Efusi ke dalam rongga tubuh dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
Serosa: transudat dengan sebagian besar cairan edema dan sedikit sel.
Eksudat purulen merupakan ciri peradangan akut. Di sini eksudat purulen terlihat
di bawah meningen otak pasien dengan meningitis akut akibat infeksi
Streptococcus pneumoniae. Eksudat mengaburkan sulkus.
Rongga perut dibuka saat otopsi di sini untuk mengungkapkan peritonitis purulen
luas akibat pecahnya usus besar. Eksudat kuning kental melapisi permukaan
peritoneum. Parasentesis yang dilakukan sebelum kematian menghasilkan cairan
dengan sifat eksudat: kandungan protein tinggi dengan banyak sel (kebanyakan
PMN). Kultur cairan menumbuhkan banyak organisme.
DAFTAR PUSTAKA
Damjanov, I. (2017). Pathology for The Health Professions, Fifth Edition: St.
Louis, Missouri: ELSEVIER
Kumar, V., Abbas, A. K., Aster, J. C. (2021). Robbins & Cotran: Pathologic
Basis of Disease 10thEdition. Canada: Elsevier.
Tkacs, N., Herrmann, L.L., dan Johnson, R.L. (2021). Advance Physiology and
Pathophysiology Essentials for Clinical Practice. New York: Springer
Publishing Company, LLC
https://webpath.med.utah.edu/INFLHTML/INFLIDX.html#2