Anda di halaman 1dari 18

BAB I

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentingdan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, ocial,keluarga,
pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto &
Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan
hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam
lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan
mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry & Potter,
2005).
Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal initerjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalahsepele,padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto & Wartonah
2006).
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara menjaga kebersihan diri
b. Apa saja yang diperlukan pada saat melakukan personal hygiene
c. Memahami pentingnya personal hygiene
3. Tujuan
Mendeskripsikan apa itu personal hygiene pada diri manusia dan seberapa pentingnya
menjaga kebersihan diri sendiri.

BAB II
Pembahasan

21

1. Konsep personal Hygiene


1) Pengertian personal hygiene

Personal hygiene menurut beberapa ahli :


a. Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin.
1979 (dalam Basyar.2005)
b. Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihanitu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)
c. Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan dirinya
d.

e.

jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).


Nurjannah
Perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias,makan, toileting)
Poter Perry
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatutindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 ).
Jadi personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika
hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu
hendaknya setiap orang selalu berusaha supayapersonal hygiennya dipelihara dan

21

ditingkatkan. Kebersihan dankerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang

disenangidan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar
seseorang dapat hidup secara sehat.
2) Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
a. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan

hygiene.

Jika

seorang

klien

rapi

sekali

maka

perawat

mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan


berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana
memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat
pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra
untuk meningkatkan hygiene.
Contoh kasus: citra tubuh itu keindahan pada diri meskipun dalam keadaan sakit
b.

terdapat pasien tetap menjaga keindahan pada dirinya.


Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang

klien

berhubungan

dapat

mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak


mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
Contoh kasus: kebersihan yang berpengaruh pada lingkungan sekitarnya.
Contohnya dalam keluarga seorang ibu yang menerapkan kepada anggota
keluarganya untuk menjaga kebersihan maka bersihlah keluarga tersebut atau
sebaliknya.
c. Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini
merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social

21

klien.

Contoh kasus: ekonomi mempengaruhi kebersihan klien missal orang tersebut


tidak bisa membeli shampoo maka klien jarang membersihkan rambutnya atau
keramas.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali,
pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan
hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam
mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan
yang perlu.
Contoh kasus: orang yang minim pendidikan secara otomatis dia akan minim
pengetahuan bagaimana menjaga kebersihan yang baik.
e. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan
diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di
Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya
sekali dalam seminggu.
Contoh kasus: budaya barat dan budaya di Indonesia berbeda. Jika budaya barat
sana orang yang tidak mandi seminggu itu masih hal yang wajar, jika di Indonesia
budaya mandi yaitu minimal 2 kali sehari.
f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut .klien memilih produk yang berbeda
(mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
Contoh kasus: pasien yang dirawat dapat memilih keinginan bagaimana ia
membersihkan dirinya.
g. Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan
hygiene pribadi.
Contoh kasus: jika klien sedang kurang sehat maka ia akan malas membersihkan

21

dirinya.

2. Prinsip Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri


1) Kebutuhan Perawatan Diri
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya : budaya,
nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan tentang perawatan diri serta
persepsi terhadap perawatan diri.
3. Jenis Perawatan Diri Berdasarkan Waktu
Perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Perawatan dini hari
Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun dari tidur, untuk
melakukan tindakan seperti persiapan dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine
dan feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien untuk melakukan makan
pagi dengn melakukan tindakan perawatan diri seperti mencuci muka dan tangan,
serta menjaga kebersihan mulut.
2. Perawatan pagi hari
Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi dengan melakukan
perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi
(buang air besar dan kecil); mandi atau mencuci rambut; melakukan perawatan kulit;
melakukan pijatan pada punggung; membersihkan mulut, kuku, dan rambut; serta
merapikan tempat tidur pasien.
3. Perawatan siang hari
Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan
atau pemeriksaan dan setelah makan siang. berbagai tindakan perawatan dri yang
dapat dilakukan. Antara lain: mencuci muka dan tangan; membersihkan mulut;
merapikan tempat tidur; serta melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan
kesehatan pasien.
4. Perawatan menjelang tidur
Perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur bertujuan agar pasien
dapat tidur atau istirahat dengan tenang. berbagai kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain: pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan kecil); mencuci

21

tangan dan muka; membersihkan mulut; serta memijat daerah punggung.

Tujuan umum perawatan diri adalah untuk mempertahankan perawatan diri baik secara
mandiri amaupun dengan bantuan; dapat melatih hidup sehat/bersih dengan memperbaiki
gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan kebersihan; serta menciptakan penampilan
yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat
dilakukan untuk menghilangkan kelelahan, mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi
darah dan mempertahankan integeritas pada jaringan.
4. Jenis Perawatan Diri Berdasarkan Tempat
A. Perawatan Diri Pada Kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh
dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat (cukup)
dalam mempertahankan fungsinya. sebagai bagian dari organ pelindung, kulit secara
anatomis terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis (kutikula) dan lapisan dermis
(korium). lapisan epidermis terdiri atas bagian-bagian seperti stratum korneum, stratum
lusidum, dan stratum granulosum. lapisan dermis terdiri atas ujung saraf sensoris,
kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus.
a. Fungsi kulit
Kulit secara umum memiliki berbagai fungsi, di antaranya:
1. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman dan trauma jaringan bagian
dalam sehinga dapat menjaga keutuhan kulit.
2. Mengatur keseimbangan suhu tubuh serta membantu dalam produksi keringat
dan penguapan.
3. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh untuk menerima rangsangan
dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, dan suhu.
4. Sebagai alat ekresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen.
5. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah
pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
6. Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi
vitamin D dari sinar ultraviolet yang datang dari sinar matahari.
b. Faktor-faktor yang memengaruhi kulit
Perubahan dan keutuhan pada kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di
antaranya:
1. Usia
Perubahan kulit dapat ditentukan oleh usia seseorang.hal ini dapat terlihat
pada bayi yang berusia relatif masih muda dengan kondisi kulit yang sangat

21

rawan terhadap berbagai trauma atau masuknya kuman. sebaliknya pada orang

dewasa, keutuhan kulit sudah memiliki kematangan sehingga fungsinya sebagai


pelindung sudah baik.
2. Jaringan kulit
Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi oleh struktur jaringan
kulit. apabila jaringan kulit rusak, maka terjadilah perubahan pada struktur kulit.
3. Kondisi/keadaan lingkungan
Beberapa kondisi atau keadaan lingkungan yang dapat memengaruhi
keadaan kulit secara utuh, antara lain keadaan panas, adanyan nyeri akibat
sentuhan serta tekanan, dan lain-lain.
c. Tindakan perawatan diri pada kulit
Umumnya kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi, kita sebaiknya
mengguanakan sejenis sabun yang banyak mengandung lemak nabati karena dapat
mencegah hilangnya kelembaban dan menghaluskan kulit. Sabun detergen jarang
digunakan untuk mandi karena sifatnya iritatif. Dalam memilih dan memakai sabun,
make up, deodoran, dan sampo hendaknya pilih produk yang tidah menimbulkan rasa
perih/iritasi. Kulit anak-anak harus rutin membersihkanya karena anak sering sekali
buang air dan senang bermain kotoran. Cara perawatan kulit adalah sebagai berikut:
A. Biasakan mandi minimal 2 kali sehari/setelah beraktivitas
B. Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif
C. Sabuni seluruh tubuh terutama lipatan area kulit seperti sela jari, ketiak belakang
telinga, dll
D. Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah
E. Segera keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan, badan,
hingga kaki.
Hal-hal yang membahayakan kulit adalah sinar matahari, rokok, alcohol dan
kondisi stress. Pengaruh sinar matahari dapat menyababkan kerusakan pada serat
elastin yang memberi kelenturan pada kulit juga kolagen yang membentuk serta
menunjang jaringan kulit.rokok dapat mempercepat penuaan jaringan kulit karena zat
yang terkandung didalamnya dapat mengurangi cadangan vitamin C dalam tubuh.
Alkohol dapat menyebabkan kerusakan vitamin B dan cadangan vitamin C. kondisi
stress dapat memicu berbagai kelainan dalam tubuh termasuk kulit.

21

d. Dampak Positif dan Negatif Perawatan Kulit


1. Dampak Positif
A. Apabila kita melakukan mandi setiap hari kulit akan lebih bersih dan sehat.

B. Kulit wajah akan bersih dari masalah jerawat/Acne jika dilakukan perawatan
dengan benar.

2. Dampak Negatif
A. Apabila terlalu sering terpapar sinar matahari akan kerusakan pada serat
elastin yang memberi kelenturan pada kulit juga kolagen yang membentuk
serta menunjang jaringan kulit
B. Apabila melakukan perawatan wajah menggunakan sabun mandi maka kulit
akan menjadi kering.
B. Perawatan Diri Pada Kuku Dan Kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan

salah

satu

aspek

penting

dalam

mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh
melalui kuku. dengan demikian, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan
bersih.secara anatomis, kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantong
kuku, akar kuku, dan lanula. kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal

0,5

mm, transparan, dan dasar kuku berwarna merah muda.


a. Masalah/gangguan pada kuku
1. Ingrown nail. kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada
daerah tersebut.
2. Paronychia.radang di sekitar jaringan kuku.
3. Rams horn nail.gangguan kuku yang di tandai pertumbuhan yang lambat disertai
kerusakan dasar kuku atau infeksi.
4. Bau tidak sedap. merupakan reaksi dari mikroorganisme yang menyebabkan bau
tidak sedap.
b. Tindakan perawatan diri pada kuku
1. Cara perawatan kuku
Merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku
sendiri. tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka

21

atau infeksi akibat garukan dari kuku.


2. Persiapan alat dan bahan:
1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok

5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
3. Prosedur kerja:
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur.
4. Tentukan kuku yang akan dipotong.
5. Rendam kuku dengan air hangat 2 menit. lakukan penyikatan dengan
sabun bila kotor.
6. Keringkan dengan handuk.
7. Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8. Cuci tangan.
c. Dampak positif dan negatif perawatan kuku dan kaki
1. Dampak positif
A. Kila rajin membersihkan jari kuku maka kuku bersih dan tidak terjadi
penumpukan kotoran atau jamur pada kuku kaki.
B. Kuku dan kaki tidak akan menibulkan bau yang kurang sedap apabila rajin
membersihkannya.
2. Dampak negative
A. Apabila jarang menggunting kuku kaki maka kuku kaki menjadi panjang dan
B.

kuman lebih mudah bersarang dikuku yang panjang.


Jika tidak sering dibersihkan ketika memakai sepatu maka jari menjadi
radang dan juga jari terasa sakitsehingga menimbulkan bau yang kurang
sedap.

C. Perawatan Diri Pada Rambut


Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi proteksi dan pengatur
suhu. indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut mudah
rontok, sebagai akibat gizi kurang. secara anatomis, rambut terdiri atas bagian batang,
akar rambut, sarung akar, folikel rambut, serta kelenjar sebasea.
a. Masalah/ganguan pada perawatan rambut
Berbagai masalah yang terjasi pada rambut di antaranya:
1. Kutu
2. Ketombe
3. Alopecia (botak)
4. Seborrheic dermatitis (radang pada kulit di rambut)
b. Tindakan perawatan diri pada rambut
1. Cara perawatan rambut
Merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan

21

perawatan diri dengan mencuci dan menyisir rambut. tujuannya adalah

membersihakan kuman-kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa


nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta
memperlancar sistem peredearan darah di bawah kulit.
2. Persiapan alat dan bahan:
1. Handuk secukupnya
2. Perlak atau pengalas
3. Baskom berisi air hangat
4. Kasa atau kapas
5. Sisir
6. Bengkok
7. Gayung
8. Ember kosong
3. Prosedur kerja
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Tutupjendela atau pasang sampiran.
4. Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau berbaring.
5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur, tepat di bawah kepala pasien.
6. Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan disambungkan ke arah
bagian baskom dengan pinggir digulung.
7. Tutup telinga dengan kapas.
8. Tutup dada sampai ke leher dengan handuk.
9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat. selanjutnya,
gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil dipijat.
10. Setelah selesai, keringkan .
11. Cuci tangan.
c. Dampak positif dan negative perawatan rambut
1. Dampak positif
A. Rambut terasa bersih dan wangi, terhindar dari ketombe dan bau yang tidak
sedap.
B. Rambut tidak terasa lengket apabila sering dibersihkan.
2. Dampak negative
A. Jika keseringan mencuci rambut dikhawatirkan terkena ketombe,
B. Sebagian warga Indonesia ialah umat muslim yang menggunakan jilbab
apabila sehabis keramas langsung menggunakan jilbab maka rambut menjadi
lembab dan berbau tidak sedap.
D. Perawatan Pada Mulut dan Gigi
Perawatan gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan

21

kebersihannya, sebab berbagai kman dapat masuk melalui organ ini. banyak organ yang

berada dalam mulut seperti oro faring, kelenjar paratiroid, tonsil, uvula, kelenjar
sublingual, kelenjar submaksilaris, dan lidah.
a. Masalah/gangguan pada gigi dan mulut
Masalah yang sering terjadi pada keberihan gigi dan mulut, antara lain:
1. Halitosis, bau napas tak sedap yang dapat disebabkan oleh karna adanya kuman
atau mikroorganisme lainnya.
2. Ginggivitas, radang pada daerah gusi
3. Karies, radang pada gigi
4. Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.
5. Peridontal disease, gusi yang mudah berdarah dan bengkak.
6. Glostitis, radang pada lidah
7. Chilosis, bibir yang pecah-pecah
b. Tindakan perawatan diri pada gigi dan mulut
1. Cara perawatan gigi dan mulut
Merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu mempertahankan
kebersihan gigi dan mulut dengan membersihkan serta menyikat gigi dan mulut
secara teratur. tujuannya untuk mencegah infeksei pada mulut akibat kerusakan
pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan, serta menjaga
kebersihan gigi dan mulut.
2. Persiapan alat dan bahan:
1. Handuk dan kain pengalas.
2. Gelas kumur berisi
a. Air masak/NaCl
b. Obat kumur
c. Boraks gliserin
3. Spatel lidah telah dibungkus dengan kain kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset atau arteri klem
8. Sikat gigi dan pasta gigi
3. Prosedur kerja:
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Pasang handuk di bawah dagu dan pipi pasien
5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang berisi air dan NaCl.
6. Anjurkan pasien untuk membuka mulut. lakukan dengan sudip lidah bila
pasien tidak sadar.
7. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi gigi, lidah,

21

bibir. bila sudah kotor , letakkan di bengkok.


8. Lakukan hinga bersih. setelah itu oleskan boraks gliserin.

9. Untuk perawatan gigi, lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun dan
bilas. lalu keringkan.
10. Cuci tangan.
c. Dampak positif dan negative dari perawatan gigi & mulut
1. Dampak positif
A. Apabila sering menyikat gigi dengan benar akan terhindar dari karies atau
lobang gigi dan gusi pun sehat.
B. Mulut tidak berbau , dan lebih percaya diri untuk berkomunikasi dengan yang
lain
2. Dampak negative
A. Karang gigi menumpuk bisa menyebabkan gigi berlubang dan sering terasa
nyeri pada gusi.\
B. Aroma mulut pun tidak sedap.
E. Perawatan Diri pada Alat Kelamin Perempuan
Merupakan perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris,
terletak di depan simpisis pubis; labia mayora, dua lipatan besar yang membentuk
vulva; labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora; klitoris, sebuah
jaringan erektil yang serupa dengan penis laki-laki; kemudian juga bagian yang
terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum dan anus.
a. Tindakan perawatan diri pada alat kelamin
1. Cara vulva hygiene
Vulva hygiene merupaan tindakan pada pasien yang tidak mampu
membersihkan vulva sendiri. tujuannya adalah mencegah terjadinya infeksi

21

1.
2.
3.
4.
5.

pada vulva dan menjaga kebersihan vulva.


2. Persiapan alat dan bahan:
1. Kapas sublimat atau desinfektan.
2. Pinset.
3. Bengkok.
4. Pispot.
5. Tempat membersihkan (cebok) yang berisi larutan desinfektan.
6. Desinfektan sesuai dengan kebutuhan.
7. Pengalas.
8. Sarung tangan.
3. Prosedur kerja:
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
Cuci tangan.
Atur posisi dengan posisi dorsal recumbent.
Pasang pengalas pispot, kemudian letakkan di bawah glutea pasien.
Gunakan sarung tangan.

6. Lakukan tindakan perawatan kebersihan vulva dengan tangan kiri membuka vulva
memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan
desinfektan.
7. Kemudian ambil kapas sublimat dengan pinset, lalu bersihkan vulva dari atas ke
bawah. kapas yang telah kotor di buang ke bengkok. hal ini di lakukan hingga
bersih.
8. Setelah selesai, ambil pispot dan atur posisi pasien.
9. Cuci tangan.
c. Dampak positif dan negative pada perawatan alat kelamin wanita
1. Dampak positif
A. Akan terasa wangi dan tidak menimbulkan gatal
B. Terhindar dari jamur atau keputihan yang berbau tidak sedap.
2. Dampak negative
A. Terjadi keputihan dan berbau.
B. Yang lebih dikhawatirkannya lagi akan terjadi kanker.

4. Kebutuhan Kebersihan Lingkungan Pasien


Kebutuhan Kebersihan Lingkungan Pasien Yang dimaksud disini adalah kebersihan
pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur diharapakan pasien dapat tidur dengan
nyaman

tanpa

ganguan

selama

tidur

sehingga

dapat

membantu

proses

penyembuhan. Pemenuhan kebutuhan ini melalui prosedur penyiapan tempat tidur


tertutup maupun terbuka.
a. Cara menyiapkan tempat tidur
Persiapan alat dan bahan :
1. Sarung tangan
2. Tempat tidur, kasur dan bantal

21

3. Sprei Besar

4. Sprei Kecil
5. Sarung Bantal
6. Perlak
7. Selimut
Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Atur tempat tidur, kasur dan bantal
3. Pasang sprei besar dengan garis tengah lipatan tepat di tengah kasur / tempat
tidur, bagian atas sprei dimasukkan dibawah kasur kemudian bagian atasnya
4. Atur sisi kedua samping seprei atau tempat tidur dengan sudut 900, lalu masukkan
kebawah kasur
5. Pasang perlak di tengah tempat tidur
6. Pasang sprei kecil di atas perlak
7. Lipatkan selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah, ujung
selimut masukkan kedalam bawah kasur
8. Pasang sarung bantal
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

b. Memandikan pasien ditempat tidur


Memandikan pasien di tempat tidur dilakukan untuk menjaga kebersihan kulit,
mencegah bau badan, memberi rasa nyaman, dan merangsang peredaran darah.
Memandikan pasien ditempat tidur dilakukan pada pasien yang idak dapat mandi
sendiri, misalnya karena keterbatasan gerak atau koma. Pada saat memandikan
pasien, tubuh pasien dibersihkan dengan air bersih dan sabun.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan pada saat memandikan pasien adalah
privasi pasien. Jadi, sebelum memandikan pasien pastikan bahwa tirai sudah tertutup
dengan baik.
Alat dan bahan:
1 buah baskom berisi air hangat
21

3 sarung tangan pengusap badan (walap)


4 buah handuk
Sabun mandi
Pakaian bersih
Tempat untuk pakaian kotor

Prosedur kerja:

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien


Cuci tangan
Tutup pintu dan pasang sampiran
Atur pasien pada posisi supine / semi fawler
Pasang selimut ekstra sambil menurunkan selimut pasien
Buka pakaian pasien dibawah selimut
Bentangkan handuk dibawah kepala

Membasuh wajah pasien

Basahi waslap dengan air, kemudian basuh wajah, telinga, dan leher pasien. Gunakan
sabun mukan jika pasien menghendakinya. Setelah selesai, keringkan dengan handuk.

Membasuh lengan pasien

Lepas pakaian bagian atas.


Bentangkan handuk memanjang pada lengan yang terjauh atau lengan yang tidak

memegang alat kesehatan.


Basahi dan sabuni waslap, kemudian baasuh lengan dan ketiak dengan menggunakan
waslap tersebut. Setelah itu, basuh lengan dan ketiak minimal tiga kali. Lalu, keringkan
dengan handuk.

Membasuh dada dan perut


Angkat kedua lengan pasien dan pindahkan handuk ke sampingpasien.
21

Basuhlah dada dan perut dengan menggunakan waslap yang telah diberi sabun. Bilas
dengan air. Setelah itu keringkan dengan handuk.

Membasuh punggung

Tuttup bagan depan tubuh dengan handuk.


Miringkan pasien kekiri. Bentangkan handuk di bawah punggung hingga bongkok.
Basuh punggung dengan waslap yang telah diberi sabun. Bilas dengan air bersih, setelah

itu keringkan dengan handuk.


Miringkan pasien ke kanan. Basuh bagian punggung yang belum terkena sebelumnya dan

bagian bokong (terakhir anus). Setelah itu, keringkan dengan handuk.


Kembalikan pasien pada posisi telentang dan pasangkan pakaian bagian atas dengan rapi.

Membasuh paha dan kaki

Bentangkan handuk panjang pada paha dan kaki.


Basuh paha dan kaki dengan waslap yang baru yang telah di beri sabun. Bilas dengan air

sampai bersih.
Keringkan dengan handuk.
Letakkan hhanduk melintang dibawah bokong, separuh menutupibagian atas
Basuh daerah lipatan paha dengan waslap.
Dengan menggunakan waslap yang baru, basahi dan sabuni bagian genitalia pasien (jika
pasien bisa melakukannya sendiri, berikan waslap ditangan kiri dan ajari cara

21

membersihakannya)
Keringkan dengan handuk yang baru.
Pasangkan pakaian bawah yang baru dengan rapi.
Sisir rambut pasien.
Bereskan peralatan dan cuci tangan.

BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personalyang artinya perorangan dan
hygiene berarti sehat. Kebersihanseseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri
adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi kebutuhannya guna
memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri. Macam personal hygiene adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian

21

tubuh. Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang tidur, dan dini hari.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba
Nabiel, Fatimah.2015.Keterampilan Dasar Kebidanan 1.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
https://id.scribd.com/doc/76009425/Personal-Hygiene-Jurnal-1#scribd diakses pada 11 februari
2016 jam 09.45
Saputra, Lyndon.Keterampilan Dasar Untuk Perawat dan Bidan.Tangerang: Binarupa Aksara.
Jonson, R and Taylor W. 2001. Skill Of Midwifery Practice. Churchill Livingstone. Edinburg.
Parenthood WHO, Copenhagen.
World Healt Organizatio, Save Motherhood Resource List-List all WHO publications on safe

21

motherhood- all free charge. WHO , Geneva.

Anda mungkin juga menyukai