DASAR
KOMUNIKASI
DENGAN 12 PRINSIP
Dosen Pengampu : Widya Ratna Wulan, S.KM, M.KM
Mata kuliah : Teknik Komunikasi dan Pelayanan Prima
ANGGOTA KELOMPOK
1. Akbar Ismail R. Mawi D22.2020.03113
Komunikasi adalah bentuk pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara
dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi
tercipta jika ada 2 orang atau lebih saling berbincang – bincang atau bertukar
pesan, baik secara langsung atau tidak langsung.
Terdapat beberapa prinsip – prinsip komunikasi yang menjadi asas dari sebuah
proses komunikasi. Teori prinsip komunikasi telah dikemukakan oleh banyak pakar
ahli. Saat ini terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran
lebih jauh dari definisi dan hakikat komunikasi.
Prinsip – Prinsip Komunikasi
1.Komunikasi adalah suatu proses simbolik
komunikasi merupakan suatu proses simbolik yang timbul
dari dalam diri manusia. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat
dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik tertentu saja,
tetapi terus berkelanjutan secara terus menerus.
Contoh nya : Ketika di tempat umum kita melihat orang yang sedang
kebingungan disitu kita bisa langsung menolong nya.
3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Prinsip Komunikasi berikutnya adalah adanya dimensi isi dan hubungan pada
komunikasi. Tiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita
bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak – pihak yang melakukan proses
komunikasi, sesuai dengan pelaku yang terlibat
Contohnya : Permisi, yah . Boleh tidak saya meminjam uang untuk membayar kuliah? dalam hal
ini, ia meminjamkan dan menjelaskan tentang kegunaan uang yang akan ia pinjam, karena ia
ingin ayahnya tahu kegunaan uang tersebut jadi ayahnya tidak akan marah. Sedangkan saat
meminjam uang dari si adik, ia akan berkata Dik, aku meminjam uangmu ya. Nanti pasti aku
kembalikan. Dalam hal ini, si kakak meminjam tanpa menjelaskan untuk apa uang tersebut,
namun ia menekankan kalau ia pasti mengembalikan uang itu, Karena bagi si adik, uang itu
tentu harus dikembalikan karena ia membutukannya. Namun berbeda dengan ayah, uang itu
akan diberikan secara Cuma Cuma karena sang ayah melihat kalua anaknya membutuhkan
uang tersebut untuk tugasnya.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai tingkat kesengajaan. Artinya bisa terjadi
tanpa direncanakan seperti dua orang yang menyapa di tengah jalan. Atau bisa juga yang
betul-betul direncanakan sedemikian rupa, seperti dalam bentuk rapat atau seminar yang
dilangsungkan secara resmi.
Contohnya :
1. Ketika akan melakukan seminar atau rapat(direncanakan)
2. Ketika mau pergi nonton bola bareng bersama teman, dll
3.Ketika berpapasan dengan orang lain di jalan (tidak di sengaja )
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Proses komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan
komunikasi yang dikirimkan oleh pihak pengirim disesuaikan dengan tempat, dimana
proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan
komunikasi itu berlangsung, sehingga memenuhi konteks ruang waktu tersebut.
Contohnya : Ketika ada sesuatu topik- topik yang wajar di rumah, tempat kerja, atau
tempat hiburan, seperti candaan bila di lakukan di tempat ibadah atau acara formal
tersa kurang sopan. Jadi komunikasi harus sesuai dengan tempat dan waktu
.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Proses komunikasi juga dapat diprediksi oleh pelaku yang terlibat.Misalnya ketika
kita menyapa seseorang,kita tentu mengharapkan orang yang disapa menyapa balik.Hal ini
juga sesuai dengan norma ,kebiasaan,atau pola dalam berkomunikasi yang digunakan oleh
para pelaku terlibat.
Contoh : Ketika kita mendapatkan hadiah otomatis kita akan mengucapkan terimakasih
Ketika kita tidak sengaja menyenggol orang maka kita akan mengucapkan maaf
tidak sengaja.
7. Komunikasi bersifat sistemik
Prinsip komunikasi berikutnya adalah bersifat
sistemik. Artinya cara seseorang untuk berkomunikasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari latar belakang
budaya, pendidikan, nilai, adat, dan pengalaman. Faktor
eksternal seperti kondisi keluarga dan lingkungan juga turut
berpengaruh pada komunikasi yang sistemik.
Contohnya :
. Atos dalam bahasa sunda adalah sudah,jika di jawa artinya
keras. Hal tersebut berbeda karena dipengaruhi oleh latar
belakang budaya.
8. Komunikasi lebih efektif jika latar belakang sosial budaya mirip
Semakin mirip latar belakang sosial budaya, maka semakin efektiflah komunikasi.
Komunikasi antar 2 orang dengan latar suku dan budaya yang sama akan lebih efektif dan
lebih nyambung, dibanding komunikasi antar 2 orang dengan latar belakang yang berbeda.
Kemiripian unsur sosial budaya seperti bahasa dan pendidikan memiliki dampak besar
terciptanya komunikasi yang efektif.
Contoh nya :
Misalnya saya sedang berbicara dengan orang yang satu daerah atau suku akan lebih
efektif karena Bahasa yang dipakai saat berbicara sama.
Berbeda Ketika saya berbicara dengan orang yang berada di luar daerah, maka komunikasi
tidak akan berjalan efektif, bukan bearti kita tidak dapat berkomunikasi dengan perbedaan
tersebut, tetapi kita harus berupaya lebih keras untuk menyesuaikan diri satu sama lain.
9. Komunikasi bersifat non-sekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Artinya
komunikasi juga akan melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang
dikirimkan itu diterima dan dimengerti. Hal ini lah yang dimaksud pada prinsip komunikasi yang
bersifat non-sekuensial. Intinya, komunikasi bersifat non sekuensial itu adalah komunikasi yang timbal
balik, seperti kita berbicara pada seseorang dan orang tersebut memberi tanggapan, baik berupa kata,
maupun gerakan tubuh.