PERSONAL HYGIENE
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Manusia
Dosen Pengampu : Winda Nurmayani Ners. MPH
Disusun oleh :
Kelompok 6
1. Marni (106STYC22)
2. Istiarini ( 076STYC22 )
3. M. Aditya ( 096STYC22)
4. Linda Isnaini Jannati (093STYC22)
5. Manik Chindra Widari (105STYC22)
6. Nurul Ainun Safirah (135STYC22)
7. Muhammad Taufikurrahman (118STYC22
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan konsep lansia
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Stikes Yarsi Mataram.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Definisi......................................................................................................................................3
B. Macam - macam personal hygiene.............................................................................................3
C. Tujuan perawatan personal hygiene...........................................................................................9
D. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene...................................................10
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Melakukan Personal Hygiene.......................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam
memelihara kebersihan dan kesehatan dalam dirinya untuk memperoleh kesehatan fisik
dan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya
harus diperhatikan yaitu personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti,
perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit,
dan perawatan tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene adalah aspek yang sangat
penting dari pendidikan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan adalah hal yang
harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari penyebaran penyakit (Siwach, 2009).
B. Rumusan Masalah
4. Untuk mengetahui Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
hygiene.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan untuk
mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain (Tarwoto dan Martonah,
2011).
Menurut Rejeki (2015), Personal hygiene merupakan kebersihan diri sendiri yang
Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal higiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun
nilai, sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri serta
Kulit merupakan salah satu bagian pentingdari tubuh yang dapat melindungi
tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat
3
(cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Kulit secara umum mempunyai berbagai
fungsi, diantaranya:
a. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan bagian
penguapan.
c. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan dari luar
d. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen.
Yang dapat dilakukan untuk perawatan kulit yaitu dengan melakukan mandi.
Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat dan
sel yang mati, serta merangsang sirkulasi darah, dan membuat rasa nyaman. Mandi
menggunakan sabun mandi secara rutin minimal 2 kali sehari (bila perlu lakukan
lebih sering bila kerja di tempat kotor atau banyak berkeringat). Hindari penggunaan
pakaian, handuk, selimut, sabun mandi, dan sarung secara berjamaah. Hindari
4
Mengganti pakaian dengan teratur. Minimal 1x sehari atau setelah mandi.
bepergian karena pakaian dan keringat akan menempel pada pakaian setelah di pakai
mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui
kuku (Hidayat, 2008). Oleh karena itu, Potong kuku 1x/mg atau saat terlihat panjang
(Haince, 2012). Masalah kuku kaki dan tangan sampai terjadi nyeri atau
ketidaknyamanan dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki
dan tangan, seperti menggigit kuku dan pemotongan yang tidak tepat dan pemakaian
Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2x/hr atau setiap kotor. Mencuci
tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan. Oleh karena itu biasakan cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan memakai sabun agar tangan bersih dan sehat. Saat harus cuci tangan
yaitu setiap tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,
berkebun), setelah buang air besar atau buang air kecil, sebelum makan dan sebelum
memegang makanan.
5
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pada kaki, gunakan alas kaki yang
lembut, aman, dan nyaman. Jenis alas kaki yang dipakai dapat mempengaruhi maslah
kaki dan kuku. Sepatu yang sempit atau kurang pas dapat mnyebabkan luka kulit
tertentu dan mengganggu sirkulasi kaki. Menjaga kebersihan sepatu itu juga sangat
Segera setelah pulang sekolah dan tiba di rumah, bukalah sepatunya terlebih dahulu.
Kemudian untuk menjaga sepatunya tetap bersih dengan cara mencuci, menyikat, dan
mengeringkannya dengan baik. Cuci kaki dengan baik ketika mandi atau sebelum
pergi tidur. Keringkan dengan baik menggunakan handuk bersih. (Haince, 2012).
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi
serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat
Rambut yang bersih tak hanya menghindarkan aroma tak sedap, tetapi juga
menghindari gangguan pada kulit kepala seperti ketombe, mudah rontok atau bahkan
kutu rambut. Rambut barmanfaat mencegah infeksi daerah kepala. Kebersihan rambut
bisa membantu melancarkan sirkulasi darah pada kulit kepala. Rambut yang bersih
juga membantu mengurangi stres dan membantu jaringan metabolisme agar tetap
tumbuh dan berkembang secara normal. Kutu rambut pun tidak diberi kesempatan
untuk hidup. Karena itu, ajarkan anak untuk keramas secara teratur minimal
6
membersihkan rambut dua kali dalam seminggu, atau setelah berolah raga atau
rambut juga untuk memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur
dan berkilau. Selain itu untuk menjaga kebersihan rambut jangan lupa juga menjaga
kebersihan sisir yang dipakai. Membersihkan sisir bisa bersamaaan saat kita keramas
(Haince, 2012).
Penyisiran pada rambut juga sangat penting, karena dapat mencegah rambut
menjadi kusut dan dapat membebtuk gaya rambut. Rambut dan kulit kepala
dan bibir. Hygiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya
Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya,
sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Tujuan dari menjaga
kebersihan mulut dan gigi adalah supaya gigi bersih dan tidak berlubang, mulut tidak
berbau, lidah bersih, gusi tidak bengkak, bibir tidak pecah-pecah. Sehingga menyikat
gigi bertujuan untuk menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang
7
Pentingnya menyikat gigi, agar gigi tetap dalam kondisi baik hingga usia
dewasa. Menggosok gigi secara benar dan teratur, sedikitnya 4 kali sehari, dianjurkan
setiap selesai makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi menggunakan sikat gigi
sendiri. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan sekali (Potter dan patricia,2010).
Selain itu, yang penting diketahui adalah jenis makanan yang dapat merusak
gigi dan membiasakannya untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Ajak anak
untuk menghindari makan/minum yang terlalu panas/dingin dan yang terlalu asam.
Anak harus banyak mengonsumsi makanan bergizi. Orangtua perlu juga membawa
anak untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin kurang lebih 6 bulan
sekali ke puskesmas atau ke dokter gigi. Jika merasa gigi nyilu/sakit segera berobat
Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena
secara terus menerus dibersihkan oleh air mata, dan kelopak mata dan bulu mata
memindahkan sekresi kering yang berkumpul pada kantus sebelah dalam atau bulu
daerah mata dari arah luar ke dalam (bersihkan kotoran mata yang menempel pada
8
Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran bila
subtansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, yang mengganggu
temperatur dan kelembapan udara yang dihirup serta mencegah masuknya partikel
menggunakan alat yang bersih dan aman. Daun telinga dibersihkan waktu mandi
kemudian dikeringkan dengan handuk atau kapas bersih (Hidayat, 2008). Tidak di
Bersihkan hidung juga menggunakan kapas, sapu tangan atau tisue yang bersih.
dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan (Potter, 2006).
Jika terdapat keluhan dengan telinga atau hidung segera periksa ke Puskesmas/ dokter
(Haince, 2012).
5. Mencegah penyakit
9
6. Menciptakan keindahan
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) dampak yang bisa timbul adalah:
a. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terjadi adalah gangguan integritas kulit. Gangguan mukosa mulut, gangguan pada
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
Menurut Perry dan Potter (2008) faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan
a. Citra tubuh
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan hygiene. Citra tubuh dapat berubah akibat adanya pembedahan atau
penyakit fisik maka harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan higiene.
b. Praktik social
10
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik (alat-alat yang membantu dalam
d. Pengetahuan
e. Kebudayaan
higiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek perawatan diri
yang berbeda.
f. Pilihan pribadi
Kebebasan individu untuk memilih waktu untuk perawatan diri, memilih produk
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang sehingga
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan untuk
mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain. Macam personal hygiene:
perawatn diri pada kulit, perawatan diri pada kuku, kaki dan tangan, perawatan diri pada
rambut, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan diri pada mata, kebersihan telinga dan
12
DAFTAR PUSTAKA
Direja, ade herman surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.
Haince. (2012). personal behavior and enviroment risk and protective factor.
Hidayat. A.A. (2006). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Miller, j rosso dan Arlianti, r. 2009. Investasi Untuk Kesehatan Dan Gizi Sekolah Di Indonesia,
BEC-TF,2-36.
Potter dan perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses dan praktik,
Potter Dan Patricia, A. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses Dan
Rejeki S, 2015. Sanitasi, Hygiene, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).
Bandung:Rekayasa Sains.
Rifai, ahmad. 2014.Personal Hygiene Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri 2 Trigonco
13
Wartonah, Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
14
Asuhan Keperawatan Pada NY. S Dengan Gangguan
Kebutuhan Personal Hygiene
Nama : NY. S
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
No. RM :-
2. Riwayat Kesehatan
Personal Hygine
Mandi 2x1 hari Mandi tetap 2x1 hari -
Keramas 2x seminggu 3x seminggu
Sikat gigi 2x 1 hari 3x1 hari
Gunting kuku tampak kotor dan Tampak bersih dan
panjang tidak bau
16
5. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri pada inflamasi mukosa lambung
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak kuat
dan output cair yang berlebuh (mual dan muntah )
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
6. Intervensi keperawatan
17
Berkurang atau
hilang.
4. Ajarkan teknik distraksi dan 3. Posisi yang tepat dan
- Skala nyeri 0. dirasa nyaman oleh
reklasasi.
- Klien dapat relaks. klien dapat mengurangi
- Keadaan umum resiko klien terhadap
klien baik. nyeri.
5. Analgetik dapat
memblok reseptor nyeri
pada susunan saraf
pusat.
18
2. Volume cairan kurang 1.Penuh kebutuhan 1. Intake cairan yang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan individual. Anjurkan klien adekuat akan
intake yang tidak untuk minum (dewasa : 40- mengurangi resiko
adekuat dan output
cair yang berlebih 60 cc/kg/jam). dehidrasi pasien
(mual dan muntah)
2. menunjukkan status
1.Awasi tanda-tanda vital, dehidrasi atau
- Tujuan :
evaluasi turgor kulit, kemungkinan
Setelah dilakukan pengisian kapiler dan peningkatan
tindakank membran mukosa kebutuhan
keperawatan penggantian cairan.
1x24jam,masalah 3. Pertahankan tirah baring, 3. Aktivitas/muntah
kekurangan volume mencegah muntah dan meningkatkan
cairan pasien dapat tegangan pada defekasi tekanan intra
teratasi. abdominal dan dapat
4. Berikan terapi IV line
mencetuskan
sesuai indikasi
perdarahan lanjut.
4. Mengganti
5. Kolaborasi pemberian kehilangan cairan
cimetidine dan ranitidine yang hilang dan
Kriteria Hasil : memperbaiki
Mempertahankan keseimbanngan cairan
volume cairan segera.
Adekuat dengan 5. Cimetidine dan
dibuktikan oleh ranitidine berfungsi
mukosa bibir untuk menghambat
lembab, turgor kulit sekresi asam lambung
baik, pengisian
kapiler berwarna 19
merah muda, input.
20
3. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh b/d makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi dan
anorexia dengan porsi kecil namun mencegah terjadinya
sering. mual dan muntah
Tujuan : yang berlanjut.
2. Berikan makanan yang
Setelah dilakukan
lunak dan makanan yang di 2. Untuk
tindakan
sukai pasien/di gemari. mempermudah pasien
keperawatan 3x24
dalam mengunyah
jam kebutuhan
3. lakukan oral higyne 2x makanan.
nutrisi pasien dapat
sehari 2. kebersihan mulut
terpenuhi
akan merangsang
4. timbang BB pasien setiap nafsu makan pasien.
Kriteria hasil :
hari dan pantau turgor
- Keadaan umum
kulit,mukosa bibir dll 3. Mengetahui status
cukup
nutrisi pasien.
-Turgor kulit baik
5. Konsultasi dengan tim 4. Mempercepat
-BB meningkat
ahli gizi dalam pemberian pemenuhan
-Kesulitan menelan
menu. kebutuhan nutrisi
berkurang
dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.
4. Intoleransi aktifitas 1. Observasi sejauh mana 1.Mengetahui aktivitas
b/d kelemahan fisik klien dapat melakukan yang dapat dilakukan
aktivitas. klien.
Tujuan: Klien
dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan yang 2. Menigkatkan
Kriteria hasil : tenang. istirahat klien.
-Klien dapat 21 3. Membantu bila
beraktivitas tanpa 3. Berikan bantuan dalam perlu, harga diri
bantuan, aktivitas. Ditingkatkan bila klien
melakukan sesuatu
sendiri.
- Skala aktivitas 0-1 Klien melakukan
sesuatu sendiri.
4. Jelaskan pentingnya 4. Klien tahu
beraktivitas bagi klien. pentingnya
beraktivitas.
5. Tingkatkan tirah baring 4.Tirah baring dapat
atau duduk dan berikan obat meningkatkan
sesuai dengan indikasi stamina tubuh pasien
sehinggga pasien
dapat beraktivitas
kembali.
22
3. Melibatkan pasien
Kriteria hasil : 4. Berikan lingkungan yang dalam rencana asuhan
-Mengungkapkan tenang untuk istirahat. dan menurunkan
perasaan dan ansietas yang tak
pikirannya secara 5. Dorong orang terdekat perlu tentang
terbuka untuk tinggal dengan ketidaktahuan.
-Melaporkan pasien. 4. Memindahkan
berkurangnya 6. Tunjukan teknik Pasien dari stresor
23
cemas dan takut relaksasi. luar, meningkatkan
-Mengungkapkan relaksasi, dapat
mengerti meningkatkan
tentangpeoses keterampilan koping.
penyakit 5.Membantu
-Mengemukakan Menurunkan takut
menyadari terhadap Melalui pengalaman
Apa yang menakutkan menjadi
diinginkannya yaitu seorang diri.
Menyesuaikan diri 6.Belajar cara untuk
terhadap perubahan Rileks dapat
fisiknya membantu
menurunkan takutdan
ansietas
24