Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin

dengan persalinan preterm


Pengertian persalinan preterm adalah kelahiran bayi sebelum usia gestasi 37 minggu atau 259 hari.
Angka kejadian persalinan preterm adalah 10% dari semua persalinan. Kemiskinan,
kurang gizi, pemakaian narkoba, alcohol, dan prokok cenderung mengalami persalinan
preterm. Meskipun banyak penyebab preterm, pada hampir separuh khasus disebabkan
oleh infeksi jalan lahir. Dengan kontraksi yang legular dan penipisan serviks akan terjadi
persalinan preterm.

Tujuan sebagai pedoman untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada kliyen dengan persalinan
kurang bulan.

Ruang lingkup kebidanan

Uraian umum

Kebijakan setiap pasien yang bersalin kurang bulan dengan asuhan kebidanan sesuai dengan
posedur

Proseur DATA SUBYEKTIF

1. Graviditas dan paritas


2. Perna keguguran atau tidak
3. Klien mengatakan hamil kurang dari 9 bulan
4. HPHT dan TP
5. Pergerakan anak dirasakan oleh ibu
6. Mules-mules dirasakan sejak kapan ?
7. Keluar air-air atau belum, kalau sudah sejak kapan?
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
9. Riwayat penyakit yang diderita

DATA OBJEKTIF

1. Keadaan umum baik


2. Kesadaran
3. Tanda vital norma
4. Pemeriksaan fisik
Conjugtiva, TFU kecil (kurang dari 9 bulan), LP, TBI,
Leopold, BJF, His 2 kali dalam 10 menit lamanya minimal 20 detik dan adanya
keluar lender kemerahan atau cairan pervaginam dan pada pemeriksaan dalam
pendataran 50-80 % atau lebih, pembukaan 2 cm atau lebih.

ANALISA DATA

GPA Parturient prematr kala 1 fase laten/aktif janin tunggal hidup intra uterin
dengan persalinan preterm

PLANNING

1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga.


2. Mejelaskan hasil pemeriksaan
3. Melakukan inform consent
4. Memberikan dukungan mental dan spiritual
5. Memberitahukan ibu teknik rileksasi saat tidak ada his
6. Menyiapkan partus set steril dan alat resusitasi bayi
7. Melakukan kaloborasi dengan petuas laboratorium utuk pemeriksaan darah
8. Melakukn kaloborasi dengan DSOG, sesuai protap :
Membiarkan persalinan berjalan terus jika:
a. Usia kehamilan di atas 37 minggu
b. Pembukaan serviks > 3 cm
c. Adanya gawat janin, janin mninggal atau anomalis lainnya yang menggangu
kelangsungan hidupnya
d. Adanya amniotitis atu preeklamsi
9. Pantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
10. Persiapkan penanganan bayi preterm dan dengan berat badan rendah dan antisipasi
kebutuhan resusitasi
11. Mengobservasi keadaan umum, tanda vital, his, BJF dan kemajuan persalinan sesuai
partograf.
12. Memimpin ibu mengedan apabila pembukaan sudah lengkap.
Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin dengan persalinan prematur kontraksi

Tujuan sebagai pedoman untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada kliyen dengan persalinan
kurang bulan.

Ruang lingkup kebidanan

Uraian umum

Kebijakan setiap pasien yang bersalin kurang bulan dengan asuhan kebidanan sesuai dengan
posedur

Proseur DATA SUBYEKTIF

1. Graviditas dan paritas


2. Perna keguguran atau tidak
3. Klien mengatakan hamil kurang dari 9 bulan
4. HPHT dan TP
5. Pergerakan anak dirasakan oleh ibu
6. Mules-mules dirasakan sejak kapan ?
7. Keluar air-air atau belum, kalau sudah sejak kapan?
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
9. Riwayat penyakit yang diderita

DATA OBJEKTIF

5. Keadaan umum baik


6. Kesadaran
7. Tanda vital norma
8. Pemeriksaan fisik
Conjugtiva, TFU kecil (kurang dari 9 bulan), LP, TBI, Leopold, his, BJF

ANALISA DATA
GPA Hamil >20 minggu, < 37 minggu janin tunggal hidup intra uterin dengan
premature kontrksi
PLANNING
1. Membina hubugan baik dengan ibu dan keluarga
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan
3. Melakukan inform consent
4. Memberikn dukungan mental dan spiritual
5. Memberitahukan ibu tentang teknik rilksasi ketika ada his
6. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan darah
7. Melakukan kolaboorasi dengan DSOG, sesuai protap
Menunda kelahiran sampai bayi cukup matang bila (umur kehamilan kurang dari
35 mingu, pembukaan serviks kurang dari 3 cm, tidak ada amniotitis, preeklamsi
atau perdarahan yang aktif dan tidak gawat jain)
a. Kortikosteroid
b. Berikan 2 dosis betametason 12mg IM selang 12 jam (atau berikan 4 dosis
deksamethason 6mg IM selang 6 jam)
c. Steroid tidak boleh diberikan bila ada infeksi yang jelas
d. Beikan tokolitik tidak lebi dari 48 jam
8. Observasi keadaan janin dan ibu (tanda vital, kontraksi uterus, DJJ, pengeluaran
cairan ketuban atau darah pervaginam, balans cairan, gula darah)

Anda mungkin juga menyukai