Penulis
Kelompok 3
26,Mei,2023
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
1.4 Manfaat............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Definisi konsep sehat sakit secara medis.....................................................................5
2.2 Definisi konsep sehat sakit menurut agama islam.......................................................6
2.3 Upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam..................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
DAFTAR PUSATAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia mengatur
kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. . Agama Islam
mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai ken kedua setelah
Iman. Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga penting: sehat, sakit atau mati.
Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentanga saling berganti mengisi
hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit me warna dan rona abadi yang selalu
melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan
sakit secara tidak adil. Kebanyakan menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya
sakit hanya dianggap beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. #rang
yang bera demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesu
memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu (Q.S. Shaad :
27)
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
Ada berberapa manfaat yang dapat di petik dari hasil penelitian ini antara lain:
1. memberika informasi tentang konsep sehat sakit secara umum
2. memberikan informasi tentang konsep sehat sakit menurut agama islam memberikan
informasi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut islam
3. memberikan informasi konsep sehat sakit menurut agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan
spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1947) UU No.23.1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka keschatan harus dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya.
Kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan Dalam pengertian yang paling has schat
merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan
eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya Istilah
schat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat
bekerja secara normal. Kebanyakan orang mengatakan sebat jika badannya merasa segar dan
nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut
hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara
normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah seperti itu Pengertian
schut menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang
meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan
bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan, Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah
diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau
aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992,
kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.
Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru
Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dandinamis, dibandingkan dengan batasan
sebelumnya.
Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai berikut:
1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut
Pemons, 1972)
2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik
itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins)
3. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana
fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary)
2.2 Definisi konsep sehat sakit menurut agama islam
A. Mukadimah
Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia
sejak Jaman Nabi Adam as.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah
takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita
sakit kenapa harus mencari schat/kesembuhan? Lantas buat apa dan apa manfaat
berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sehat, sakit, obat dan
upaya pengobatan.
َعهُ ْم َرحْ َمةً ِم ْن٨٤( ) َُّوب ِإ ْذ نَادَى َربَّة أني مسني الضُّ رُّ َوَأ ْنتَ َأرْ َح ُم الرَّا ِح ِمين
َ ) َوَأي۳( فَا ْستَ َج ْبنَا لَهُ فَ َك َش ْفنَا َما بِ ِه
ض ٌر َوآتَ ْينَاهُ َأ ْهلَهُ َو ِم ْثلَهُ ْم من ~َ ِعن ِدنَا و ِذ ْك َرى لِ ْلعابِ ِد
َ ين ِم ْن
(۸۲ )۸۰( ) ) َوالَّ ِذي يُ ِميتُنِي ثُ َّم يُحْ يِي ِن۷۱( َأن يَ ْغفِ َر ِلي خَ ِطينَتِي يَوْ َم ال ِذين ( َوالَّ ِذي أطمع
"(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk
kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku
sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan
menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada
hari kiamat. (QS asy-Syu'ara" 26: 78-82)
1. Konsep sehat
Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad saw.) melalui ayat-ayat al-Quran dan sunnah
Rasulullah saw. memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi
Muhammad saw. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah
yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.
ثالن ربُّ ُك ْم لئن شكرتم ألزيدلكم ولئن كفرتم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد َوِإ ْذ
"Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan
dan waktu luang." (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas)
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada
hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Al Maa'idah, 5:3).
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam
sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang
Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat
komprehensif, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas
dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi
individu
maupun masyarakat. "Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia"
demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia,
sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah
memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan
melaksanakan perintah perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman" (QS: Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan
individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokbani, dan sosial sehingga umat manusia
mampu menjadi umat yang pilihan.
2. Dari Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah
menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah
berobat dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abud Darda" radhiallahu 'anhu)
"Dahulu bila salah seorang dari kami mengeluhkan rasa sakit maka beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam mengusapnya dengan tangan kanan beliau dan membaca:
"Ya Allah, Rabb sekalian manusia, yang menghilangkan segala petaka,
sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada yang bisa menyembuhkan
kecuali Engkau, sebuah kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." (HR. Al-
Bukhari).
5. Dari Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, bahwa beliau bersabda:
"Barangsiapa mengunjungi orang sakit selama belum datang ajalnya, lalu dia bacakan
di sisinya sebanyak tujuh kali:
"Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung. Pemilik Arsy yang besar, semoga
menyembuhkanmu, niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu." (HR. Abu
Dawud, At-Turmudzi, dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Takhrij Al-Adzkar)
6. Dari Sa'd bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu, beliau berkata: "Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam mengunjungiku (ketika aku sakit) dan beliau membaca:
"Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya, melainkan
Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-
daunnya."
2. Konsep Sakit
Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka justeru memiliki
kedudukan
yang sangat mulia. َصب وال وصب وال هم وال خز ِن َوال َأ ًذى َوال غم َحتَّى
َ صيبُ ْال ُم ْسلِ َم ِم ْن ن
ِ ُما ي
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan
kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan diri yang melukainya
melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya" (Hadis Riwayat al-Bukhari
dari Abu Hurairah) Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar
dan berikhtiar dalam
"Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan
dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana
gugurnya dedaunan sebuah pohon" (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin
Mas'ud)Sakit sebagai salah satu ciptaan Allah SWT yang ditimpakan kepada manusia juga
pasti ada maksudnya. Salah satu hikmah Allah SWT kepada hamba-Nya adalah sebagai
ujian dan cobaan untuk membuktikan siapa-siapa saja yang benar-benar beriman. Firman
Allah SWT:
seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya
karena
Artinya: Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan
berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan
Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah
SWT. (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi)
ما و عديب المسلم من نص~~ب واه البخ~~اری و: عن أبي هريرة رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه و سلم قال
مسلم ) وال هم وال حزن وال أذى وال غم حتى شوكة يشاكها إال بقر هللا بها خطاياه
Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Nabi Muhammad SAW. Bersabda: Tidaklah seorang
muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada
dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (HR. Bukhari dan Muslim). Allah
SWT menciptakan cobaan antara lain untuk mengingatkan manusia terhadap rahmat-
rahmat yang telah diberikan-Nya. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan
dapat menyadari bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak.
Namun kesehatan yang dimilikinya itu sering kali di abaikan, bahkan mungkin disia-
siakan. Padahal ia mempunyai harga yang sangat bernilai tiada tolak ukur dan
bandingannya Disamping itu, sakit juga digunakan oleh Allah SWT untuk
memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan perbuatan jahatnya selama hidup di
dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat kesalahan tidak berfikir tentang
dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya manusia teringat akan dosa-dosanya sehingga
ia berusaha untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah:
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (An-Nahl:69) Madu dapat
digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Di antaranya untuk mengobati sakit perut, seperti ditunjukkan dalam hadits berikut
ini:
"Sesungguhnya habbah sauda ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari
penyakit as-samu. Aku (yakni Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: "Apakah as-samu
itu?"
Beliau menjawab: "Kematian." (HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727)
Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa
Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al
Barakah. Dari biji ini bisa dibuat minyak yang berkhasiat mengobati batuk, membantu
pencernaan,
menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini, biasanya jinten hitam ini
dikonsumsi dalam bentuk pil. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, "Jinten hitam
memiliki banyak sekali khasiat. Arti sabda Nabi, obat dari segala jenis penyakit, seperti
firman Allah, "Menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya", yakni segala
sesuatu yang bisa hancur. Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang
berkkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan
berbagai penyakit panas karena faktor temporal" (Metode Pengobatan Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam, hal. 365)
"Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu,
berbekam dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay."11 (HR.Al-
Bukhari.No.5680)
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
1.Dalam Islam seseorang dikatakan sehat jika memenuhi tiga unsur yaitu sehat jasmani, sehat
rohani dan sehat social
2.Beberapa tokoh muslim dalam ilmu kesehatan adalah Hunain Ibnu Ishaq, Abu Bakar
Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi, Ibnu Sina, Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu
Zuhur
3.Menjaga Kesehatan fisik dengan pola hidup sehat dan olah raga yang teratur, Menjaga
kesehatan rohani dengan senantiasa mengingat Allah, menjalankan perintah dan menjauhi
segala laranganya sehingga kita mempunyai jiwa yang sehat ( Qolbun Salim ). Menjaga
kesehatan sosial dengan selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan
sekitar sehingga mendatangkan muamalah (saling menguntungkan )
3.2Saran
Mengingat didalam Islam sangat memprioritaskan kesehatan baik secara jasmani, rohani dan
sosial, maka hendaknya kita sebagai umat muslim selalu menjaga pola hidup dan
berolahraga, menjaga lingkungan, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan
bersosialisasi dengan masyarakat
DAFTAR PUSATAKA
http://a{{amherbal.wordpress.com/2611/12/67/konsep-sehat-dan-sakit-menurutislam/http://
www.dokumenpemudatqn.com/2612/65/konsep-sehat-perspektif-islam-222status.html#18
(2Dfz86g66
http://qurandansunnah wordpress.com/2661/16/12/tata-cara-pengobatan-rasulullah
shallallahu-%E2%z6%1zalaihi-wassalam/
http://www.elitha-eri.net/2667/11/21/petunjuk-al-quran-tentangpengobatan
/http://fuadamsyari wordpress.com/2616/65/67/hidup sehat cara-nabi-/s-pengobatan-
althibbun-nabawi-sebagai-muslim-jangan-lupa-hidup- sehat/
http://an-naba.com/kesehatan-dalam-pandangan-islam