Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEBERSIHAN TELINGA, HIDUNG,DAN MATA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Keperawatan dasar I

Dosen pengampu : Apriyanti S.kep.,Ns

Oleh

SITI FATIMA DJUHASIN

P202001047

KELAS B1

JURUSAN S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI

2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


nikmat,karunia serta kasih sayangnya sehingga makalah dengan judul
“Kebersihan Mata,Hidung dan Telinga” dapat diselesaikan dengan baik atas
bantuan yang berikan dalam penyelesaian makalah ini,penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam penilisan makalah ini masih banyak kekurangan. Penulis


mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan kedepan.
semoga makalh ini bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

kata pengantar.......................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................6
A. Latar Belakang.................................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................7
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................8
A. Ciri-ciri mata, hidung dan telinga yang bersih..................................................................................8
B. Distribusi frekuensi menurut responden tentang mata, hidung dan telinga.................................10
C. Pemeriksaan fisik mata, hidung dan telinga..................................................................................11
D. Penyakit-penyakit yang timbul akibat tidak merawat mata, hidung, dan telinga..........................13
E. Cara menjaga kebersihan mata, hidung, dan telinga.....................................................................17
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................21
A. Kesimpulan....................................................................................................................................21
B. Saran..............................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan bentuk perwujudan dari


upaya pelayanan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat. Bahwa
kemajuan suatu bangsa dapat diukur melalui status kesehatan yang dapat dipengaruhi
empat determinan utama, yakni lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
herediter (Depkes RI, 2009). Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kebiasaan
untuk menerapkan kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil guna dan
berdaya guna baik di rumah tangga, institusi-institusi maupun tempat- tempat umum.
Kebiasaan menyangkut pinjam-meminjam yang dapat mempengaruhi timbulnya
penyakit menular seperti baju, sabun mandi, handuk, sisir haruslah dihindari (Dinkes
Prov. NAD, 2005).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah seseorang
melakukan pengideraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba (Notoatmodjo, 2003). Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila
orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi
dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan
dan kerapihan pakaiannya. Menurut Potter dan Perry (2005).

Faktor - faktor eksternal yang mempengaruhi perawatan diri yaitu adalah faktor
pengetahuan, faktor budaya, dan faktor lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian
Handayani (2007), menunjukkan 44 orang (62,9%) terkena skabies, dan ada hubungan
yang signifikan antara kebiasaan pemakaian sabun mandi, kebiasaan berganti pakaian,
kebiasaan tidur bersama, kebiasaan pemakaian selimut tidur dan kebiasaan mencuci
pakaian bersama dengan penderita skabies.

Penelitian Nugraheni (2008), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan


kebersihan diri santri terhadap kejadian penyakit scabies di pondok pesantren Al-
Muayyad Surakarta dan secara proporsi 72,9% penderita skabies mempunyai kebiasaan
mandi hanya satu kali sehari. Asrama mahasiswa adalah suatu bangunan tempat tinggal
bagi mahasiswa selama menuntut ilmu yang biasa berlokasi di dekat instansi tertentu
yang sesuai dengan target penghuni yang dimaksud, dengan tujuan dapat meningkatkan
prestasi akademik dan belajar untuk berinteraksi sosial sebagai usaha pengembangan
kepribadian mahasiswa (Gata, 2012).
B. Rumusan Masalah

1. Ciri-ciri mata, hidung dan telinga yang bersih


2. Distribusi frekuensi menurut responden tentang mata, hidung dan telinga
3. Pemeriksaan fisik mata, hidung dan telinga
4. Kebiasaan buruk yang memberi dampak bagi kesehatan mata, hidung, dan telinga
5. Cara menjaga kebershan mata, hidung, dan telinga

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Ciri-ciri mata, hidung dan telinga yang bersih


2. Untuk mengetahui hasil table distribusi frekuensi menurut responden tentang
kebersihan mata, hidung dan telinga
3. Untuk mengetahui tentang pemeriksaan fisik kebersihan mata, hidung dan telinga
4. Untuk mengetahui Kebiasaan buruk yang memberi dampak bagi kesehatan mata,
hidung, dan telinga
5. Untuk mengetahui Cara menjaga kebersihan mata, hidung, dan telinga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri mata, hidung dan telinga yang bersih

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.Jadi Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan


kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya.Seseorang
dikatakanmemiliki personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata,
hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena bila menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika
hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.

Tujuan personal hygiene:

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Salah satu macam personal hygiene menurut potter and parry (2005) adalah
perawatan mata, hidung, dan telinga

 Ciri – ciri mata yang sehat adalah ( potter, 2006 )


1. Kedudukan bola mata lurus dan sinetris .
2. Mata tidak terlihat bengkak
3. Mata tidak terlihat merah
4. Kelopak mata dapat menutup sempurna
5. Bagian depan mata ( kornea ) terlihat jernih
6. Pupil mata keliatan hitam kelam
7. Bagian mata nampat putih, halus dan selaputnya jernih
8. Mata dapat melihat secara seimbang antara kanan dan kiri

 Hidung yang sehat adalah hidung yang lubangnya selalu bersih tidak ada kotoran
(walau pun tidak mungkin jika hidung tidak akan kotor, jadi harus rajin dibersihkan),
dan juga rambut-rambut pada hidung tumbuh dengan normal.

Serta tidak mengalami gejala penyakit, yaitu:


1. Hidung tersumbat.
2. Sukar membuang ingus.
3. Gangguan penciuman.

Dan tentunya tidak terkena penyakit hidung, seperti:


1. Deviated Septum
2. Rhinitis
3. Polip

 Telinga yang sehat adalah telinga yang bersih dan tidak mengalami gangguan sama
sekali, seperti memiliki pendengaran yang masih bagus dan terjaga kebersihannya.
Karena kebersihan telinga memiliki peranan yang penting untuk tetap menjaga agar
telinga tetap sehat. Jadi jika telinga anda bersih maka pendengaran anda pun tak
terganggu, ini lah yang menjadi ciri-ciri dari telinga yang sehat.

B. Distribusi frekuensi menurut responden tentang mata, hidung dan telinga

 Distribusi Frekuensi Kategori Hasil Pemeriksaan Fisik Mata (n=66)


TABEL 1 :

Berdasarkan table 1 bahwa pada pemeriksaan fisik Mata sebanyak 65


mahasiswa (98,5%) pada kategori bersih.

 Distribusi Frekuensi Kategori Hasil Pemeriksaan Fisik Hidung (n=66)

TABEL 2 :

Berdasarkan table 2 bahwa pada pemeriksaan fisik hidung sebanyak 53


mahasiswa (80,3%) berada pada kategori bersih
 Distribusi Frekuensi Kategori Hasil Pemeriksaan Fisik Telinga (n=66)

TABEL 3 :

Berdasarkan table 3 bahwa pada pemeriksaan fisik Telinga semua responden


yaitu 55 mahasiswa (91,6%) pada kategori bersih

C. Pemeriksaan fisik mata, hidung dan telinga

 Pemeriksaan Fisik Mata


Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 1. bahwa pemeriksaan
fisik mata pada mahasiswa yang tinggal di Asrama Komplek Pelajar dan Mahasiswa
Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh sebagian besar responden yaitu
sebanyak 65 mahasiswa (98,5%) berada pada kategori bersih dan 1 mahasiswa (1,5%)
berada pada kategori tidak bersih. Kotoran mata yang menumpuk dapat
mengganggu kenyamanan penglihatan dan apabila dibersihkan dengan cara yang
salah seperti dikucek atau diambil langsung dengan menggunakan tangan bisa
menyebabkan iritasi pada mata dan menyebabkan konjungtivitis (Johnson, 2010).

 Pemeriksaan Fisik Hidung


Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 2 bahwa pemeriksaan
fisik hidung pada mahasiswa yang tinggal di Asrama Komplek Pelajar dan Mahasiswa
Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh sebagian besar responden yaitu
sebanyak 53 mahasiswa (80,3%) berada pada kategori bersih dan 13 mahasiswa
(19,7%) berada pada kategori tidak bersih. Hidung memberikan temperatur dan
kelembapan udara yang pernafasan dihirup serta mencegah masuknya partikel asing
kedalam sistem akumulasi sekresi yang mengeras didalam nares merusak sensasi
alfaktori dan pernafasan (Potter dan Perry, 2005).

Cara yang paling baik untuk membersihkan hidung adalah dengan


mendenguskan (meniupkan udara keluar lubang hidung) secara pelan-pelan. Waktu
mendenguskannya kedua lubang hidung harus terbuka. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membersihkan hidung adalah tidak boleh memasukan air
kedalam lubang hidung, hal ini dapat mendorong kotoran benda lain kedalam
serambi jantung, supaya tidak terisap-isap, mencegah terjadinya luka pada selaput.

 Pemeriksaan Fisik Telinga


Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 3 bahwa pemeriksaan
fisik telinga pada mahasiswa yang tinggal di Asrama Komplek Pelajar dan Mahasiswa
Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh sebagian besar responden yaitu
sebanyak 55 mahasiswa (83,3%) berada pada kategori bersih dan 11 mahasiswa
(16,6%) berada pada kategori tidak bersih. Telinga tidak terlalu memerlukan
pembersihan. Namun, telinga yang serumen terlalu banyak telinganya perlu
dibersihkan. Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran.

Bila benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, maka akan mengganggu
konduksi suara. Membersihkan kotoran telinga dengan mempergunakan peniti atau
jepit rambut sangat berbahaya karena dapat menusuk gendang telinga (Potter dan
Perry, 2005). Penelitian Anna Nurjannah (2012) didapatkan data bahwa Personal
hygiene telinga responden mendapatkan hasil 74% tidak hygiene, yang berarti masih
membutuhkan perhatian khusus. Dalam penelitian ini, sebanyak 56,3% dari
responden masih memiliki masalah kotoran telinga dan serumen telinga.
D. Penyakit-penyakit yang timbul akibat tidak merawat mata, hidung, dan
telinga

 Penyakit-penyakit yang timbul akibat tidak merawat mata

1. Membaca di ruangan bercahaya minim


Tak bisa dimungkiri, terkadang aktivitas kerja lebih nyaman untuk dilakukan di
rumah. Menyalakan laptop dan membuka dokumen tanpa sadar dilakukan di ruang
dengan pencahayaan yang minim. Padahal, pencahayaan yang minim
mengakibatkan mata tegang yang dapat berujung pada kekeringan. Mata yang
kering rentan mengalami iritasi. Memperhatikan kecukupan cahaya adalah salah
satu cara yang perlu diperhatikan sebelum Anda bekerja atau membaca.

2. Sering mengucek mata


Potongan lagu anak-anak yang mengajak anak untuk mandi setelah bangun tidur
rasanya tak berlaku lagi. Kini, orang lebih terbiasa mengucek mata setelah bangun
tidur.

Aktivitas mengucek mata biasa dilakukan akibat rasa gatal. Namun, hal itu dapat
mengakibatkan kerusakan. Bakteri dari tangan akan berpindah pada mata hingga
menimbulkan infeksi. Selain itu, mengucek mata juga berisiko membuat kornea
robek dan menimbulkan kerapuhan pada komponen mata lainnya.

3. Terlalu lama menatap layar ponsel


Keberadaan gawai dan media sosial jadi alasan sempurna bagi setiap orang untuk
berlama-lama menatap layar.

Padahal, berlama-lama di depan gawai bisa berdampak buruk. Penglihatan menjadi


buram, mata kering, kepala berkunang-kunang, dan menimbulkan rasa mual.
Sebaiknya, ajak mata beristirahat selama 20 menit dengan menutup gawai. Selain
itu, Anda juga bisa memperbesar ukuran huruf pada layar gawai untuk meringankan
kerja mata.

4. Tidak menggunakan kacamata hitam


Menggunakan kacamata hitam kerap menjadi pilihan untuk melindungi mata dari
paparan sinar ultraviolet. Pasalnya, paparan sinar UV dapat menyebabkan gangguan
mata seperti katarak.

Namun, sekadar kacamata hitam saja tak cukup. Mengutip Self, penting untuk
menggunakan kacamata yang mampu menangkal sinar UV saat berada di luar
ruangan untuk menghindari kerusakan mata.

5. Ketergantungan pada tetes mata


Mata merah sering dianggap sepele. Bekerja hingga larut serta terlalu lama menatap
layar membuat mata menjadi merah. Meneteskan obat pada mata kerap dilakukan
untuk mengatasi mata merah. namun, terlalu sering mengandalkan obat tetes mata
justru bisa menimbulkan kerusakan.

"Tetes mata bekerja dengan mempersempit pembuluh darah. Namun, jika Anda
menggunakannya secara berlebihan, ia malah menimbulkan kemerahan," ujar ahli
kesehatan mata, Jessica Ciralsky.

6.  Salah aplikasi make up
Penggunaan make up bertujuan untuk menutupi kekurangan pada wajah, termasuk
mata. Namun, perlu diingat bahwa mata adalah organ yang sensitif dan rentan
mengalami kerusakan.
Anda perlu memperhatikan penggunaan make up sekitar mata seperti
maskara, eyeliner, eyeshadow, dan krim mata.

Akan lebih baik jika Anda mengaplikasikan make up jauh dari garis mata atau dekat
dengan pangkal bulu mata. Penggunaan make up pada bagian ini akan menghambat
produksi minyak untuk kelopak mata yang bisa menimbulkan infeksi.

7. Menggunakan lensa kontak saat mandi atau berenang


Lensa kontak bisa menjadi alat bantu penglihatan favorit. Para penggunanya
diharapkan untuk menjaga kebersihan, baik saat memakai ataupun melepaskannya.
Hal lain yang perlu diingat adalah melepas lensa kontak saat mandi dan berenang.

Para ahli kesehatan mata kerap mengingatkan untuk tidak menggunakan lensa
kontak saat beraktivitas yang melibatkan air. Pasalnya, air membawa bakteri atau
mikroorganisme yang disebut acanthamoeba yang bisa menyebabkan infeksi

 Kebiasaan buruk yang memberi dampak buruk bagi kesehatan hidung

1. Mengupil

Namun kebiasaan ini bisa menjadi berbahaya bahkan bisa sampai mengganggu
kesehatan apabila terlalu sering melakukannya. Pasalnya, kebiasaan mengupil bisa
membuat kamu berisiko mengalami gangguan kesehatan. Melansir dari Klikdokter,
pada European Respiratory Journal mengatakan bahwa mengupil dapat
menyebarkan bakteri berbahaya penyebab pneumonia.

2. Mencabut bulu hidung

Di dalam hidung terdapat bulu halus yang terdiri dari vibrissae dan mikroskopik silia
yang berperan dalam menyaring lendir serta kotoran berbahaya agar tidak masuk ke
dalam saluran pernapasan. Ada beberapa dampak buruk dari kebiasaan mencabut
bulu hidung bagi kesehatan salah satunya adalah nyeri, iritasi, dan mimisan.

 Kebiasaan buruk yang member dampak buruk bagi kesehatan telinga


1. Sering menggunakan earphone

Kebiasaan buruk yang bisa ganggu kesehatan telinga yang pertama adalah sering
menggunakan earphone. Berdasarkan data National Institute on Deafness, sekitar
15% orang Amerika Serikat antara usia 20 sampai 69 tahun memiliki gangguan
pendengaran akibat paparan suara keras.

Penelitian lalu menunjukkan bahwa musik keras yang didengar melalui earphone
bisa menjadi penyebab utama. Richard Rosenfeld, MD, ketua THT di SUNY
Downstate Medical Center, New York mengatakan bahwa alat pendengar itu bisa
menyebabkan kerusakan pada telinga.

2. Cara Membersihkan Telinga yang Salah

Kebiasaan buruk yang bisa ganggu kesehatan telinga berikutnya adalah cara
membersihkan telinga yang salah. Beberapa orang merasa perlu membersihkan
telinga menggunakan cotton bud. Faktanya, kebiasaan tersebut malah sering kali
mendorong kotoran telinga makin ke dalam, sehingga dapat menimbulkan
sumbatan.Selain itu, kebiasaan ini kerap dilakukan setiap hari, yang kemudian
berisiko menyebabkan gangguan pendengaran.Kotoran telinga dan bakteri dalam
telinga merupakan komponen penting yang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan telinga.

Keduanya berperan melindungi telinga dari infeksi yang merugikan. Sedangkan


kotoran telinga tersebut secara alami terdorong keluar telinga akibat pertumbuhan
kulit telinga ke arah luar, serta pergerakan rahang sehari-hari. Sehingga, kebiasaan
membersihkan telinga sebenarnya tidak diperlukan.

E. Cara menjaga kebersihan mata, hidung, dan telinga


1. Mata

 Perhatikan jarak membaca buku. Jarak ideal untuk membaca buku adalah


30 sentimeter, terhitung dari buku ke mata. Hal ini untuk mencegah risiko
penyakit mata seperti miopi atau rabun dekat. Hindari pula membaca buku
sembari tiduran. Ini juga bisa berisiko bagi kesehatan mata, termasuk
memicu timbulnya penyakit miopi.

 Pencahayaan yang cukup. Hindari menggunakan penerangan terlalu redup


ketika belajar, atau membaca apa pun. Penerangan yang redup dapat
mengganggu kesehatan mata.

 Istirahatkan mata. Usahakan untuk mengistirahatkan mata, terutama saat


sudah terlalu lama di depan layar komputer atau laptop.

 Jangan kucek mata. Usahakan tidak mengucek mata, ketika tangan dalam


keadaan kotor atau habis memegang suatu benda. Tangan yang kotor bisa
menginfeksi organ mata, sehingga akibatnya akan sangat buruk bagi
kesehatan mata Anda.

 Kedipkan mata. Usahakan mengedipkan mata dengan intensitas agak


ditambah, pada saat fokus melihat sesuatu terlalu lama seperti komputer
atau laptop.

 Makanan untuk mata. Usahakan mengonsumsi makanan yang sangat baik


untuk kesehatan mata. Dalam hal ini, wortel adalah jenis makanan yang
paling baik untuk kesehatan mata, karena banyak mengandung vitamin A
yang sangat baik untuk kesehatan mata.
2. Hidung

 Hindari polusi udara, pakai masker jika beraktivitas di luar rumah

Menghindari polusi udara adalah kiat yang tepat untuk menjaga kesehatan
hidung kamu. Polusi udara kini sudah sangat mengkhawatirkan. Jika kamu
beraktivitas ke luar rumah sebaiknya gunakan masker penutup hidung untuk
menghindari paparan asap kendaraan, rokok, atau debu

 Bersihkan dengan air garam secara berkala

Bersihkan hidung secara berkala dengan air saline atau air garam. Kamu bisa
meracik sendiri larutannya di rumah, namun jika kurang sreg karena
komposisinya kurang tepat bisa kok dibeli di apotek terdekat. Hal ini untuk
menjaga hidung agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi, sinusitis, serta
napas yang mengorok.

 Hindari menggosok, mengupil, atau mengorek hidung

Untuk menjaga kondisi hidung tetap bersih dan aman, hindari mengupil,
menggosok, atau mengorek hidung terlalu berlebihan. Hidung mempunyai
pembuluh kecil yang tidak kokoh seperti organ lainnya, kena gesekan sedikit
saja akan rentan dan bisa menyebabkan mimisan

 Jaga udara di sekitar hidung tetap lembap

Menjaga udara tetap lembap juga akan membantu kesehatan hidung kamu.
Jadi, hindari udara kering dan panas karena menyebabkan hidungmu iritasi.
Saat di rumah kamu bisa berendam di air panas untuk melembapkan udara
hidungmu

 Biasakan banyak minum air putih

Minum air putih yang banyak tak cuma penting bagi kesehatan tubuh, yakni
untuk mencegah dehidrasi. Namun, air putih juga bagus untuk menjaga
kesehatan hidung. Hal ini untuk membantu produksi lendir dalam hidung
agar tetap normal.

3. Telinga

 Bersihkan telinga dengan cara yang benar

Telinga merupakan organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri. Cairan


seperti lilin yang ada di dalam telinga berfungsi untuk mencegah debu dan
partikel berbahaya lainnya untuk masuk ke dalam telinga. Jadi, fungsi cairan
lilin ini sangat penting untuk kesehatan telinga dan adanya kotoran telinga
merupakan sesuatu yang normal. Jika kamu mempunyai kelebihan cairan lilin
ini, kamu dapat membersihkan daerah sekitar rongga telinga dengan handuk
lembut. Atau, kamu bisa meminta bantuan dokter untuk membersihkan
telinga kamu dengan alat khusus

 Lindungi telinga Kamu dari suara keras

Fungsi telinga adalah untuk mendengar. Namun, telinga mempunyai


kapasitas kemampuan untuk mendengar suara. Tidak semua suara masuk ke
dalam kategori aman untuk didengar telinga. Terlalu sering terpapar
dengan suara keras, dapat membuat kemampuan mendengar kamu
berkurang. Sumber suara keras ini bisa bermacam-macam, misal dari
lingkungan kerja kamu, dari musik yang kamu dengarkan, dan lain
sebagainya.

 Jaga telinga kamu agar tetap kering

Telinga yang selalu basah atau kelembaban telinga yang berlebihan dapat
memungkinkan bakteri untuk masuk ke dalam saluran telinga. Hal ini dapat
menyebabkan infeksi pada telinga yang disebut dengan telinga perenang
(swimmer’s ear) atau otitis eksterna. Swimmer’s ear adalah infeksi pada
telinga luar yang disebabkan oleh air yang terjebak di saluran telinga
sehingga mengakibatkan bakteri terperangkap. Dalam lingkungan yang
hangat dan lembab, bakteri ini semakin banyak jumlahnya sehingga
menyebabkan iritasi dan infeksi pada saluran telinga.

 Lakukan pemeriksaan telinga rutin ke dokter

Memeriksakan telinga kamu ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih lagi


saat usia kamu mulai menua. Gangguan pendengaran berkembang secara
bertahap, sehingga kamu perlu memastikan kondisi telinga kamu dalam
keadaan sehat setiap waktu. kamu perlu untuk melakukan tes awal
pendengaran sehingga kamu dapat mengukur dan mengambil tindakan
setiap ada gangguan pendengaran yang kamu rasakan. Pemeriksaan telinga
juga dilakukan untuk memastikan tidak ada penumpukan kotoran telinga di
dalam telinga. Jika ada, telinga kamu mungkin butuh untuk dibersihkan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebersihan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya debu
dan bau. Ketika kita tidak merawat kebersihan maka kesehatan kita akan
terganggu. Contohnya dalam hal ini adalah kebersihan mata, hidung, dan
telinga. Dengan merawat kebersihan mata, hidung, dan telinga maka kita
akan terhindar dari berbagai macam dampak buruk dan penyakit yng akan
merugikan kesehatan kita.

B. Saran
Marilah kita senantiasa menjaga kebersihan anggota tubuh kita,
salah satunya adalah mata, hidung, dan telinga agar kesehatan kita tetap
terjaga dan kita akan terhindar dari berbagai dampak buruk dan penyakit
yang merugikan
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmawati, Y. (2014, oktober 27). kompasiana. Retrieved november 27, 2020, from kompasiana Web
site: https://www.kompasiana.com/yulianarakhmawati/54f94e87a3331176178b4b14/pentingnya-
personal-hygiene

Safutra1, T. A., & Rachmalia2. (2016). PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE PADA MAHASISWA. 3-6.

Anda mungkin juga menyukai