Tujuan Pembelajaran
1. Memahami Pengertian Konsep Komunikasi
2. Memahami fungsi komunikasi
3. Memahami Unsur-unsur Komunikasi
4. Memahami Prinsip-prinsip Komunikasi
Pokok Bahasan
Pendahuluan
Konsep menurut BI adalah sebuah rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa yang
konkret, yaitu satu istilah dapat menandung dua pengertia yang berneda. Adapun komunikasi menurut
kamus besar BI adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
dengan cara yang tepat, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Konsep Komunikasi adalah sebuah rancangan dan/atau sebuah ide yang disusun agar sebuah proses
penyampaian pesan kepada orang lain dapat terorganisasi dan bis alangsung memahami pesan tersebut
serta memeberikan feedback yang baik.
Dalam konsep komunikasi, seorang komunikator disini berperan sangat penting, karena komunikator
itu harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik supaya komunikan dapat menangkap pesan
secara cepat dan tepat. Selain itu, seorang komunikator yang handal adalah komunikator yang
mempunyai banyak pengetahuan. Dalam hal ini adalah pengetahuan ttg pesan yang disamapaikan.
Pesan harus dijelaskan secara tepat dan akurat agar tercapai tujuan penerimaan pesan yang
disampaiakan oleh komunikator. Tujuan penerimaan pesan adalah supaya para komunikan mampu
menerima pesan dan memberikan feedback yang baik kepada komunikator. Media yang dipakai
sebagai sarana penyampaian pesan harus disesuaikan. Karena itu, seorang komuniator yang andal
harus dapat memahamu karakteristik media komunikasi.
Konsep komunikasi adalah suatu proses perencanaan atau strategi yang dilakukan dalam proses
komunikasi. Dalam hal ini adalah proses penyampaian pesannya dan jenis jenis penyampaian pesan
dalam proses komunikasi itu sendiri.
1. Koseptual komunikasi
Dedy Mulyana 2005 mengatagorikan definisi-definii ttf komunikasi dalam 3 konseptual
a. Komunikasi sebagai Tindakan satu arah
Suatu pemahaman komunikasi sebagaia penyampaian pesan searah dari seseorang
(atau Lembaga) kepada seseorang )sekelompok orang) laiinnya, baik secara lagsung
(tatap muka) maupun melalui media seperti surat, surat kabar, majalah, radio, atau tv.
Peahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kuran gsesuai bila diterapkan
pada komunikasi tatap muka. Namun tiak terlalu keliru bila diterapkan pada
komunikasi public (pidato) yang tidaj melibatkan tanya jawab.
Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah
Unsur2 komunikasi
Komunikasi dapat berjalan dengan baik dan lancer jika pesan yang disampaiakn sesoarang yang
didasari dengan tujuan tertentu dapat diterimanya dengan baik dan dimengerti. Suksesnya suatu
komunikasi apabila dalam peymaian menyertakan unsur2 berikut:
1. Sumber : pembuat pesan atau pengirim informasi, komunikator
2. Pesan :sesuatu yang disampaiakan dengan ara tatap muka atau melalui media komunikasi
seperti ilmu pengetahuan, hiburan informasi, nasihat atau propaganda. Sering disebut message,
content atau informasi.
3. Media : alay yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.seperti
komunikasi antar pribadi, pancaindra, telpon, surat kabar media.
4. Penerima: pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh usmber.
5. Pengaruh: pengaruh atau efek adalah perbedaaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh terhadap
pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai akibat penerimaan pesan.
6. Tanggapan balik
7. Lingkungan : factor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi yaitu
lingkungan fisik, social budaya, psikologis dan dimensi waktu.
Prinsip-prinsip Komunikasi
1. Komunikasi adalah simbolik
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
3. Komunkasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaaan
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
7. Komunikasi bersifat sistemik
8. Semakin mirip latarbelakang budaya semakin efektif komunikasi
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
10. Komunikasi bersifat prosesual, Dinamis dan Transaksional
11. Komunikasi bersifat irreversible(tak terlupakan)
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
PTM 3
Deskripsi
Cara pendang manusia terhadap informasi yang diterima berdasarkan perspektif output dan
input sehingga dapat melihat sumber hambatan dalam komunikasi.
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami perspektif Komunikasi
2. Mampu memahami tipe-tipe komunikasi
3. Mampu memahami sumber hambatan dalam penyampaian informasi
Pokok Bahasan
Perspektif Komunikasi
1. Konsepsi perspektif dan perspektif komunikasi
Konsep prespektif
Per= melalui
Spectare=memandang
Prespektif adalah cara kita memandang dan memaknai setiap fenomena (realita)
berdasarkan pengalaman yang kita miliki.
2. Prespektif output dan input dalam ilmu komunikasi
Perspektif output adalah perspektif yang merupakan hasil serapan ilmu-ilmu lain yaitu
psikologis (berdasarkan struktur jiwa dan interksi lingkungan), sosiologi (teori2
masyarakat), psikologi social (teori2 mengenai proses komunikasi berdaarkan
pemikiran bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap, keyakinan, nilai dan
perilaku) dan antropologi (teori kebudayaan) Perspektif Hukum, Perspektif Aturan,
Perspektif system dan perspektif simbolik interaksionalisme.
Perspektif input :ilmu komunikasi yang bersifat mempengaruhi ilmu2 lain yaitu
3. Komunikasi sebagai ilmu multi disiplin, hal ini dikarenakan oleh komunikasi telah
dipelajari dari berbagai disiplin ilmu secara bersama-sama maupun sendiri.
4. Konteks-konteks ilmu komunikasi sebagai symbol ilmu multi disiplin.
Tipe-tipe komunikasi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal): komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang yang berupa pengolahan informasi melalui panca indra dan system syaraf
manusia.
Komunikasi Antarperibadi (interpersonal) kegiatan komunikasi yang dilakukan
seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifar probadi dan
sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang
memandang probadi sebagai unik.
Komunikasi kelompok
Komunikasi organisasi
Komunikasi massa
Hambatan Komunikasi
A. Aspek proses Komunikasi
1. Kurangnya penggunaan sumber komunikasi yang tepat
2. Kurangnya perencanaan dalam berkomunikasi
3. Penampilan, Sikap dan kecakapan yang kurang tepat selama berkomunikasi
4. Perbedaan pengetahuan
5. Perbedaan persepsi
6. Perbedaan harapan
7. Kondisi fisik dan mental yang kurang baik
8. Pesan yang tidak jelas
9. Prasangka yang buruk
10. Transmisi atau media yangkurang baik
11. Penilaian yang premature
12. Tidak ada kepercayaan
13. Ada ancaman
14. Perbedaan pengetahuan dan Bahasa
15. Distorsi (kesalahan informasi)
B. Hambatan Fisik : hambatan yang berhubungan dengan alat indra
C. Hambatan Semantik
1. Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara
2. Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang diucapkan sama
3. Adanya pengertian konotatif
D. Hambatan psikologi
1. Perbedaaan kepentingan atau interest
2. Prasangka/persepsi
3. Stereotip ; gambaran/tanggapan mengenai sifat atau watak bersifat
negative
4. Motivasi
Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi
1. Mengecek arti atau maksud yang disampaikan
2. Meminta penjelasan lebih lanjut
3. Mengecek umpan balik atau hasil
4. Mengulangi pesan yang disampaikan memperkuat dengan Bahasa isyarat
5. Mengakrabkan antara pengirim dan penerima
6. Membuat pesan secara singkat, jelas dan tepat
7. Mengurangi informasi atau pesan yang meluas.
PTM 4
Deskripsi
Bahasa merupakan alat komunikasi yang tidak hanya untuk mengekspresikan diri namun
membuat manusia memahami satu sama lain.
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami Bahasa sebagai alat komunikasi
2. Mampu menggunakan Bahasa sebagai alat komunikasi.
Pokok Bahasan
Bahasa sebagai Alat komunikasi
Bahasa adalah kumpulan symbol-simbol yang disepakati untuk digunakan sebagai alat
berkomunikasi antara individu/kelompok.
Bahasa dalam arti luas : kata/kalimat, baik lisan atau tertulis, gerak-gerik dan mimic muka,
diam, sopan santun (perbuatan)
Bahasa dalam arti sempit : perkataan lisan.
Adanya tatabahasa dan kata-kata yang konstan maknanya dalam Bahasa, maka Bahasa verbal
adalah satu-satunya sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa membantu manusia
tida saja mengekspresikan/mengungkapkan ide dan alat berpikir, tetapi bahasa membuat
manusa dapat memahami satu sama lain.
PTM 5
Deskripsi
Teori persepsi berhubungan untuk memahami ketika individu-individu mengamati perilaku
untuk menentukan apakah hal ini disebabkan secara internal atau eksternal
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami Pengertian Persepsi
2. Memahami perbedaab Persepsi dan Sensasi
3. Memahami Jenis Persepsi
4. Memahami Pengertian Persepsi dalam Komunikasi
5. Memahami Proses Persepsi
Pokok Bahasan
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali,
dan menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan gambaran dan pemahaman
tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang
merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. ] Seperti misalnya
penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang
memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang
suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh
pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi
kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
Sejak ditemukannya psikologi eksperimen pada abad ke-19, pemahaman psikologi
terhadap persepsi telah berkembang melalui penggabungan berbagai teknik
Dalam bidang psikofisika telah dijelaskan secara kuantitatif hubungan antara sifat- sifat
fisika dari suatu rangsangan dan persepsi. Ilmu saraf sensoris mempelajari tentang
mekanisme otak yang mendasari persepsi. Sistem persepsi juga bisa dipelajari melalui
komputasi, dari informasi yang diproses oleh sistem tersebut. Persepsi dalam filosofi
adalah sejauh mana unsur-unsur sensori seperti suara, aroma, atau warna ada dalam
realitas objektif, bukan dalam pikiran perseptor.
Istilah persepsi sering dikacaukan dengan sensasi. Sensasi hanya berupa kesan
sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan
stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut.
Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap
meja.
Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat
otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang
banyak coretan, dan kenangan pada masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu
tulisan menjadi jelek.
Jenis
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera
menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis
Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan Persepsi ini adalah persepsi
yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan
persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan
dalam konteks sehari-hari. Persepsi kaum muslimin harus mengacu pada Al-
Qur'an dan As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic Worldview. Persepsi
visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau masih
membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju
Persepsi auditori
Persepsi perabaan
Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
Persepsi selektif
Sumber: Sobur,2003:449
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak
mungkin berkomunikasi dengan efektif. Perepsilah yang menentukan kita memilih
suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi drajat
kesamaan persepsi antar individu, semakin sering dan semakin mudah mereka
berkomunikasi (Mulyana, 2005:167-268).
Persepsi adalah sumber pengetahuan kita tentang dunia, kita ingin mengenali dunia
dan lingkungan yang mengenalinya. Pengetahuan adalah kekuasaan. Tanpa
pengetahuan kita tidak apat bertindak secara efektif. Persepsi adalah sumber utama
dari pengetahuan itu. Dari defenisi yang dikemukakan oleh Pareek (dalam Sobur,
2003:451) yaitu ” proses menerima, menyeleksi, mengorganisir, mengartikan,
menguji, dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra dan data”, tercakup
beberapa segi atau proses yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:
Proses pertama dalam persepsi adalah menerima rangsangan atau data dari
berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca indra. Kita
melihat sesuatu, mendengar, mencium, merasakan atau menyentuhnya,
sehingga kita mempelajari segi-segi lain dari sesuatu itu.
3. Proses pengorganisasian
4. Proses penafsiran
5. Proses pengecekan
6. Proses reaksi
Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan
fisik) dan persepsi terhadap manusia (lingkungan sosial). Lebih sulit dan kompleks,
karena manusia bersifat dinamis.
Persepsi juga ditentukan oleh faktor fungsional dan struktural. Beberapa faktor
fungsional atau faktor yang bersifat personal antara lain kebutuhan individu,
pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang
bersifat subjektif. Faktor struktural atau faktor dari luar individu antara lain
lingkungan keluarga, hukum-hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi perepsi terdiri dari faktor personal dan
struktural. Faktor-faktor personal antara lain pengalaman, proses belajar, kebutuhan,
motif dan pengetahuan terhadap objek psikologis. Faktor- faktor struktural meliputi
lingkungan keadaan sosial, hukum yang berlaku, nilai- nilai dalam masyarakat
(Rakhmat, 2005:58).
Proses Persepsi
Rasa dan nalar merupakan bagian yang perlu dari setiap situasi rangsanga- tanggapan,
sekalipun kebanyakan tanggapan indivdu yang sadar dan bebas terhadap satu
rangsangan atau terhadap satu bidang rangsangan sampai tingkat tertentu dianggap
dipengaruhi oleh akal atau emosi, atau kedua-duanya.
Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi ari cara
di amemandang. Oleh sebab itu untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai
dengan mengubah persepsinya. Dalam persepsi terdapat tiga komponen utama berikut
(Sobur, 2003:446):
1. Seleksi, adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar,
intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisikan informasi sehingga mempunyai arti
bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi kepribadian, dan
kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk
mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses
mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku
sebagai reaksi.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Pustaka Setia, Bandung. Sunarwinadi, Ilya. 1993.
Komunikasi Antar Budaya.UI Pers,Jakarta
PTM 6
PENYUSUNAN PESAN
Dosen Pengajar : Ni Komang Ekawati, S.Psi.,Psi.MPH
Deskripsi
Materi yang ditujukan kepada mahasiwa agar mahasiswa dapat mengerti bagaiman cara
dalam menyusun pesan . pesan yang disampaikan ada 2 yaitu pesan Informaf dan
Persuasif .
Tujuan mempelajari :
Pokok bahasan
:
1. Pesan Informatif
Informatif merupakan segala hal yang bersifat memberikan atau menerkan hal
yang berupa fakta yang bertujuan untuk menambah wawasan pembaca pesan
tersebut. Pesan informatif biasa dapat kita temui pada buku panduan barang-
barang elekronik seperti : Mesin cuci, Kulkas dan lain lain.
2. Manfaat
Pendengar akan mengingat informasi dengan baik bila mreka merasa informasi
itu bermanfaat utk kebutuhan atau tujuan mereka. Jika kita ingin audience
mendengarkan pembicaraan kita kaitkan informasi dengan kebutuhan, keinginan
dan tujuan mereka.
3. Kaitkan informasi baru dengan yang lama
Para pendengar akan lebih mudah mencerna informasi dan mengingatnya lebih lama bila
kita mengkaitkan dengan apa yang telah mereka ketahui.
Pendengar akan mengingat dengan baik informasi yg mereka terima melalui bbrapa alat
indera yaitu pendengar, penglihatan,penciuman, pengecap dan peraba.
1. Diskusi
mengemukakan pendapat sendiri, serta ikut memberikan sumbangan pikiran dalam satu
masalah bersama yang terkandung banyak alternatif jawaban.
2. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab ialah cara penyampaian pelajaran dengan jalan pengajar mengajukan
pertanyaan dan mahasiswa memberikan jawaban.
Contoh : Ada Sebuah iklan . dari pesan yang disampaikan iklan pengajar dapat
memberikan pertanyaan kalimat mana yang merupakan kalimat pesusiat dan kalimanat
yang merupakan kalimay yang besisikan pesan informatif.
Strategi :
Devito A Josep, (1997). Komunikasi antar manusia : Kuliah Dasar, hunter College of the City
University of New York
Devito A Josep, (1998). Essentials of Human Comunication, hunter College of the City University
of New York
Jufri. M.Si, Drs. Muhammad. 2012. Komunikasi Kesehatan. Palu (Modul Pembelajaran Jurusan
Ilmu Komunikasi)
PTM 7
Teori Johari Window
Dosen Pengajar : Ni Komang Ekawati, S.Psi.,Psi.MPH
A. Deskripsi Topik
Dalam kehidupan sosial, setiap orang (individu) dengan orang lain (individu lain) selalu
berinteraksi karena semua orang atau manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu
membutuhkan orang lain. Proses interaksi sosial terjadi melalui kontak sosial dan komunikasi.
Tanpa keduanya,proses interaksi sosial takkan pernah terjadi karena keduanya merupakan syarat
mutlak untuk melakukan interaksi. Kontak sosial dapat terjadi walaupun tanpa komunikasi.
Dalam berkomunikasi seharusnya seorang komunikator mengetahui siapa dirinya dan
siapa lawan yang di ajaknya untuk berkomunikasi. Maka oleh sebab itu, diperlukan untuk
mempelajari teori johari window. Dimana seseorang dapat melihat siapa dirinya dari segala
kekurangan dan kelebihan. Dari sifat uang tertutup sampai sifat yang terbuka diketahui oleh orang
lain. Hal ini sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi. Agar komunikasi dapat berjalan secara
efektif. Joseph Luft dan Harrington Ingham (Higgins, 1982), mengembangkan konsep Johari
Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang
digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing
sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan
C. Pokok Bahasan
Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam
mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu
yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Model ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan
antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima
feedback.
Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft
dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok
mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan masing-masing nama
mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang tak lama, Jendela
Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri, peningkatan
personal & komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan peningkatan
tim dan hubungan inter-grup.
Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'.
Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang dikenali
oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si
individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau malah tidak
tahu sama sekali. Keempat kuadran tersebut Antara lain:
- Open
Adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan,
pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan
menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri
kita akan terus bertambah secara vertical sehingga mengurangi hidden area.
Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut
meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya.
Orang yang “Open” bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan
menjabat tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri
yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar
dirinya dapat
mengenalinya. (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri
kita sendiri dan orang lain.
- Blind
Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan
dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap
seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat
tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.
Orang ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat
dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak
tulusannya. yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Misalnya
bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan
mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami
kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
(Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi
tidak diketahui oleh diri kita sendiri.
- Hidden
Adalah berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain.
Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan,
dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam
berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam
hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. Ada hal-hal atau bagian yang saya
sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan
mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat betul bagaimana rasanya
dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya”. Luka hati masa lalunya tidak
diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya. (Hidden) merujuk kepada
perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh
orang lain.
- Unknown
Adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat
pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita
bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain
anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan
mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari
pengalaman. (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri
kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
Jendela Ideal
Adapun jendela ideal itu ialah sebuah jendela diri yang bisa dilihat dari tingginya tingkat
kepercayaan dalam kelompok ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada jendela ini
ukuran arena atau diri terbuka akan meningkat, dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk saling memberi
feedback dan difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.
Daerah diri terbuka menyarankan kita untuk membuka diri kepada anggota kelompok
lainnya, karena dengan adanya keterbukaan, anggota kelompok lain tidak akan bersikap intropert
(tertutup) atau malah akan lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan mengerti bagaimana
sikap dan sifat kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada akhirnya akan memberikan
feedback yang positif pula.
Faktor-faktor yang menghambat individu dalam memperbaiki jendela dirinya, adalah dari
faktor lingkungan dan hubungan dari individu itu sendiri.
a. Faktor penghambat dari lingkungan
Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya; ada pihak yang lebih
dominan sehingga menghambat pengembangan diri.
b. Faktor Intern
Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tidak
bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.
1. Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan
keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan
bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
2. Faktor Usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa
kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda lebih hebat
karena produktif.
D. Metode Pembelajaran
Adapun metode pembelajaran yang di gunakan ialah bermain peran. Untuk memahami
maksud dari teori johari window ini, bias dilihat pada film Harry Potter. Harry Potter adalah seri
tujuh novel fantasi dan di filmkan yang dikarang oleh penulis InggrisJ. K. Rowling. Novel ini
mengisahkan tentang petualangan seorang penyihir remaja bernama Harry Potter dan sahabatnya,
Ronald Weasley dan Hermione Granger, yang merupakan pelajar di Sekolah Sihir Hogwarts. Inti
cerita dalam novel-novel ini berpusat pada upaya Harry untuk mengalahkan penyihir hitam jahat
bernama Lord Voldemort, yang berambisi untuk menjadi makhluk abadi, menaklukkan dunia
sihir, menguasai orang-orang nonpenyihir, dan membinasakan siapapun yang menghalangi
jalannya, terutama Harry Potter.
Film “Harry Potter and The Philoshoper’s Stone” ini adalah film Harry Potter pertama
yang menceritakan awal mula kehidupan Harry menjadi seorang penyihir. Sejak dia lahir Harry
tinggal bersama paman dan bibinya di London, Inggris, karena hanya mereka satu-satunya
keluarga Harry yang tersisa. saat Harry berumur 11 tahun, untuk pertama kalinya Harry pergi ke
dunia penyihir bersama Hagrid. Setelah itu Harry bertemu teman-temannya di Hogwarts Express
ketika menuju sekolah Hogwarts. Dalam bagian ini mulai terlihat bagian-bagian mana yang
termasuk dalam jendela Johari. Harry, Hermione, dan Ron Weasly masuk dalam satu asrama yang
sama, yaitu Griffindor yang di kepalai oleh Profesor McGonagal.
Saat Harry mengikuti kelas penerbangan pertamanya dia tidak menyadari baha dia
merupakan seorang seeker (pemain Quiditch) handal, hal ini baru ia
sadari saat Profesor McGonagal melihat Harry terbang dan menangkap remembrall yang dilempar
oleh Draco Malvoy, lalu Profesor McGonagal memasukkan Haary kedalam tim Quiditch
Griffindor. Kemampuan Harry ini dia dapat dari ayahnya “James Potter” yang juga seorang
seeker.Disaat bersamaan saat kelas penerbangan berlangsung, terjadi suatu hal yang misterius.
Tiba-tiba sapu terbang milik Neville Longbottom terbang tak terkendali yang membuat semua
siswa dan Madam Hooch terheran-heran karena tidak seorang pun yang mengetahui penyebabnya.
Dalam film ini ada seorang guru yang merupakan pengikut Lord Voldemort “Proffesor
Quirrel”, dia menyamar sebagai guru untuk mendapatkan batu philoshoper. Tetapi Harry tidak
memberitahukan kepadanya, bahwa batu tersebut ada ditangannya. Lalu Harry melenyapkan
Profesor Quirrel dengan menempelkan tangannya ke wajah dan badan Professor Quirrel, dan
walla. Profesor tersebut hancur menjadi pasir. Akhirnya batu philoshoper aman ditangan Albus
Dumbledore.
Berikut ini merupakan beberapa pemeran yang termasuk dalam analisis film Harry Potter
and The Philosopher’s Stone dalam relationship theory, diantaranya:
a. Daniel Jacob Radcliffe, berperan sebagai Harry Potter yang merapakan penyihir terkenal
di dunia sihir semenjak dia dilahirkan.
b. Grint adalah anak laki-laki yang berasal dari Watton-at-Stone, Hertfordshire. Dia dala
film ini berpran sebagai Ronald Weasly, anak ke- tiga dari keluarga Weasly.
c. Emma Chalotte Duerre watson yang beran sebagai gadis pintar, disiplin, setia kawan
bernama Hermione Granger dan merupakan keturunan darah lumpur.
d. Matthew David Lewis adalah seorang anak laki-laki dari Leeds, Yorkshire Barat,
Inggris. Dalam film Harry Potter dia berperan sebagai siswa yang pintar dalam pelajaran
herbiologi bernama Neville Longbottom.
e. Minerva McGonagal merupakan kepala asrama Gryffindor yang juga sebagai wakil
kepala sekolah. Di sekolah Hogwarts ia menjabat sebagai guru transfigurasi, karakteristik
yang melekat padanya adalah baju hijau jamrud, rambut rapi, dan tampang galaknya, tapi
didalam erdapat hati yang hangat.
f. Profesor Quirrel yang menjabat sebagai gur pertahanan terhadap ilmu hitam di sekolah
sihir Hogwarts. Sebenarnya dia adalah pengikut Lord Voldemort, dia menyamar sebagai
guru untuk mendapat batu philosopher.
g. Madam Rolanda Hooch adalh seorang instruktur penerbangan yang juga sebagai wasit
dalam pertandingan Quiditch di sekolah sihir Hogwarts.
Sesuai dengan teori Jendela Johari yang membagi areanya menjadi 4 bagian, yaiut: open
area, blind area, hidden area, dan unknown area. Dalam film Harry Potter and The Philoshoper’s
Stone ni juga terdapat beberapa adegan yang termasuk dalam kategori area sesuai dengan teori
Jendela Johari.
Pesan yang disampaikan juga meliputi beberpa faktor yang menjadikan analisis ini
termasuk dalam teori hubungan interpersonal, komunikasi antar pribadi. Salah satunya adalah
adegan dimana Harry Potter ketika dalam perjalan menuju sekolah sihir Hogwarts dia bertemu
dengan Hermine dan Ron weasly yang di point erkenalan diri itulah terjadi komunikais
interpersonal, yaitu komunikasi yang terjadi diantara dua atau tiga orang secara langsung dan
menimbulkan feedback.
Graeff A. Judith , (1996) Komunikasi untuk Kesehatan dan Perubahan perilaku, Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
Koentjoro. 1989. Konsep Pengenalan Diri dalam AMT. Makalah. Dalam Modul Pelatihan AMT.
Jurusan Psikologi Sosial UGM, dalam rangka Lustrum V Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta
Helmi, A. F. Dan Ramdhani, N. 1992. Konsep Diri dan Kemampuan Bergaul. Laporan Penelitian.
Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM
Higgins, J.M. 1982. Human Relations. Concepts and Skills. New York : Random House, Inc.
MID
PTm 9
MENDENGAR AKTIF DAN EFEKTIF
Dosen Pengajar : Ni Komang Ekawati, S.Psi.,Psi.MPH
Deskripsi :
Materi yang ditujukan kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat mengerti bagaimana cara menjadi
pendengar yang baik. Cara menjadi pendengar yang baik yaitu menjadi pendengar yang aktif.
Tujuan mempelajari:
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mendengar aktif .
Untuk mempelajari bagaimana cara menjadi
pendengan yang baik.
Pokok Bahasan
1. Pengertian Mendengar aktif dan efektif
Suatu proses psikologis dalam usaha memahami/memandang ide dan sikap yang diekspresikan
seseorang dari sudut pandang orang tersebut. Mempersepsikan suatu keadaan atau situasi dari
sudut persepsi orang lain. Dengan ketrampilan mendengar, kita akan membuat orang yang diajak
berkomunikasi merasa nyaman dan memberikan informasi yang kita inginkan. Mendengar
menunjukkan bahwa kita memperhatikan orang lain. Perhatian merupakan salah satu ketrampilan
dasar dalam komunikasi. Mendengar adalah sengaja, ada unsur keinginan atau niat untuk
mengetahui isi atau apa yang dibicarakan orang lain. Mendengar adalah ketrampilan yang
dibutuhkan dalam berkomunikasi. Seorang pendengar yang aktif harus peka terhadap bahasa
verbal dan nonverbal dari orang yang diajak berkomunikasi. Mendengar orang lain dapat
ditunjukkan melalui ekspresi yang tepat (non verbal) ,seperti : Tatapan mata, Sikap duduk, Posisi
duduk, Ekspresi wajah, Pertanyaan lanjutan.
Dengan ketrampilan mendengar akan tercipta suasana yang menyenangkan dalam berkomunikasi.
Seringkali hanya dengan ketrampilan mendengar, seorang
konselor mendapatkan kepercayaan yang sangat besar dari orang lain (klien). Sikap yang
diperlukan dalam mendengar aktif, yaitu : bersedia mendengar, bersedia membantu, menerima
perasaan konseli, mempercayai, dan tidak melibatkan diri ke dalam masalah konseli.
Manfaat mendengar aktif, yaitu: mengurangi rasa takut kepada perasaan-perasaan negative,
menimbulkan hubungan yang hangat, menfasilitasi pemecahan masalah, membuat orang menjadi
lebih bersedia mendengarkan orang lain, dan meletakkan ‘kendali’ ke tangan orang lain itu.
Cara atau tips untuk menjadi pendengar aktif, yaitu:
1. Bertanya jika tidak jelas.
2. Hindari gangguan/fokus pada penutur.
3. Kontak mata (jangan buat hal lain).
4. Jangan potong pembicaraan/interupsi .
5. Perhatikan bahasa verbal dan nonverbal.
6. Bersikap empati.
7. Uraikan pendapat kita untuk hindari misinterpretasi .
8. Evaluasi pesan setelah informasi selesai disampaikan.
9. Fokus/konsentrasi pada pemberi pesan.
10. Beri feedback untuk pastikan akurasi informasi.
11. Mendengarkan dengan totalitas tubuh.
12. Jangan terlalu banyak berbicara.
Metode :
Diskusi
Mendengarkan dan memberikan pendapat tentang topik yang di diskusikan.
1. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa. Contoh: Dosen memberikan materi
pembelajaran dan mahasiwa mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen,
apabila mahasiswa kurang mengerti terhadap materi yang disampaikan oleh dosen
mahasiswa dapat bertanya ke dosen, dan dosen akan menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh
mahasiswa. Begitu juga sebaliknya, apabila dosen memberikan pertanyaan ke
mahasiswa, mahasiswa dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
dosen.
Referensi :
Thomas, Nikodemus. 2014. Keterampilan Mendengarkan Secara Aktif Dalam
Komunikasi Interpersonal. Character Building Development Center, BINUS
University : Jakarta
Devito A Josep. 1997. Komunikasi antar manusia : Kuliah Dasar. hunter College of the
City University of New York
Devito A Josep. 1998. Essentials of Human Comunication. hunter College of the City
University of New York