Anda di halaman 1dari 12

Bab IV.

Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

BAB IV
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI AGRIBISNIS

4.1. PENDAHULUAN
Sebagaimana fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi
dijelaskan oleh ahli komunikasi dengan istilah yang berbeda-beda, ada yang menyebut
hakekat komunikasi, ada yang menyebut asumsi-asumsi komunikasi, dan ada juga yang
menyebut karakteristik komunikasi. Menurut Dedy Mulyana (2005), prinsip-prinsip
komunikasi itu pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau
hakekat komunikasi.

4.2. CAPAIAN PEMBELAJARAN


Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi secara umum,
dan
2. Memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi bisnis dengan
benar.

4.3. MATERI PEMBELAJARAN

A. Prinsip-prinsip komunikasi
Prinsip-prinsip komunikasi diuraikan dengan berbagai cara oleh para ahli ilmu
komunikasi, ada yang menyebut hakekat komunikasi, ada yang menyebut asumsi-
asumsi komunikasi ada juga yang menyebut karakteristik komunikasi.
Menurut Seiler (1988) dalam Muhammad A ( 1989) bahwa prinsip dasar
komunikasi itu ada empat yaitu; komunikasi adalah suatu proses, komunikasi adalah
suatu sistem, komunikasi bersifat interaksi dan transaksi, dan komunikasi dapat terjadi
disengaja maupun tidak disengaja.
Menurut Dedy Mulyana (2005), prinsip-prinsip komunikasi itu pada dasarnya
merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakekat komunikasi.

“Prinsip-prinsip komunikasi pada dasarnya adalah merupakan


penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakekat komunikasi”.

Dedy Mulyana (2005), menyampaikan, bahwa prinsip-prinsip komunikasi itu ada


12 yaitu; 1). Komunikasi adalah suatu proses simbolik; 2) setiap perilaku mempunyai
potensi komunikasi; 3) komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan; 4)
komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan; 5) komunikasi terjadi
dalam konteks ruang dan waktu; 6) komunikasi melibatkan prediksi peserta
komunikasi; 7) komunikasi itu bersifat sistemik; 8) semakin mirip latar belakang sosial
budaya semakin efektif komunikasi; 9) komunikasi bersifat nonsekuansial; 10)

Komunikasi Agribisnis 1
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional; 11) komunikasi bersifat


irreversible; dan 12) komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Berikut ini dijelaskan lebih lanjut ke dua belas prinsip komunikasi oleh “Dedi
Mulyana” berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi serta rujukan lain yang
relavan. Menurut Seiler (1988) dalam Muhammad A ( 1989) bahwa prinsip dasar
komunikasi itu ada empat yaitu; komunikasi adalah suatu proses, komunikasi adalah
suatu sistem, komunikasi bersifat interaksi dan transaksi, dan komunikasi dapat terjadi
disengaja maupun tidak disengaja.
Secara detail, menurut Dedy Mulyana ada 12 prinsip komunikasi yang harus
mendapatkan perhatian.
Prinsip 1: Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Dalam melakukan komunikasi manusia menggunakan lambang-lambang atau
simbol yang maknanya disepakati oleh sekelompok orang atau masyarakat
tertentu.Lambang bisa berupa kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan obyek
yang maknanya disepakati bersama.
Lambang yang digunakan untuk komunikasi tersebut memiliki sifat-sfat sebagai
berikut:
1. Lambang bersifat sembarang, mana suka dan sewenang-wenang. Maksudnya,
bahwa apa saja dapat dijadikan lambang, tergantung pada kesepakatan
bersama. Kata-kata, isyarat tubuh, makanan, cara makan, pakaian, tempat
tinggal, jabatan, olahraga, hobi, peristiwa, hewan, tumbuhan, gedung, angka,
bunyi, waktu dan sebagainya. Semua itu dapat dijadikan lambang.
2. Lambang pada dasarnya tidak memiliki makna, tapi kitalah yang memberi
makna. Sebenarnya, kata-kata, gerak tubuh, angka, bunyi dan sebagainya yang
digunakan sebagai lambang atau simbol itu tidak bermakna. Makna
sebenarnya tidak terletak pada lambang tersebut, tetapi terletak pada pikiran
sekelompok manusia. Persoalan akan timbul bila antar orang-orang sebagai
pelaku komunikasi memberi makna yang berbeda pada lambang yang sama,
yang akhirnya timbul salah persepsi (miss communication).
3. Lambang itu bervariasi. Lambang itu bervariasi dari suatu budaya ke budaya
lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dan dari suatu konteks waktu ke konteks
waktu lain. Begitu juga makna yang diberikan kepada lambang tersebut.
Untuk menyebut benda yang anda baca sekarang ini orang Indonesia
menggunakan kata buku, orang Jepang hon, orang Inggris book, orang Jerman
buch. Pendek kata, kita hanya memerlukan kesepakatan mengenai suatu
lambang. Kalau kita sepakat semua, bisa saja menamai benda berkaki empat
yang biasa kita duduki dengan “meja” bukan “kursi”.
Berkat kemampuan manusia menggunakan lambang dalam komunikasi, maka
manusia dapat membagi pengetahuan dan pengalamannya, bukan saja antar orang yang
saling ketemu, bahkan juga antar orang yang tinggal berjauhan dan tidak pernah saling

Komunikasi Agribisnis 2
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

ketemu. Dengan lambang kita juga dapat penyampaian, pengetahuan, pengalaman dan
gagasan dari generasi ke generasi yang dipisahkan oleh waktu ratusan tahun lamanya.
Dalam praktek melakukan komunikasi antara simbol verbal dan simbol non verbal
selalu dilakukan secara bersama. Maksudnya, perilaku verbal dan non verbal
berkerjasama saling memperkuat dan mendukung untuk mengutarakan makna tertentu.
Contohnya, pada saat kita mengungkapkan rasa takut dengan kata-kata, maka gerak
tubuh kita dan ekspresi wajah kita juga akan menunjukkan gerak dan wajah yang takut.
Pernyataan diskusi, apakah mungkin dalam suatu proses komunikasi seseorang
mengirimkan sinyal yang kontradiktif antara simbol verbal dan simbol non verbal ?
Prinsip 2: Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi, namun komunikasi
terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
Setiap perilaku seseorang punya potensi untuk ditafsirkan. Ketika seseorang tersenyum,
cemberut, berdiam diri, ketika seseorang mengundurkan diri dari komunikasi kemudian
menyendiri sebenarnya seseorang tersebut mengkomunikasikan banyak pesan. Orang
lain akan menafsirkan tersenyum berarti gembira, cemberut ditafsirkan ngambek, diam
ditafsirkan sebagai malu , segan, atau ragu-ragu atau tidak setuju atau bahkan
ditafsirkan marah.
Prinsip 3: Komunikasi Memiliki Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sedangkan dimensi hubungan disandi secara
nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakan,
bagaimana cara mengatakan ini mengisyaratkan bagaimana hubungan peserta
komunikasi dan menunjukkan bagaimana pesan itu ditafsirkan.
Komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya kesepahaman atau kesamaan
makna antara komunikator dan komunikan dan diikuti dengan perubahan perilaku
sesuai dengan motit komunikasi, dibarengi dengan rasa puas dan nyaman dalam
perilaku tersebut. Perhatian terhadap dimensi isi akan melahirkan kesamaan makna,
sedang perhatian terhadap dimensi hubungan akan melahirkan perubahan perilaku
dengan perasaan senang. Permasalahan sering terjadi ketika dalam proses komunikasi
kita hanya memperhatikan dimensi isi, tanpa memperhatikan dimensi hubungan.
Dampaknya, walaupun baik komunikator maupun komunikan telah memiliki
pemahaman yang sama terhadap makna pesan, tetapi tidak terjadi perubahan perilaku
sebagaimana yang dikehendaki oleh komunikator, karena adanya rasa tidak senang.
Prinsip 4: Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan dari komunikasi yang
tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan
disadari. Memang kesengajaan bukan merupakan syarat komunikasi. Kita sama sekali
tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain namun perilaku kita sangat
potensial ditafsikan oleh orang lain. Kita benar-benar tidak dapat mengendalikan orang
lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Implikasi dari komunikasi
berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan adalah bahwa komunikasi dilakukan
Komunikasi Agribisnis 3
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

dalam berbagai tingkat kesadaran. Berkomunikasi biasanya kesadaran kita lebih tinggi
dalam situasi khusus dibandingkan dengan berkomunikasi dalam situasi rutin.
Prinsip 5: Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu
Prinsip ini mengasumsikan bahwa komunikasi terjadi pada ruang dan waktu
tertentu. Makna pesan bergantung pada konteks fisik dan ruang, waktu, sosial dan
psikologis. Ruang mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, suasana psikologis
peserta komunikasi mempengaruhi pesan yang tersampaikan. Waktu juga
mempengaruhi makna dari suatu pesan. Implikasi dari komunikasi terjadi dalam ruang
dan waktu adalah bahwa komunikai sebagai konteks sosial juga akan dipengaruhi oleh
ruang dan waktu, misalnya susana lebaran akan berbeda dengn hari-hari biasa. Dering
telepon pada malam hari pada saat orang beristirahat juga akan mempengaruhi pesan
yang dikirimkan.
Prinsip 6: Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta
Prinsip Komunikasi ini mengasumsikan bahwa hingga derajat tertentu ada
keteraturan pada komunikasi manusia. Dengan kata lain bahwa karena perilaku manusia
memiliki keteraturan maka minimal secara parsial dapat diramalkan. Ketika orang-
orang berkomunikasi mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka, ini artinya
bahwa efek yang terjadi dalam komunikasi dipengaruhi oleh aturan atau tatakrama oleh
sebab itu dalam berkomunikasi orang mempersiapkan strategi tertentu yang baik,
berdasarkan begaimana orang yang menerima pesan akan merespon.
Prinsip 7: Komunikasi Bersifat Sistemik
Setidaknya ada dua sistem dasar yang beroperasi dalam transaksi komunikasi
yaitu sitem internal dan sistem eksternal.
a. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa individu ketika ia
melakukan komunikasi. Nilai-nilai ini diperoleh selama dia bersosialisasi
dalam lingkungan sosialnya. Istilah lain yang digunakan para pakar
tentang sistem internal ini adalah kerangka rujukan (frame of reference),
bidang pengalaman (field of experience), struktur kognitif ( cogitive
structue), pola pikir (thinking paterns) keadaan internal (internal state)
dan sikap (attitude). Sistem internal mengandung semua unsur yang
membentuk individu yang unik termasuk ciri-ciri kepribadiannya,
intelegensinya, pendidikannya, pengetahuannya, agama, bahasa, motif
hidup, keinginan, cita-cita, dan semua pengalaman masa lalunya yang
pada dasarnya tersembunyi.
b. Sistem eksternal adalah seluruh unsur-unsur dalam lingkungan di luar
dirinya termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik
peserta komunikasi, kegaduhan disekitarnya, penataan ruang, cahaya dan
suhu ruangan. Kemudian ada lingkungan lain yang lebih besar skupnya
termasuk tempat kerja kita, rumah kita, sekolah kita, masyarakat kota
dimana kita tinggal. Elemen – elemen ini menjadi stimuli bagi kita dalam
berkomunikasi.

Komunikasi Agribisnis 4
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

Prinsip 8: Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya Semakin Efektif


Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik apabila menggunakan
komponen – komponen budaya. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang terlibat komunikasi).
Makna suatu pesan baik verbal maupun non verbal pada dasarnya terikat budaya.
Kesamaan dalam hal-hal tertentu misalnya agama, ras (suku), bahasa, tingkat
pendidikan, tingkat ekonomi, hobi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik
sehingga pada gilirannya menjadi dekat dan komunikasi mereka menjadi efektif.
Prinsip 9: Komunikasi Bersifat Non Sekuensial (Tidak Berurutan)
Unsur-unsur proses komunikasi tidak terpola secara kaku. Pada dasarnya unsur-
unsur komunikasi tidak berada dalam suatu tatanan yang bersifat linear, sirkuler, helikal
atau tatanan lainnya. Unsur- unsur proses komunikasi boleh jadi beroperasi dalam satu
tatanan, tetapi mungkin pula hanya sebagian, sementara yang lainnya dalam suatu
tatanan yang acak. Oleh karena itu sifat nonsekuensial lebih tepat digunakan untuk
menandai proses komunikasinya. Implikasi dari komunikasi bersifat non sekuensal
adalah unsur-unsur proses komunikasi sebenarnya tdak terpola secara kaku. Pada
dasarnya unsur-unsur tersebut tidak berada dalam tatanan yang bersifat linear.
Prinsip 10: Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis Dan Transaksional
Suatu proses adalah sesuatu yang tidak diketahui awal dan akhirnya, melainkan
berkesinambungan. Oleh sebab itu sebagai proses, maka komunikai tidak mempunyai
awal dan tidak mempunyai akhir. Ini artinya dalam komunikasi kita tidak dapat
mengukur terjadinya komunikasi berdasarkan apa yang terjadi diantara dua waktu awal
dan akhir kegiatan. Sebab setelah kegiatan tatap muka misalnya kegiatan pidato, setelah
seseorang menyelesaikan pidatonya para pendengar terus memberikan makna terhadap
pidatonya berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kemudian.
Komunikasi bersifat dinamis ini artinya dalam proses komunikasi para peserta
komunikasi saling mempengaruhi, seberapun kecilnya pengaruh tersebut. Yang juga
penting kita pahami bahwa semua model komunikasi sebenarnya merupakan
“pemotretan” atas gambaran diam dari proses tersebut. Pernyataan bahwa komunikasi
telah terjadi sebenarnya bersifat artificial (buatan), dalam arti bahwa kita mencoba
menangkap suatu gambaran diam (statis) dari proses tersebut dengan maksud untuk
menganalisis kerumitan peristiwa tersebut, dengan menonjolkan komponen-komponen
atau aspek-aspeknya yang penting.
Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional ini
adalah bahwa komunikasi itu berlangsung terus menerus yang berkesinambungan, antar
pelaku komunikasi selalu berubah peran untuk menjadi komunikator dan komunikan
serta saling mempengaruhi satu dengan yang lain sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Prinsip 11: Komunikasi Bersifat Irreversibel
Suatu tindakan ada yang bersifat reversibel dan irreversibel. Reversibel adalah
suatu tindakan yang dapat dibalikkan lagi seperti semula, sedangkan irreversibel adalah
tindakan yang hanya bisa dilakukan satu arah, tidak bisa dikembalikan lagi. Misalnya
tindakan merubah air menjadi es. Kita dapat merubah air menjadi es, dan pada suatu
Komunikasi Agribisnis 5
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

saat kita bisa merubah es tersebut menjadi air lagi. Tapi ada juta tindakan yang bersifat
irreversibel, contohnya, tindakan merubah buah belimbing menjadi sari buah
belimbing.
Komunikasi sebagai proses yang selalu berubah dan tidak bisa dikembalikan lagi
seperti semula. Prinsip ini seyogyanya menyadarkan kita bahwa kita harus berhati-hati
untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab efeknya tidak bisa ditiadakan
sama sekali.
Prinsip 12: Komunikasi Bukan Panasea
Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah Banyak persoalan dan konflik antar
manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah obat
mujarab untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena mungkin sekali bahwa
persoalan itu berkaitan masalah struktural atau aturan.
Dalam melakukan komunikasi langsung secara verbal, agar terjadi komunikasi
yang efektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan;
1. Perkataan yang disampaikan harus adil dan benar (qawlan sadîdan)
2. berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan fasih (qawlan
balîghan)
3. menyampaikan informasi secara lemah lembut (qawlan layyinan)
4. berkomunikasi dengan sikap dan ucapan yang mulia (qawlan karîman)
5. menggunakan kata-kata yang mudah dan lunak didengar (qawlan
maysûran);dan
6. berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang enak dirasa oleh jiwa
(qawlan ma'rûfan).

B. Prinsip-prinsip Komunikasi Bisnis


Agar dapat melakukan komunikasi bisnis dengan efektif, terlebih dahulu harus
dipahami dulu prinsip-prinsip komunikasi bisnis. Menurut Murphy dan Hildebrandt
(1991) dalam Iriantara Yosal (2015), ada 7 prinsip yang harus dipegang saat melakukan
kegiatan komunikasi bisnis. Ke tujuh prinsip tersebut dikenal dengan nama 7C, yaitu:
1. Completness, yaitu memberi informasi selengkap mungkin kepada pihak yang
membutuhkan. Informasi yang lengkap akan memberikan ketenangan,
kepercayaan dan kepastian. Orang biasanya mencari informasi karena dirinya
sedang menghadapi ketidakpastian, adanya informasi yang lengkap akan
membuat orang merasa memperoleh kepastian. Sebaliknya, bila informasi
diberikan secara tidak lengkap sering kali menimbulkan pertanyaan dan
membuat komunikasi tidak efektif.
2. Conciseness, yaitu komunikasi harus disampaikan dalam kemasan yang jelas,
singkat dan padat. Dengan demikian, orang menjadi mudah memahami apa yang
kita komunikasikan. Tidak perlu berpikir terlalu keras untuk bisa memahami apa
maksud informasi yang disampaikan.
3. Concretness, yaitu pesan yang dikomunikasikan disusun secara spesifik dan
konkrit, tidak bersifat abstrak. Sering kita memperoleh informasi yang abstrak
seperti tercermin dalam kalimat “perbaikan derajat kehidupan” atau

Komunikasi Agribisnis 6
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

“meningkatkan mutu”. Sebenarnya kalimat tersebut bisa kita buat konkret.


Perbaikan derajat kehidupan misalnya bisa kita buat konkret dengan kalimat
“peningkatan penghasilan”, “peningkatan taraf pendidikan” atau “peningkatan
kesehatan”
4. Consideration, yaitu pesan yang disampaikan mesti mempertimbangkan situasi
penerima atau komunikan. Dalam menyampaikan informasi bisnis, penting bagi
kita untuk mengetahui siapa komunikan atau penerima informasi itu. Kita
pertimbangkan dengan baik siapa atau di mana komunikan kita.
5. Clarity, yaitu pesan yang dikomunikasikan disusun dalam kalimat yang mudah
dipahami komunikan. Informasi yang disampaikan harus berorientasi pada
penerima atau komunikan bukan berorientasi pada komunikator. Kita harus
dapat menyusun pesan dalam kata-kata atau istilah-istilah yang mudah dipahami
oleh komunikan. Jangan menggunakan istilah atau jargon yang membingungkan
penerima.
6. Courtesy, yaitu sopan santun dan tata krama merupakan hal yang penting dalam
berkomunikasi yang merupakan bentuk penghargaan kepada komunikan.
Kesantunan merupakan bagian penting dari komunikasi. Dengan kesantunan
orang akan menaruh penghargaan dan simpati pada diri kita. Kesantunan
berbahasa, kesantunan sikap dan kesantunan perilaku merupakan bagian penting
dan melekat pada tindakan komunikasi manusia.
7. Correctness, yaitu pesan yang dikomunikasikan dibuat secara cermat. Untuk
pesan tertulis misalnya dibuat dengan memperhatikan tata bahasa dan untuk
pesan lisan disampaikan dengan mengingat kemampuan berbahasa komunikan.
Bisen, Vikran dan Priya (2009) mengatakan, bahwa untuk mencapai komunikasi
yang efektif, bisa menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kejelasan pesan: Prinsip dasar dalam komunikasi adalah kejelasan. Pesan
harus sejelas mungkin. Pesan dapat disampaikan dengan benar hanya jika
dirumuskan dengan jelas dalam pikiran pengirim dan penerima.
2. Kecepatan pengiriman: Sistem komunikasi yang baik harus memastikan
pengiriman pesan yang cepat. Waktu yang diperlukan untuk mengirimkan
pesan ke tujuannya dan kecepatan sistem komunikasi harus dipertimbangkan
berdasarkan urgensi mengkomunikasikan pesan. Jika pesan tidak terkirim
tepat waktu, itu menimbulkan masalah bagi organisasi.
3. Proses dua arah: Komunikasi adalah proses dua arah yang memberikan
umpan balik kepada pengirim dari penerima. Umpan balik mengacu pada
transmisi informasi mengenai efek dari tindakan komunikasi apa pun.
4. Keandalan: Komunikasi dimulai atas dasar kepercayaan. Penerima harus
memiliki kepercayaan pada pengirim. Dia harus sangat menghargai
kompetensi sumber terkait dengan pesan yang disampaikan.
5. Kelengkapan: Setiap Komunikasi harus lengkap dan memadai. Pesan yang
tidak lengkap menciptakan kesalahpahaman, membuat penerima menerka dan
menunda tindakan.
6. Konten: Pesan harus bermakna bagi penerima, dan harus kompatibel dengan
sistem nilainya. Secara umum, orang memilih barang atau informasi yang

Komunikasi Agribisnis 7
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

menjanjikan manfaat terbesar bagi mereka. Konten menentukan respons


audiens.
7. Akurasi: Media komunikasi harus memastikan akurasi dalam pengiriman
pesan. Media apa pun yang dipilih oleh pengirim harus akurat untuk jenis
informasi tertentu yang ingin mereka kirim.
8. Kemampuan: Komunikasi harus memperhitungkan kemampuan audiens.
Komunikasi paling efektif ketika mereka membutuhkan sedikit usaha dari
pihak penerima. Ini termasuk faktor-faktor seperti kemampuan membaca dan
pengetahuan penerima.
9. Ekonomi: Sistem komunikasi harus semurah mungkin. Tetapi efisiensi
sistem tidak boleh dikorbankan untuk mencapai ekonomi.
10. Kerahasiaan: Sistem komunikasi harus memastikan kerahasiaan dan tidak
boleh ada kebocoran informasi. Menjadi lebih penting ketika pesan bersifat
rahasia.
Prinsip-prinsip komunikasi tersebut bisa menjadi pedoman bagi kita saat
mempersiapkan kemasan informasi yang akan kita gunakan dalam komunikasi bisnis.
Prinsip-prinsip tersebut sesungguhnya lebih banyak berkaitan dengan penyusunan pesan
komunikasi bisnis. Penyusunan pesan komunikasi bisnis akan dijelaskan lebih lanjut
pada bab 8 dalam bahan ajar ini.
Reaksi yang diberikan oleh komunikan terhadap suatu pesan sesungguhnya
dipengaruhi oleh kredibilitas komunikator atau sumber. Kredibilitas berkaitan dengan
seberapa tingkat kepercayaan komunikan pada kinerja komunikator. Kredibilitas
biasanya dilihat melalui kompetensi sebagai berikut:
a. Expertness dan competence (keahlian dan kompetensi), yaitu relevansi
keahlian dan tingkat kompetensi yang dimiliki seseorang merupakan indikator
tingkat kredibiliats seseorang.
b. Truthwortiness and safety (kepercayaan dan keaamanan), yaitu tingkat
kemampuan seseorang untuk dapat dipercaya dan dapat menjaga kerahasisaan
atau keamanan juga merupakan indikator tingkat kredibilats seseorang.
c. Dynamism (dinamisme). Sifat-sifat agresif, empatik, tegas, aktif dan anergik
yang dimiliki seseorang yang menunjukkan kedinamisan orang tersebut juga
menjadi salah satu faktor penentu kredibilats seseorang.
Kredibilitas komunikator dapat bersifat individual dan dapat pula bersifat
kelembagaan. Individu yang memiliki status dan kekuasaan tinggi lebih memiliki
kredibilitas dibandingkan dengan individu yang status dan kekuasaannya rendah.
Kelembagaan tempat komunikator juga menentukan tingkat kredibilitasnya. Contohnya,
informasi tentang harga BBM lebih tinggi kredibilltasnya bila disampaikan oleh
pertamian dibandingkan dengan perumka. Sebaiknya, informasi tentang perkeretaapian
akan memiliki kredibilitas lebih tinggi bila disampaikan oleh perumka dibanding
disampaikan oleh pertamina.

C. Tujuh Kiat Meningkatkan Komunikasi Internal dalam Agribisnis

Komunikasi Agribisnis 8
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

Komunikasi bisnis yang kuat dalam suatu perusahaan atau organisasi akan
memungkinkan merangkul keterlibatan karyawan dengan lebih tinggi. Tidak jadi
masalah, apakah Anda team leader di perusahaan/organisasi ataukah karyawan/anggota
biasa, memiliki tim komunikasi yang unggul adalah tanggung jawab semua orang dalam
bisnis.
Salah satu strategi yang bisa ditempuh untuk memperkuat skill tim komunikasi
untuk bisnis Anda adalah dengan melibatkan lembaga training profesional. Pelatihan
komunikasi bisnis membantu manajer, supervisor, atau team leader untuk menangani
orang di bawah kepemimpinan mereka dengan lebih kompeten.
Ke dalam, menangani karyawan atau anggota organisasi secara efektif dengan
membangun dan memelihara hubungan dengan mereka akan menginspirasi dan
memberi pemahaman kepada mereka tentang tujuan perusahaan/organisasi, serta dan
bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk tujuan itu dengan melakukan tugas
masing-masing secara efisien.
Ke luar, pelatihan komunikasi bisnis juga aman memampukan manajer,
supervisor, maupun team leader untuk menggandeng pemangku kepentingan lain,
meraih pelanggan baru mempertahankan pelanggan lama, atau bermitra dengan
perusahaan/organisasi lain.
Jangan pernah meremehkan pentingnya keterampilan berkomunikasi di tempat
kerja. Meskipun Anda seorang pekerja keras dan memiliki banyak ide kreatif, jika Anda
tidak mampu bergaul dan berkomunikasi dengan rekan kerja, maka pekerjaan Anda
akan terpengaruh secara keseluruhan.
Ada tujuh kiat yang bisa diterapkan agar mampu meningkatkan komunikasi
internal di dalam lingkungan kerja.
1. Menebarkan Positivitas Dengan Tersenyum
Hal yang perlu diketahui adalah tidak akan ada orang yang mau berada di dekat
Anda yang selalu berwajah cemberut. Tunjukkan kepada rekan kerja bahwa Anda
adalah orang yang ramah dan mudah untuk didekati. Senyuman yang Anda berikan
kepada semua orang akan membantu menarik orang lain untuk datang dan mendekati.
2. Menghargai Rekan Kerja
Semua orang mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing, jadi
jangan hanya berfokus pada kelemahan rekan kerja saja. Untuk meningkatkan
komunikasi internal tawarkan bantuan kepada rekan kerja saat mereka merasa kesulitan
untuk melakukan sesuatu hal.
3. Jadilah Pendengar yang Aktif
Anda tidak akan pernah bisa memahami perspektif orang lain, jika tidak mau
mendengarkan. Jangan hanya memperhatikan apa yang mereka sampaikan, tetapi
untuk komunikasi internal juga penting untuk memperhatikan bahasa tubuh dan

Komunikasi Agribisnis 9
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

ekspresi orang yang sedang Anda ajak bicara. Bahasa tubuh dan ekspresi yang muncul
dapat lebih jujur mengungkapkan apa yang sedang mereka rasakan.
4. Jangan Pernah Mengeluh Saat Merasa Kesulitan
Tidak ada orang yang mau bekerja sama dengan orang yang selalu mengeluh
tentang sesuatu hal. Jika Anda merasa tidak puas dengan apa yang ada di tempat kerja,
jangan pernah mengeluh dan mengungkapkannya kepada orang lain.
5. Miliki Humor
Untuk komunikasi internal jangan pernah takut untuk melontarkan humor saat
sedang berbicara, sebab semua orang pasti akan merasa tertarik dengan orang yang bisa
membuat mereka tertawa. Humor yang Anda gunakan bisa bermanfaat untuk
menghilangkan hambatan berkomunikasi dan menarik perhatian rekan kerja. Humor
juga sangat bermanfaat untuk membuat kerja sama menjadi jauh lebih efektif.
6. Membantu Menyelesaikan Konflik di Tempat Kerja
Belajarlah untuk menjadi seorang mediator dalam menyelesaikan konflik secara
efektif. Jangan menghindari konflik yang terjadi di dalam internal perusahaan, terima
kenyataan bahwa konflik di dalam perusahaan tidak dapat dihindari.
7. Waspada Dengan Kalimat yang Anda Ucapkan Saat Berbicara
Saat berbicara dengan orang lain, Anda harus fokus dengan cara menyampaikan
pesan untuk menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu.
Perhatikan kesenjangan pengetahuan yang dimiliki antara Anda dan pendengar,
jangan menggunakan istilah yang sulit dipahami, perhatikan ekspresi agar jangan
sampai menyinggung orang lain, dan berpikirlah sebalum melemparkan sebuah
pertanyaan.
Menerapkan 7 taktik dan kiat di atas akan sangat membantu Anda untuk
meningkatkan komunikasi internal di dalam perusahaan. Komunikasi internal yang baik
akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang dapat berjalan lebih efektif dan
lancar.
Jika kiat-kiat di atas masih dirasa kurang, Anda bisa meningkatkan keterampilan
berkomunikasi melalui cara yang lain. Bisa dengan membaca buku, mendengarkan
podcast, atau mengikuti pelatihan dan pendidikan di bidang terkait.

4.4. RANGKUMAN
• .............................................................................................................................
...........................................................................................................................
• .............................................................................................................................
...........................................................................................................................
• .............................................................................................................................
...........................................................................................................................
Komunikasi Agribisnis 10
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

• .............................................................................................................................
...........................................................................................................................
• .............................................................................................................................
...........................................................................................................................
• .............................................................................................................................
...........................................................................................................................

4.5. PENUGASAN
Untuk memperdalam pemahaman materi, dan untuk meningkatkan keterampilan
reading, writing, speaking dan listening Saudara, silahkan Saudara lakukan kegiatan
sebagai berikut:
1. Bentuklah kelompok belajar, masing-masing kelompok terdiri dari 5 – 7
anggota.
2. Bentuklah struktur organisasi dalam kelompok Saudara yang terdiri dari
Ketua, Sekretaris, dan Anggota (minimal).
3. Pelajari materi di atas secara seksama, dan lakukan diskusi bersama anggota
kelompok Saudara untuk membuat:
a. Rangkuman materi dengan menggunakan bahasa dan kalimat Saudara
sendiri.
b. Membuat PowerPoint untuk persiapan presentasi.
c. Presentasikan hasil belajar Saudara di depan kelas.
4. Buatlah soal Tes Pilihan Ganda beserta kunci jawabannya minimal sejumlah
anggota kelompok Saudara.

4.6. LATIHAN
1. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................
2. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................
3. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................
4. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................
5. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................
6. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................
7. Soal : .......................................................................................................
Komunikasi Agribisnis 11
Bab IV. Prinsip-Prinsip Komunikasi Agribisnis 2024

Jawaban : .......................................................................................................
8. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................
9. Soal : .......................................................................................................
Jawaban : .......................................................................................................

4.7. REFERENSI
Anonimous. ........, Business Communication for Success (BCS). Saylor URL:
http://www.saylor.org/books, download 23 Juni 2020.
Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Penerbit Andy Yogyakarta
Hartley, P and Bruckmann, C.G. 2002. Business Communication . diterbitkan oleh
Routledge 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE
Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Karya, 1985)
Joseph A. DeVito ....... Komunikasi Antar Manusia, Karisma Publishing Group
Tangerang Selatan.
Muhammad A. 2009. Komunikasi Organisasi. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyana D. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1990)
Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Penerbit
MedPress. Yogyakarta.
Taylor, Shirley. 2005. Communication For Business A Practical Approach. British
Library Cataloguing-in-Publication Data A catalogue record for this book is
available from the British Library.
-----oooo00oooo-----

Komunikasi Agribisnis 12

Anda mungkin juga menyukai