Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

NAMA : MUTIARA TRI PUTRI

NIM : 1422022101
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, hi-
dayah, dan inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok mata kuliah Kebu-
tuhan Dasar Manusia dengan baik.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya dalam pembuatan makalah ini.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca su-
paya kami dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Hara -
pan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Serta
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Makalah

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Mahasiswa

1.3.2 Bagi Pembaca

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Personal Hygiene

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

2.3 Masalah-Masalah dalam Personal Hygiene

2.3.1 Perawatan Kaki dan Mulut

2.3.2 Perawatan Hidung

2.3.3 Perawatan Mata

2.3.4 Perawatan Telinga

2.3.5 Perawatan Rambut

2.3.6 Perawatan Kulit

2.3.7 Perawatan Mulut

2.4 Asuhan Keperawatan pada Pasien dalamPemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene

2.4.1 Pengkajian

2.4.2 Faktor yang Berhubungan

2.4.3 Pemeriksaan Fisik

2.4.4 Analisa Data


2.4.5 Tipe Data

2.4.6 Menentukan Rumusan Masalah

2.4.7 Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medisdan Kebutuhan Dasar

2.4.8 Perencanaan

2.4.9 Kriteria Hasil

2.4.10 Intervensi

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Personal hygiene adalah suatu sikap dan praktik yang dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan
derajat kesehatan, memelihara kebersihan diri, meningkatkan rasa percaya diri, menciptakan keindahan
dan mencegah timbulnya penyakit (Mardani dan Priyoto, 2010). Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011),
personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk ke -
sejahteraan fisik dan psikis. Sedangkan menurut Hidayat (2010), personal hygiene merupakan perawatan
diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis.Kebu-
tuhan personal hygiene diperlukan baik pada orang sehat maupun pada orang sakit. Praktik personal hy-
giene bertujuan untuk peningkatan kesehatan di mana kulit merupakan garis tubuh pertama dari perta -
hanan melawan infeksi. Masih banyak orang yang tidak memperhatikan personal hygiene karena hal-hal
seperti ini dianggap tergantung kebiasaan seseorang. Personal hygiene yang buruk dapat menyebabkan
tubuh terserang berbagai penyakit seperti penyakit kulit danpenyakit infeksi (Potter dan Perry, 2010).Na -
mun, pada kenyataannya banyak pasien yang kurang mengetahui akan pentingnya personal hygiene
dalam meningkatkan kesembuhan pasien. Bahkan ada beberapa dari mereka yang mengetahui pentingnya
personal hygiene, namun tidak mau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari_hari. Hal tersebut
dikarenakan beberapa dari mereka kurang mampu dalam pengaplikasian personal hygiene, terutama pada
pasien dependen. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih lanjut tentang bagaimana asuhan keper-
awatan yang dapat diberikan kepada pasien dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

1.2 Tujuan Makalah

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah untukmemahami asuhan keperawatan pada pasien dalam
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.

1.2.2 Tujuan Khusus

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan khusus, yaitu:

1) Untuk mengetahui review anatomi dan fisiologi integumen, rambut, mulut, dan genital.

2) Untuk mengetahui pengertian personal hygiene.

3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi personal hygiene.

4) Untuk mengetahui masalah-masalah dalam personal hygiene.

5) Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

6) Untuk mengetahui pengkajian terfokus keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

7) Untuk mengetahui diagnosa dan intervensi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan personal hy-
giene.
8) Untuk mengetahui implementasi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

9) Untuk mengetahui evaluasi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

1.3 Manfaat

Penyusunan makalah ini memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

Dapat menjadi referensi belajar mahasiswa terkait asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri.

1.3.2 Bagi Pembaca

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca terkait asuhan keperawatan pada pasien dalam
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Personal Hygiene

Menurut Perry dan Potter (2005), personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, Personal dan Hygiene.
Personal yang berarti seseorang dan Hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hygiene berarti cara manu -
sia untuk memenuhi kebersihan diri. Untuk memperolah kenyamanan, kesehatan, dan keamanan diper-
lukan pemeliharaan kesehatan. Personalhygiene merupakan salah satu upaya kelompok atau individu un-
tuk mengendalikan kondisi ingkungan (Depkes RI, 2000).

Personal hygiene yang tidak terpenuhi membuat seseorang akan mudah terserang berbagai penyakit.
Sebagai contoh infeksi kulit, penyakit pencernaan dan infeksi saluran cerna. Personal hygiene diperlukan
untuk mencapai derajat kesehatan yang maksimal (Badri, 2007). Jadi personalhygiene merupakan cara
seseorang untuk memenuhi kebersihan diri dengan cara mengendalikan lingkungan agar individu tersebut
tidak mudah terserang berbagai penyakit sehingga mampu mencapai derajat kesehatan yang maksimal.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

Menurut Depkes RI (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene antara lain:

1) PengetahuanSemakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin paham tentang pentingnya personal
hygiene dan manfaatnya bagi kesehatan.

2) KebudayaanKepercayaan, kebudayaan dan nilai pribadi mampu mempengaruhi personal hygiene,


berbeda kebudayaan pastinya akan mempegaruhi personal hygiene seseorang.

3) Citra tubuhPandangan seseorang terhadap dirinya mampu mempengaruhi personal hygiene seseorang.
Misalnya seseorang yang mengalami perbedaan fisik pada dirinya menyebabkan ia tidak peduli dengan
kebersihan dirinya.

4) Praktik sosialKelompok sosial di mana idividu tumbuh sangat mempengaruhi perilaku personal hy-
giene seseorang. Misalnya seorang anak mendapatkan pembelajaran personal

hygiene dari orang tua.

5) Status sosioekonomiFaktor financial sangat mempengaruhi tingkat praktik personalhygiene seseorang.

6) Kodisi fisikSeseorang yang dalam keadaan sakit maka tidak akan mampu melakukan kebutuhan per-
sonal hygiene secara mandiri sehingga akan memerlukan bantuan dari orang lain untuk melaksanakan
personalhygiene.

2.3 Masalah-Masalah dalam Personal Hygiene

2.3.1 Perawatan Kaki dan Kuku

Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada
jaringan. Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Seringkali,orang
tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Masalah dihasilkan
karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan seperti mengigit kuku atau pemoton-
gan yang tidak tepat, pemaparan dengan zat-zat kimia yang tajam, dan pemakaian sepatu yang tidak pas.
Ketidaknyamanan dapat mengarah pada stres fisik dan emosional. Kaki penting untuk kesehatan fisik dan
emosional. Nyeri pada kaki dapat menyebabkan seseorang berjalan berbeda, yang menyebabkan seseo-
rang ketegangan pada kelompok otot yang berbeda. Banyak orang harus berjalan atau berdiri nyaman un -
tuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif.Perawat menentukan pengetahuan klien tentang per-
awatan kaki dan kuku untuk mengkaji kebutuhan pendidikan. Perawat mengobservasi apakah klien me-
negetahui bagaimana memotong kuku atau menggunakan produk bebas untuk perawatan kuku dan
pemeliharaan. Penting sekali mengkaji pengetahuan klien diabetes karena mereka harus memeriksa kaki
mereka setiap hari. Jika klien tidak mampu memvisualisasikan seluruh kakinya, orang lain harus
melakukan tugas ini setiap hari. Karena insufisiensi vaskular dan neuropati, orang diabetes beresiko ced -
era pada kaki. Trauma kaki yang diabetes dengan mudah menyebabkan infeksi.

2.3.2 Perawatan Hidung

Hidung memberikan indera penciuman tetapi juga memantau temperatur dan kelembaban udara yang
dihirup serta mencegah masu…
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1) Kulit merupakan organ yang paling luas sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia, ca -
haya matahari, mikroorganisme, dan menjaga keseimbangan tubuh dengan lingkungan

2) Kulit terdiri dari beberapa lapisan yaitu epidermis, dermis dan subkutan.

3) Rambut berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis dan tersebar di sekujur tubuh
kecuali telapak kaki, telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital.

4) Pipi bagian anterior dan samping serta labium superioris dan inferioris mengelilingi rongga mulut.
Bagian belakang labium oris, terdapat gigi geligi yang berderet dan gingiva. Gigi geligi dibagi menjadi
insisor, canine, premolar dan molar. Lidah terletak di bagian tengah rongga mulut, dan lingual frenulum
serta pembukaan glandula sublingual terlihat apabila lidah ditarik ke atas. Pada bagian rongga mulut su-
perior terdapat palate keras dan palate lembut. Saat mulut membuka, uvula akan terlihat dengan oro -
faringeus, tonsila palatina, palatofaringeal arch, dan fauces terletak di belakang rongga mulut.

5) Menurut jenis genitalia, genitalia dibagi menjadi dua jenis, yaitu perempuan dan laki-laki. Untuk organ
genitalia laki-laki berdasarkan letaknya dibagi menjadi dua, yaitu eksternal (dapat dilihat), dan internal
(terletak di dalam tubuh). Penis dan skrotum merupakan organ genitalia eksternal. Testis, prostat,
vesikula seminalis, glandula bulbourethralis, dan epididimis merupakan organ genitalia internal. Semen-
tara organ eksternal perempuan adalah labium majus, labiumminus, vestibulum vaginae, clitoris, uretra,
vagina, hymen. Ovarium, tuba fallopi, uterus termasuk organ internal.

6) Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, Personal dan Hygiene. Personal yang berarti seseorang
dan Hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hygiene berarti cara manusia untuk memenuhi kebersihan
diri. Untuk memperolah kenyamanan, kesehatan, dan keamanan diperlukan pemeliharaan kesehatan. Per-
sonal hygiene merupakan salah satu upaya kelompok atau individu untuk mengendalikan kondisi
lingkungan.

7) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene antara lain pengetahuan, kebudayaan, citra tubuh,
praktik sosial, status sosioekonomi dan kodisi fisik.

8) Masalah-masalah dalam personal hygiene antara lain perawatan kaki dan kuku, perawatan hidung, per-
awatan mata, perawatan telinga, perawatan rambut, perawatan kulit, dan perawatan mulut.

3.2 Saran

Personal hygiene adalah perilaku dasar yang dimiliki orang normal pada umumnya, sehingga mampu
mencapai kualitas fisik dan jiwa sehat yang selalu didambakan. Pasien ulkus diabetikum dapat diberikan
perawatan luka pada masing-masing individu. Selain itu, pasien juga sebaiknya mampu meningkatkan
kualitas personal hygiene. Personalhygiene pada pasien ulkus diabetikum dapat dilatih dan ditingkatkan
untuk diterapkan dalam kesehariannya. Setelah perawat membantu memandirikan pasien dalam pe-
menuhan personal hygiene, sebaiknya pasien mau menerapkannya dan mampu mempertahankan tingkat
perawatan dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Badri, M. 2007. Hygiene Perseorangan Santri Podok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo. Media
Libtang Kesehatan. 17(2): 21-27.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Pedoman Pelaksanaan Kesehatan Gigi dan Mulut, Indonesia Sehat
2010. Jakarta.

Handayani, N. 2015. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Post Operasi Debridemen Ulkus Diabetes
Melitus di Ruang Gladiol Atas RSUD Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Fakultas ilmu Kesehatan Universi -
tas Muhammadiyah Surakarta.

Hidayat, A. 2010. Konsep Higiene Personal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Koesomah R. A. dan S. A. P. Dwiastuti. 2017. Histologi dan Anatomi Fisiologi Manusia. Edisi Pertama.
Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Mardani, A. dan A. Priyoto. 2010. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri dengan
Perilaku Personal Hygiene Menstruasi di Desa Kumpul Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan.
Surya. 7(3): 52-57.

Potter, P. A., dan Perry, A.G. 2005. Fundamentals Of Nursing: Concept, Process, and Practice. 4th ed. St.
Louis: Mosby. Terjemahan oleh Yasmin Asih, dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi Keempat. Jakarta: EGC.

Potter, P. A., dan Perry, A.G. 2010. Fundamentals Of Nursing: Concept, Process, and Practice. 7th ed. St.
Louis: Mosby. Terjemahan oleh Yasmin Asih, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi Ketujuh. Jakarta: EGC.

Pratiwi, Y. 2011. Personal Hygienehttp://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53119/Chap-


ter%20II.pdf?sequence=4. [Diakses pada 26 Mei 2018].31

Risdyana, A. 2017. Makalah Personal Hygiene.https://dokumensaya.com/download/makalahpersonalhy-


giene_58d6f0b8dc0d60ea20c3460b_pdf. [Diakses pada 26 Mei 2018].

Snell, R. S. 2008. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC.

Syaifuddin, H. 2017. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan dan Ke-
bidanan. Edisi Keempat. Jakarta: EGC.

Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi Ketiga. Jakarta:
Salemba Medika.

Tarwoto dan Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai