, Model ini mengakui bahwa penerima aktif dan memiliki pengaruh terhadap pesan.
Ketiga, model ini Memperhitungkan faktor-faktor kontekstual yang dapat mempengaruhi
komunikasi.

C. Kedua Model Komunikasi

Kedua model komunikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Model


Komunikasi linear lebih sederhana dan mudah dipahami, tetapi mengabaikan beberapa faktor
penting Yang dapat mempengaruhi komunikasi. Model komunikasi interaktif lebih kompleks
dan realistis, Tetapi lebih sulit dipahami. Dalam praktiknya, kedua model komunikasi dapat
digunakan untuk Memahami komunikasi. Model komunikasi linear dapat digunakan untuk
memahami komunikasi Massa, sedangkan model komunikasi interaktif dapat digunakan
untuk memahami komunikasi Interpersonal. Pada bab ini, kita telah mempelajari dua model
komunikasi yang paling dasar: model Komunikasi linear dan model komunikasi interaktif.
Kedua model ini memiliki kelebihan dan Kekurangannya masing-masing. Dalam praktiknya,
kedua model komunikasi dapat digunakan untuk Memahami komunikasi.

4. Buku Fiske, John (2008) Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Press.

B. BAB 1: PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU KOMUNIKASI


Pengertian Komunikasi

John Fiske mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana makna diciptakan dan
dipelihara. Makna adalah interpretasi yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Makna dapat bersifat subjektif, artinya berbeda-beda
tergantung pada penerima.

Fiske juga mengatakan bahwa komunikasi adalah proses yang kompleks. Komunikasi
melibatkan berbagai elemen, seperti komunikator, pesan, media, dan penerima. Setiap elemen
ini saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, komunikator yang menggunakan bahasa
yang kompleks akan membuat penerima lebih sulit untuk memahami pesannya.

Komunikator

Komunikator adalah orang atau pihak yang mengirimkan pesan. Komunikator dapat berupa
individu, kelompok, atau organisasi.

• Komunikator individu adalah orang yang berkomunikasi secara langsung dengan


orang lain. Misalnya, seorang guru yang mengajar di kelas, seorang penjual yang
menawarkan produknya kepada pembeli, atau seorang teman yang mengobrol dengan
temannya.
• Komunikator kelompok adalah sekelompok orang yang berkomunikasi secara
bersama-sama. Misalnya, sebuah organisasi yang mengadakan rapat, sebuah partai
politik yang mengadakan kampanye, atau sebuah komunitas yang mengadakan acara
sosial.
• Komunikator organisasi adalah organisasi yang berkomunikasi dengan pihak lain.
Misalnya, sebuah perusahaan yang membuat iklan, sebuah pemerintah yang
mengeluarkan kebijakan, atau sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang
melakukan kampanye.

Pesan

Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa verbal atau
nonverbal.

• Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan menggunakan kata-kata. Pesan verbal
dapat disampaikan secara lisan, tertulis, atau melalui media elektronik. Misalnya,
seorang pembicara yang menyampaikan pidato, seorang penulis yang menulis artikel,
atau seorang anak yang berbicara kepada orang tuanya.
• Pesan nonverbal adalah pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Pesan
nonverbal dapat disampaikan melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, sentuhan, atau
simbol-simbol. Misalnya, seorang aktor yang menggunakan bahasa tubuh untuk
menyampaikan emosi, seorang polisi yang menggunakan ekspresi wajah untuk
menunjukkan kemarahannya, atau seorang ibu yang menggunakan sentuhan untuk
menunjukkan kasih sayangnya kepada anaknya.

Media

Media adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media dapat berupa media
massa, media interpersonal, atau media organisasi.

• Media massa adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak yang luas. Media massa dapat berupa televisi, radio, surat kabar, majalah,
internet, dan sebagainya.
• Media interpersonal adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada satu atau beberapa orang. Media interpersonal dapat berupa percakapan, surat,
e-mail, telepon, dan sebagainya.
• Media organisasi adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam
suatuorganisasi. Media organisasi dapat berupa rapat, memo, intranet, dan sebagainya.

Penerima

Penerima adalah orang atau pihak yang menerima pesan. Penerima dapat berupa individu,
kelompok, atau organisasi.

• Penerima individu adalah orang yang menerima pesan secara langsung dari
komunikator. Misalnya, seorang siswa yang mendengarkan guru mengajar di kelas,
seorang konsumen yang melihat iklan, atau seorang teman yang menerima pesan dari
temannya.
• Penerima kelompok adalah sekelompok orang yang menerima pesan dari
komunikator. Misalnya, para peserta rapat yang menerima informasi dari pemimpin
rapat, para pendukung partai politik yang menerima informasi dari partai politik
tersebut, atau para anggota komunitas yang menerima informasi dari organisasi
komunitas tersebut.
• Penerima organisasi adalah organisasi yang menerima pesan dari pihak lain.
Misalnya, sebuah perusahaan yang menerima informasi dari konsumennya, sebuah
pemerintah yang menerima informasi dari masyarakat, atau sebuah organisasi non-
pemerintah (NGO) yang menerima informasi dari donornya.

Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi

Fiske membagi ruang lingkup ilmu komunikasi menjadi empat bidang, yaitu:

• Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Komunikasi interpersonal adalah bentuk komunikasi yang paling dasar dan penting.
Komunikasi interpersonal terjadi dalam berbagai konteks, seperti di rumah, di tempat
kerja, dan di masyarakat.
• Komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan komunikator dan penerima
yang banyak jumlahnya. Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang paling
luas dan berpengaruh. Komunikasi massa terjadi melalui media massa, seperti
televisi, radio, dan surat kabar.
• Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi.
Komunikasi organisasi adalah bentuk komunikasi yang penting untuk kelancaran
kerja organisasi. Komunikasi organisasi terjadi antara berbagai pihak dalam
organisasi, seperti antara atasan dan bawahan, antara karyawan, dan antara organisasi
dengan lingkungannya.

• Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi antara orang-orang dari


budaya yang berbeda. Komunikasi antarbudaya adalah bentuk komunikasi yang penting
untuk memahami perbedaan budaya. Komunikasi antarbudaya terjadi antara orang-orang dari
berbagai negara, suku bangsa, dan agama.

B. BAB 2: FUNGSI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan berbagai elemen, seperti komunikator,
pesan, media, dan penerima. Proses komunikasi ini memiliki berbagai fungsi, yang dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

Fungsi informatif
Fungsi informatif adalah fungsi komunikasi untuk menyampaikan informasi. Informasi dapat
berupa pengetahuan, data, atau berita. Fungsi informatif ini penting untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan informasi.

Informasi dapat disampaikan melalui berbagai cara, baik secara lisan, tertulis, maupun
nonverbal. Misalnya, seorang guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya secara
lisan, seorang karyawan membaca laporan keuangan perusahaannya secara tertulis, dan
seorang warga menonton berita di televisi secara nonverbal.

Informasi yang disampaikan melalui komunikasi dapat berupa informasi yang faktual, seperti
informasi tentang peristiwa terkini atau data statistik. Informasi ini penting untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang dunia sekitarnya.

Informasi yang disampaikan melalui komunikasi juga dapat berupa informasi yang opini,
seperti pendapat atau pandangan seseorang tentang suatu hal. Informasi ini penting untuk
membentuk opini dan sikap seseorang.

Berikut adalah beberapa contoh fungsi informatif komunikasi dalam kehidupan sehari-hari:

• Seorang guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya di kelas.


• Seorang karyawan membaca laporan keuangan perusahaannya untuk mengetahui
kondisi keuangan perusahaan.
• Seorang warga menonton berita di televisi untuk mengetahui informasi terkini tentang
peristiwa yang terjadi di dunia.
• Seorang mahasiswa membaca buku untuk mendapatkan informasi tentang suatu topik
yang sedang ditelitinya.
• Seorang politikus menyampaikan pidato untuk menyampaikan visi dan misinya
kepada masyarakat.

Fungsi persuasif

Fungsi persuasif adalah fungsi komunikasi untuk mempengaruhi orang lain. Persuasi dapat
dilakukan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain. Fungsi persuasif ini
penting untuk mencapai tujuan tertentu.

Persuasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Misalnya, seorang penjual mempromosikan produknya kepada pembelinya secara langsung,
seorang politikus berkampanye untuk mendapatkan suara secara tidak langsung melalui iklan.
Persuasi yang dilakukan secara langsung dapat lebih efektif, karena penerima pesan dapat
langsung memahami maksud komunikator. Namun, persuasi yang dilakukan secara tidak
langsung juga dapat efektif, karena penerima pesan dapat mencerna pesan secara lebih
perlahan dan mendalam.

Berikut adalah beberapa contoh fungsi persuasif komunikasi dalam kehidupan sehari-hari:

• Seorang penjual mempromosikan produknya kepada pembelinya dengan memberikan


diskon atau hadiah.
• Seorang politikus berkampanye untuk mendapatkan suara dengan menyampaikan visi
dan misinya kepada masyarakat.
• Sebuah organisasi nirlaba melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang suatu masalah sosial.
• Sebuah perusahaan melakukan iklan untuk mempromosikan produk atau layanannya.
• Seorang guru memberikan pujian kepada siswanya untuk mendorong siswa tersebut
untuk belajar lebih giat.

Fungsi integratif

Fungsi integratif adalah fungsi komunikasi untuk menyatukan orang-orang. Komunikasi


dapat digunakan untuk membangun hubungan dan menciptakan kebersamaan. Fungsi
integratif ini penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.

Komunikasi yang efektif dapat membantu orang-orang untuk saling memahami dan
menghargai perbedaan. Misalnya, sebuah keluarga berkumpul untuk merayakan hari raya
untuk memperkuat hubungan keluarga.

Komunikasi juga dapat membantu orang-orang untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Misalnya, sebuah organisasi mengadakan rapat untuk membahas rencana kerja
untuk meningkatkan kerjasama antar anggota organisasi.

Berikut adalah beberapa contoh fungsi integratif komunikasi dalam kehidupan sehari-hari:

• Sebuah keluarga berkumpul untuk merayakan hari raya untuk memperkuat hubungan
keluarga.
• Sebuah komunitas mengadakan acara sosial untuk meningkatkan kebersamaan antar
anggota komunitas.
• Sebuah negara mengadakan upacara peringatan kemerdekaan untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa.
• Sebuah perusahaan mengadakan acara perkenalan karyawan baru untuk membangun
rasa kebersamaan antar karyawan.

Fungsi hiburan

Fungsi hiburan adalah fungsi komunikasi untuk memberikan kesenangan. Komunikasi dapat
digunakan untuk melepaskan stres dan menikmati waktu luang. Fungsi hiburan ini penting
untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.

Komunikasi yang menghibur dapat membantu orang-orang untuk melepas stres dan
menikmati hidup. Misalnya, seseorang menonton film untuk melepas stres, seseorang
mendengarkan musik untuk menikmati waktu luang.

Berikut adalah beberapa contoh fungsi hiburan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari:

• Seseorang menonton film untuk melepas stres.


• Seseorang mendengarkan musik untuk menikmati waktu luang.
• Seseorang bermain game untuk bersenang-senang.
• Seseorang membaca buku untuk bersantai.
• Seseorang mengobrol dengan teman-temannya untuk melepas penat.

Kesimpulan

Komunikasi memiliki berbagai fungsi yang penting dalam kehidupan manusia. Fungsi
informatif, persuasif, integratif, dan hiburan dapat ditemukan di berbagai bidang kehidupan,
termasuk pendidikan, politik, bisnis, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai