Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS HANTAKAN
Alamat: jl. Brigjen H. Hasan Baseri Hantakan Kec. Hantakan Kode Pos 71372
HP/WA : 081288813322 Email : puskesmasranapHantakan@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN


NOMOR : 188.4/ /PKM-HTK/2023
TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM

KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan


peningkatan pelayanan klinis, maka perlu dilakukan
pengembangan yaitu melalui penyelenggaraaan
pelayanan laboratorium puskesmas
b. bahwa puskesmas perlu menetapkan jenis-jenis
pelayanan laboratorium, nilai normal, dan nilai kritis
pemeriksaan laboratorium sesuai dengan peralatan
dan prosedur pemeriksaan laboratorium yang tersedia;
bahwa agar pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat
c. memberikan hasil pemeriksaan yang tepat, perlu
ditetapkan kebijakan dan prosedur pelayanan
laboratorium mulai dari permintaan, penerimaaan,
pengambilan, dan penyimpanan spesimen, pengelolaan
reagen pelaksanaan pemeriksaan, dan penyampaian
hasil pemeriksaan kepada pihak yang membutuhkan,
serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya
dan beracun (B3), serta perlu melakukan upaya
pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu
eksternal untuk menjamin mutu pelayanan
laboratorium yang dilakukan sesuai dengan jenis dan
ketersediaan peralatan laboratorium yang digunakan
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a , huruf b
d. dan huruf c tersebut di atas perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Hantakan tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Laboratorium;

Mengingat : a. Undang -Undang Nomor 36 Tahun 2014, tentang


Kesehatan;
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019,
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022,
tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Tranfusi Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN


TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM.
KESATU : Menetapkan penyelenggaraan pelayanan laboratorium
Puskesmas Hantakan sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan
atau terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Hantakan
pada tanggal 02 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN,

ADIDINAR
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

JENIS-JENIS PELAYANAN LABORATORIUM


NO. SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN
1. Darah Hematologi:
 Hb Stik
 Darah lengkap
 Golongan Darah
Kimia Darah:
 Gula Darah
 Kolesterol Total
 Asam Urat
Imunologi :
 HbsAg
 Sifilis
 HIV
 Malaria
 NS1 / IgG IgM Dengue
 Widal
2. Urin Urin lengkap
HCG Test
3. Dahak BTA ( Bakteri Tahan Asam)
4. Kerokan Kulit BTA (Bakteri Tahan Asam)
5. Swab Nasofaring Antigen Covid-19

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

RENTANG NILAI RUJUKAN LABORATORIUM


JENIS PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN
1. Hemoglobin P : 12.0 – 14,0 gr/dl
L : 13.0 – 16.0 gr/dl
2. Leukosit 5000– 10000 / mm3

3. Hematokrit 35 – 55 %

4. Trombosit 150.000 – 450.000 / mm3

5. Eritrosit 3 – 5,5 juta / mm

6. Widal Negatif
7. Gula darah Sewaktu 80 - 200 mg/dl

8. Gula darah Puasa 80- 115 mg/dl

9. Gula darah 2 jam sesudah 100 - 180 mg/dl


makan
10. Kolesterol Total < 220 mg/dl

11. Asam Urat P : 2.6 – 6,0 mg/dl


L : 3.5 – 7.0 mg/dl
12. Urinalisis lengkap
Makroskopik
Warna Kekuning-kuningan - kuning
Kejernihan Jernih
Berat jenis 1,001-1,035
pH pH 5,0-7,5
Protein (albumin) - (negatif)
Glukosa - (negatif)
Keton - (negatif)
Darah/Hb - (negatif)
Bilirubin - (negatif)
Urobilinogen 0,1-1 EU
Nitrit - (negatif)
Esterase leukosit - (negatif)
Mikroskopik/Sedimen :
Sel epitel - atau +/lpk
Leukosit - atau +1-5/lpb
Eritrosit - atau +0-1/lpb
Silinder - atau + /lpk
Kristal - / + (sebutkan jenis kristalnya)
13. HBsAg Non reaktif

14. Sifilis Non reaktif

15. HIV Non reaktif

16. Malaria RDT Negatif

17. Malaria Mikroskopis Negatif

18. Antigen Covid-19 Negatif

19. BTA (Sputum/Kerokan Kulit) Negatif


20. Ns1 Negatif
21 IgG/IgM Dengue Negatif

LAMPIRAN III
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

RENTANG NILAI KRITIS LABORATORIUM


AREA INDIKATOR NILAI KRITIS SATUAN
TEST PEMERIKSAAN
RENDAH TINGGI
Hematologi Hemoglobin <7,0 g/dl > 20 g/dl gr/dl
Trombosit < 40.000/ul >800.000 /ul /ul
Leukosit < 2000 /ul > 25.000/ul /ul
Kimia Gula < 40 mg/dl > 500 mg/dl mg/dl
Darah darah(Dewasa)
Gula darah(Bayi) <40 mg/dl >325 mg/dl mg/dl

LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

PELAYANAN LABORATORIUM DI LUAR JAM KERJA

1. Pelayanan laboratorium di luar jam kerja adalah


pelayanan laboratorium di unit gawat darurat 24 jam di
puskesmas yang dilakukan oleh petugas yang diberikan
wewenang oleh petugas laboratorium;
2. Jenis pemeriksaan laboratorium yang dilakukan
adalah pemeriksaan gula darah dan swab
nasofaring antigen Covid-19.

LAMPIRAN V
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

PERMINTAAN, PENGAMBILAN, PENERIMAAN, PEMERIKSAAN DAN


PENYIMPANAN SPESIMEN

1. Permintaan pemeriksaan laboratorium dilaksanakan


atas dasar kebutuhan diagnostik pasien menggunakan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium;
2. Pengambilan spesimen dilaksanakan di tempat
pengambilan spesimen, ruang laboratorium, atau di
ruang pemeriksaan lain bila diperlukan;
3. Penerimaan spesimen yang telah diambil sebelumnya
dari ruang tindakan dan rawat jalan bersamaan dengan
penerimaan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium;
4. Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sesuai standar
operasional prosedur Puskesmas yang berlaku;
5. Spesimen yang telah diperiksa dibuang sebagai limbah
medis, apabila diperlukan penyimpanan spesimen untuk
pengiriman tingkat lanjut, maka prosedur penyimpanan
dilakukan sesuai prosedur dari program dinas
kesehatan Kabupaten/Propinsi;
6. Pelaksanaan prosedur permintaan, pengambilan,
penerimaan spesimen, pemeriksaan dan penyimpanan
spesimen sesuai standar operasional prosedur
puskesmas yang berlaku.

LAMPIRAN VI
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP : 30 Menit

- Hemoglobin, Hitung Eritrosit, Hitung Lekosit dan


Trombosit

2. PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DARAH: 10 Menit

- Gula darah, asam urat, kolesterol.


3. PEMERIKSAAN URIN (3 PEMERIKSAAN):30 Menit

- Kimiawi : PH, Berat Jenis, Reduksi,

Protein, Urobilin, Bilirubin,


Keton

- Mikroskopis : Sedimen

- HCG Test

4. PEMERIKSAAN BTA (Basil Tahan Asam): 2 x 24 jam

5. PEMERIKSAAN IMUNOLOGI: 30 Menit

- Widal, NS 1 Dengue, IgG IgM Dengue, HBs Ag,


HIV Ag, Sifilis, Antigen Covid-19, Malaria.

Keterangan : Waktu di hitung dari sampel diambil / diterima


sampai hasil keluar

LAMPIRAN VII
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

JENIS REAGENSIA ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA

NO NAMA REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN


1 Alkohol 70%
2 Kapas
Reagen Hematology Analyzer(Diluent, Lyse, Cleaner,
3
Hypcleaner, Rinse)
4 Oil Emersi
5 Glucose stick
6 Cholesterol Stick
7 Uric Acid Stick
8 Hb Stick
9 Stick Urine Parameter Lengkap
10 Antisera A
11 Antisera B
12 Reagen Zheil Nelsein(BTA)
13 Widal
14 HIV Rapid Test
15 Sifilis Rapid Test
16 HbsAg Rapid Test
17 NS1
18 igG/igM
19 Antigen Cov-19
20 Malaria RDT
21 Giemsa

1. Pemakaian reagen harus memenuhi kaidah FIFO(First In First Out) dan


FEFO(First Expired First Out)
2. Reagen disimpan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan pabrik.
LAMPIRAN VIII
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

BATAS STOCK MENYATAKAN REAGEN HABIS/TIDAK TERSEDIA

JUMLAH
NO NAMA REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN
STOCK
1 Alkohol 70% 1 botol
2 Kapas 1 box
Reagen Hematology Analyzer(Diluent, 1 paket
3
Lyse, Cleaner, Hypcleaner, Rinse)
4 Oil Emersi 10 ml
5 Glucose stick 1 box
6 Cholesterol Stick 1 box
7 Uric Acid Stick 1 box
8 Hb Stick 1 box
9 Stick Urine Parameter Lengkap 1 box
10 Antisera A 1 botol
11 Antisera B 1 botol
12 Reagen Zheil Nelsein(BTA) 1 box
13 Widal 5 ml
14 HIV Rapid Test 10 test
15 Sifilis Rapid Test 10 test
16 HbsAg Rapid Test 10 test
17 NS1 5 test
18 igG/igM 5 test
19 Antigen Cov-19 10 test
20 Malaria RDT 5 test
21 Giemsa 10 ml

LAMPIRAN IX
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN
NOMOR : 188.4/ /PKM- HTK/2022
TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
LABORATORIUM

PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM

A. PENDAHULUAN

Laboratorium Puskesmas adalah sarana kesehatan yang


melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia
klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi
anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
(Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 364/Menkes/SK/III/2003).
Laboratorium Puskesmas sebagai subsistem pelayanan kesehatan
menempati posisi terpenting dalam diagnostik invitro. Dengan
pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan didapatkan data
ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang
diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian
esensial dari data pokok pasien.. Informasi laboratorium dapat
digunakan untuk diagnosis awal yang dibuat berdasarkan riwayat
penyakit dan pemeriksaan fisik. Analisis laboratorium juga
merupakan bagian integral dari penapisan kesehatan dan tindakan
preventif kedokteran.

B. PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)

Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan


pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-
menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini
mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan pasca
analitik. Pada umumnya yang sering diawasi dalam pemantapan mutu
internal hanya tahap analitik dan pasca analitik yang lebih cenderung
kepada urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang
mendapat perhatian. Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI)
lainnya yang perlu dilakukan di Puskesmas antara lain: pembuatan
alur pasien, alur pemeriksaan, cara pengambilan specimen, pembuatan
prosedur/instruksi kerja untuk pengambilan spesimen dan setiap
jenis pemeriksaan.

1. Tahap Pra Analitik

Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi


sekitar 61% dari total kesalahan laboratorium, sementara kesalahan
analitik 25%, dan kesalahan pasca analitik 14%. Proses pra-
analitik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : pra-analitik ekstra
laboratorium dan pra-analitik intra laboratorium. Proses-proses
tersebut meliputi persiapan pasien, pengambilan spesimen,
pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, dan
penyimpanan spesimen.
a. Persiapan Pasien

Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan


pemeriksaan laboratorium bagi pasien. Dokter dibantu
oleh paramedis diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari
tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus dilakukan oleh
pasien. Informasi yang diberikan harus jelas agar tidak
menimbulkan ketakutan atau persepsi yang keliru bagi pasien.
Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan
kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang
berbeda. Ketaatan pasien akan instruksi yang diberikan oleh
dokter atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil
laboratorium, tidak diikutinya instruksi yang diberikan akan
memberikan penilaian hasil laboratorium yang tidak tepat. Hal
yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang merawat
tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik.
Ada beberapa sumber kesalahan yang kurang terkontrol dari
proses pra-analitik yang dapat mempengaruhi keandalan
pengujian laboratorium, tapi yang hampir tidak dapat
diidentifikasi oleh staf laboratorium. Ini terutama mencakup
variabel fisik pasien, seperti latihan fisik, puasa, diet, stres, efek
posisi, menstruasi, kehamilan, gaya hidup (konsumsi alkohol,
rokok, kopi, obat adiktif), usia, jenis kelamin, variasi diurnal,
pasca transfusi, pasca donasi, pasca operasi, ketinggian. Karena
variabel tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap
beberapa variabel biokimia dan hematologi, maka gaya hidup
individu dan ritme biologis pasien harus selalu
dipertimbangkan sebelum pengambilan sampel.
b. Penerimaan Spesimen

Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian


antara spesimen yang diterima dengan formulir permintaan
pemeriksaan dan mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada
saat diterima antara lain volume, warna, kekeruhan, dan
konsistensi. Spesimen yang tidak sesuai dan memenuhi
persyaratan hendaknya ditolak. Dalam keadaan spesimen tidak
dapat ditolak (via pos, ekspedisi), maka perlu dicatat dalam
buku penerimaan spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.
c. Penanganan Spesimen

Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi


penyimpanan spesimen sudah tepat, penanganan spesimen
sudah benar untuk pemeriksaan- pemeriksaan khusus, kondisi
pengiriman spesimen sudah benar.
d. Pengiriman Spesimen

Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian


pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
Jika Laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan
pemeriksaan, maka spesimen dikirim ke laboratorium lain dan
sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil.
e. Penyimpanan Spesimen

Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat


disimpan dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang
akan diperiksa. Beberapa cara menyimpan spesimen antara
lain :
• Disimpan pada suhu kamar (Misalnya penyimpanan usap
dubur dalam Carry & Blair untuk pemeriksaan Vibrio
cholera).

• Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0˚C –8˚C.

• Dapat diberikan bahan pengawet.

• Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum.

2. Tahap Analitik

Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen,


mengkalibrasi dan memelihara alat laboratorium, uji ketepatan dan
ketelitian dengan menggunakan bahan kontrol dan pemeriksaan
spesimen.
a. Persiapan reagen

Reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa


kadaluarsa tidak terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran
sudah benar, cara pengenceran

sudah benar,

b. Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil


pemeriksaan laboratorium adalah peralatan laboratorium,
wadah spesimen. Harus dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan
peralatan laboratorium secara teratur dan terjadwal. Wadah
spesimen harus bersih dan tidak terkontaminasi.
Contoh beberapa peralatan laboratorium yang perlu dikalibrasi
adalah:

• Lemari es ( Refrigerator/freezer)

• Oven

• Micro Pipet

• Sentrifus ( Centrifuge)

c. Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol.

d. Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai


protap masing- masing parameter.

3. Tahap Pasca Analitik

Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil


pemeriksaan dan melakukan validasi hasil serta memberikan
interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.

C. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (PME)

Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan


secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan
untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam
bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan
Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah,
swasta atau internasional. Setiap Laboratorium Puskesmas wajib
mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang diselenggarakan oleh
pemerintah secara teratur dan periodik meliputi semua bidang
pemeriksaan laboratorium. Pemantapan mutu eksternal untuk
berbagai bidang pemeriksaan diselenggarakan pada berbagai tingkatan,
yaitu :
1. Tingkat nasional/tingkat pusat : Kementerian Kesehatan

2. Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/ BLK

Kegiatan pemantapan mutu eksternal ini sangat bermanfaat bagi


Laboratorium Puskesmas, karena dari hasil evaluas yang diperoleh
dapat menunjukkan performance (penampilan/proficiency)
laboratorium yang bersangkutan dalam bidang pemeriksaan yang
ditentukan. Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak boleh
diperlakukan secara khusus, harus dilaksanakan oleh petugas yang
biasa melakukan pemeriksaan tersebut serta menggunakan
peralatan/reagen/metoda yang biasa digunakan, sehingga hasil
pemantapan mutu eksternal tersebut benar-benar dapat
mencerminkan penampilan laboratorium yang sebenarnya.

KEPALA PUSKESMAS HANTAKAN,

ADIDINAR

Anda mungkin juga menyukai