Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN 7 LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN DI

PUSKESMAS

SRI HARVITA SARI MARPAUNG/181101125

Sriharvitaaasm11@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman salah satunya adalah melalui penerapan 7 langkah menuju
keselamatan pasien.
Tujuan : Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas, meningkatkan akuntabilitas
Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di
Puskesmas, terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
Metode : literature riview berdasarkan teks book, jurnal, e-book (10 tahun terakhir) dengan cara
menganalisis, eksplorasi sumber dan kajian bebas.
Hasil : penerapan langkah – langkah menuju keselamatan pasien adalah untuk meningkatkan
kesehatan pasien dan dapat menerapkan menerapkan 7 langkah menuju keselamatan pasien di
puskesmas sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan akuntabilitasi
puskesmas.
Pembahasan : Standar dan kriteria 7 langkah menuju keselamatan pasien.
Kesimpulan : Dalam pencapaian keselamatan pasien di puskesmas dapat diterapkan melalui
tahapan 7 langkah – langkah menuju keselamatan pasien yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan akuntabilitas puskesmas.

Kata kunci : puskesmas, keselamatan pasien, 7 langkah menuju keselamatan pasien.

LATAR BELAKANG risiko dan mencegah terjadinya cedera


yang disebabkan oleh kesalahan akibat
Keselamatan pasien puskesmas adalah
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
suatu sistem dimana puskesmas
mengambil tindakan yang seharusnya
membuat asuhan pasien lebih aman
diambil.
yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang Ada lima isu penting yang terkait

berhubungan dengan risiko pasien, dengan keselamatan (safety) yaitu:

pelaporan dan analisis insiden, keselamatan pasien (patient safety),

kemampuan belajar dari insiden dan keselamatan pekerja atau petugas

tindak lanjutnya serta implementasi kesehatan, keselamatan bangunan dan

solusi untuk meminimalkan timbulnya peralatan di Puskesmas yang bisa


berdampak terhadap keselamatan pasien profesi dan non profesi yang siap
dan petugas, keselamatan lingkungan memberikan pelayanan pasien 24 jam.
(green productivity) yang berdampak Keberagaman dan kerutinan pelayanan
terhadap pencemaran lingkungan dan tersebut apabila tidak dikelola dengan
keselamatan ”bisnis” yang terkait baik dapat terjadi KTD.
dengan kelangsungan hidup Puskesmas.
Kelima aspek keselamatan tersebut Mengingat keselamatan pasien sudah
sangatlah penting untuk menjadi tuntutan masyarakat maka
dilaksanakan.Namun harus diakui pelaksanaan program keselamatan
kegiatan institusi kesehatan dapat pasien perlu dilakukan. Karena itu
berjalan apabila ada pasien oleh karena diperlukan acuan yang jelas untuk
itu keselamatan pasien merupakan melaksanakan keselamatan pasien
prioritas utama untuk dilaksanakan dan tersebut.
hal tersebut terkait dengan isu mutu dan
citra puskesmas. Harus diakui, TUJUAN
pelayanan kesehatan pada dasarnya Tujuan dari penulisan ini adalah untuk :
adalah untuk menyelamatkan pasien 1. Terciptanya budaya keselamatan
sesuai dengan yang diucapkan pasien di puskesmas
Hiprocrates kira-kira 2400 tahun yang 2. Meningkatnya akuntabilitas
lalu yaitu Primum, non nocere (First, do Puskesmas terhadap pasien dan
no harm). masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak
Namun diakui dengan semakin diharapkan (KTD) di
berkembangnya ilmu dan teknologi Puskesmas.
pelayanan kesehatan menjadi semakin 4. Terlaksananya program-program
kompleks dan berpotensi terjadinya pencegahan sehingga tidak
Kejadian Tidak Diharapkan - KTD terjadi pengulangan kejadian
(Adverse event) apabila tidak dilakukan tidak diharapkan.
dengan hati-hati. Di puskesmas terdapat
ratusan macam obat, ratusan tes dan
prosedur, banyak alat dengan METODE
teknologinya, bermacam jenis tenaga
Metode yang digunakan dalam b. Dokter penanggung jawab
penulisan ini menggunakan literature pelayanan wajib membuat
riview berdasarkan teks book, jurnal, e- rencana pelayanan
book (10 tahun terakhir) dengan cara c. Dokter penanggung jawab
menganalisis, eksplorasi sumber dan pelayanan wajib memberikan
kajian bebas. penjelasan secara jelas dan benar
kepada pasien dan keluarganya
HASIL tentang rencana dan hasil
Hasil yang akan didapatkan dari hasil pelayanan,
penulisan ini adalah penerapan langkah pengobatan atau prosedur untuk
– langkah menuju keselamatan pasien pasien termasuk kemungkinan
adalah untuk meningkatkan kesehatan terjadinya Kejadian Tidak
pasien dan dapat menerapkan Diharapkan.
menerapkan 7 langkah menuju
keselamatan pasien di puskesmas
sehingga dapat meningkatkan mutu 2. Mendidik pasien dan keluarga
pelayanan dan meningkatkan Standar :
akuntabilitasi puskesmas. Puskesmas harus mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan
PEMBAHASAN
tanggung jawab pasien dalam asuhan
Standar keselamatan pasien tersebut pasien
terdiri dari tujuh standar yaitu : Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian
1. Hak pasien
pelayanan dapat ditingkatkan dengan
Standar :
keterlibatan pasien yang merupakan
Pasien dan keluarganya mempunyai hak
partner dalam proses pelayanan. Karena
untuk mendapatkan informasi tentang
itu, di puskesmas harus ada sistem dan
rencana dan hasil pelayanan termasuk
mekanisme mendidik pasien dan
kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak
keluarganya tentang kewajiban dan
Diharapkan (KTD).
tanggung jawab pasien dalam asuhan
Kriteria :
pasien.
a. Harus ada dokter penanggung
jawab pelayanan.
Dengan pendidikan tersebut diharapkan pemeriksaan,diagnosis,
pasien dan keluarga dapat : perencanaan pelayanan,
a. Memberikan informasi yang tindakan pengobatan, rujukan
benar, jelas, lengkap dan jujur. dan saat pasien keluar
b. Mengetahui kewajiban dan dariPuskesmas.
tanggung jawab pasien dan b. Terdapat koordinasi pelayanan
keluarga. yang disesuaikan dengan
c. Mengajukan pertanyaan- kebutuhan pasien dan
pertanyaan untuk hal yang tidak kelayakansumber daya secara
dimengerti berkesinambungan sehingga
d. Memahami dan menerima pada seluruh tahap pelayanan
konsekuensi pelayanan. transisi antarunit pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan dapat berjalan baik dan lancar.
menghormati peraturan c. Terdapat koordinasi pelayanan
puskesmas. yang mencakup peningkatan
f. Memperlihatkan sikap komunikasi untuk
menghormati dan tenggang memfasilitasidukungan
rasa. keluarga, pelayanan
g. Memenuhi kewajiban finansial keperawatan, pelayanan sosial,
yang disepakati. konsultasi dan
rujukan,pelayanan kesehatan
primer dan tindak lanjut lainnya.
3. Keselamatan pasien dan d. Terdapat komunikasi dan
kesinambungan pelayanan transfer informasi antar profesi
Standar : kesehatan sehingga dapat
Puskesmas menjamin kesinambungan tercapainyaproses koordinasi
pelayanan dan menjamin koordinasi tanpa hambatan, aman dan
antar tenaga dan antar unit pelayanan. efektif.
Kriteria :
a. Terdapat koordinasi pelayanan
secara menyeluruh mulai dari 4. Penggunaan metoda-metoda
saat pasien masuk, peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan utilisasi, mutu pelayanan,
program peningkatan keuangan.
keselamatan pasien. c. Setiap Puskesmas harus
Standar : melakukan evaluasi intensif
Puskesmas harus mendesign proses baru terkait dengan semua Kejadian
atau memperbaiki proses yang ada, TidakDiharapkan, dan secara
memonitor danmengevaluasi kinerja proaktif melakukan evaluasi satu
melalui pengumpulan data, proses kasus risiko tinggi.
menganalisis secara intensif Kejadian d. Setiap Puskesmas harus
TidakDiharapkan, dan melakukan menggunakan semua data dan
perubahan untuk meningkatkan kinerja informasi hasil analisis untuk
serta keselamatan pasien. menentukanperubahan sistem
Kriteria : yang diperlukan, agar kinerja
a. Setiap puskesmas harus dan keselamatan pasien
melakukan proses perancangan terjamin.
(design) yang baik, mengacu
pada visi, misi, dan tujuan
puskesmas, kebutuhan pasien, 5. Peran kepemimpinan dalam
petugas pelayanan kesehatan, meningkatkan keselamatan
kaidah klinis terkini,praktik pasien
bisnis yang sehat, dan faktor- Standar :
faktor lain yang berpotensi  Pimpinan mendorong dan
risiko bagi pasien sesuai menjamin implementasi
dengan”Tujuh Langkah Menuju program keselamatan pasien
Keselamatan Pasien secara terintegrasidalam
Puskesmas”. organisasi melalui penerapan
b. Setiap Puskesmas harus “Tujuh Langkah Menuju
melakukan pengumpulan data Keselamatan Pasien Puskesmas
kinerja yang antara lain terkait ”.
dengan :pelaporan insiden,  Pimpinan menjamin
akreditasi, manajemen risiko, berlangsungnya program
proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasiendan program Cedera” (Near miss) sampai
menekan atau mengurangi dengan “Kejadian Tidak
Kejadian Tidak Diharapkan. Diharapkan’ ( Adverse event).
 Pimpinan mendorong dan c. Tersedia mekanisme kerja untuk
menumbuhkan komunikasi dan menjamin bahwa semua
koordinasi antar unit dan komponen dari
individu berkaitandengan Puskesmasterintegrasi dan
pengambilan keputusan tentang berpartisipasi dalam program
keselamatan pasien. keselamatan pasien.
 Pimpinan mengalokasikan d. Tersedia prosedur “cepat-
sumber daya yang adekuat untuk tanggap” terhadap insiden,
mengukur, mengkaji, dan termasuk asuhan kepada pasien
meningkatkankinerja Puskesmas yangterkena musibah,
serta meningkatkan keselamatan membatasi risiko pada orang
pasien. lain dan penyampaian informasi
 Pimpinan mengukur dan yang benar danjelas untuk
mengkaji efektifitas keperluan analisis.
kontribusinya dalam e. Tersedia mekanisme pelaporan
meningkatkan kinerja internal dan eksternal berkaitan
Puskesmas dan keselamatan dengan insiden
pasien. termasukpenyediaan informasi
Kriteria : yang benar dan jelas tentang
a. Terdapat tim antar disiplin untuk Analisis Akar Masalah (RCA)
mengelola program keselamatan “KejadianNyaris Cedera” (Near
pasien. miss) dan “Kejadian Sentinel’
b. Tersedia program proaktif untuk pada saat program keselamatan
identifikasi risiko keselamatan pasienmulai dilaksanakan.
dan program f. Tersedia mekanisme untuk
meminimalkaninsiden, yang menangani berbagai jenis
mencakup jenis-jenis Kejadian insiden, misalnya menangani
yang memerlukan perhatian, “KejadianSentinel” (Sentinel
mulai dari “KejadianNyaris Event) atau kegiatan proaktif
untuk memperkecil risiko,  Puskesmas memiliki proses
termasuk mekanismeuntuk pendidikan, pelatihan dan
mendukung staf dalam kaitan orientasi untuk setiap jabatan
dengan “Kejadian Sentinel”. mencakupketerkaitan jabatan
g. Terdapat kolaborasi dan dengan keselamatan pasien
komunikasi terbuka secara secara jelas
sukarela antar unit dan antar  Puskesmas menyelenggarakan
pengelolapelayanan di dalam pendidikan dan pelatihan yang
Puskesmas dengan pendekatan berkelanjutan untuk
antar disiplin. meningkatkandan memelihara
h. Tersedia sumber daya dan kompetensi staf serta
sistem informasi yang mendukung pendekatan
dibutuhkan dalam kegiatan interdisiplin dalam pelayanan
perbaikan kinerja Puskesmas pasien.
dan perbaikan keselamatan Kriteria :
pasien, termasuk evaluasi a. Setiap Puskesmas harus
berkala terhadap memiliki program pendidikan,
kecukupansumber daya tersebut. pelatihan dan orientasi bagi staf
i. Tersedia sasaran terukur, dan baruyang memuat topik
pengumpulan informasi keselamatan pasien sesuai
menggunakan kriteria objektif dengan tugasnya masing-
untuk mengevaluasi efektivitas masing.
perbaikan kinerja Puskesmas b. Setiap Puskesmas harus
dan keselamatan pasien, mengintegrasikan topik
termasukrencana tindak lanjut keselamatan pasien dalam setiap
dan implementasinya. kegiatan inservicetraining dan
memberi pedoman yang jelas
tentang pelaporan insiden.
6. Mendidik staf tentang c. Setiap Puskesmas harus
keselamatan pasien menyelenggarakan pelatihan
Standar : tentang kerjasama kelompok
(teamwork)guna mendukung
pendekatan interdisiplin dan b. Tersedia mekanisme identifikasi
kolaboratif dalam rangka masalah dan kendala komunikasi
melayani pasien. untuk merevisi
manajemeninformasi yang ada.
7. Komunikasi merupakan kunci
bagi staf untuk mencapai KESIMPULAN
keselamatan pasien. Penerapan keselamatan pasien di
Standar : puskesmas merupakan salah satu prioritas
 Puskesmas merencanakan dan utama puskesmas dalam memberikan
mendesain proses manajemen pelayanan kepada pasien maupun
informasi keselamatan pasien untuk masyarakat, oleh sebab itu puskesmas
memenuhi kebutuhan informasi perlu memiliki dasar untuk menerapkan
internal dan eksternal. program keselamatan pasien salah satunya
 Transmisi data dan informasi harus adalah 7 langkah –langkah menuju
tepat waktu dan akurat. keselamatan pasien sehingga dalam proses
Kriteria : pelayanan layanan yang diberikan adalah
a. Perlu disediakan anggaran untuk layanan yang bermutu sehingga dapat
merencanakan dan mendesain meningkatkan derajat kesehatan pasien dan
proses manajemen juga untuk meningkatan akuntabilitasi
untukmemperoleh data dan puskesmas tersebut.
informasi tentang hal-hal terkait
dengan keselamatan pasien. REFERENSI

Anggraini, A. N. Dkk. (2018). Azrul, A. (1996). Menuju Pelayanan


Hubungan Implementasi IPSG Kesehatan yang Bermutu. Jakarta :
(International Patient Safety Goals) Salemba Medika.
dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas
Kasihan I Bantul. (Indonesian Journal Asmadi. (2008). Konsep Dasar
of Hospital Administration), Vol. 1, No. Keperawatan. Jakarta : EGC
1, Tahun 2018.
Cahyono, J. B. S. (2012). Membangun Marquis, B.L. (2010). Kepemimpinan
Budaya Keselamatan Pasien dalam dan Manajemen Keperawatan: Teori
Praktek Kedokteran. Yogyakarta dan Aplikasi. Jakarta : EGC

Deswani. (2009). Proses Keperawatan Nursalam. (2011). Manajemen


dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Keperawatan: Aplikasi dalam
Medika Keperawatan Profesional, ed.3. Jakarta
: Salemba Medika.
Departemen Kesehatan RI. (2006).
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Perry & Potter. (2005). Fundamental
Rumah sakit. Jakarta : Depkes RI Keperawatan : Konsep Proses dan
Praktek. Jakarta : EGC
Gede, M. A. A. (2011). Manajemen
Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Rivai F, Sidin A.I, Kartika I. (2016).
EGC Faktor yang Berhubungan dengan
Implementasin Keslamatan Pasien di
Harus, B. D. (2015). Pengetahuan RSUD Ajjappannge Soppeng Tahun
Perawat tentang Keselamatan Pasien 2015. Volume 05
dengan Pelaksanaan Prosedur
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Simamora, R.H. (2018). Buku Ajar
(KPRS) di Rumah Sakit Panti Waluya Keselamatan Pasien Melalui Timbang
Sawahan Malang. (Jurnal CARE), Vol. Terima Pasien Berbasis Komunikasi
3, No. 1, Tahun 2015. Efektif: SBAR

Kemenkes RI. (2013). Panduan Stanley, M. (2006). Buku Ajar


Keselamatan Pasien. Jakarta Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai