DISUSUN OLEH :
1. Egi Amanda Liesti (2014401052)
2. Hikmatin Nuzuliah (2014401061)
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Konsep Dasar
dan Askep Kebutuhan Diri (Personal Hygiene)” .Salawat berserta salam kami sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke
alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung
maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A. Pengertian......................................................................................................... 2
A. Pengkajian......................................................................................................... 10
B. Diagnosa Keperawatan..................................................................................... 19
C. Intervensi Keperawatan.................................................................................... 23
BAB IV PENUTUP................................................................................................... 24
A. Kesimpulan....................................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu bagaimana pentingnya dan peranan Personal Hygiene?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam
berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam
pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi
gangguan pemenuhan kebutuhan. Begitu pula pada penderita pasca stroke yang mengalami
hemiplegia ataupun hemiparesis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemenuhan
kebutuhan personal hygiene pada penderita pasca stroke. Jenis penelitian adalah kualitatif
dengan metode pendekatan fenomenologis. Sampel penelitian sebanyak 4 orang diperoleh
dengan teknik purposive sample. Hasil penelitian dari 4 informan menunjukkan bahwa
pengetahuan informan mengenai personal hygiene sudah baik terbukti informan dapat
menyebutkan pengertian dan tujuan dari personal hygiene. Selain itu sebagian besar
pemenuhan kebutuhan personal hygiene dapat dilakukan secara mandiri kecuali untuk
perawatan kuku kaki dan tangan yang masih bergantung pada orang lain. Modifikasi juga
dilakukan oleh informan untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene.
Dukungan serta bantuan keluarga masih sangat diperlukan oleh penderita pasca stroke dalam
pemenuhan kebutuhan personal hygiene walaupun sebagian besar dari mereka sudah dapat
melakukan sendiri secara mandiri. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang
personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang
benar dalam melakukan perawatan diri.
1. Perawatan kulit
kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari berbagai kuman
atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan
perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Kulit memiliki 3 lapisan utama
yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Ketika pasien tidak mampu atau melakukan perawatan
kulit pribadi maka perawat memberikan bantuan atau mengajarkan keluarga bagaimana
melaksanakan personal higiene. Seorang pasien yang tidak mampu bergerak bebas karena
penyakit akan beresiko terjadinya kerusakan kulit. Bagian badan yang tergantung dan
terpapar tekanan dari dasar permukaan tubuh (misalnya matrasi gips tubuh atau lapisan linen
yang berkerut), akan mengurangi sirkulasi pada bagian tubuh yang terkena sehingga dapat
menyebabkan dekubitus. Pelembab pada permukaan kulit merupakan media pertumbuhan
bakteri dan menyebabkan iritasi lokal, menghaluskan sel epidermis, dan dapat menyebabkan
maserasi kulit. Keringat, urine, material fekal berair, dan drainase luka dapat
mengakumulasikan pada permukaan kulit dan akan menyebabkan kerusakan kulit dan
infeksi. Pasien yang menggunakan beberapa jenis alat eksternal pada kulit seperti gips, baju
pengikat, pembalut, balutan, dan jaket ortopedik dapat menimbulkan tekanan atau friksi
terhadap permukaan kulit sehinggga menyebabkan kerusakan kulit. Tujuan perawatan kulit
adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan
rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode
perawatan kulit.
2. Mandi
perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama pasien
mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara
terus – menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya
partikel asing kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan pembersihan.
Namun, pasien dengan serumen yang terlalu banyak telinganya perlu dibersihlkan baik
mandiri pasien atau dilakukan oeh perawat dan keluarga. Hygiene telinga mempunyai
implikasi untuk ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal telinga luar,
maka akan mengganggu konduksi suara. Hidung berfungsi sebagai indera penciuman,
memantau temperature dan kelembapan udara yang dihirup, serta mencegah masuknya
partikel asing ke dalam sistem pernapasan. Pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi
memerlukan bantuan perawat atau anggota keluarga untuk melakukan perawatan mata,
hidung, dan telinga. Tujuan perawatan mata, hidung, dan telinga adalah pasien akan memiliki
organ sensorik yang berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga pasien akan bebas dari
infeksi, dan pasien akan mampu melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga sehari –
hari.
5. Perawatan rambut
untuk memelihara perawatan rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah
status kesehatan umum, perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan,
infeksi dan penyakit tertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut.
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur
suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi. Penyakit atau
ketidakmampuan menjadikan pasien tidak dapat memelihara perawatan rambut sehari – hari.
Pasien immobilisasi rambutnya cenderung terlihat kusut. Menyikat, menyisir, dan bersampo
merupakan dasar higyene rambut untuk semua pasien. Pasien juga harus diizinkan bercukur
bila kondisi mengizinkan. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri harus dimotivasi
untuk memelihara perawatan rambut sehari – hari. Sedangkan pada pasien yang memiliki
dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan
kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau,
dan cedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku
sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku penting dalam
melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.
Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan
perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang
lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan metode
7. Perawatan genitalia
perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling butuh
perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar memperoleh infeksi.
Pasien yang mampu melakukan perawatan diri dapat diizinkan untuk melakukannya sendiri.
Perawat mungkin menjadi malu untuk memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien
yang berlainan jenis kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis
kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia. Tujuan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
diagnosa medit DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian didapatkan
data kesadaran kompos mentis, TD=120/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien
mengeluh lemas, pusing, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada lukaserta tidak dapat
menggerakannya. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut dan menggosok gigi serta
memotong kuku selama berada diruangan. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan
cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai
pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan mencuci rambut. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, saat
berbicara tercium bau, gigi terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor dan tidak bercahaya,
kuku panjang dan kotor. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota
keluarga dan perawat. Klien juga terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit. Balutan
luka diganti setiap satu kali sehari dengan menggunakan prinsip steril. Nafsu makan klien
baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang telah disediakan dirumah sakit.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
(Personal Hygiene)
No.Kamar : 137
No.Register : 0809
A.Data Biograf
Nama Pasien : Ny.E
Umur : 35
Agama : Islam
Pekerjaan : Sekretaris
Pekerjaan : Pengacara
B. Riwayat Kesehatan
1. Tanggal mulai sakit : 25 September 2012
2. Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke rumah sakit
dengan kondisi terdapat luka pada daerah tungkai kaki kiri. Suami klien mengatakan
luka disebabkan karena terkena rantai sepeda motor ketika perjalanan berobat ke
dokter 1 bulan yang lalu. Klien mengatakan saat kejadian tersebut klien sama sekali
tidak merasakan sakit pada kakinya. karena luka dirasa tidaksembuh-sembuh dan
semakin melebar, kemudian klien dibawa ke RSUP Fatmawati Jakarta
3. Diagnosa medis : DM dengan ganngrene pada dorsal pedis dengan balutan luka
harus diganti setiap 1x sehari dengan prinsip steril
4. Keluhan : Klien mengeluh lemas,pusing dan merasa sakit pada daerah dorsal
pedis yang ada luka serta tidak dapat menggerakannya dan klien terlihat meringis
C. Pola Kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit dan saat ini)
Pola Aktivitas
a. Kekuatan otot : -
b. Paralis : -
c. Terapi bedrest : bedres dengan posisi semi fowler
d. Lain-lain : DM dengan gangrene pada dorsal pedis, balutan luka
diganti sekali sehari menggunakan prinsip steril
D.Pola Nutrisi
Rumah RS
Rumah Rs
Cara : Mandiri dibantu
Di WC Di tempat tidur
BAK
Rumah Rs
Cara : Mandiri dibantu
Di WC Di tempat tidur
F. Pola kebersihan
Rumah RS
G. Keadaan Psikososial
Konsep diri
7) Sosialisasi : bersosialisasi dengan keluarga dan pasien
lain.
H. Riwayat Kesehatan Linkungan
1) Kebersihan
Rumah : klien mengatakan rumahnya setiap hari jarang disapu
Kemungkinan bahaya : dekat dengan jalan raya
I. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut
a) Tekstur : kasar, kusam, dan berketombe
b) Warna : hitam
c) Kebersihan : rambut terlihat kotor
d) Distribusi : merata
e) Kulit kepala : kulit kepala kotor
f) Gatal : klien mengatakan kepala terasa gatal,
d) Bau mulut : ada, klien merasa malu bicara dengan orang lain karena
mulutnya bau.
4. Genitalia
a) Kelainan : tidak ada
b) Gatal : tidak ada
c) Kemerahan : tidak ada
d) Lesi : tidak ada
e) Kebersihan : bersih
5. Kulit
a) Erithema : -
b) Tekstur : kasar dan kering
c) Turgor : elastis
d) Jaundice : -
e) Petechie : -
f) Sianosis : ada
g) Gatal : ada
h) Kebersihan : Kulit terlihat kotor dan lengket, klien mengatakan sudah
2 hari belum mandi dan merasa tidak nyaman karena merasa badannya
lengket dan bau. terdapat luka pada daerah dorsal pedis dengan diameter 9 cm
kedalam 3 cm tidak ada pus, terdapat nekrosis jaringan, bau gangren, balutan
luka bersih, kondisi luka setengah kering, tidak kotor, sekitar daerah luka
kulit terlihat pucat coklat kehitaman, dan balutan luka harus diganti setiap 1x
sehari dengan prinsip steril
J. Kepercayaan Budaya
1. Kebiasaan : klien mengatakan jarang shalat 5 waktu
2. Pantangan : klien mengatakan tidak boleh mandi saat sakit
3. Pengetahuan : klien mengatakan tidak memehami tentang kebersihan diri
4. lain-lain : -
k. Lain-lain
Suami mengatakan klien
ANALISA DATA
Rambut klien
terlihat acak-
acakan
Rambut klien
Lengket dan
berminyak
Rambut
klien kasar,
kusam dan
berketombe
gigi terlihat
kuning dan kotor
tercium bau
mulut
kulit lengket dan
kusam
terlihat daki pada
kulit
kuku klien
panjang
terdapat kotoran
pada ujung kuku
terpasang dowe
chateter
terpasang infus
dan terdapat
balutan luka pada
dorsal pedis
2. DS: Gangguan integritas Terputusnya kontinuitas
kulit jaringan
Klien
mengatakan:
Merasa nyeri
pada bagian
dorsal pedis.
Tidak dapat
menggerakan
kaki telapak kaki
Suami
mengatakan:
Luka terjadi
karena terkena
rantai sepeda
motor ketika
pergi berobat dan
klien tidak
merasakan sakit
pada kakinya,
luka tidak
sembuh-sembuh
selama 1 bulan,
semakin hari
semakin parah
dan melebar
DO:
Terdapat luka
didaerahdorsal
pedis dengan
diameter 9 cm
kedalaman 3 cm,
bau gangren,
kondisi luka
setengah kering,
disekitar luka
kulit terlihat
pucat coklat
kehitaman
klien terlihat
meringis
Konjungtiva
anemis
TTV
TD : 120/90
mmHg
N : 80 x/menit
Rr : 28x/menit
S : 36,5 C
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
CATATAN KEPERAWATAN
07.30 1 Memandikan
08.30 1
Membantu membersihkan mulut dengan menggosok gigi klien
TD: 120/90mmHg
N: 80 x / menit
RR: 20 x menit
14.25 2 S: 36,5 ˚c
CATATAN PERKEMBANGAN
P : Lanjutkan intervensi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebersihan dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat
berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Personal Hygiene yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
B. Saran
Makalah ini mebahas tentang Personal Hygiene yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini untuk dapat di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan derajat kesehatan sesorang.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA.
Jakarta : MediAction
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC
Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ediai 3.
Jakarta: Salemba Medika
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108806-personal-hygiene/#ixzz1q5WYapiH
http://arviwheq.blogspot.com/2012/04/makalah-personal-hygine.html
http://nursing-akun.blogspot.com/2011/10/askep-oral-hygiene.html