Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat tekanan
hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang meningkat (tidak disebabkan
proses peradangan/inflamasi). Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang
mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil
dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.

Transudat merupakan discharge patologis, merupakan serum darah yang merembes keluar
dari pembuluh-pembuluh kapiler ke dalam sela-sela jaringan atau rongga badan, tanpa
radang.

https://ennyetu.wordpress.com/makalah-transudat-eksudat/

Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Didalam hati terjadi proses-
proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein
dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang
masuk dalan tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila
terjadi kerusakan pada hati. Beberapa penyakit hati antara lain : penyakit hati karena infeksi,
penyakit hati karena racun, genetik atau keturunan, gangguan imun, dan kanker. Oleh karena
itu perlu perhatian pada hati untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit
hati tersebut, dan bila telah terjadi penyakit hati tersebut, harus dapat dideteksi dengan segera.

https://www.scribd.com/doc/233801931/SIROSIS-HEPATIS-pdf

Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar
dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat adanya nekrosis
hepatoselular.
Istilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari kata Khirros yang
berarti kuning oranye (orange yellow), karena perubahan warna pada nodul-nodul yang
terbentuk . Sirosis hati adalah suatu keadaan patologis hati yang menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur
hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis
hepatoseluler. Jaringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat, distorsi
jaringan vaskular dan regenerasi nodularis parenkim hati.
Sirosis hati mengakibatkan terjadinya 35.000 kematian setiap tahunnya di Amerika. Di
Indonesia data prevalensi sirosis hepatis belum ada. Di RS SardjitoYogyakarta
jumlah pasien sirosis hepatis berkisar 4,1% dari pasien yang dirawat diBagian Penyakit
Dalam dalam kurun waktu 1 tahun (data tahun 2004). Lebih dari 40% pasien sirosis adalah
asimptomatis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada waktu pasien melakukan
pemeriksaan rutin atau karena penyakit yang lain.
Penyebab munculnya sirosis hepatis di negara barat tersering akibat alkoholik
sedangkan di Indonesia kebanyakan disebabkan akibat hepatitis B atau C.
Patogenesis sirosis hepatis menurut penelitian terakhir memperlihatkan adanya peranan sel
stelata dalam mengatur keseimbangan pembentukan matriks ekstraselular dan proses
degradasi, di mana jika terpapar faktor tertentu yang berlangsung secara terus menerus,
maka sel stelata akan menjadi sel yang membentuk kolagen.

Terapi sirosis ditujukan untuk mengurangi progresi penyakit, menghindarkan bahan-bahan


yang bisa menambah kerusakan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi. Walaupun
sampai saat ini belum ada bukti bahwa penyakit sirosis hati reversibel, tetapi dengan kontrol
pasien yang teratur pada fase dini diharapkan dapat memperpanjang status kompensasi dalam
jangka panjang dan mencegah timbulnya komplikasi
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82524&val=970

1.2 Rumusan Masalah


Mengetahui pengertian transudate
Mengetahui kelainanan-kelainan transudate
Mengetahui pengertian serosis hati
Mengetahui hubungan transudate dengan serosis hati

1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat memahami pengertian dari transudate
Mahasiswa dapat memahami kelainanan-kelainan transudate
Mahasiswa dapat memahami pengertian serosis hati
Mahasiswa dapat memahami hubungan transudate dengan serosis hati

CAN, JADI KELAINAN SIROSIS HATI ITU DAPAT MENIMBULAKAN


TRANSUDAT
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian transudat

Cairan pleura adalah cairan dalam rongga pleura dalam paru – paru. Fungsiya sebagai

pelumas. Normalnya cairan pleura sangat sedikit jumlahnya hampir tidak bisa diukur

volumenya. Karena kondisi patologis, caiaran jumlahnya meningkat sehingga dapat dianalisa

dan akan berupa transudat atau eksudat.

Transudat adalah penimbunan cairan dalam rongga serosa sebagai akibat karena

gangguan keseimbangan cairan dan bukan merupkan proses radang(tekanan osmosis koloid,

stasis dalam kapiler atau tekanan hidrostatik, kerusakan endotel, dsb), sedangkan eksudat

adalah cairan patologis yang berasal dari proses radang.

Bila radang terjadi pada pleura, maka cairan radang juga dapat mengisi jaringan

sehingga terjadi gelembung, hal ini misalnya terjadi pada kebakaran. Cairan yang terjadi

akibat radang mengandung banyak protein sehingga berat jenisnya lebih tinggi daripada

plasma normal. Begitu pula cairan radang ini dapat membeku karena mengandung

fibrinogen. Cairan yang terjadi akibat radang ini disebut eksudat. Jadi sifat-sifat eksudat ialah

mengandung lebih banyak protein daripada cairan jaringan normal, berat jenisnya lebih tinggi

dan dapat membeku. Cairan jaringan yang terjadi karena hal lain daripada radang, misalnya

karena gangguan sirkulasi, mengandung sedikit protein, berat jenisnya rendah dan tidak
membeku, cairan ini disebut transudat. Transudat misalnya terjadi pada penderita penyakit

jantung. Pada penderita payah jantung , tekanan dalam pembuluh dapat meninggi sehingga

cairan keluar dari pembuluh dan masuk ke dalam jaringan.

TAMBAH LAGI LAH..HE

Kelainan-kelainan yang dapat menimbukan transudat :

- Penurunan tekanan osmotic plasma karena hipoalbuminemi

- Sindroma nefrotik

- Cirrhosis hepatis

- Peningkatan retensi Natrium dan air

- Penggunaan natrium dan air yang meningkat

- Penurunan ekskresi Natrium dan air (contoh : gagal ginjal)

- Meningkatnya tekanan kapilaer / vena

- Kegagalan jantung

- Obstruksi vena porta

- Perikarditis constrictif

- Obstruksi limfe

- Hidrothoraks

- Elephantiasis

- Pasca mastektomi radikal

http://reginareremulyagan.blogspot.co.id/2011/05/transudateksudat.html

Anda mungkin juga menyukai