PENDAHULUAN
Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat tekanan
hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang meningkat (tidak disebabkan
proses peradangan/inflamasi). Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang
mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil
dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.
Transudat merupakan discharge patologis, merupakan serum darah yang merembes keluar
dari pembuluh-pembuluh kapiler ke dalam sela-sela jaringan atau rongga badan, tanpa
radang.
https://ennyetu.wordpress.com/makalah-transudat-eksudat/
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Didalam hati terjadi proses-
proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein
dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang
masuk dalan tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila
terjadi kerusakan pada hati. Beberapa penyakit hati antara lain : penyakit hati karena infeksi,
penyakit hati karena racun, genetik atau keturunan, gangguan imun, dan kanker. Oleh karena
itu perlu perhatian pada hati untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit
hati tersebut, dan bila telah terjadi penyakit hati tersebut, harus dapat dideteksi dengan segera.
https://www.scribd.com/doc/233801931/SIROSIS-HEPATIS-pdf
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar
dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat adanya nekrosis
hepatoselular.
Istilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari kata Khirros yang
berarti kuning oranye (orange yellow), karena perubahan warna pada nodul-nodul yang
terbentuk . Sirosis hati adalah suatu keadaan patologis hati yang menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur
hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis
hepatoseluler. Jaringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat, distorsi
jaringan vaskular dan regenerasi nodularis parenkim hati.
Sirosis hati mengakibatkan terjadinya 35.000 kematian setiap tahunnya di Amerika. Di
Indonesia data prevalensi sirosis hepatis belum ada. Di RS SardjitoYogyakarta
jumlah pasien sirosis hepatis berkisar 4,1% dari pasien yang dirawat diBagian Penyakit
Dalam dalam kurun waktu 1 tahun (data tahun 2004). Lebih dari 40% pasien sirosis adalah
asimptomatis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada waktu pasien melakukan
pemeriksaan rutin atau karena penyakit yang lain.
Penyebab munculnya sirosis hepatis di negara barat tersering akibat alkoholik
sedangkan di Indonesia kebanyakan disebabkan akibat hepatitis B atau C.
Patogenesis sirosis hepatis menurut penelitian terakhir memperlihatkan adanya peranan sel
stelata dalam mengatur keseimbangan pembentukan matriks ekstraselular dan proses
degradasi, di mana jika terpapar faktor tertentu yang berlangsung secara terus menerus,
maka sel stelata akan menjadi sel yang membentuk kolagen.
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat memahami pengertian dari transudate
Mahasiswa dapat memahami kelainanan-kelainan transudate
Mahasiswa dapat memahami pengertian serosis hati
Mahasiswa dapat memahami hubungan transudate dengan serosis hati
PEMBAHASAN
Pengertian transudat
Cairan pleura adalah cairan dalam rongga pleura dalam paru – paru. Fungsiya sebagai
pelumas. Normalnya cairan pleura sangat sedikit jumlahnya hampir tidak bisa diukur
volumenya. Karena kondisi patologis, caiaran jumlahnya meningkat sehingga dapat dianalisa
Transudat adalah penimbunan cairan dalam rongga serosa sebagai akibat karena
gangguan keseimbangan cairan dan bukan merupkan proses radang(tekanan osmosis koloid,
stasis dalam kapiler atau tekanan hidrostatik, kerusakan endotel, dsb), sedangkan eksudat
Bila radang terjadi pada pleura, maka cairan radang juga dapat mengisi jaringan
sehingga terjadi gelembung, hal ini misalnya terjadi pada kebakaran. Cairan yang terjadi
akibat radang mengandung banyak protein sehingga berat jenisnya lebih tinggi daripada
plasma normal. Begitu pula cairan radang ini dapat membeku karena mengandung
fibrinogen. Cairan yang terjadi akibat radang ini disebut eksudat. Jadi sifat-sifat eksudat ialah
mengandung lebih banyak protein daripada cairan jaringan normal, berat jenisnya lebih tinggi
dan dapat membeku. Cairan jaringan yang terjadi karena hal lain daripada radang, misalnya
karena gangguan sirkulasi, mengandung sedikit protein, berat jenisnya rendah dan tidak
membeku, cairan ini disebut transudat. Transudat misalnya terjadi pada penderita penyakit
jantung. Pada penderita payah jantung , tekanan dalam pembuluh dapat meninggi sehingga
- Sindroma nefrotik
- Cirrhosis hepatis
- Kegagalan jantung
- Perikarditis constrictif
- Obstruksi limfe
- Hidrothoraks
- Elephantiasis
http://reginareremulyagan.blogspot.co.id/2011/05/transudateksudat.html