Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, tiada kata lain yang patut untuk kami ungkapkan selain
ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan
kemampuan kepada saya sehingga tugas ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktu.

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Muhammad SAW.,
para sahabat dan seluruh keluarga beliau serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.

Selama penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pendidikan. Serta ucapan terima kasih juga
penulis persembahkan kepada semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung
ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan, saya mohon saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan makalah dengan baik.

Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 2
C. Tujuan……………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………... 3
A. Prinsip-prinsip pokok dalam komunikasi……………………………….... 3

BAB III PENUTUP……………………………………………………………... 7


A. Kesimpulan……………………………………………………………... 7
B. Saran…………………………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... …..... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari manusia melakukan banyak interaksi kepada
sesama makhluk hidup untuk saling melengkapi kebutuhan pribadi maupun
kebutuhan orang lain. Dari sebuah interaksi itulah di perlukannya suatu cara supaya
sesama makhluk hidup khususnya sesama manusia mengetahui dan memahami apa
yang di butuhkan dan juga apa yang di inginkan. Maka cara untuk berinteraksi
kepada sesama manusia pun muncul dengan cara memberikan suatu isyarat dari
gerakan tubuh dan juga simol simbol kepada lawan bicaranya yang kemudian
berkembang menjadi suatu huruf yang tersusun secara berurutan dan berubah
menjadi suatu komunikasi.
Dari situlah komunikasi semakain berkembang dengan pesat sesuai suku
budaya pada suatu daerah tertentu. Dan juga komunikasi pun berkembang menjadi
berbagai macam komunikasi seperti komunikasi antar sesama teman, komunikasi
kepada orang tua dan saudara, komunikasi antara guru dan siswa dan lain
sebagainnya. Hal ini muncul karena manusia harus bisa menempatkan suatu
komunikasi yang tepat sesuai kedudukan dan golongan individu atau kelompok
tertentu supaya tidak menimbulkan kesalah pahaman antara antar individu maupun
antar golongan tersebut.
Dari uraian di atas maka sebagai mahasiswa dengan jurusan kependidikan
sangatlah perlu memahami dengan baik dan benar komunikasi suatu kependidikan
yang salah satunya mahasiswa harus memahami suatu prinsip komunikasi. Hal ini
berupaya agar mahasiswa saat sudah menjadi seorang guru dapat komunikasi dengan
baik antara seorang guru dengan siswa, supaya siswa yang ingin belajar suatu hal
dapat memahami suatu pelajaran yang di berikan oleh guru dengan mudah, baik, dan
tepat.

1
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini terdapat beberapa rumusaan, yaitu:
a. Apa Macam – Macam Prinsip Komunikasi?
b. Apa Pengertian dari Setiap Prinsip Komunikasi?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas bahwa makalah ini memiliki beberapa tujuan , Yaitu:
a. Mengetahui Macam – Macam Prinsip Komunikasi
b. Menegtahui Pengertian dari Setiap Prinsip Komunikasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip – Prinsip Pokok dalam Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana terdapat 12 prinsip komunikasi, yaitu:

Prinsip 1 Komunikasi Adalah Suatu Proses Simbolik

Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk


sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang
meliputi kata–kata (pesan verbal), perilaku nonverbal dan objek yang
maknanya disepakati bersama.

Contoh : Mengibarkan bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus untuk


memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia

Prinsip 2 Setiap Prilaku Mempunyai Potensi Komunikasi

Tidak berarti bahwa semua prilaku adalah komunikasi, namun komunikasi


terjadi bila seorang memberi makna pada prilaku orang lain atau
prilakunya sendiri. Setiap prilaku seseorang punya potensi untuk
ditafsirkan, ketika seseorang tersenyum, cemberut, maka orang lain akan
menafsifkan prilaku seseorang tersebut.

Contoh : Seorang yang sedang tersenyum akan ditafsirkan gembira,


sedangkan cemberut berarti merajuk, dan diam berarti malu atau marah.

Prinsip 3 Komunikasi Memiliki Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan

Dimensi isi disandi secara verbal, sedangkan dimensi hubungan disandi


secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi pesan) didalam
komunikasi tersebut, sedangkan dimensi hubungan adalah bagaimana cara
mengatakan (pesan) dan cara menafsirkan pesan tersebut.

Contoh : Aku mencintaimu, tapi dikatakan dengan menangis. Orang lain


akan menafsirkan jika seseorang yang mengatakan ini benar-benar
mencintai sehingga terharu, tetapi juga bisa ditafsifkan jika seseorang ini
terpaksa berkata mencitaimu.

3
Prinsip 4 Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan

Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi


mulai dari tingkat kesenjangan rendah seperti komunikasi yang tidak
disengaja atau tidak direncanakan sama sekali (apa saja yang akan
dikatakan atau apa saja yang dilakukan secara rinci dan detail) hingga
komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari (pihak
komunikator mengharapkan respon yang baik dan berharap tujuannya
tercapai).

Contoh : komunikasi tidak disengaja adalah ghibah, sedangkan komunikasi


yang disengaja adalah kerja kelompok

Prinsip 5 Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu

Prinsip ini mengasumsikan bahwa komunikasi terjadi pada ruang dan


waktu tertentu. Makna pesan bergantung pada konteks fisik dan ruang,
waktu, social dan psikologis. Ruang mempengaruhi makna terhadap suatu
pesan, suasana psikologis peserta komunikasi mempengaruhi pesan yang
tersampaikan. Waktu juga mempengaruhi makna dari suatu pesan.
Implikasi dari komunikasi terjadi dalam ruang dan waktu adalah
komunikasi sebagai konteks sosial juga akan dipengaruhi oleh ruang dan
waktu

Contoh : Pada Waktu Lebaran (semua orang berbahagia maka pesan akan
tersampaikan dengan baik), sedangkan ketika dalam waktu pulang kerja
atau sedang rapat (ketika seseorang sedang capek ataupun sedang fokus ke
satu hal maka pesan yang baru atau pesan yang datang akan tidak
tersampaikan dengan baik).

4
Prinsip 6 : Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan
komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita
tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima
akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang
maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi itu akan
membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses
komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi Ini Bersifat Sistematik


Terdapat 2 sistem dasar dalam transaksi komunikasi, yaitu system
internal dan eksternal.
System internal adalah seluruh system nilai yang dibawa oleh
individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi di berbagai
lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat setempat, suku, agama,
lembaga pendidikan, dsb). System internal yang unik,
kepribadiannya, pendidikan, pengetahuan, agama, cita – cita dsb.
Setiap Sistem eksternal individu memiliki system internal yang
berbeda.
System eskternal adalah terdiri dari unsur – unsur dalam lingkungan
individu (kata – kata yang dipilih saat berbicara, issyarat fisik,
kegaduhan sekitar, cahaya, tempratur ruangan dsb)
Maka dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah perpaduan dari
system internal dan eksternal. Lingkungan mempengaruhi
komunikasi kita, persepsi juga mempengaruhi cara kita berperilaku.

Prinsip 8 :Semakin Mirip Latar Belakang Sosial dan Budaya Semakin


Efektiflah Komunikasi.
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari susku yang
sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderuangan dua pihak
tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling
dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama
terhadap simbol – simbol yang saling dipertukarkan.

5
Prinsip 9 : Komunikasi Bersifat Nonseksual (Sirkuler)
Komunikasi antar manusia dalam bentuk dasarnya adalah
komunikasi dua arah. Peserta komunikasi saling berganti fungsi
sebagai komunikator dan komunikan.

Prinsip 10 : Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis dan Struktual


Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses
komunikasi itu dynamin dan transkasional, ada proses saling
memberi dan menerima di antara pihak – pihak yang melakukan
komunikasi.
Prinsip 11 : Komunikasi Bersifat Irreversibel
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat
mengontrol sedemikan rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh
pesan yang dikirimkan. Komuniasi tidak dapat ditarik kembali, jika
seorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati
tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Prinsip 12 : Komunikasi Bukan Panasea Untuk Menyelesaikan Berbagai
Masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu – satunya obat mujarab
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Contoh : meskipun Pemprov DKI telah berusaha payah
menghimbau trransportasi umum sebagai upaya mengurangi
kemacetan, tidak mungkin usaha tersebut akan berhasil jika tidak
ada sarana transportasi umum yang aman dan nyaman.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi memiliki berberapa
prinsip prinsip. Prinsip komunikasi seperti komunikasi suatu proses simbolik, setiap
perilaku mempunyai potensi komunikasi, komunikasi memiliki dimensi isi dan
dimensi hubungan, komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan,
komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu, komunikasi melibatkan prediksi
peserta komunikasi, komunikasi ini bersifat sistematik, semakin mirip latar belakang
sosial dan budaya semakin efektiflah komunikasi, komunikasi bersifat nonseksual
(sirkuler), komunikasi bersifat prosedural dinamis dan struktural, komunikasi bersifat
irreversible, komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.

B. Saran
Dari uraian di atas terdapat beberapa saran yakni materi ini sangat lah penting
bagi seluruh mahasiswa yang menggambil jurusan kependidikan maka di sarankan
untuk para mahasiswa kependidikan benar benar memahami dengan baik materi ini
dan mahasiswa kependidikan bisa menerapkannya dengan benar saat menjadi seorang
guru demi suksesnya perjalan pembelajaran.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://sirloe.blogspot.com/2013/11/prinsip-prinsip-komunikasi-pendidikan.html

https://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/03-prinsip-prinsip-komunikasi/

http://eprints.umm.ac.id/45968/3/jiptummpp-gdl-biondikhar-45289-3-bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai