Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PERSONAL HYGIENE

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Manusia
Dosen Pengampu : Winda Nurmayani Ners. MPH

Disusun oleh :
Kelompok 6

1. Marni (106STYC22)
2. Istiarini ( 076STYC22 )
3. M. Aditya ( 096STYC22)
4. Linda Isnaini Jannati (093STYC22)
5. Manik Chindra Widari (105STYC22)
6. Nurul Ainun Safirah (135STYC22)
7. Muhammad Taufikurrahman (118STYC22

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada

Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas

makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat

bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi

teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan konsep lansia

yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri

penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Stikes Yarsi Mataram.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Mataram, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Definisi......................................................................................................................................3
B. Macam - macam personal hygiene.............................................................................................3
C. Tujuan perawatan personal hygiene...........................................................................................9
D. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene...................................................10
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Melakukan Personal Hygiene.......................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam dunia Keperawatan, personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan

dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam

memelihara kebersihan dan kesehatan dalam dirinya untuk memperoleh kesehatan fisik

dan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya

harus diperhatikan yaitu personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti,

perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit,

dan perawatan tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene adalah aspek yang sangat

penting dari pendidikan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan adalah hal yang

harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari penyebaran penyakit (Siwach, 2009).

Personal Hygiene merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam

memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejah

teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di nyatakan terganggu keperawatan

dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan personal hygiene?

2. Apakah macam-macam personal hygiene?

3. Apakah tujuan perawatan personal hygiene?

4. Bagaimana Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene ?

5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan personal hygiene?


1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu personal hygiene

2. Untuk mengetahui macam-macam personal hygiene

3. Untuk mengetahui tujuan perawatan personal hygiene

4. Untuk mengetahui Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan personal

hygiene.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan untuk

mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain (Tarwoto dan Martonah,

2011).

Menurut Rejeki (2015), Personal hygiene merupakan kebersihan diri sendiri yang

dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis.

Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi

kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai

dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak

dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011).

Perawatan diri atau kebersihan diri (personal higiene) merupakan perawatan diri

sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun

psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor, diantaranya budaya,

nilai, sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri serta

persepsi terhadap perawatan diri (Sulastri, 2018).

B. Macam - macam personal hygiene

Jenis personal hygiene Jenis perawatan diri, menurut Hidayat (2008) :

1. Perawatan diri pada kulit

Kulit merupakan salah satu bagian pentingdari tubuh yang dapat melindungi

tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat

3
(cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Kulit secara umum mempunyai berbagai

fungsi, diantaranya:

a. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan bagian

dalam yang juga dapat menjaga keutuhan kulit.

b. Mengatur keseimbangan suhu tubuhdan membantu produksi keringat serta

penguapan.

c. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan dari luar

melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu.

d. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen.

e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah

pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.

f. Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi vitamin

D dari sinar ultraviolet matahari

Yang dapat dilakukan untuk perawatan kulit yaitu dengan melakukan mandi.

Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat dan

sel yang mati, serta merangsang sirkulasi darah, dan membuat rasa nyaman. Mandi

menggunakan sabun mandi secara rutin minimal 2 kali sehari (bila perlu lakukan

lebih sering bila kerja di tempat kotor atau banyak berkeringat). Hindari penggunaan

pakaian, handuk, selimut, sabun mandi, dan sarung secara berjamaah. Hindari

penggunaan pakaian yang lembab/basah (karena keringat/sebab lain). Gunakan obat

anti jamur kulit (bila perlu).

4
Mengganti pakaian dengan teratur. Minimal 1x sehari atau setelah mandi.

Biasakan mengganti pakaian sesampainya di rumah setelah pulang sekolah atau

bepergian karena pakaian dan keringat akan menempel pada pakaian setelah di pakai

beraktivitas (Haince, 2012).

2. Perawatan diri pada kuku, kaki dan tangan.

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam

mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui

kuku (Hidayat, 2008). Oleh karena itu, Potong kuku 1x/mg atau saat terlihat panjang

(gunakan pemotong kuku dan setelah dipotong ujung kuku dihaluskan/dikikir)

(Haince, 2012). Masalah kuku kaki dan tangan sampai terjadi nyeri atau

ketidaknyamanan dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki

dan tangan, seperti menggigit kuku dan pemotongan yang tidak tepat dan pemakaian

sepatu yang tidak pas (Potter dan patricia, 2010)

Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2x/hr atau setiap kotor. Mencuci

tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Sabun dapat membersihkan

kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih

tertinggal di tangan. Oleh karena itu biasakan cuci tangan dengan air bersih yang

mengalir dan memakai sabun agar tangan bersih dan sehat. Saat harus cuci tangan

yaitu setiap tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,

berkebun), setelah buang air besar atau buang air kecil, sebelum makan dan sebelum

memegang makanan.

5
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pada kaki, gunakan alas kaki yang

lembut, aman, dan nyaman. Jenis alas kaki yang dipakai dapat mempengaruhi maslah

kaki dan kuku. Sepatu yang sempit atau kurang pas dapat mnyebabkan luka kulit

tertentu dan mengganggu sirkulasi kaki. Menjaga kebersihan sepatu itu juga sangat

penting. Begitu kaki berkeringat, keringatnya akan menempel ke sepatunya, sehingga

menjadi tempat tumbuhnya bakteri yang bisa menyebabkan penyakitpenyakit di kaki.

Segera setelah pulang sekolah dan tiba di rumah, bukalah sepatunya terlebih dahulu.

Kemudian untuk menjaga sepatunya tetap bersih dengan cara mencuci, menyikat, dan

menyemirnya. Usai beraktivitas ajarkan anak untuk mencuci kakinya dan

mengeringkannya dengan baik. Cuci kaki dengan baik ketika mandi atau sebelum

pergi tidur. Keringkan dengan baik menggunakan handuk bersih. (Haince, 2012).

3. Perawatan diri pada rambut

Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi

serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat

diidentifikasi ( Hidayat, 2008).

Rambut yang bersih tak hanya menghindarkan aroma tak sedap, tetapi juga

menghindari gangguan pada kulit kepala seperti ketombe, mudah rontok atau bahkan

kutu rambut. Rambut barmanfaat mencegah infeksi daerah kepala. Kebersihan rambut

bisa membantu melancarkan sirkulasi darah pada kulit kepala. Rambut yang bersih

juga membantu mengurangi stres dan membantu jaringan metabolisme agar tetap

tumbuh dan berkembang secara normal. Kutu rambut pun tidak diberi kesempatan

untuk hidup. Karena itu, ajarkan anak untuk keramas secara teratur minimal

6
membersihkan rambut dua kali dalam seminggu, atau setelah berolah raga atau

banyak mengeluarkan keringat, keramas dengan menggunakan shampoo, agar

kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga. Samphoo berfungsi membersihkan

rambut juga untuk memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur

dan berkilau. Selain itu untuk menjaga kebersihan rambut jangan lupa juga menjaga

kebersihan sisir yang dipakai. Membersihkan sisir bisa bersamaaan saat kita keramas

(Haince, 2012).

Penyisiran pada rambut juga sangat penting, karena dapat mencegah rambut

menjadi kusut dan dapat membebtuk gaya rambut. Rambut dan kulit kepala

mempunyai kecenderungan kering, maka diperlukan penyisiran sehari-hari agar tidak

kusut (potter dan patricia, 2010).

4. Kebersihan mulut dan gigi.

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi

dan bibir. Hygiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya

menstimulasi nafsu makan (Potter dan patricia, 2010).

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya,

sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Tujuan dari menjaga

kebersihan mulut dan gigi adalah supaya gigi bersih dan tidak berlubang, mulut tidak

berbau, lidah bersih, gusi tidak bengkak, bibir tidak pecah-pecah. Sehingga menyikat

gigi bertujuan untuk menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang

(Caries ) dan menyebabkan sakit gigi. (Hidayat, 2008).

7
Pentingnya menyikat gigi, agar gigi tetap dalam kondisi baik hingga usia

dewasa. Menggosok gigi secara benar dan teratur, sedikitnya 4 kali sehari, dianjurkan

setiap selesai makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi menggunakan sikat gigi

sendiri. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan sekali (Potter dan patricia,2010).

Selain itu, yang penting diketahui adalah jenis makanan yang dapat merusak

gigi dan membiasakannya untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Ajak anak

untuk menghindari makan/minum yang terlalu panas/dingin dan yang terlalu asam.

Anak harus banyak mengonsumsi makanan bergizi. Orangtua perlu juga membawa

anak untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin kurang lebih 6 bulan

sekali ke puskesmas atau ke dokter gigi. Jika merasa gigi nyilu/sakit segera berobat

ke puskesmas atau dokter gigi (Haince, 2012).

5. Kebersihan diri pada mata

Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena

secara terus menerus dibersihkan oleh air mata, dan kelopak mata dan bulu mata

mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya memerlukan untuk

memindahkan sekresi kering yang berkumpul pada kantus sebelah dalam atau bulu

mata. Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan

pembersihan dengan waslap pembersih yang dilembabkan kedalam air. Bersihkan

daerah mata dari arah luar ke dalam (bersihkan kotoran mata yang menempel pada

sudut kelopak mata) (Potter dan patricia, 2010).

6. Kebersihan telinga dan hidung.

8
Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran bila

subtansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, yang mengganggu

konduksi suara. Hidung memberikan indera penciuman tetapi juga memantau

temperatur dan kelembapan udara yang dihirup serta mencegah masuknya partikel

asing kedalam sistem pernafasan (Potter dan patricia,2010).

Bersihkan telinga secara rutin (1x/1-2 mg) lakukan dengan hati-hati

menggunakan alat yang bersih dan aman. Daun telinga dibersihkan waktu mandi

kemudian dikeringkan dengan handuk atau kapas bersih (Hidayat, 2008). Tidak di

perbolehkan menggunakan alat yang tajam seperti peniti untuk membersihkan

serumen yang ada pada telinga (Potter dan patricia, 2010)

Bersihkan hidung juga menggunakan kapas, sapu tangan atau tisue yang bersih.

Biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan kedalam

dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan (Potter, 2006).

Jika terdapat keluhan dengan telinga atau hidung segera periksa ke Puskesmas/ dokter

(Haince, 2012).

C. Tujuan perawatan personal hygiene

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), bertujuan untuk :

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4. Meningkatkan percaya diri seseoreang

5. Mencegah penyakit

9
6. Menciptakan keindahan

D. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) dampak yang bisa timbul adalah:

a. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak

terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering

terjadi adalah gangguan integritas kulit. Gangguan mukosa mulut, gangguan pada

mata dan telinga, gangguan pada kuku.

b. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubunagan dengan personal hygiene

adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan

gangguan interaksi sosial.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Melakukan Personal Hygiene

Menurut Perry dan Potter (2008) faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan

personal hygiene, yaitu :

a. Citra tubuh

Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya higiene pada orang

tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan

fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara

mempertahankan hygiene. Citra tubuh dapat berubah akibat adanya pembedahan atau

penyakit fisik maka harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan higiene.

b. Praktik social

Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang pasien berhubungan dapat

mempengaruhi praktik higiene pribadi. Selama masa kanakkanak, kanak-kanak

10
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah

orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan

beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

c. Status sosio ekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik

kebersihan yang dilakukan. Apakah dapat menyediakan bahan-bahan yang penting

seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik (alat-alat yang membantu dalam

memelihara higiene dalam lingkungan rumah).

d. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi kesehatan

mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidak

cukup, harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.

e. Kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan

higiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek perawatan diri

yang berbeda.

f. Pilihan pribadi

Kebebasan individu untuk memilih waktu untuk perawatan diri, memilih produk

yang ingin digunakan, dan memilih bagaimana cara melakukan higiene.

g. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang sehingga

perlu bantuan untuk melakukan perawatan diri.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan untuk

mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain. Macam personal hygiene:

perawatn diri pada kulit, perawatan diri pada kuku, kaki dan tangan, perawatan diri pada

rambut, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan diri pada mata, kebersihan telinga dan

hidung. Dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang ,memelihara

kebersihan diri seseorang, memperbaiki personal hygiene yang kurang, meningkatkan

percaya diri seseorang, mencegah penyakit dan menciptakan keindahan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Direja, ade herman surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.

Haince. (2012). personal behavior and enviroment risk and protective factor.

Hidayat. A.A. (2006). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta : Salemba Medika

Miller, j rosso dan Arlianti, r. 2009. Investasi Untuk Kesehatan Dan Gizi Sekolah Di Indonesia,

BEC-TF,2-36.

Potter dan perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses dan praktik,

edisi ke 4. Jakarta: EGC.

Potter Dan Patricia, A. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses Dan

Praktik. Jakarta : EGC

Rejeki S, 2015. Sanitasi, Hygiene, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).

Bandung:Rekayasa Sains.

Rifai, ahmad. 2014.Personal Hygiene Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri 2 Trigonco

Kabupaten Situbondo. Jurnal Kesehatan. Jawa Timur : Universitas Airlangga

13
Wartonah, Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

14
Asuhan Keperawatan Pada NY. S Dengan Gangguan
Kebutuhan Personal Hygiene

Tanggal Pengkajian : Jumat, 9 september 2022


Jam pengkajian : 13.00
Pengkaji : kelompok 5

1). Identitas pasien

Nama : NY. S

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Bima / Indonesia


Pekerjaan :-
Alamat : Desa bajo, kec soromandi

No. RM :-

Diagnosa Medik : Maag

Tanggal MRS : 3 juli 2020

2. Riwayat Kesehatan

1). Alasan Masuk Rumah Sakit


Klien di bawa oleh keluarga ke RSUD dalam keadaan sudah mengalami sakit perut
dibagian uluh hati.
2). Keluhan Utama
Pasien mengatakan sakit, sakit perut seperti melilit dibagian kiri perut
3). Riwayat penyakit sekarang 15
Pasien masih mengalami gangguan penyakit maag dengan keluhan sakit perut
dibagian kanan, dan mual.
4). Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit maag.
3). Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Keadaan umum pasien dalam keadaan maag disertakan mual muntah.
b) Tanda-tanda vital
1. Suhu : 37,3 C
2. Nadi : 82 x /menit
3. TD : 110/90 MMHG
4. RR : 24x/menit
4). Data Biologis
No Pola Aktivitas Sebelum Masuk RS Setelah Masuk RS Keluhan &
Kemandirian
Nutrisi
a. Makanan:
Frekuensi 1 x 1 hari 2 x 1 hari 1gelas -
Porsi 1 porsi habis Nasi+
Jenis lauk pauk
b. Minuman:
Frekuensi 8 gelas Tidak tentu Air -
Jenis Air Mineral Mineral
Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 3 x 1 hari 2 hari -
Warna Kuning jernih Kuning jernih
b. BAB
Frekuensi 1 x 1 hari 1 x 1 hari -
Konsentrasi Cair Normal
Pola istirahat dan tidur
Lamanya Pasien sangat sering Istirahat pasien terjaga -
Kualitas begadang dan teratur

Personal Hygine
Mandi 2x1 hari Mandi tetap 2x1 hari -
Keramas 2x seminggu 3x seminggu
Sikat gigi 2x 1 hari 3x1 hari
Gunting kuku tampak kotor dan Tampak bersih dan
panjang tidak bau

Aktivitas Mandiri Dibantu oleh perawat dan -


keluarga

16
5. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri pada inflamasi mukosa lambung
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak kuat
dan output cair yang berlebuh (mual dan muntah )
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

6. Intervensi keperawatan

No. Diagnosa Intervensi Rasional


1. Nyer (akut) 1. Puasakan pasien di 1. Mengurangi
berhubungan dengan 6jampertama. inflamasi pada mukosa
inflamasi mukosa lambung,
lambung.
2.Berikan makanan lunak
2. Dilatasi gaster
sedikit demi sedikit dan
berikan minuman hangat. dapat terjadi bila
Tujuan:
pemberian makanan
Setelah dilakukan
setelah puasa terlalu
ttindakan
cepat,
keperawatan selama
1 x 24 jam 3. Atur posisi yang nyaman
- Nyeri klien bagi klien.

17
Berkurang atau
hilang.
4. Ajarkan teknik distraksi dan 3. Posisi yang tepat dan
- Skala nyeri 0. dirasa nyaman oleh
reklasasi.
- Klien dapat relaks. klien dapat mengurangi
- Keadaan umum resiko klien terhadap
klien baik. nyeri.

5.Kolaborasi dalam pemberian 4. Dapat membuat klien


analgetik. jadi lebih baik dan
melupakan nyeri.

5. Analgetik dapat
memblok reseptor nyeri
pada susunan saraf
pusat.

18
2. Volume cairan kurang 1.Penuh kebutuhan 1. Intake cairan yang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan individual. Anjurkan klien adekuat akan
intake yang tidak untuk minum (dewasa : 40- mengurangi resiko
adekuat dan output
cair yang berlebih 60 cc/kg/jam). dehidrasi pasien
(mual dan muntah)
2. menunjukkan status
1.Awasi tanda-tanda vital, dehidrasi atau
- Tujuan :
evaluasi turgor kulit, kemungkinan
Setelah dilakukan pengisian kapiler dan peningkatan
tindakank membran mukosa kebutuhan
keperawatan penggantian cairan.
1x24jam,masalah 3. Pertahankan tirah baring, 3. Aktivitas/muntah
kekurangan volume mencegah muntah dan meningkatkan
cairan pasien dapat tegangan pada defekasi tekanan intra
teratasi. abdominal dan dapat
4. Berikan terapi IV line
mencetuskan
sesuai indikasi
perdarahan lanjut.

4. Mengganti
5. Kolaborasi pemberian kehilangan cairan
cimetidine dan ranitidine yang hilang dan
Kriteria Hasil : memperbaiki
Mempertahankan keseimbanngan cairan
volume cairan segera.
Adekuat dengan 5. Cimetidine dan
dibuktikan oleh ranitidine berfungsi
mukosa bibir untuk menghambat
lembab, turgor kulit sekresi asam lambung
baik, pengisian
kapiler berwarna 19
merah muda, input.
20
3. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh b/d makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi dan
anorexia dengan porsi kecil namun mencegah terjadinya
sering. mual dan muntah
Tujuan : yang berlanjut.
2. Berikan makanan yang
Setelah dilakukan
lunak dan makanan yang di 2. Untuk
tindakan
sukai pasien/di gemari. mempermudah pasien
keperawatan 3x24
dalam mengunyah
jam kebutuhan
3. lakukan oral higyne 2x makanan.
nutrisi pasien dapat
sehari 2. kebersihan mulut
terpenuhi
akan merangsang
4. timbang BB pasien setiap nafsu makan pasien.
Kriteria hasil :
hari dan pantau turgor
- Keadaan umum
kulit,mukosa bibir dll 3. Mengetahui status
cukup
nutrisi pasien.
-Turgor kulit baik
5. Konsultasi dengan tim 4. Mempercepat
-BB meningkat
ahli gizi dalam pemberian pemenuhan
-Kesulitan menelan
menu. kebutuhan nutrisi
berkurang
dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.
4. Intoleransi aktifitas 1. Observasi sejauh mana 1.Mengetahui aktivitas
b/d kelemahan fisik klien dapat melakukan yang dapat dilakukan
aktivitas. klien.
Tujuan: Klien
dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan yang 2. Menigkatkan
Kriteria hasil : tenang. istirahat klien.
-Klien dapat 21 3. Membantu bila
beraktivitas tanpa 3. Berikan bantuan dalam perlu, harga diri
bantuan, aktivitas. Ditingkatkan bila klien
melakukan sesuatu
sendiri.
- Skala aktivitas 0-1 Klien melakukan
sesuatu sendiri.
4. Jelaskan pentingnya 4. Klien tahu
beraktivitas bagi klien. pentingnya
beraktivitas.
5. Tingkatkan tirah baring 4.Tirah baring dapat
atau duduk dan berikan obat meningkatkan
sesuai dengan indikasi stamina tubuh pasien
sehinggga pasien
dapat beraktivitas
kembali.

5. Ansietas b/d 1. Awasi respon fisiologi 1. Dapat menjadi


Perubahan status misalnya: takipnea, indikator derajat takut
kesehatan,ancaman palpitasi, pusing, sakit yang dialami pasien,
kematian dan nyeri. kepala, sensasi kesemutan. tetapi dapat juga
berhubungan dengan
kondisi fisik atau
status syok.

Tujuan : 2. Dorong pernyataan takut 2.Membuat hubungan


Setelah dilakukan dan ansietas, berikan umpan terapeutik
tindakan keperwatan balik.
1x24jam pasien 3. Berikan informasi yang
akurat.

22
3. Melibatkan pasien
Kriteria hasil : 4. Berikan lingkungan yang dalam rencana asuhan
-Mengungkapkan tenang untuk istirahat. dan menurunkan
perasaan dan ansietas yang tak
pikirannya secara 5. Dorong orang terdekat perlu tentang
terbuka untuk tinggal dengan ketidaktahuan.
-Melaporkan pasien. 4. Memindahkan
berkurangnya 6. Tunjukan teknik Pasien dari stresor

23
cemas dan takut relaksasi. luar, meningkatkan
-Mengungkapkan relaksasi, dapat
mengerti meningkatkan
tentangpeoses keterampilan koping.
penyakit 5.Membantu
-Mengemukakan Menurunkan takut
menyadari terhadap Melalui pengalaman
Apa yang menakutkan menjadi
diinginkannya yaitu seorang diri.
Menyesuaikan diri 6.Belajar cara untuk
terhadap perubahan Rileks dapat
fisiknya membantu
menurunkan takutdan
ansietas

24

Anda mungkin juga menyukai