S
DENGAN KETIDAKBERDAYAAN DI RUANG CEMPAKA RSUD
Dr. SOEDIRMAN KABUPATEN KEBUMEN
DISUSUN OLEH:
YULI RIYADI
A32020242
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4.2. Pelayanan
1.4.3. Penelitian
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.S
Umur : 01-07-1942 (78th)
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jogomertan Petanahan 01/01 Kebumen
Status : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Tanggal Dirawat : 11-12-2020
Tanggal Pengkajian : 14-12-2020
Ruang Perawatan : Ruang Cempaka 11C
No. RM : 26.1126
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. SB
Umur : 08-03-1973
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Grogol Beningsari Petanahan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
3. ALASAN MASUK
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien secara rutin kontrol di poliklinik
penyakit dalam kemudian karena terdapat luka di kaki (celulitis pedis) maka
disarankan untuk rawat inap agar dapat dilakukan tindakan debridemen di ruang
bedah.
Saat pengkajian:
Pasien mengatakan kondisinya saat ini lemas dan persendiannya terasa nyeri dan
kesemutan Pasien mengatakan perasaannya saat ini sudah sedikit tenang setelah
dilakukan prosedur operasi, namun pasien mengeluh dengan kondisinya saat ini
yang tidak mampu untuk beraktifitas, untuk turun dari tempat tidur saja pasien
mengatakan tidak mampu atau susah, semua kebutuhanya baik makan, minum,
BAB dan BAK dibantu oleh keluarga. Pasien tampak meggunakan pampers.
5. PENGKAJIAN FISIK
a. Keadaan Umum
Pasien mengatakan kondisinya saat ini lemas dan persendiannya terasa nyeri
dan kesemutan Pasien mengatakan perasaannya saat ini sudah sedikit tenang
setelah dilakukan prosedur operasi, namun pasien mengeluh dengan
kondisinya saat ini yang tidak mampu untuk beraktifitas, untuk turun dari
tempat tidur saja pasien mengatakan tidak mampu atau susah, semua
kebutuhanya baik makan, minum, BAB dan BAK dibantu oleh keluarga.
Pasien tampak meggunakan pampers.
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 100/60 mm/Hg Nadi : 80 x/menit
Suhu : 80 x/menit RR : 20 x/menit
c. Pemeriksaan Fisik
saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital seperti dijabarkan di atas, pasien mengatakan sepertinya mengalami
penurunan berat badan semenjak sakit karena nafsu makan pasien berkurang,
nyeri pada luka post debridemen dan kesemutan pada kaki kanan.
6. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan:
Keterangan: Pasien adalah anak pertama dari empat bersaudara. Pasien berumur 78
tahun. Pasien tinggal dengan anaknya. Hubungan pasien dengan keluarganya terjalin
dengan erat dan sangat baik. Orang yang terdekat dengan pasien saat ini adalah anak
perempuan dan tinggal bersamanya.
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Pasien mengalami luka pada kaki kanan, dan bengkak pada persendian di
daerah mata kaki. Pasien mengatakan tetap bersyukur dengan kondisinya
saat ini walaupun merasa merepotkan anak anaknya.
2) Identitas
Pasien mengatakan namanya Ny.Sopiah, berumur 78 tahun dan tinggal
satu rumah dengan anaknya. Saat masih sehat dulu dia masih bisa
melakukan aktivitas secara mandiri.
3) Ideal Diri
Pada saat pengkajian pasien mengatakan ingin segera sembuh dari
penyakitnya sehingga mampu beraktifitas lagi walaupun terbatas dan
dapat berkumpul lagi dengan keluarganya dirumah.
4) Peran
Pasien sebagai seorang anak perempuan tertua dan sebagai kakak
perempuan tertua bagi adiknya, sebagai kakak ipar bagi suami adiknya.
5) Harga Diri
Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhungan dengan keluarga dan
orang lain.
c. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan orang terdekatnya dulu adalah orang tuanya, namun
semenjak sakit pasien mengatakan dekat dengan anak perempuanya.
7. STATUS MENTAL
a. Penampilan Umum
Pada saat pengkajian pasien berpenampilan sederhana, dengan menggunakan
baju kaos dan rok panjang. Namun pasien tampak kurang rapi dengan tampak
tidak tersisir.
b. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan jelas namun lambat dan menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan tepat, selama proses pengkajian pasien berbicara mengenai
satu topik dengan jelas dengan diarahkan. Pasien berbicara dengan bahasa
jawa ngkoko. Selama proses pengkajian pasien dibantu dengan keluarga
untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan
c. Aktivitas Motorik
Saat pengkajian pasien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan
yang diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat berbicara pasien tampak
lemah serta lebih banyak tersenyum apabila tidak mengerti dengan
pertanyaan yang di berikan.
d. Alam Perasaan
Pasien mengatakan khawatir dengan luka yang dialami akibat penyakit
diabetes melitus yang diderita, pasien mengatakan menerima apapun
kondisinya saat ini. Pasien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat
sedih maupun gembira.
e. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan pasien sesuai dengan stimulus
yang diberikan.
f. Interaksi Selama Wawancara
Selama proses pengkajian, pasien mau menjawab pertanyaan perawat dengan
jelas walaupun terkadang diarahkan terlebih dahulu. Selama proses
pengkajian secara umum pasien cukup kooperatif. Kontak mata pasien baik
dan pasien sesekali menatap wajah perawat saat pengkajian.
g. Persepsi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi ataupun masalah
psikologis lainya.
h. Proses Pikir
Selama pengkajian, proses pikir pasien koheren pembicaraan pasien dapat
dipahami dengan baik, pembicaraan dapat sampai pada tujuan dan ada
hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu topik
yang sama.
i. Isi Pikir
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir, isi pikir pasien
realistik dan tidak mengalami waham.
j. Tingkat Kesadaran dan Orientasi
Orientasi mengenai waktu tampak kurang, pasien tidak mampu menyebutkan
tanggal, jam dan hari. Pasien mengetahui bahwa sekarang sedang berada di
rumahsakit. Pasien mampu mengenal orang-orang disekelilingnya.
Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6.
k. Memori
Pasien dapat mengingat beberapa peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di
masa lalu maupun sekarang. Pasien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi
pasien sudah makan atau belum, sudah minum obat apa belum. Secara umum
pasien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang
maupun jangka pendek.
l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Selama pengkajian, konsentrasi pasien kurang baik karena nyeri yang
dirasakan pasien. Namun pasien mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diberikan. Pasien masih mampu untuk menghitung sederhana.
m. Kemampuan Penilaian
Saat diberikan pilihan seperti pasien akan menjaga pola makan setelah sakit
untuk mengontrol gula darah atau tidak menjaga pola makan. Pasien memilih
untuk menjaga pola makannya karena dengan menjaga pola makan gula
darah pasien akan terkontrol.
n. Daya Tilik Diri
Pasien mengetahui penyakit yang diderita dan dapat menerima kondisinya
sekarang ini.
8. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Bantuan minimal :
Bantual total BAK/BAB : (YA)
b. Mandi
Bantuan minimal :
Bantual total : (YA)
c. Berpakaian
Bantuan minimal :
Bantual total : (YA)
d. Istirahat dan Tidur
Tidur siang lama:
Tidak menentu, setiap setelah minum obat pasien tertidur
Tidur malam lama :
Tidak menentu, setiap setelah minum obat pasien tertidur
Aktivitas sebelum/setelah tidur:
Tidak ada, karena pasien mengalami intoleransi aktivitas
e. Penggunaan Obat
Bantuan minimal :
Bantuan total : (YA)
f. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan : (YA)
Sistem pendukung : (YA)
g. Aktivitas di Dalam dan di Luar Rumah
Mempersiapkan makanan : Tidak
Menjaga kerapian rumah : Tidak
Mencuci pakaian : Tidak
Mengatur keuangan : Tidak
Dari data diatas dapat dijabarkan bahwa pasien saat dirawat tidak mampu
memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti: makan, minum, berpakaian, BAB, BAK
secara mandiri. Aktivitas pasien di dalam rumah biasanya merapikan atau bersih-
tidak bisa dia lakukan, sedangkan kebutuhan pasien di luar rumah juga tidak bisa
dilakukan semenjak sakit dan sejak sakit pasien hanya berada diatas tempat tidur.
9. MEKANISME KOPING
Secara umum mekanisme koping pasien adaptif, saat pengkajian respon pasien
baik, pasien dapat berbicara dengan orang lain tanpa ada gangguan, dan pasien
dapat menyelesaikan masalah yang ada di keluarga dengan cara berdiskusi atau
membicarakannya dengan semua kelaurga.
D. RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
TGL /JAM DIAGNOSIS TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
14-12-2020 Ketidakberdayaan Tujuan: Sp 1 Pasien: - Untuk menentukan
14.00 WIB - Pasien mampu - Kaji intervensi selanjutnya
mengontrol ketidakberdayaan - Agar Pasien dapat
ketidak Pasien mengungkapkan
berdayannya - Bantu Pasien penyebab
- Setelah menguraikan ketidakberdayaannya
dilakukan asuhan perasannya - Berpikir positif
keperawatan - Latih Pasien untuk membawa perubahan
selama 3 kali berpikir positif baik dalam fisik dan
pertemuan - Latih Pasien untuk mental individu
(setiap mengembangkan - Untuk menegaskan
pertemuan 20 harapan positif bahwa pasien mampu
menit) (afirmasi positif) lebih baik
diharapakan
kondisi pasien
seusai Kriteria
hasil:
Pasien mampu Sp 2 Pasien:
berpartisipasi - Evaluasi kondisi - Untuk mengetahui
dalam ketidakrdayaan perkembangan respon
pengambilan - Latih Pasien untuk ketidakberdayaannya
keputusan. mengontrol - Agar dapat
- Pasien mampu ketidakberdayaan mengendalikan situasi
termotivasi untuk tertentu
aktif mencapai Sp 1 keluarga:
tujuan yang - Jelaskan kondisi - Agar keluarga
realistis. Pasien dan cara mengetahui kondisi
merawat. Pasien dan mampu
berperan dalam
perawatan
Sp 2 Keluarga:
- Untuk melihat sejauh
- Evaluasi peran
mana peran keluarga
keluarga merawat
dalam merawat pasien
Pasien
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL/JAM DIAGNOSIS/SP IMPLEMENTASI RESPON PARAF
14-12-2020 Ketidakberdayaan Salam terapeutik: “Selamat pagi”
14.00 WIB selamat pagi ibu “Nama saya Ny.S,
(tersenyum mendekati panggil saja saya Ny.S,
klien) saya disini bersama Yuli Riyadi
anak perempuan saya.
Orientasi:
“Selamat siang ibu, ibu
perkenalkan nama saya
Yuli Riyadi, ibu bisa
panggil saya Perawat
yuli, disini saya yang
akan merawat ibu dari
jam 14.00 sampai jam
21.00 wib, nama ibu
siapa dan biasa
dipanggil siapa? ibu
dengan siapa disini?
“Bagaimana perasaan
“Saya merasa kurang
ibu hari ini?”
baik karena kaki saya
nyeri dan kesemutan,
tubuh saya lemas tidak
bertenaga, dan sulit
untuk bergerak karena
kaki saya luka dan
bengkak.
Kontrak
“Baiklah”
“Ibu, saya bertugas di
sini untuk merawat Ibu.
Saya harap selama saya
merawat Ibu, saya dapat
memberikan pelayanan
yang terbaik bagi Ibu.
Ibu, sekarang saya ingin
berbincang-bincang
dengan Ibu untuk
mengetahui keadaan
Ibu saat ini, apakah Ibu
bersedia?
“Sekarang kita ngobrol
selama 15 menit ya
Ibu?”
“Saya merasa tidak
Fase Kerja
berdaya, saya terus
“Saya perhatikan tadi merasa nyeri pada
ibu terlihat sedih dan persendian dan badan
merenung, memangnya saya terasa tidak
apa yang ibu rasakan bertenaga, saya tidak
saat ini? “ mampu untuk
melakukan apapun,
untuk makan saja harus
dibantu oleh menantu
saya.
“Ya, baiklah”
”Sekarang bagaimana
kalau saya membantu
Ibu untuk mempakat
daftar hal-hal positif
dan kemampuan apa
saja yang Ibu miliki”
Fase Terminasi
Rencana Tindak
“Ya saya setuju “
Lanjut
Evaluasi Validasi
“Ya, perasaan saya
“Bagaimana perasaan
sudah agak tenang, saya
ibu sekarang? Apakah sempat tertidur tadi”
sudah lebih baik dari
yang tadi? Bagus kalau
begitu”
Kontrak
“Ya, baiklah”
“Sesuai janji yang kita
sepakati tadi pak. Siang
ini kita bertemu untuk
mengevaluasi kegiatan
tadi dan membicarakan
kemampuan ibu yang
lain di ruangan ini.
Saya rasa 15 menit
seperti tadi pagi cukup
ya, ibu.”
Fase Kerja
“Ya, tadi sehabis
“Saya perhatikan ibu
bangun tidur, saya
sudah rapi sekarang,
mencuci muka dan
apakah ibu sudah
memakai baju dibantu
sempat berganti baju?
oleh keponakan saya”
Apakah ibu yang
melakukan sendiri
tempat tidur ibu?
“Bagaimana perasaan
ibu setelah tadi kita
berbincang-bincang?”
“Ya mas”
Rencana Tindak
Lanjut
“Ya, Terimakasih”
Kontrak yang akan
datang
Kontrak
“Ya, saya bersedia”
“ibu saya ingin
berbincang-bincang
dengan ibu untuk
mengetahui keadaan ibu
saat ini, apakah ibu
bersedia? Berapa lama
ingin bincang-
bincangnya ibu?
Bagaimana kalau kita
berbincang selama 15
menit?”
Fase Terminasi
Evaluasi
“Ya saya merasa lebih
“Bagaimana perasaan lega setelah berbincang-
ibu setelah tadi kita bincang tadi, saya
berbincang-bincang?” menjadi lebih
memahami kondisi
yang dialami ibu saya
sekarang”
Rencana Tindak
“Baiklah, saya akan
Lanjut
membantu dan selalu
“Nanti ibu dapat
memberi dukungan
mencoba untuk
kepada Ny.S”
memberikan dukungan
dan pujian atas
keberhasilan ibu ketika
Ny.S memutuskan
untuk melakukan
kegiatan.”
“Baik terimakasih mas”
Kontrak yang akan
datang
16-12-2020 Ketidakberdayaan
Fase Orientasi
14.00 WIB
Salam Terapeutik
Kontrak
Baiklah, mari kita
“Sesuai janji yang kita
berdiskusi lagi”
sepakati kemarin ibu.
Sekarang kita bertemu
untuk mengevaluasi
kegiatan kemarin dan
membicarakan
kemampuan ibu dalam
merawat Ny.S Saya
rasa 15 menit seperti
kemarin cukup ya,
ibu .”
F. EVALUASI KEPERAWATAN
TGL/JAM DIAGNOSIS/SP EVALUASI PARAF
14-12-2020 Ketidakberdayaan S:
14.00WIB SP1 Pasien: - Pasien mengatakan mengetahui
Assesment kemampuannya dalam beraktivitas
Ketidakberdayaan selama sakit.
Yuli Riyadi
dan Latihan O:
berpikir Positif. - Pasien tampak lemas tidak
bertenanga, pasien hanya terbaring di
atas tempat tidur.
A:
- SP1 Pasien: Assesment
Ketidakberdayaan dan Latihan
Berpikir Positif tercapai
P:
- Lanjutkan tindakan keperawatan
untuk mencapai SP2 Pasien: Evaluasi
Ketidakberdayaan, Manfaat
Mengembangkan Harapan Positif
dan Latihan Mengontrol Perasaan
Ketidakberdayaan.
15-12-2020 Ketidakberdayaan S:
14.00WIB SP2 Pasien: - Pasein mengatakan memiliki harapan
Evaluasi untuk beraktifitas kembali.
Ketidakberdayaan, O:
Yuli Riyadi
Manfaat - Pasien tampak berusaha melatih diri
Mengembangkan dan bersemangat dalam mengontrol
Harapan Positif ketidakberdayaan
dan Latihan A:
Mengontrol - SP2 Pasien: Evaluasi
Perasaan Ketidakberdayaan, Manfaat
Ketidakberdayaan. Mengembangkan Harapan Positif
dan Latihan Mengontrol Perasaan
Ketidakberdayaan tercapai.
P:
- Lanjutkan tindakan keperawatan
untuk mencapai SP1 Keluarga:
Penjelasan Kondisi Pasien dan Cara
Merawat pasien
15-12-2020 Ketidakberdayaan S:
14.30WIB SP1 Keluarga: - Keluarga pasien mengatakan mengerti
Penjelasan dengan kondisi pasien dan siap
Kondisi Pasien memberikan perawatan kepada
Yuli Riyadi
dan Cara Merawat pasien.
O:
- Keluarga pasien tampak antusias,
tampak memahami dan serius
medengarkan.
A:
- SP1 Keluarga: Penjelasan Kondisi
Pasien dan Cara Merawat tercapai.
P:
- Lanjutkan tindakan keperawatan
untuk mecapai SP 2 Keluarga:
Evaluasi peran keluarga merawat
pasien, cara latihan mengontrol
perasaan ketidakberdayaan dan follow
up
16-12-2020 Ketidakberdayaan S:
14.00WIB SP 2 Keluarga: - Keluarga pasien mengatakan
Evaluasi peran memahami dan bersedia mengikuti
keluarga merawat saran yang diberikan.
Yuli Riyadi
pasien, cara O:
latihan mengontrol - Keluarga pasien tampak serius dan
perasaan memperhatikan saran.
ketidakberdayaan A:
dan follow up - SP 2 Keluarga: Evaluasi peran
keluarga merawat pasien, cara latihan
Mengontrol perasaan
Ketidakberdayaan dan follow up
tercapai.
P:
- Tindak lanjut dan pertahankan
kondisi sehat.
BAB III
PEMBAHASAN
Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. S sudah sesuai dengan teori yaitu
ketidakberdayaan, diagnosa keperawatan muncul karena pada Ny. S didapatkan data yaitu
pasien saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti: makan, minum,
berpakaian, BAB, BAK secara mandiri. Aktivitas pasien di dalam rumah biasanya
merapikan atau bersih-tidak bisa dia lakukan, sedangkan kebutuhan pasien di luar rumah
juga tidak bisa dilakukan semenjak sakit dan sejak sakit pasien hanya berada diatas
tempat tidur.
Intervensi yang dilakukan pada pasien Ny. S sudah sesuai dengan teori
berdasarkan strategi pelaksanaan pada pasien dengan ketidakberdayaan. Implementasi
yang dilakukan pada Ny. S yaitu untuk mengatasi masalah psikososialnya
(ketidakberdayaan). Evaluasi yang telah dilakukan didapatkan bahwa Ny. S dan keluarga
sudah dapat menerima keterbatasan kondisi fisiknya sesuai dengan evaluasi yang
diharapkan.