Di Susun Oleh :
Dewi susanti (2291005)
Rianto (2291003
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spriritual memiliki banyak kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang paling dasar
seperti mandi, makan, minum, bernapas, elimininasi, reproduksi dan istirahat Manusia
memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya
memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan
tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri
dengan prioritas yang ada. Jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir
lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya. Kebutuhan dasar manusia
merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan Kesehatan.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Departemen Kesehatan, 2000).
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, social,
keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan
( dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi
tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan
itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien.
Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan
(dalam Perry & Potter, 2005).
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal
jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
A Tujuan
- Tujuan umum
Sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah KD II
- Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan tugas ini adalah sebagai berikut:
1) Mampu melakukan pengkajian pada pasien
2) Mampu membuat Diagnosa keperawatan, menurut prioritas pada pasien
3) Mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada pasien
4) Mampu menerapkan tindakan keperawatan pada pasien dan
5) Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah di laksanakan sesuai dengan tujuan
yang telah diterapkan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
B. DEFINISI
1. Definisi Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal yang artinya
perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Wartonah, 2004),
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Alimul, 2006).
Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan
kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini diperlukan baik pada orang sehat maupun
pada orang sakit. Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan
dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi.
Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kesembuhan pasien
(Potter & Perry, 2005).
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang
dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata,
hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan
pakaiannya.Menurut Potter dan Perry (2005) macam-macam personal hygiene dan
tujuannya adalah:
1. Perawatan kulit Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai
pelindung dari berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur
temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam
mempertahankan fungsinya. Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan
memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan
rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan
memahami metode perawatan kulit
2. Mandi memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi dapat
dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat tidur
yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan
memerlukan personal higiene total.
3. Hygiene mulut pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit
atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap
hari dan bergantung terhadap keadaan. Tujuan perawatan hygiene mulut
pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik
serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut
(misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan
daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut
dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.
4. Perawatan Rambut penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali
tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit
atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan
rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara dasar
higienis perawatan rambut. Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan
memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan
mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisifasi dalam
melakukan praktik perawatan rambut.
5. Kuku Menjaga kebersihan kuku penting dalam mempertahankan personal
hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku.
Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.
Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah.
Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan
permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan
memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.
6. Genitalia
perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang
paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko
terbesar memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia adalah untuk
mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia,
meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal higiene.
C. Etiologi / patofisologi
Etiologi Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1) Faktor Predisposisi
a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri
c. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam
perawatan diri
2) Faktor presipitasi Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi yang
dapat menyebabkan seseorang kurang perawatan diri. antara lain:
a. Body image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya
b. Praktik sosial Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene
c. Status sosial-ekonomi. Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yqang semuanya memerlukan
uang untuk menyediakannya
d. Pengetahuan Pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita Diabetes Millitus ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.
Patwhy
D. Tanda dan Gejala
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
b. Hidung kotor dan telinga juga kotor
c. Gigi kotor disertai mulut bau
d. Kulit panjang dan tidak terawat
e. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
f. Badan kotor dan pakaian kotor
g. Penampilan tidak rapi
E. Penatalaksanaan
keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang mengalami atau beresiko
terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang mengalami tekanan
(tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat
tekanan lama dan tidak hilang. Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci
dan menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit
kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit
dan memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit. Tindakan keperawatan pada
pasien dengan cara membersihkan dan menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan
perawatan ini mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut,
membantu menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tindakan
keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku secara sendiri. Tujuannya
adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat
garukan dari kuku.
C. Intervensi
Hari/tgl No Tujuan & KH intervensi Rasional
dx
D. Implementasi
Implementasi sesuai dengan intervensi
E. Evaluasi
1. Pasien koperatif dalam perawatan diri.
2. Kebutuhan perawatan diri terpenuhi.
3. Aktivitas terpenuhi tanpa bantu atau dengan mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Identitas
a. Identitas pasien :
Nama : Tn, I
No. Regester:
Umur: 74 tahun 11 bln 23 hri
Jenis kelmin: laki-laki
Suku/bangsa: sasak
Agama : hindu
Status merietal: Kawin
Pekerjaan : wirasuasta
Pendidikan:-
Bahasa yang digunakan:
Kiriman dari : UGD
Tanggal MRS: 23 desember 2023
Cara masuk : BPJS
Diagnosa medis: pneomonia
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny,m
Umur : 54 thn
Jenis kelamin : perempuan
Suku bangsa : sasak
Agama : hindu
Pekerjaan : mengurus rumah tangga
2. Keluhan
a. Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Pasien mengatakan Batuk dan sesak
b. Keluhan utama saat di kaji
Masih merasakan sesak demam,mual muntah karna asam lambung naik dan
sesak nafas
3. Riwayat penyakit
1) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sudah mengalami batuk sejak satu tahun yg lalu akan
tetapi pasien menganggapnya tidak terlalu serius sehingga mengobatinya
hanya dengan obat-obatan diwarung dan beristirahat yg cukup ketika
batuknya kambuh
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh sesak sejak 3 hari lalu dan memberat sejak tadi sore.
Batuk lama lebih dari 1 tahun hilang timbul. Demam (+) makan minum
pasien kurang karna nyeri dihuluhati sampai kedada dan banyak
dahak,mual (+) muntah dan pasien dilarikan ke IGD karna kejang-kejang
setelah dari IGD ditempatkan diruang rawat inap di ruangan IRNA 3B
3) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga atau
keturunan
4) Keadaan kesehatan lingkungan
Pasien mengatakan tempat tinggalnya bersih tidak kotor karna pasien dan
keluarga tidak terbiasa dengan lingkungan kotor atau tidak bersih, terdapat
jendela yg menembus cahaya sinar matahari ke dalam kamar pasien
4. Pola sehari-hari
aktivitas sehari-hari (sebelum sakit dan saat sakit)
1) Pola presepsi dan tata laksana dan hidup sehat
-keluarga pasien mengatak pasien tidak pernah merokok pasien juga mandi
2 kali sehari akan tetapi pasien juga jarang untuk melakukan olahraga
2) Pola nutrisi dan metabolisme
- Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien makan dan
minumnya teratur,jenis makanan yang dikonsumsi seperti ketika
makan ada nasi,sayur,dan lauknya juga ada ikan.pasien juga senang
mekanan ringan seperti snack,jajanan seribuan yang ada di tokonya
yang dia jual
- Saat sakit : keluarga pasien mengatakan makan dan mimumnya
melalui selang karna tidak dapat menelan dan diet yg di dapat dari
rumah sakit diet susu 6x200 cc dan dan diet bubur halus
3) Pola eliminasi
- Sebelum sakit :keluarga pasien mengatakan BAB nya teratur setiap
pagi wajib ke kmar mandi untuk BAB.BAK juga teratur dan banyak
karena pasien banyak minum air putih
- Saat sakit : keluarga pasien mangatakan pasien BAB 2x selama
dirumah sakit dengan konsistensi padat dan berwaarna kuning
kecokelatan
4) Pola tidur dan istirahat
- Sebelum sakit : keluarga pasien mangatakan pasien tidur dengaan
teratur ,mulai dari tidur siang dari jam 2-3 dan mlm hari mulai dari jam
10-4 subuh.
- Saat sakit : keluarga pasien mangatakan pasien tidur sehari cuma 1x
mulai dari jam 6 sore sampai dengan jam 1 mlm oleh karena itu
kluarga pasien mengatak sedikit khawatir dengan durasi tidurnya yg
tidak normal
5) Pola aktivitas dan latihan
Menggunakan tabel aktivitas meliputi
makan ,mandi,berpakaian,eliminasi,mobilisasi di tempat tidur
berpindah,ambulansi,naik tangga,serta keterangan skala dari 0-4 yaitu:
0 :mandiri
1 :dibantu sebagian
2 :dibantu orang lain
3 :dibantu orang dan peralatan
4 :ketergantungan / tidak mampu
-Sebelum sakit:
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi
ditempat
tidur
Berpindah
Ambulansi
Naik tangga
-Saat sakit:
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi
ditempat
tidur
Berpindah
Ambulansi
Naik tangga
5. Pengkajian fisik
4. mata
5. hidung
6. mulut
7. telinga
8.Leher
9. Dada
-Jantung
-Paru paru
Inspeksi: simetris,tidak ada luka
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: sonor
Auskultasi: suara ronki
10.Integumen
Kulit tampak bercak hitam dan keriput
11.genetalia
Tidak terkaji
13.Ekstermitas atas dan bawah
-Skala kekuatan oto:t 3
6. Pemeriksaan penungjang
1. Laboratorium
27 /12/2023
7. Terapi medis
12. Evaluasi: