Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KOMUNIKASI

“Konsep Dasar Komunikasi”

Dosen Pengampu: I Nengah Sumirta, SST.,S.Kep.Ns.,M.Kes

Oleh:

Nama : Ni Made Ayu Febriya


NIM : P07120121071
Absen : 29

Kelas 2.2 D-III Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2022/2023
1. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis
yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat
sama. Istilah pertama (communis) adalah isyilah yang paling sering disebut sebagai asal usul
kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip (Mulyana,
2005:41). Kata komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti berpartisipasi
atau memberitahukan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses pengiriman atau
pertukaran (stimulus, signal, symbol, informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal
dari pengirim ke penerima pesan dengan tujuan adanya perubahan (baik dalam aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotor) (Mundakir, 2006:4)J

2. Tujuan Komunikasi

1. Menyampaikan ide/informasi/berita
ketika melakukan komunikasi dengan orang lain, tujuan utamanya adalah sampainya atau dapat
dipahaminya apa yang ada dalam pikiran kita atau ide kita kepada lawan bicara. Dengan
demikian, ada satu kesamaan ide antara apa yang ada dalam pikiran komunikator dan
komunikan.
2. Memengaruhi orang lain
Komunikasi yang kita lakukan kepada orang lain secara kita sadari ataupun tidak kita sadari akan
memengaruhi perilaku orang lain. Secara sadar, jika kita berkomunikasi untuk tujuan memotivasi
seseorang, kita berharap bahwa orang yang kita motivasi akan melakukan hal sesuai dengan yang
kita inginkan. Secara tidak kita sadari, jika pada saat kita memotivasi menunjukkan wajah yang
serius, kita akan membuat lawan bicara antusias untuk mendengarkan dan memperhatikan apa
yang disampaikan kepada dirinya.
3. Mengubah perilaku orang lain
Komunikasi bertujuan mengubah perilaku, maksudnya jika kita bicara dengan seseorang yang
berperilaku berbeda dengan norma yang ada dan kita menginginkan.
4. Memberikan pendidikan
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak komunikasi terjadi dengan tujuan memberikan pendidikan,
misalnya komunikasi orang tua dengan anaknya, guru/dosen dengan murid/mahasiswa, perawat
dengan kliennya, dan lain-lain. Komunikasi ini dilakukan dengan tujuan agar lawan bicara
(komunikan) memperoleh/mencapai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dan menunjukkan hal
yang lebih baik dari sebelumnya.
5. Memahami (ide) orang lain
Komunikasi antara dua orang atau lebih akan efektif jika antara komunikator dan komunikan
saling memahami ide masing-masing dan mereka saling berusaha untuk memberi makna pada
komunikasi yang disampaikan atau diterima.

3. Jenis dan Bentuk Komunikasi

a. Komunikasi verbal
Chitty (1997) mendefinisikan bahwa komunikasi verbal adalah pertukaran informasi
menggunakan kata-kata yang diucapkan secara oral dan kata-kata yang dituliskan. Komunikasi
oral adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan, baik langsung dengan cara tatap muka
maupun secara tidak langsung, melalui telepon atau telekonferensi. Komunikasi oral dilakukan
untuk menyampaikan informasi secara cepat atau untuk memperjelas pesan/informasi tertulis
sehingga informasi lebih akurat. Jenis komunikasi ini tergantung dari irama, kecepatan, intonasi,
penguasaan materi oleh komunikator, penekanan, dan nada suara serta bahasa yang digunakan.
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan dalam bentuk tulisan, baik secara manual
maupun elektronik, dilakukan untuk memberikan informasi dalam jumlah yang besar sebagai
bukti tertulis atau dokumentasi. Jenis komunikasi ini dapat berbentuk tulisan tangan, surat kabar,
atau e-mail.
b. Komunikasi nonverbal
Chitty (1997) mendefinisikan komunikasi nonverbal adalah pertukaran informasi tanpa
menggunakan kata-kata. Komunikasi ini tidak disampaikan secara langsung oleh komunikator,
tetapi berhubungan dengan pesan yang disampaikan secara oral ataupun tulisan. Macam-macam
komunikasi nonverbal adalah kontak mata, ekspresi wajah, postur atau sikap tubuh, gaya jalan,
gerakan/bahasa isyarat tubuh waktu bicara, penampilan secara umum, suara dan sikap diam, atau
simbol- simbol lain, misalnya model pakaian dan cara menggunakan

4. Elemen-Elemen Komunikasi
Setiap elemen dalam komunikasi saling berhubungan satu dengan yang lain dan elemen yang
satu mendahului elemen lain yang terkait. Taylor, Lillis, LeMone (1989), dan DeVito (1997)
mengidentifikasi bahwa untuk berlangsungnya komunikasi yang efektif, ada lima elemen utama,
yaitu :
a. Komunikator (sender)
Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan/ide/informasi
kepada orang/pihak lain sebagai lawan bicara. Komunikator berarti sumber
berita/informasi atau disebut informan, yaitu sumber/asal berita yang disampaikan kepada
komunikan. Seorang komunikator beraksi dan bereaksi secara utuh meliputi fisik dan
kognitif, emosional, dan intelektual.
b. Informasi/pesan/berita
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator, disadari atau tidak
disadari, secara langsung atau tidak langsung. Pesan yang disadari adalah segala ucapan
(bahasa verbal) yang disampaikan komunikator secara sengaja dan sudah dipersiapkan.
Pesan yang tidak disadari adalah pesan yang muncul beriringan atau bersamaan dengan
pesan yang yang disampaikan pada saat komunikator berbicara.
c. Komunikan (reciever)
Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang menerima pesan yang
disampaikan komunikator. Komunikan yang efektif adalah komunikan yang bersikap
kooperatif, penuh perhatian, jujur, serta bersikap terbuka terhadap komunikator dan pesan
yang disampaikan.
d. Umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya (Clement dan
Frandsen, 1976, dalam DeVito, 1997). Umpan balik bisa berasal dari diri sendiri ataupun
orang lain.
e. Atmosfer/konteks
Atmosfer adalah lingkungan ketika komunikasi terjadi terdiri atas tiga dimensi, yaitu
dimensi fisik, sosial-psikologis, dan temporal yang mempunyai pengaruh terhadap pesan
yang disampaikan. Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi dan saling
memengaruhi satu dengan lainnya. Perubahan dari salah satu dimensi akan memengaruhi
dimensi yang lain.

5. Fungsi Komunikasi

a. Fungsi Komunikasi Sosial

Fungsi dari komunikasi yang pertama adalah sebagai komunikasi sosial. Hal ini berarti bahwa
komunikasi bisa digunakan untuk membangun konsep diri. Seseorang yang memiliki konsep diri
yang baik maka bisa mencapai tingkat aktualisasi diri yang baik. Ini berarti, ia akan merasa puas
dengan hidupnya dan tentu saja mampu menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
Komunikasi akan sangat berperan penting terutama sebagai bagian dari proses menjaring
hubungan dengan orang lain. Tanpa adanya komunikasi, tidak mungkin satu orang bisa
terhubung dengan lainnya. Inilah mengapa komunikasi kemudian disebut sebagai hal penting
yang bermanfaat dalam hal sosial. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki cara berkomunikasi
dengan baik umumnya akan lebih bagus tingkat sosialisasinya.

b. Fungsi Komunikasi Eskpresif


Fungsi komunikasi selanjutnya yakni sebagai sarana mengungkapkan ekspresi-ekspresi tertentu
dari seseorang. Ekspresi tersebut tidak hanya diumbar dalam bentuk verbal namun juga dalam
bentuk nonverbal.

c. Fungsi Komunikasi Ritual

Fungsi komunikasi Gorden selanjutnya juga menjelaskan bahwa komunikasi bisa digunakan
sebagai bentuk komitmen seseorang terhadap nilai-nilai keyakinannya terhadap tradisi, budaya,
keluarga, adat, suku, bangsa atau bahkan agamanya. Ini memiliki pengertian bahwa ritual di sini
bisa dianggap sebagai bagaimana seseorang tersebut mampu menemukan jati dirinya melalui
komunikasi.

d. Fungsi Komunikasi Instrumental

Fungsi komunikasi instrumental adalah fungsi dari komunikasi yang bersifat memberitahu atau
menerangkan kepada orang lain. Melalui komunikasi, hal-hal yang belum jelas sebelumnya bisa
diperjelas melalui proses komunikasi yang efektif.

e. Komunikasi Persuasif

Komunikasi memiliki fungsi untuk mengajak orang lain supaya percaya terhadap informasi yang
diberikan melalui data dan fakta yang akurat. Oleh karenanya, ini termasuk penting dalam
setiap komponen-komponen komunikasi untuk mengedepankan fakta dan juga data secara lebih
akurat. Terdapat pendekatan-pendekatan yang berbeda mengenai komunikasi persuasif ini.

6. Model-Model Komunikasi
Banyak ahli merumuskan model komunikasi. Dari berbagai model yang telah dirumuskan, model
komunikasi diklasifikasikan ke dalam tiga jenis model, yaitu model komunikasi linear, model
komunikasi transaksional, dan model komunikasi interaksional.

a. Model Komunikasi Linear

Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana. Model ini
menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan digambarkan bersifat
langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan, komunikator ke komunikan. Dalam model
komunikasi linear, tidak terdapat konsep umpan balik (feedback). Penerima pesan bersifat pasif
dalam menerima pesan.

b. Model Komunikasi Transaksional


Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada pentingnya
peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah.
Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi dengan konteks sosial, konteks
hubungan, dan konteks budaya. Dalam model ini digambarkan bahwa kita berkomunikasi tidak
hanya sebagai ajang untuk pertukaran pesan, melainkan juga untuk membangun hubungan.

c. Model Komunikasi Interaksi

Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan komunikasi


berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan dalam media baru
seperti internet atau media komunikasi modern.

7. Faktor-Faktor yang Menghambat Komunikasi

a. Faktor Pengirim Pesan

Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan menjadi inti pesan yang
akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim pesan yang juga tidak
menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat bisa menyebabkan proses
komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi yang terjadi juga akan cenderung
menjadi kurang bermakna.

b. Faktor Penerima Pesan

Ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender menyebabkan
komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima pesan tidak bisa
mengenali atau fokus terhadap pesan yang disampaikan.
c. Media
Apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja komunikasi yang terjadi
menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima sehingga tujuan awal dari komunikasi
tidak tercapai dengan baik.

d. Saluran

Apabila terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung
dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada saat
melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan yang
disebabkan akibat saluran.

e. Hambatan sosio-antropologis
Hambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang terjadi
adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini bisa digambarkan
manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh budayanya, terpapar
informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini menyebabkan individu
tersebut sulit untuk menerima informasi baru.

f. Hambatan semantis

Hambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat
komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di sana akan
menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini umum terjadi,
terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas mengunjungi wilayah yang
bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal daerahnya.

g. Hambatan psikologis

Hambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung dipengaruhi
oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima pesan. Hambatan ini
akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat menerima suatu informasi.

h. Hambatan ekologis

Hambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang
kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi yang diinginkan. Faktor
yang mempengaruhi komunikasi ini memang sering terjadi. Tentu saja ini berarti bahwa
lingkungan harus benar-benar mendukung proses komunikasi agar hambatan ini tidak terjadi.
SOAL PILIHAN GANDA

1. Komunikasi perawat kepada pasien saat menjelaskan kondisi pasien, menyampaikan


diagnosis keperawatan, rencana tindakan, prosedur tindakan, atau menyampaikan hasil
dari tindakan yang telah dilakukan, menggambarkan tujuan komunikasi yaitu ?

A. Menyampaikan Ide/Informasi berita


B. Memengaruhi Orang lain
C. Mengubah perilaku orang lain
D. Memberi Pendidikan

Jawaban :

A. Menyampaikan Ide/Informasi berita


2. orang atau kelompok yang menyampaikan pesan/ide/informasi kepada orang/pihak lain
sebagai lawan bicara dan merupakan sumber/asal berita yang disampaikan kepada
komunikan, disebut ?
A. Komunikan (Reciever)
B. Umpan Balik
C. Komunikator (Sender)
D. Informasi/pesan/berita

Jawaban :

C. Komunikator (Sender)

Anda mungkin juga menyukai