Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Komunikasi

Pada aktivitas keseharian manusia terlibat dalam komunikasi. Komunikasi


merupakan tingkahlaku manusia yang di lakukan dengan secara sadar. Manusia
bahkan melakukan komunikasi dengan sengaja karena memiliki maksud dan tujuan
tertentu. Komunikasi sangan penting di kehidupan manusia agar dapat berinteraksi
antar manusia satu dan manusia yang lain. (Karyaningsih,2018). Komunikasi
merupakan pembahasan yang sering dibicarakan dan tidak hanya pada ilmuan tetapi
juga di masyarakat awam dan pada akhirnya komunikasi memilik berbagai macam
difinisi atau pengertian. Komunikasi merupakan langkah awal ketika terdapat kesalah
pahaman. (Gorman dkk, 2014).

Komunikasi berasal dari Bahasa latin yaitu communicare – communicatioi dan


communicates yang memiliki arti suatu alat yang berkaitan dengan tatacara
penyampaian dan penerimaan berita contohnya seperti telepon genggam, dari suara
yaitu radio dan alat lainnya. (Anjaswarni 2016)

Secara umum komunikasi merupakan penyampaian informasi dalam sebuah


interaksi yang di dalamnya terdapat ide, perasaan perhatian, makna serta fikiran yang
di sampaikan oleh pengirim atau komunikator kepada peneriam atau komunikan.

Beberapa pengertian komunikasi dari para ahli :

- Berman 2012, Komunikasi didefinisikan sebagai segala cara unutk bertukar


informasi atau perasaan antara dua atau lebih inividu yang mana pada
akhirnya dijadikan sebagai komponen dasar hubungan manusia.
- Lambrini dan Loanna mendefinisikan komunikasi sebagai proses pertukaran
pikiran, informasi serta perasaan yang disampaikan dengan pengucapan dan
perkataan ataupun menggunakan metode lainnya.
- Hilton 2014, mendifinisikan komunukasi dalam keperawatan merupakan
suatu proses yang dinamis dan dapat digunakan untuk mengumpulkan
penilaian data, untuk mengajarkan, membujuk dan untuk mengekspresikan
perhatian dan kenyamanan.
B. Komponen Komunikasi

Dalam komunikasi terdapat proses yang menujukkan hubungan yang jelas dan
dapat membantu dalam menemukan dan memperbaiki gangguan komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa komponan yaitu sender, message, receiver, feedback,
dan Context.

- Sender, merupakan seseorang yang memiliki inisiatif dalam menyampaikan


pesan kepada orang lain dimana pesan yang disampaikan secara verbal ataupun
non verbal.
- Message, adalah informasi yang diterima
- Receiver, seseorang yang menerima pesan
- Feedback, merupakan proses lanjutan dari pesan yang diterima receiver
memberikan tanggapan kepada sender
- Context yang merupakan komponan kelima jugda dapat berkontribusi pada
masalah komunikasi dilakukan ketika kedua belah pihak yang kurang nyaman.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan komunikasi adalah sebagai


suatu jalannya pertukaran, penerimaan informasi dan penyampaian. Komunikasi juga
dapat diartikan proses pertukaran dari komunikator kepada komunikasn dengan sadar
dengan ucapan verbal atau tulisan, erakan, ekspresi wajah dengan tujuan
mempengaruhi orang lain. Terdapat 5 komponen dalam komunikasi yaitu sender,
receiver, message, feedback, dan context.

C. Bentuk – Bentuk Komunikasi

Menurut widjaja (2000), Bentuk atau jenis komunikasi dibedakan menjadi 5


macam yaitu:

- Komunikasi tertulis, merupakan komunikasi yang disampaikan secara tertulis


melalui tulisan manual atau tulisan dari media. Jenisnya berupa surat, surat
kabar/media massa atau media elektronik yang dibuat dalam bentuk tuisan.
Dalam komunikasikeperawatan contoh dari komunikasi tertulis adalah CPPT,
catatan medis, catatan keperawatan, dan lainnya
- Komunikasi verbal, merupakan komunikasi yang disampaikan secara lisan,
dapat dilaksanakan secara langsung dengan bertatap muka, ataupun tidak
langsung seperti melalui telepon, teleconference, dan lain lain. Berdasarkan
perry & Potter (1985) dalam menggunakan komunikasi verbal perlu
memperhatikan beberapa hal seperti denotative and conotative meaning,
vocabulary, pacing, intonantion, clarity and brevity, serta timing and relevance.
- Komunikasi nonverbal, merupakan komunikasi yang menggunakan
mimic/ekspresi wajah, pantomime, bahasa isyarat tubuh waktu bicara, kontak
mata, postur atau sikap tubuh, gaya jalan, penampilan secara umum, suara dan
sikap diam, atau simbol simbol lain, misalnya model pakaian dan cara
menggunakan.
- Komunikasi satu arah, seperti perintah, instruksi, dan sifatnya memaksa dengan
menggunakan sanksi.
- Komunikasi dua arah, memungkinkan adanya proses feedback, bersifat
informative atau persuasive
Adapun dari masing masing bentuk atau jenis komunikasi tersebut beberapa
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing yang dapat menentukan
tercapainya komunikasi yang diinginkan.

D. Tingkatan Komunikasi

Tingkatan komunikasi adalah level interaksi berdasarkan audiens atau


komunikan, baik dalam jumlah komunikan dan tujuan dari dilakukannya komunikasi
tersebut. Menurut Mundakir (2016) & Kuryaningsih (2018) tingkatan komunikasi
dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang
yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf
manusia. Contohnya yaitu berfikir pada diri sendiri.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara individu-
individu secara tatap muka sehingga memungkinkan setiap individu menangkap
reaksi lawan bicara secara langsung baik verbal maupun nonverbal. Komunikasi
ini biasanya dalam bentuk dialog. Ciri-ciri dari komunikasi interpersonal yaitu
komunikasi dilakukan dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi
mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan baik verbal maupun
nonverbal.
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang melibatkan lebih dari tiga orang
atau sekumpulan orang yang saling mengenal dan mempunyai tujuan bersama,
serta berusaha untuk mencapai tujuan tersebut (saling ketergantungan).
Komunikasi ini biasanya dalam bentuk diskusi. Komunikasi ini juga dapat terjadi
dengan sifat anggota kelompok yang relative homogen, misalnya komunikasi
dengan kelompok remaja, usia lanjut, pengajian ibu-ibu, dan sebagainya.
4. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah proses komunikasi yang dilakukan seseorang
pembicara dihadapan orang banyak yang tidak dapat dikenali satu per satu.
Komunikasi ini biasanya bersifat formal dan telah direncanakan serta menuntut
persiapan pesan yang cermat, keberanian, dan kemampuan menghadapi sejumlah
besar orang. Contoh dari komunikasi ini seperti pidato, ceramah, kuliah.
5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi
atau antar-organisasi yang bersifat formal maupun informal dan berlangsung
dalam jaringan yang lebih besar. Komunikasi ini dapat melibatkan komunikasi
intrapribadi, interpribadi, kelompok, kadang-kadang melibatkan komunikasi
publik.
6. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan banyak komunikan yang
dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang
tersebar di banyak tempat, heterogen, namun mempunyai perhatian dan minat
terhadap isu yang sama. Komunikasi ini biasanya menggunakan media massa,
baik cetak, elektronik, dan berbiaya relatif mahal.

E. Model Struktur Komunikasi

Apa itu komunikasi social media/ komunikasi massa ( mass communication)


dapat di definisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya
dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalyak yang sifatnya masal melalui
alat- alat yang bersifat mekanis seperti radio, telvisi, sura kabar, dll. Begitu
pentingnya komunikasi dalam hidup manusia makan Harload D. Lasswell
mengemukakan bahwa fungsi komuniksi anatara lain manausia dapat mengibtrol
lingungannya, beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada, serta
melakukan tranformasi warisan social kepada generasi berikutnya.
Model yang digunakan ini adalah model yang dikemukakan oleh Shannon
Weaver dalam bukunya Mathematical Theory of Communications (Fiske, 1982)
Komunikasi dalam bentuk media social dapat di gambarakan sebgai struktur berikut:

3.1

Gambar: model shannon weaver

6 Elemen dalam model komunikasi Shannon dan weaver

1. Sumber informasi ( information source ) adalah oaring yang membuat serta


mengirimkan pesan. Sumber informasi juga bertugas untuk memilih jenis media
apa yang akan di gunakan dalam pengiriman pesan
2. Encorder ( transmitter ) adalah orang yang mnggunkan mesin utuk mengubah
pesa menjadi bentuk sinyal atau data bener. Encoder bisa berupa individu,
kelompok, atau mesin pengubah pesan.
3. Media ( chenel ) adalah media yang digunkan untuk mengirim pesan.
4. Decorder ( reciver) adalah mesin penerima dan oengubah sinyal atau data biner
menjaid bentuk pesan, atau penerima pesan ;yang menginterprestasikan pesan
dari sinyal yang dikirim.
5. Tujuan ( destination ) adalah pihak penerima pesan yang dtuju oleh sumber
informasi.
6. Gangguan ( noise) adalah gangguan fisik dari lingkungan, manuasia, dan lain
sebagainya yang mengambat proses pengiriman serta penerima pesan. Dalam
model komunikasi ini, sumber informasi bisa memberi sandi pada pesan, dan
mnegirimkannya ke tujuan (destination) lewat media. Komunikator akna (sumber
infomasi ) mengubah pesna mnejadi bentuk kode, stelah dikirimkan,
decorder( receiver) akan mengubah kode tersebut manjadi pesan agar bisa
sampai ke tujuan. Namun, dalam proses pengiriman pesan ganguan (noise)
sangat mungkin terjadi, sehingga proses komunikasi terganggu.
Media adalah saluran penyampaian pesan dimana media kouminikasi ini dapat di
kategorikan dalam media komunikasi umum dam nedia komunikas massa. Di dalam
media komunikasi masa dapat di kategorikan lagi dalm pres, radio, film dan televisi.
Pada kategori press , media komunikasi masa meliputi segala barang yang di cetak
yang di gunjukan untuk public tertnetu termasuk melalui buku ( Widjaja, 2000).
Dengan demikian daam komunikasi media sangatlah berengaruh terhadap
berlangsungnya penerimaan informasi
F. Hambatan Komunikasi.

Sebelum kita membahas hambatan dalam komunikasi, sebaiknya kita tahu dulu
apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi tidak lepas dari unsur-unsur yang terdapat dalam proses
komunikasi itu sendiri. (Mundakir, 2016)
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi :
1. Faktor Sumber Pesan (Source) : bahasa yang digunakan, faktor teknis,
ketersediaan & keterjangkauan sumber
2. Faktor Komunikator (Comunicator) : penampilan & sikap, penguasaan masalah,
penguasaan bahasa, kesempatan, saluran (alat indra)
3. Faktor Pesan (massage) : teknik penyampaian pesan yang digunakan, bentuk
pesan, pesan sesuai kebutuhan, kejelasan pesan, simple (isi pesan tidak terlalu
banyak)
4. Faktor Media/Saluran (channel) dalam komunikasi
5. Faktor Umpan Balik (Feedback) : relevansi umpan balik, sifat umpan balik,
waktu pelaksanaan umpan balik
6. Faktor Komunikan (Comunican) : penampilan & sikap, pengetahuan, sistem
social, saluran (alat indra)
7. Faktor Efek (Effect), hasil atau efek dari komunikasi ini juga mempengaruhi
terjadinya komunikasi. (Mundakir, 2016)

Dalam komunikasi keperawatan, efektifitas komunikasi juga dapat dipengaruhi


oleh : persepsi seseorang, nilai, emosi, latar belakang budaya dan tingkat pengetahuan
seseorang. (Mundakir, 2016)
Hambatan dalam proses komunikasi adalah segala bentuk gangguan yang
terjadi di dalam proses penyampaian dan penerimaan suatu pesan dari individu
kepada individu yang lain yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun faktor
fisik dan psikis dari individu itu sendiri. (Kompas, n.d.)
Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam proses komunikasi adalah
sebagai berikut :
a). Kurangnya penggunan sumber komunikasi yang tepat,
b). Kurangnya perencanaan dalam berkomunikasi,
c). Penampilan, sikap dan kecakapan yang kurang tepat selama berkomunikasi,
d). Kurangnya pengetahuan,
e). Perbedaan persepsi,
f). Perbedaan harapan,
g). Kondisi fisik dan mental yang kurang baik,
h). Pesan yang tidak jelas,
i). Prasangka yang buruk,
j). Transmisi/meida yang kurang baik,
k). Penilaian yang premature, l). Tidak ada kepercayaan,
m). Ada ancaman,
n). Perbedaan status, pengetahuan, dan bahasa,
o). Kesalahan informasi. (Mundakir, 2016)

Hambatan-hambatan tersebut dapat ditanggulangi dengan cara :


a). Mengecek arti atau maksud yang disampaikan,
b). Meminta penjelasan lebih lanjut,
c). Mengecek umpan balik atau hasil,
d). Mengulangi pesan yang disampaikan dan memperkuat dengan bahasa
isyarat,
e). Mengakrabkan antar pengirim dan penerima,
f). Membuat pesan secara singkat, jelas dan tepat,
g). Mengurangi informasi/pesan yang meluas,
h). Menggunakan orientasi penerima,
i). Meningkatkan kesadaran diri,
j). Melatih keterampilan interpersonal,
k). Meningkatkan pengetahuan tentang konsep,
l). Memperbaiki tujuan interaksi. (Mundakir, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Anjaswarni, T. (2016) .Komunikasi dalam Keperawatan. Kementerian

Berman, A., & Snyder, S. J. (2012). Kozier and ERB's Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice Ninth Edition. New Jersey: Pearson
Education, Inc.

Gorman, L. M., Anwar, R. F., & Neeb, K. (2014). Neebs fundamentals of mental
health nursing (4th ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.

Hawryluck, L. Ian Anderson Program in End-of-Life Care Module 5: Communication


with Patients and Families. University of Toronto.
Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Komunikasi-dalam-Keperawatan-
Komprehensif.pdf
Kozier, B., Erb, G., Berman, A. J., & Snyder. (2004). Fundamental of Nursing :
Practice 7th Ed. New Jersey: Prentice-Hall, Inc

Stuart, G., W. (2014). Principles and Practice of Psychiatric Nursing 10th

University Press. Concepts, Process and


Edition. Boston: Edition. St. Louis: Mosby.

Anjaswarni, Tri. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Komunikasi dalam
keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa:
Suatu Pengantar.Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Bungin Burhan, Teknik Praktek, Riset Komunikasi , Cet 2 :kencana ;Jakarta 2008

Nur Syam Dr, Mazhab-Mazhab Antropologi,LKiS, Yogyakarta 2007


Widjaja, A.W. (2000) Ilmu Komunikasi. Jakarta. Rineka Cipta

Mundakir. (2016). Buku Ajar Komunikasi Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta:


Indomedika Pustaka

Mundakir. (2016). Komunikasi Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Indomedia


Pustaka Penerbit & Distributor.
Karyaningsih, P. D. (2018). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Samudra Biru.
Mundakir. (2016). Buku ajar komunikasi pelayanan kesehatan (Vol. 1).
Indomedia Pustaka
Kompas (nd). Hambatan Komunikasi : Pengertian serta Bentuk
Hambatannya.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/28/110000869/
(di akses 04 September 2023, pk.20.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai