Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA AN.

Lp

DENGAN ISPA DI DESA KANGKUNG RT02/RW002 KECAMATAN

MRANGGEN DEMAK

I.PENGKAJIAN

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Alamat Kepala Keluarga : RT 02 / RW 002 Desa Kangkung Mranggen,Demak
3. Komposisi Keluarga :………………………………………………………
NO NAMA JENIS UMUR HUBUNGAN PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELAMIN
1 Tn.S L 32 Tahun Kepala Keluarga Sarjana Guru
2 Ny.V P 26 Tahun Istri SMA Ibu Rumah Tangga
3 An.Lr P 6 Tahun Anak Kandung TK Pelajar
An.Lp P 4 Tahun Anak Kandung - -
4
Genogram :

Ny.V Tn.S

An.Lr An.Lp

Keterangan :

: Laki Laki : Klien : Tinggal serumah

: Perempuan : Meninggal
4.Tipe Keluarga : Keluarga Inti
5.Suku Ayah : Jawa Ibu : Jawa
6.Agama : Islam
7.Status Sosek Keluarga
a. Pendapatan keluarga satu bulan : Rp 1.500.000/bulan
b. Pengelola keuangan keluarga : Ayah dan Ibu
c. Bagaimana pandangan keluarga
terhadap pendidikan keluarga : Keluarga sangat mementingkan pendidikan
pada anggota keluarganya.
d. Adakah nilai/keyakinan/agama yang
bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada
8.Aktifitas rekreasi keluarga
a. Kebiasaan rekreasi dalam keluarga : Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi
yang rutin.
b. Bagaimana keluarga menggunakan
waktu sengganggnya : Keluarga mengisi waktu senggangnya dengan
menonton televisi dan mendengarkan tape
recorder.

B.Riwayat Perkembangan
9.Tahap perkembangan saat ini : Saat ini keluarga Tn.S berada pada tahap perkembangnan
keluarga anak usia pre school. Dengan tugas perkembangan antara lain :
o Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,privasi.
o Mensosialisasikan anak.
o Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
yang lain.
o Mempetahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
Tugas perkembangan yang sudah terpenuhi adalah semua tahap perkembangan
keluarga sudah terpenuhi pada keluarga Tn.S.
10.Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi : Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat
ini keluarga merasa sudah terpenuhi, Keluarga Tn.S mengatakan
semaksimal mungkin menciptakan keluarga yang
membahagiakan, terutama untuk membahagiakan anak-anaknya.
11.Riwayat keluarga inti : Pada saat dilakukan pengkajian pada Tn.S dalam keadaan sehat
tetapi Tn.S pernah mempunyai riwayat asam urat sedangkan
untuk An. Lp sedang menderita batuk pilek yaitu kurang lebih
sudah dua hari yang lalu.
12.Riwayat keluarga : Hubungan antara anggota keluarga baik, keluarga mengatakan
saling bantu membantu dengan saudara yang lain.
C.Lingkungan
13.Karakteristik rumah :
a. Jenis rumah : Petak
b. Jenis bangunan : Semipermanen
c. Luas bangunan : ± 4x18 m2
d. Luas perkarangan : 6 m2
e. Status kepemilikan rumah : Milik keluarga Tn.S
f. Kondisi ventilasi rumah : Kurang baik
g. Kondisi penerangan rumah : Kurang baik
h. Kondisi pencahayaan rumah : Kurang baik
i. Kondisi lantai : Kurang bersih dan tidak teratur
j. Kebersihan rumah secara keseluruhan : Bersih
k. Bagaimana pembagian ruangan dirumah : Tertata baik
l. Pengelolaan sampah keluarga : Dibakar
m. Sumber air bersih dalam keluarga : Sumur Artetis
n. Kondisi jamban keluarga : Bersih
o. Pembuangan limbah : Bersih

Denah Rumah :

DAPUR
KAMAR TIDUR

KAMAR TIDUR

RUANG TAMU WC
14.Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Tetangga keluarga Tn.S sebagian besar
bekerja sebagai buruh, petani, dan pengrajin
kayu. Tidak ada kebiasaan kurang baik dari
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan.
Bila ada masalah antar warga, diselesaikan
dengan pertemuan tingkat RT yang dipimpin
oleh ketua RT.
15.Mobilisasi geografi keluarga : Tn.S bersama keluarga menempati rumahnya
yang sekarang sudah 7tahun tetapi Tn.S
sendiri merupakan penduduk asli Desa
Kangkung.Alat transportasi umum yang ada
yaitu ojek. Sedang untuk mobilitas,keluarga
menggunakan satu buah sepeda motor, yang
fungsi utamanya untuk alat transportasi saat
Tn.S bekerja maupun alat rekreasi keluarga
bila ada waktu untuk bepergian.
16.Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat : Interaksi keluarga Tn.S dengan masyarakat
terjalin baik, terlihat dari keikutsertaan
anggota keluarga dalam kegiatan keagamaan
RT. Apabila terdapat tetangga sekitar yang
memerlukan bantuan maka masyarakat saling
tolong menolong, bila sakit maka akan segera
dibawa ke pelayanaan kesehatan. Keluarga
mengatakan setiap 35 hari sekali ada
perkumpulan tingkat RT dan keluarga selalu
mengikuti.
17.Sistem pendukung keluarga : Tn.S mengetahui benar akan arti kesehatan,
saat wawancara Tn.S mengungkapkan apabila
keluarga ada yang sakit, akan secepatnya
diperiksakan pada Puskesmas. Keluarga Tn.S
sangat yakin dengan pelayanan kesehatan dari
pada jalur alternatif.

D.Struktur Keluarga
18.Struktur komunikasi keluarga : Komunikasi yang digunakan dalam keluarga
Tn.S yaitu komunikasi terbuka, jika ada
masalah maka akan dirembuk bersama, tidak
melibatkan orang lain.. Jika pagi Ny.V hanya
sendiri dirumah, anak pertama berangkat
sekolah dan suaminya berangkat bekerja,
Ny.V selalu ditemani ibu mertuanya saat
rumah sedang sepi untuk mengasuh anak ke
duanya.
19.Struktur kekuatan keluarga : Setiap anggota keluarganya mempunyai
peran dan dapat menjalankan peran masing-
masing dengan baik. Tn.S sebagai kepala
keluarga berperan sebagai pengambil
keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah
keluarga.
20.Struktur peran : Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, yang
bertanggung jawab bekerja mencari nafkah
untuk menghidupi keluarganya. Ny.V sebagai
istri,bertugas merawat anak, pendamping
suami, juga menyiapkan makanan bagi anak
dan suami. An. Lr berperan sebagai anak yang
sedang menuntut ilmu di TK, waktu
dihabiskan untuk bersekolah dan bermain saat
dirumah,An. Lp sebagai anak kedua yang
masih ber umur 7 bulan.
21.Struktur nilai dan norma budaya : Keluarga cukup taat dalam melaksanakan
kewajiban agamanya, yaitu ibadah sholat 5
waktu dan mengikuti pengajian di RT. Dalam
keluarga saling menghargai antar anggota
keluarga.

E.Fungsi Keluarga
22.Fungsi efektif : Keluarga saling memberikan perhatian dan
kasih sayang, Tn.S selalu mendukung apa
yang dilakukan anggota keluarga yang lain
selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar etika dan sopan santun, diterapkan
demokrasi dalam mengatasi permasalahan
keluarga.
23.Fungsi sosialisasi : Tn.S mengatakan bahwa cara menanamkan
hubungan interaksi sosial pada
keluarganyanya dengan tetangga dan
masyarakat yaitu dengan menganjurkan
keluarganya berpartisipasi dalam lingkungan
sekitar misalnya jika ada kerja bakti setiap
bulan dan dalam acara perkumpulan dengan
masyarakat sekitar.
24.Fungsi perawatan keluarga : Pengetahuan keluarga tentang penyakitnya
dan penanganannya.

F.Stress dan Koping Keluarga


25.Stressor yang dihadapi keluarga : Keluarga merasa cemas dan khawatir dengan
keadaan An.Lp yang mengalami batuk.
26.Stess jangka panjang : Keluarga mengatakan merasa ada masalah
yang dirasakan dalam waktu kurang dari enam
bulan ini yaitu kecemasan oleh karena
anaknya (An. Lp sering sekali menderita batuk
pilek dan sering kambuh). Tetapi keluarga
memikirkan bersama-sama sehingga masalah
menjadi ringan.
27.Kemampuan keluarga berespon
terhadap masalah : Keluarga mengatakan apabila ada masalah
yang dirasa sangat berat maka mereka akan
memecahkannya secara bersama-sama,
dibicarakan bersama kemudian dicari jalan
keluar yang terbaik atau kadang-kadang
keluarga Tn.S bertanya pada orang tua dari
Tn.S yang tinggalnya di samping rumah
keluarga Tn.S.
28.Startegi koping yang digunakan : Jika ada masalah keluarga lebih suka
berunding bersama atau konsultasi dengan
orang yang lebih tahu atau orang tua mereka.
29.Startegi adaptasi disfungsional : Keluarga Tn.S tidak memperlakukan anak-
anaknya dengan Identifikasi bentuk yang
digunakan secara ekstensif : kekerasan,
perlakukan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan, ancaman,
mengabaikan anak, mitos keluarga yang
merusak, pseudomutualitas, triangling dan
otoritarisme.
G.Harapan Keluarga
Keluarga Tn.S berharap pada petugas kesehatan ynag ada di desa KangKung
dapat cepat mengatasi masalah yang terjadi pada anaknya agar kembali sembuh . Keluarga
berharap bisa diberikan informasi kepada mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan
kesehatan, baik itu untuk kesehatan tentang ISPA yang diderita oleh anaknya atau pun nyeri
sendi pada Tn.S

F.Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


Pemeriksaan Tn.S Ny.V An.Lr An.Lp
Fisik
Rambut Hitam, Hitam, Hitam, Hitam,
bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
mudah rontok mudah rontok mudah rontok mudah rontok
Kepala Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidk ada tidk ada tidk ada tidk ada
luka. luka. luka. luka.
Mata Simetis,tidak Simetis,tidak Simetis,tidak Simetis,tidak
anemis,sclera anemis,sclera anemis,sclera anemis,sclera tidak
tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, ikterik .
tidak ada tidakada tidak ada
gangguan gangguan gangguan
penglihatan. penglihatan. penglihatan.
Hidung Tidak ada secret, Tidak ada secret, Tidak ada ada secret bening
bersih. bersih. secret,
bersih.
Mulut Bersih, gigi Bersih, gigi Bersih, Bersih,
utuh, tidak ada utuh, tidak ada mukosa bibir mukosa bibir
karang gigi, karang gigi, lembab. lembab.
mukosa bibir mukosa bibir
lembab. lembab.
Telinga Simetris,bersih, Simetris,bersih, Simetris,bersih, Simetris,bersih,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan
Fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid.
Dada/Paru
1. Inspeksi Bentuk ekspansi Simetris,frekuensi Simetris,bentuk Simetris,frekuensi
simetris,frekuensi Pernafasan dada normal, Pernafasan
pernafasan normal,inspirasi (anteroposterior normal,inspirasi
normal,inspirasi Seimbang dengan ), sama dengan
seimbang dengan ekspirasi. frekuensi ekspirasi.
ekspirasi. pernafasan
normal,inspiras
i
seimbang
dengan
ekspirasi.
2.Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
taktil fremitus taktil fremitus taktil fremitus taktil fremitus
sama antara sama antara sama antara sama antara
kanan dan kiri. kanan dan kiri. kanan dan kiri. kanan dan kiri.
3.Perkusi Resonan. Resonan. Resonan. Resonan.
4. Auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler ada suara ronkhi
basah halus.
Abdomen
1. Inspeksi Perut datar tidak Perut datar tidak Perut datar Perut buncit tidak
ada luka. ada luka tidak ada luka ada luka
2.Auskultasi Peristaltik usus Peristaltik usus Peristaltik usus Peristaltik usus
normal. normal. normal. normal.
3.Perkusi Timpani Timpani Timpani Timpani
4.Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan. tekan. tekan. tekan.
Ekstremitas
1. Atas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor edema,turgor edema,turgor edema,turgor kulit
kulit baik. kulit baik. kulit baik. baik.
2.Bawah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor edema,turgor edema,turgor edema,turgor kulit
kulit baik. kulit baik. kulit baik. baik.
TTV
1. TD 120/80 mmHg 110/80 mmHg - -
2.Nadi 88 x/menit 84 x/menit 116 x/menit 120 x/menit
3.RR 23 x/menit 22 x/menit 26 x/menit 32 x/menit
4.Suhu 36,2 ◦C 36 ◦C 36,6 ◦C 36,4 ◦C
5.BB 75 Kg 65 Kg 16 Kg 12 Kg(turun 2 Kg)
6.TB 170 cm 161 cm - -
Hasil tes asam urat Tn.S = 9 mg/dl
Nama Peserta Didik

(…………………………..)

II.ANALISA DATA
NO DATA FOKUS DIAGNOSA
1 DS :
1).Ny.V mengatakan bahwa anaknya (An.Lp)
batuk pilek selama 2 hari dan sudah dibawa
ke dokter dan belum sembuh serta sering
kambuh. Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan
DO : keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA
1. An. Lp tampak batuk
2. Hidung An. Lp keluar sekret dari hidung
3. Imunisasi An. Lp lengkap kecuali campak
4. An. Lp batuk grok-grok
5.RR An. Lp = 32 x/mnt
2 DS :
1).Ny.V mengatakan bahwa Ny.V tidak
mengetahui tentang penyebab, cara
penularan, pencegahan penularan dan
perawatan batuk pilek (ISPA).
2).Ny.V mengatakan selama An.Lp batuk
pilek hanya diberi obat dari dokter dan Resiko tinggi pada penularan penyakit
tidak mengetahui cara perawatan dirumah. ISPA berhubungan dengan
3). Ny.V mengatakan masih menggunakan ketidakmampuan keluarga menata
obat nyamuk bakar ketika An. Lp batuk lingkungan dengan masalah ISPA.
pilek.
4). Ny.V mengatakan An.Lp tidurnya dengan
Tn.S dan Ny.V.
5). Ny.V mengatakan tidak tahu bagaimana
cara memodifikasi lingkungan yang sehat
agar tidak terjadi penularan ISPA.

DO :
1).Ventilasi rumah cukup tetapi tidak dibuka
setiap hari.
2).Saat dilakukan pengkajian Ny.V tahu kalau
penyakit batuk pilek itu menular tetapi
Ny.V tidak mengetahui cara penularannya.
3).Ny.V sering mengelap hidung An.Lp
dengan bajunya.
4).Saat dilakukan kunjungan keluarga pada
siang hari, An.Lp tidur ditemani Ny.V
kondisi kamar pengap.
5).Tempat pertukaran udara dan pencahayaan
kurang, lantai rumah terbuat dari ubin.
3 DS :
1).Keluarga mengatakan An.Lp sulit makan
dan lebih sering mengkonsumsi jajan chiki
dan minum es dengan pemanis buatan. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2).Ny.V mengatakan tidak tahu tentang gizi berhubungan dengan ketidakmampuan
yang baik bagi An.Lp keluarga merawat balita/bayi dengan gizi
3).Ny.V mengatakan bahwa An.Lp tidak yang kurang
terlalu menyukai dengan sayuran dan
buah”an.

DO :
1).An.Lp tampak kurus dan mengalami
penurunan berat badan 2 Kg.

Diagnosa Keperawatan
Hasil dari analisa data diatas dapat muncul diagnosa sebagai berikut :
1). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S
merawat anak dengan ISPA.
2). Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menata lingkungan dengan masalah ISPA.
3). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.

Scoring
(Penentu Prioritas Masalah)
KRITERIA BOBOT SCORE
Sifat masalah Aktual = 3
1 Resiko = 2
Potensial = 1
Kemungkinan masalah untuk Mudah =2
dipecahkan 2 Sebagian = 1
Tidak dapat = 0
Potensial masalah untuk dicegah Tinggi = 3
1 Cukup = 2
Rendah = 1
Menonjolkan masalah Segera diatasi = 2
1 Tidak segera diatasi = 1
Masalah tidak diatasi = 0

Penilaian :
1). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S
merawat anak dengan ISPA.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah 3/3x1 1
 Aktual
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan 1/2x2 1
 Sebagian
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1
 Tinggi
4 Menonjolkan masalah 2/2x1 1
 Segera diatasi
Total 4

2). Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menata lingkungan dengan masalah ISPA.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah 2/3x1 2/3
 Resiko
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan 2/2x2 1
 Mudah
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1
 Potensial
4 Menonjolkan masalah 1/2x1 1/2
 Tidak segera diatasi
Total 2 4/6

3). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah 1/3x1 1/3
 Potensial
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan 2/2x2 1
 Mudah
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1
 Rendah
4 Menonjolkan masalah 0/2x1 0
 Masalah tidak diatasi
Total 2 1/3

Nama Peserta Didik

(…………………………..)

III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


N Diagnosa Tujuan Evalusi Rencana Tindakan
O Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Bersihan jalan Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji pengetahuan
nafas tidak dilakukan dapat dapat keluarga tentang ISPA
efektif tindakan mengenal menjelaskan
berhubungan keperawatan masalah pengertian 2.jelaskan pada keluarga
dengan bersihan ISPA. ISPA , dapat tentang
ketidakmampuan jalan nafas menyebutkan pengertian,tanda/gejala
keluarga Tn.S dapat tanda dan tindakan yang dilakukan
merawat anak teratasi. gejala ISPA , bila salah satu anggota
dengan ISPA dapat keluarga menderita
menjelaskan ISPA.
perawatan
keluarga 3.berikan kesempatan
yang pada keluarga untuk
menderita bertanya.
ISPA.
4.berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.

5.bimbing keluarga
untuk mengulang
kembali apa yang
dijelaskan oleh perawat

6.beri pujian atas


jawaban yang
disampaikan oleh
keluarga.
Keluarga Verbal Keputusan Beri penjelasan tentang
mampu keluarg penyakit ISPA dan
mengambl untuk komplikasinya.
keputusan memeriksaka
yang tepat. n kembali
Keluarga psikomo Keluarga 1.diskusikan dengan
mampu tor Tn.S dapat keluarga tentang
melakukan melakukan pengertian ISPA
perawatan perawatan menggunakan lembar
kesehatan kesehatan. balik/leaflet. Ajarkan
kepada keluarga untuk
latihan nafas dalam dan
batuk efektif secara
mandiri.

2.beri kesempatan
kepada keluarga untuk
mempraktekkan cara
nafas dalam dan batuk
efektif serta cara
membuat obat herbal
secara tradisional.

3.beri pujian positif atas


partisipasi keluarga.
Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji kebiasaan
mampu dapat keluarga Tn.S
memodifik menerapkan
asi pola hidup 2.motivasi keluarga
lingkungan sehat dalam berperilaku hidup
. sehat.

3.motivasi keluarga
dalam menata lingkungn
rumah

4.berikan penyuluhan
tentang bahaya
lingkungan yang tidak
sehat
Tn.S Psiko- Keluarga 1.menganjurkan
bersama motor Tn.S keluarga untuk
anggota memeriksaka memerikskan anggota
keluarga n anggota keluarga yang sakit.
mampu keluarga
memanfaat yang sakit ke 2.jelaskan jenis
kan pelayanan pelyanan kesehatan
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan.
kesehatan Puskesmas.
yang ada. 3.beri kesempatan
keluarga untuk bertanya.
2 Resiko tinggi Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji pengetahuan
pada penularan dilakukan dapat dapat keluarga tentang cara-
penyakit ISPA kunjungan menyebutk menyebutkan cara penularan ISPA
berhubungan keluarga an cara cara
dengan diharapkan penularan penularan 2.beri penjelasan kepada
ketidakmampuan keluarga penyakit dan keluarga keluarga tentang cara-
keluarga menata mampu ISPA dapat cara penularan ISPA
lingkungan mengenal mengetahui
dengan masalah cara cara 3.beri reinforcement
ISPA penularan pencegahan positif atas usaha
penyakit terjadinya keluarga.
ISPA ISPA
3 Nutrisi kurang Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji pengetahuan
dari kebutuhan dilakukan dapat mampu keluarga tentang
tubuh kunjungan mengetahui mengenal pentingnya gizi pada
berhubungan keluarga makanan maslah gizi anak
dengan diharapkan yang nutrisi yang
ketidakmampuan keluarga bergizi baik bagi 2.berikan penyuluhan
keluarga mampu baik bagi anaknya,ma kepada keluarga tentang
merawat mengenal sang anak mpu pengertian gizi,tanda
balita/bayi gizi yang mengambil kurng gizi dan
dengan gizi yang baik keputusan pentingnya gizi pada
kurang cara anak
mengatai gizi
pada anaknya 3.beri kesempatan
dan keluarga keluarga untuk bertanya
dapat
menyebutkan 4.beri reinforcement
cara positif atas usaha
mengatasi keluarga yang telah
gizi yang dilakukan
baik bagi
anaknya.

Nama Peserta Didik

(…………………………..)
IV.IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Waktu Implementasi Evaluasi


Bersihan jalan nafas 18 februari 2014 1.Pengkajian S:Keluarga mengatakan
tidak efektif Pukul 10.00 wita pengetahuan keluarga telah mengerti
berhubungan dengan tentang ISPA mengenai ISPA dan
ketidakmampuan cara perawatannya.
keluarga Tn.S merawat 2. Beri penjelasan Keluarga mengatakan
anak dengan ISPA. tentang penyakit ISPA paham untuk
dan komplikasinya. melakukan latihan
nafas dalam dan batuk
3. Pemeriksaan fisik secara efektif.
pada An.Lp
O: keluarga dapat
4. Ajarkan kepada mempraktekkan cara
keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk
nafas dalam dan batuk secara efektif serta cara
efektif secara mandiri. membuat obat herbal
secara tradisional.
5. beri kesempatan
kepada keluarga untuk A: Tujuan khusus
mempraktekkan cara tercapai seluruhnya
nafas dalam dan batuk
efektif serta cara P: Pantau bersihan jalan
membuat obat herbal nafas anak dan lakukan
secara tradisional. pemerikasaan di
puskesmas terdekat.

S:Keluarga mengatakan
sudah mulai menata
dan memodifikasi
19 februari 2014 1.Pengkajian terhadap lingkungan rumah dan
Pukul 10.00 wita kebiasaan keluarga sekitarnya. keluarga
Tn.S mengatakan mulai
merubah perilaku pola
2.Beri penyuluhan gaya hidup sehat.
tentang hidup sehat
dan berprilaku sehat O: keluarga dapat
melakukan penataan
3.Ajarkan cara hidup rumah secara mandiri.
sehat dan berperilaku
sehat dalam A:Tujuan khusus
lingkungan keluarga tercapai seluruhnya
4.Berikan kesempatan P: Pertahankan kondisi
keluarga untuk lingkungan sekitar dan
memodifikasikan berperilaku pola gaya
lingkungan rumah hidup sehat.
Menganjurkan keluarga
untuk memeriksakan
5. Menganjurkan kesehatan keluarga
keluarga untuk setiap bulan ke
memerikskan anggota puskesmas terdekat
keluarga yang sakit.

Resiko tinggi pada 20 februari 2014 1.kaji pengetahuan S:Keluarga mengatakan


penularan penyakit Pukul 10.00 wita keluarga tentang cara- mengerti tentang
ISPA berhubungan cara penularan ISPA penularan ISPA.
dengan
ketidakmampuan 2.beri penjelasan O: keluarga mampu
keluarga menata kepada keluarga menyebutkan cara-cara
lingkungan dengan tentang cara-cara penularan ISPA
masalah ISPA. penularan ISPA
A: Tujuan khusus
3.beri reinforcement tercapai seluruhnya
positif atas usaha
keluarga. P: Pantau lingkungan
rumah keluarga .
Nutrisi kurang dari 21 februari 2014 1.kaji pengetahuan S: keluarga mengatakan
kebutuhan tubuh Pukul 10.00 wita keluarga tentang mengerti pengetahuan
berhubungan dengan pentingnya gizi pada tentang gizi,tanda
ketidakmampuan anak kurang gizi dan
keluarga merawat pentinnya gizi pada
balita/bayi dengan gizi 2.berikan penyuluhan anak .
yang kurang. kepada keluarga
tentang pengertian O: keluarga mampu
gizi,tanda kurng gizi menjadwalkan pola
dan pentingnya gizi makan sehari-hari pada
pada anak anak dengan gizi yang
baik
3.beri kesempatan
keluarga untuk A: Tujuan khusus
bertanya tercapai seluruhnya

4.beri reinforcement P: Pantau nutrisi gizi


positif atas usaha pada An.Lp dan
keluarga yang telah pertahankan gizi yang
dilakukan seimbang pada An.Lp

Anda mungkin juga menyukai