VIVIN
HILDA
RISKA AULIA
PUTRI ANNISA
RISMAWATI
DEBI YULIANITA
CITRA AYU
b. Tumor
c. Infark Paru
Sedangkan penyebab adanya cairan transudat antara lain :
a) Kegagalan jantung kognetif
b) Asites
c) Vena kava superior Syndrom
d) Tumor
Diagnosa
pemeriksaan makroskopis
pemeriksaan mikroskopis
pemeriksaan kimia
pemeriksaan bakterioskopi
pemeriksaan makroskopis
1. Jumlah cairan
2. Warna
3. Kejernihan
4. Bau
5. Berat jenis
6. Bekuan
pemeriksaan mikroskopis
Menghitung jumlah sel dalam cairan eksudat atau transudat tidak
selalu mendatangkan manfaat.
Jikalau diperkirakan akan terjadi bekuan, perlulah cairan setelah
pungsi dicampur dengan antikoagulans, umpamanya larutan Na
citrate 20% untuk tiap 1 ml cairan dipakai 0,01 ml larutan citrate
itu.
Sel yang dihitung biasanya hanya leukosit (bersama sel-sel berinti
lain seperti sel mesotel, sel plasma, dsb) saja, menghitung jumlah
eritrosit jarang sekali dilakukan karena tidak bermakna.
pemeriksaan kimia
Pemeriksaan kimia biasanya dibatasi saja kepada
kadar glukosa dan protein dalam cairan itu. Alasannya
ialah cairan rongga dalam keadaan normal
mempunyai susunan yag praktis serupa dengan
susunan plasma darah tanpa albumin dan globulin-
globulin. Transudat mempunyai kadar glukosa sama
seperti plasma, sedangakan exudat itu megandung
banyak leukosit.
Protein dalam transudat dan exudat praktis hanya
fibrinogen saja, dalam transudat kadar fibrinogen
rendah, yakni antara 300-400 mg/dl dan dalam
exudat kadar protein itu 4-6 gr/dl atau lebih tinggi
lagi.
pemeriksaan bakterioskopi
Pakailah sediaan seperti dibuat untuk
menghitung jenis sel dan pulaslah menurut
Gram dan menurut Zeihl-Neelsen.
Kalau akan mencari fungsi, letakkan satu tetes
sediment atau bahan ke atas kaca objek dan
campurlah dengan sama banyak larutan KOH
atau NaOH 10%. Tutup dengan kaca penutup,
biarkan selam 20 menit, kemudian periksalah
dengan mikroskop.
Komplikasi
Komplikasi Thoracentesis diagnostik termasuk rasa
sakit pada wilayah punksi, perdarahan dalam kulit,
pneumotoraks, empiema, dan limpa / tusuk
hati.Pneumotoraks terjadi sekitar 12-30%
dari thoracentesis.Penggunaan jarum yang lebih besar
dari 20 meningkatkan risiko
pneumotoraks tersebut.Selain itu, penyakit paru
obstruktif kronik atau fibrosis meningkatkan
risiko pneumotoraks.
Pencegahan
Pola aktivitas dan latihan
Klien biasanya terjadi keterabatasan aktivitas karena sesak.
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.