Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN


KEPERAWATAN DIRI

DOSEN PEMBIMBING:
Siti Rochyani, S.Kep., Ns., M.Kes.

DISUSUN OLEH:
Anissa Zainun Zakiya
Karisa Dwi Hastuti
Yemet O Kaladana

PRODI D-III
AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA SEMARANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, berkat dan rahmatnya
                            

hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KONSEP DAN PRINSIP
KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KEPERAWATAN DIRI” dengan terselesaikannya
makalah   ini, berkat dan dukungan dari dosen pembimbing dan teman-teman sekalian.
Kami  telah banyak mengalami kesulitan dalam membuat makalah ini, tetapi semuanya dapat
terselesaikan dengan baik  dan dengan kerja sama yang baik juga.
Demikian kami buat makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
ilmu dan pengetahuan.Jika ada kesalahan dalam membuat makalah ini penulis mohon maaf
sebesar-besarnya.

                                                                                                                

                                                                                                                               
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar.................................................................................................   ii
Daftar Isi............................................................................................................   iii
BAB I      :    PENDAHULUAN
                     A.   Latar belakang........................................................................   1
                     B.   Tujuan.....................................................................................   1

BAB II    :    MATERI PEMBAHASAN


                     A.   Defenisi Konsep dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan dan
                            Perawatan Diri........................................................................   2
                     B.   Konsep Kebersihan Perorangan dan Perawatan Diri..............   2
                            1.  Jenis-jenis Personal Hygiene..............................................   2
                            2.  Tujuan................................................................................   5
                            3.  Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene..................   5
                            4.  Dampak yang Timbul pada Masalah Personal Hygiene.....   6
                     C.   Pengkajian Data......................................................................   7
                     D.   Diagnosa Keperawatan Diri....................................................   8
                     E.    Penyusunan Rencana Keperawatan........................................   11
                     F.    Pelaksanaan Keperawatan......................................................   13

BAB III   :    PENUTUP
                     A.   Kesimpulan.............................................................................   15
                     B.   Kritik dan Saran......................................................................   15

Daftar Pustaka..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang


       Butuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih
mendasar dari pada kebutuhan lainnya.Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi
sebelum kebutuhan lainnya.Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan cinta
merupakan hal yang penting bagi manusia.Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia
tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan.
       Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.Praktik personal
hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama
dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau
membantu anggota keluarga untuk melakukakn tindakan itu maka akan menambah tingkat
kebutuhan pasien. (Potter & Perry, 2005).
     B. Tujuan
       Adapun tujuan pembahasan yang terkait di dalam isi makalah ini yaitu :
1.        Menjelasakan konsep kebersihan perorangan dan perawatan diri.
2.        Menyusun pengkajian keperawan.
3.        Merumuskan dignosa keperawatan.
4.        Menyusun rencana keperawatan.
BAB II
MATERI PEMBAHASAN

    A. Defenisi Konsep dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri
       Perawatan diri (Personal Hygiene) dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari. Perawatan diri atau kebersihan diri (Personal Hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan  untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
piskologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi  berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai
sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi
terhadap perawatan diri.

    B. Konsep Kebersihan  Perorangan dan Perawatan Diri


1.    Jenis-jenis Personal Hygiene

       Jenis-jenis personal Hygiene di bedakan menjadi :

a.    Berdasarkan Waktu

Ø  Perawatan  dini  hari


       Perawatan  dini  hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur
untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pemeriksaan, mempersiapkan pasien
melakukan  sarapan dan lain-lain.

Ø  Perawatan pagi hari


       Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan
pertolongan dalam memnuhi kebutuhan eliminasi  mandi sampai merapikan tempat tidur
pasien.

Ø  Perawatan siang hari


       Perawatan siang hari merupakan perawatan yang dilakukan  setelah melakukan
perawatan diri yang dapat dilakukan  antara lain mencuci mukan dan tangan, mebersihkan
mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan pembersihan lingkungan pasien.

Ø  Perawatan  menjelang tidur


       Perawatan  menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat menjelang
tidur agar pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti mencuci tangan dan muka
membersihkan mulut, dan memijat dareah punggung

b.    Berdasarkan Tempat

Ø  Perwatan diri pada kulit


       Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari
berbagai kuman atau tarauma sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam
mempertahankan fungsinya.
ü  Fungsi kulit:

1)      Proteksi tubuh

2)      Pengaturan temperatur tubuh

3)      Pengeluaran pembuangan air

4)      Sensasi dari stimulus lingkungan

5)      Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit

6)      Memproduksi dan mengabsorsi vitamin D

ü  Faktor yang mempengaruhi perubahan dan kebutuhan pada kulit:


1)   Umur

2)   Jaringan kulit

3)   Kondisi atau keadaan lingkungan.

Ø  MandiPerawatan tubuh ( Memandikan).


       Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat, dan sel
yang mati serta merangasang sirkulasi darah dan membuat rasa nyaman.

Ø  Perawatan Diri Pada Kaki Dan Kuku


       Perawatan  kaki dan kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan cedera jaringan lunak.
Integritas kaki dan kuku ibu jari penting untuk mempertahankan fungsi normal kaki sehingga
orang dapat berdiri atau berjalan dengan nyaman.

Ø  Perawatan  Rambut
       Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi dan
pengatur suhu.Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari
rambut.Perawatan ini bermanfaat mencegah infeksi daerah kepala.

Ø  Perawatan Gigi Dan Mulut


       Gigi  dan mulut adalah bagian penting  yang harus dipertahankan kebersihannya. Sebab
melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.

Ø  Perawatan Perineal Wanita


       Perawatan perineal wanita meliputi genitalia eksternal.Prosedur biasanya dilakukan
selama mandi.Perawatan perineal mencegah dan mengontrol penyebaran infeksi, mencegah
kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan dan mempertahankan kebersihan.

Ø  Perawatan Perineal Pria


Klien pria memerlukan perhatian khusus selama perawatn perinel, khususnya bila ia tidak di
sirkumsisi. Foreskin menyebakan sekresi mengumul dengan mudah di sekitar mahkota penis
dekat meatus uretral.Kanker penis terjadi lebih sering pada pria yang tidak disirkumsisi dan
diyakini berkaitan kebersihan.
Ø  Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien
       Yang dimaksud disini adalah  kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat
tidur diharapakan pasien dapat tidur dengan nyaman  tanpa ganguan selama tidur sehingga
dapat membantu proses penyembuhan. 

       Jenis-jenis Personal Hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang
rutin dilakukan oleh perawat setiap hari dirumah sakit, tindakan tersebut meliputi sebagai
berikut :

a.         Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh.

b.        Perawatan mata.

c.         Perawatan hidung.

d.        Perawatan telinga.

e.         Perawatan genitalia.

f.         Kesehatan pakaian.

2.    Tujuan Personal Hygiene


       Memelihara kebersihan diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat
kesehatan individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun
orang lain. Tujuan dari Personal Hygiene yaitu :
a.         Menghilangkan minyak yang menumpuk, keringat, sel-sel kulit yang mati dan bakteri.
b.        Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
c.         Memelihara integritas permukaan kulit.
d.        Menstimulasi sirkulasi/peredaran darah.
e.         Memberikan kesempatan perawat untuk mengkaji kondisi kulit.
f.         Meningkatkan percaya diri seseorang.
g.        Menciptakan keindaha.
h.        Meningkatkan derajat kesehatan seorang.

3.    Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene


a.         Budaya.   
       Sejumlah mitos yang berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia
tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakit.
b.        Status soial ekonomi.
       Untuk melakukan personal hygiene yang dibutuhkan sarana yang memadai, seperti
kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (sabun, sikat gigi,
sampo dan lain-lain). Itu semua membutuhkan biaya dengan kata lain sumber keungan
individu akan berpengaruh pada kemampuannya mempertahankan personal hygiene.

c.       Agama
       Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan
sehari-hari.
d.        Status kesehatan
Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan
semakin lemah yang pada akhirnya jatuh sakit.
e.         Kebiasaan
       Kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu dalam melakukan
perawatan diri misalnya menggunakan showers, sabun padat, dan lain-lain.
f.         Cacat jasmani/mental bawaan
       Konsisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri secara mandir.

     4.Dampak yang Timbul pada Masalah Personal Hygiene


       Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Tarwoto & Wartonah,
2004) meliputi:
a.      Dampak fisik
       Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan
perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
b.      Dampak psikososial
       Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan
gangguan interaksi sosial.

     C.Pengkajian Data
       Pengkajian dikumpulkan dari klien, keluarga dan orang terdekat, catatan informasi
sebelumnya, dan orang yang terlibat dalam memberi dukungan atau perawatan klien.
Pengkajian menurut Muslim (2001), meliputi beberapa faktor antara lain:
a.    Identitas klien dan penanggung
       Hal yang perlu dikaji yaitu: nama, umur, jenis kelamin, agama, suku, status, pendidikan,
pekerjaan dan alamat.
b.    Alasan masuk rumah sakit
       Umumnya klien defisit perawatan diri dibawa kerumah sakit karena keluarganya merasa
tidak mampu merawat, terganggu karena prilaku klien dan hal lain, gejala yang dinampakkan
dirumah sehingga klien dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
c.    Pemeriksaan fisik

       Hal yang dikaji adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah), berat
badan, tinggi badan serta keseluruhan fisik yang dirasakan klien. Status mental Pengkajian
status mental meliputi:

       1) Penampilan                             :  tidak rapi, tidak serasi dan berpakaian.

       2) Pembicaraan                            : teroganisir atau berbelit-belit.

       3) Aktivitas motorik                    :  meningkat atau menurun.

       4) Alam perasaan                        : suasana hati dan emosi.

       5) Afek                                        :  sesuai atau maladaptive seperti tumpul,

                                                              datar, labil, dan ambivalen.

       6) Interaksi selama wawancara   :  respon verbal dan nonversal.

       7) Persepsi                                   :  ketidak mampuan menginterpretasikan

                                                              stimulus yang ada sesuai dengan informasi.

        8) Proses fikir                             :  proses informasi yang diterima tidak

                                                              berfungsi dengan baikdan tepat

                                                              mempengaruhi proses piker.

       9) Isi piker                                   :  berisikan keyakinan berdasarkan penilaian

                                                              relistis.

       10) Tingkat kesadaran                 :  orientasi waktu, tempat dan orang.

       11) Memori

              a.Memori jangka panjang     : mengingat peristiwa setelah lebih setahun

                   berlalu.

              b.  Memori jangka pendek   :  mengingat peristiwa seminggu yang lalu

                   danpada saat dikaji.

       12)  Kemampuan konsentrasi dan berhitung: kemampuan menyelesaikan

              tugas dan berhitung sederhana.

       13) Kemampuan penilaian          :  apakah terdapat masalah ringan sampai

                                                              berat.
       14) Daya tarik diri                       :  kemampuan dalam mengambil keputusan

                                                              tentang diri.

       15) Kebutuhan persiapan pulang   : yaitu pola aktifitas sehari-hari termasuk

              minum, BAB dan BAK, istirahat tidur, perawatan diri, pengobatan dan

            kesehatan serta aktifitas dalam dan luar ruangan.

     D. Diagnosa keperawatan diri

       Menurut Potter & Perry, 2005) diagnosa keperawatan pada ganguan kebutuhan personal
hygiene harus actual dan petensial berdasarkan pengumpulan data yang selama pengkajian
dimana perawat menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya
atau ngangguan kebutuhan personal hygiene.

No Masalah Keperawatan Batasan Karakteristik


1. Defisit Perawatan diri : Ketidakmampuan untuk melakukan
Mandi/Hygiene tugastugas berikut:
 a) Mengakses kamar mandi.
 b) Mengeringkan badan.
c) Mengambil perlengkapan mandi.
d) Mendapatkan sumber air.
e) Mengatur suhu atau aliran air mandi.
f) Membersihkan tubuh atau anggota
badan. Data DS:
 - Klien mengatakan malas mandi.
 - Klien mengatakan sering gatal-gatal pada
kulitnya, malas untuk gosok gigi dan
gunting kuku.
- Klien mengatakan perlengkapan mandi
seperti sabun,shampoo,handuk, di kamar
mandi ruangan klien tidak ada sehingga
klien malas mandi
- Klien mengatakan tidak ada pakaian ganti
setelah mandi.
Data DO :
- Rambut klien kotor, acak- acakan, pakaian
kotor.
- Mulut dan gigi bau,Kulit kusam dan
kotor,Kuku panjang dan tidak terawat.
- Setelah mandi klien masih tampak
kotor,klien tidak membersihkan anggota
badan klien,dan tidak pakai handuk,akibat
dari keterbatasan tersedianya respon
keluarga dan pihak rumah sakit untuk
membenahi kebutuhan pemenuhan
kebersihan diri klien.
2 Defisit Perawatan Diri : Hambatan kemampuan untuk :
Berpakaian/Berhias a) Mengancingkan pakaian.
b) Mengambil pakaian.
Mengenakan atau melepas bagian-bagian
pakaian yang
penting. Ketidakmampuanuntuk :
a) Memilih pakaian.
b) Mempertahankan penampilan pada
tingkat yang memuaskan.
c) Mengambil pakaian.
d) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian
bawah.
e) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian
atas.
f) Mengenakan sepatu.
g) Mengenakan kaus kaki.
 h) Melepaskan pakaian.
 i) Menggunakan alat bantu.
j) Menggunakan resleting.
3. Defisit Perawatan Diri : Ketidakmampuan untuk :
Makan a) Menyuap makanan dari piring ke mulut.
b) Mengunyah makanan.
 c) Menyelesaikan makanan.
 d) Meletakkan makanan ke piring.
e) Memegang alat makan.
f) Mengingesti makanan dengan cara yang
dapat diterima oleh masyarakat.
 g) Mengingesti makanan secara aman.
 h) Mengingesti makanan yang cukup.
i) Memanipulasi makanan di mulut.
 j) Membuka wadah makanan.
 k) Mengambil cangkir atau gelas.
 l) Menyiapkan makanan untuk diingesti.
m) Menelan makanan.
 n) Menggunakan alat bantu.
4. Defisit Perawatan Diri : a) Ketidakmampuan melakukan hygiene
Eliminasi eliminasi yang tepat.
b) Ketidakmampuan menyiram kloset atau
kursi buang air.
c) Ketidakmampuan mencapai kloset atau
kursi buang air.
d) Ketidakmampuan memanipulasi pakaian
untuk eliminasi.
e) Ketidakmampuan untuk duduk atau
bangun dari kloset atau kursi buang air.

     E. Menyusun Rencana Keperawatan

Hari/tanggal No.Dx Perencanaan Keperawatan


Rabu, 01 1. Tujuan dan Kriteria Hasil :
Maret 2023 1.Menunjukkan kemampuan perawatan diri atau
aktivitas sehari-hari secara mandiri dan klien terbebas
dari bau badan.
2. Mampu menunjukkan dalam kebersihan pribadi
terutama mandi dan berpakaian,dandan,toilet dan
makan.
3.Mampu menyediakan peralatan mandi pribadi yang
diinginkan.
 4.Klien menunjukkan indikator keberhasilan dengan
skala 4 sering menunjukkan keberhasilan.
Rencana Tindakan Rasional
1. Bina hubungan saling 1.Mendekatkan diri
percaya dengan pasien. pada pasien. Rasa saling
2. Pantau kebersihan diri percaya adalah fasilitas
klien dan perawatan diri. untuk ekspresi
3. Fasilitasi klien untuk pikiran/perasaan secara
mandi secara mandiri. terbuka.
4. Bantu klien dalam 2.Data dasar dalam
kebersihan intervensi.
badan,mulut,rambut,dan 3.Memudahkan klien
kuku. untuk melakukan
5. Tingkatkan motivasi aktivitas.
kliendalam kebersihan 4.Mengarahkan klien
badan,mulut,rambut,dan dalam kebersihan diri.
kuku. 5.Meningkatkan
6. Lakukan pendidikan kemauan pasien
kesehatan mengenai beraktivitas.
pentingnya kebersihan 6Meningkatkan
diri,pola kebersihan dan pengetahuan dan
cara kebersihan diri membuat klien lebih
kooperatif.
Sabtu, 04 2. Tujuan dan Kriteria hasil :
Maret 2023
1.Menunjukkan keterlibatan sosial,mampu
mengidentifikasi dan menerima karakteristik atau
perilaku pribadi yang berpengaruh pada isolasi sosial.

2.Mampu mengungkapkan penurunan perasaan atau


pengalaman diasingkan 3.Mampu membina hubungan
satu sama lain
3.Mampu berpartisipasi dalam kegiatan
4.Mampu berpartisipasi dalam aktivitas pengalihan
dengan orang lain
5.Mulai membina hubungan dengan orang lain
6.Mampu mengembangkan keterampilan sosial yang
dapat mengurangi isolasi sosial.
Rencana Tindakan Rasional
1.Bina hubungan saling 1.Mendekatkan diri pada
percaya dengan klien. klien.
2.Bantu klien 2.Mengarahkan klien
mengembangkan dan dalam bersosialisasi.
meningkatkan keterampilan 3.Memotivasi klien agar
sosial interpersonal. dapat berinteraksi.
3.Bantu klien membina 4.Memudahkan klien
hubungan terapeutik dengan untuk melakukan
klien yang mengalami aktivitas dan
kesulitan berinteraksi berinteraksi.
dengan orang lain 5.Meningkatkan rasa
4.Fasilitasi kemampuan percaya diri pada klien.
individu untuk berinteraksi 6.Agar Klien termotivasi
dengan orang lain untuk berinteraksi.
5.Buat jadwal kegiatan pada
klien agar berinteraksi
dengan orang lain.
6.Jelaskan makna manfaat
berhubungan dengan orang
lain dan kerugian menarik
diri
F. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
       Pelaksanaan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah di buat :
Hari/Tanggal No.Dx Pukul Implementasi Evaluasi
Keperawatan (SOAP)
Rabu, 01 1. 09.00 - 1. Membina hubungan S : Klien
Maret 2023 10.00 saling percaya dengan mengatakan
WIB klien. merasa tenang
2. Memantau kebersihan dan akan
diri klien dan perawatan berusaha untuk
diri. melakukan
3. Memfasilitasi dan perawatan diri :
mengarahkan klien untuk mandi.Klien
melakukan aktivitas juga mengatakan
kebersihan diri : mandi, setelah mandi
09.10- secara mandiri. badan terasa
11.00 4. Membantu klien dalam segar.
WIB kebersihan O :a) Klien
badan,mulut,rambut, dan tampak tenang
kuku b) Klien ada
5. Meningkatkan keinginan untuk
motivasi klien dalam melakukan
kebersihan perawatan diri :
badan,mulut,rambut dan mandi. c) Klien
kuku. mulai kooperatif
6. Melakukan pendidikan A : Pengkajian
kesehatan mengenai dilanjutkan,
pentingnya kebersihan klien sudah
diri, pola kebersihan. bersedia untuk
mandi, tapi
masih
dengankeinginan
untuk
dibantu. P :
Intervensi
Dilanjutkan -
Pantau
kebersihan klien
setiap hari
BAB III
PENUTUP

     A. Kesimpulan

       Dalam pembahasan materi kali ini kita banyak mengetahui bahwa di dalam konsep dan
prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri banyaklah yang harus kita perhatikan dan
harus kita mampu dalam melaksanakannya sebagai perawat.
    B. Kritik dan Saran

       Demikianlah hasil makalah kami ini jika ada kesalahan dan kekurangan dalam bentuk
penulisan maupun tutur bahasa kami dalam pembuatan makalah ini kami minta maaf
sedalam-dalamnya. Jikalau ada kritik dan saran dari teman-teman pembaca yang sifatnya
membangun kami sangat mengharapkan untuk perbaikan makalah kami di masa yang akan
datang, Terima kasih.
                                               DAFTAR PUTAKA
Iqbal, Wahit Mubarak, dll.2015.Ilmu Keperawatan Dasar buku 1. Jakarta selatan : Salema
Medika.
Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik.        Jakarta: EGC.
 

  Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai