Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEHAT SAKIT DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas:

Mata Kuliah : Al Islam


Dosen Pengampu : H. Sahwan, S.Sos. MM

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Manik Chindra Widari (105STYC22)


2. Mariska Dwi Naning Cahyani (108STYC22)
3. Maria Sucianti (107STYC22)
4. M. Dodik Rahman Hidayat (097STYC22)
5. Muhammad Rafly Al Riski Arafiqana (104STYC22)
6. M. Umaidi Irfan (103STYC22)
7. M. Ridwanulloh (098STYC22)
8. M. Sukron Hadi (099STYC22)
9. M. Wildan Putra Wardani (100STYC22)
10. M. Deny Wahyudi (101STYC22)
11. M. Muizzul Islam (102STYC22)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN TAHAP AKADEMIK
2023
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga
kami dapat melaksanakan tugas makalah ini yang berjudul penting nya pendidikan pancasila
diperkuliahan ini tepat pada waktunya.
Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
matkul AL ISLAM selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pancasila bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih pada H Sahwan S.sos selaku dosen matkul
Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga berterimakasi pada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuan sehingga kelompok kami bisa dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kelompok kami buat ini masi jauh dari kata lengkap ,
oleh sebab itu, kritikan dan saran yang membangun akan kami nantikan demi makalah ini.

Penulis
Kelompok 3
26,Mei,2023
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
1.4 Manfaat............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Definisi konsep sehat sakit secara medis.....................................................................5
2.2 Definisi konsep sehat sakit menurut agama islam.......................................................6
2.3 Upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam..................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
DAFTAR PUSATAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia mengatur

kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. . Agama Islam

mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai ken kedua setelah

Iman. Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga penting: sehat, sakit atau mati.

Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentanga saling berganti mengisi

hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit me warna dan rona abadi yang selalu

melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan

sakit secara tidak adil. Kebanyakan menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya

sakit hanya dianggap beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. #rang

yang bera demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesu

memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu (Q.S. Shaad :

27)

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan sehat sakit secara medis?


2. Bagaimana konsep sehat menurut islam?

I.3 Tujuan

1. mengkaji tentang konsep sehat sakit secara medis


2. mengkaji tentang konsep sehat sakit berdasarakan agama islam
3. memberikan informasi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut islam

I.4 Manfaat

Ada berberapa manfaat yang dapat di petik dari hasil penelitian ini antara lain:
1. memberika informasi tentang konsep sehat sakit secara umum
2. memberikan informasi tentang konsep sehat sakit menurut agama islam memberikan
informasi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut islam
3. memberikan informasi konsep sehat sakit menurut agama islam.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi konsep sehat sakit secara medis

Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan
spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1947) UU No.23.1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka keschatan harus dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya.
Kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan Dalam pengertian yang paling has schat
merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan
eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya Istilah
schat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat
bekerja secara normal. Kebanyakan orang mengatakan sebat jika badannya merasa segar dan
nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut
hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara
normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah seperti itu Pengertian
schut menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang
meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan
bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan, Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah
diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau
aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992,
kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.
Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru
Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dandinamis, dibandingkan dengan batasan
sebelumnya.
Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai berikut:
1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut
Pemons, 1972)
2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik
itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins)
3. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana
fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary)
2.2 Definisi konsep sehat sakit menurut agama islam

A. Mukadimah

Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia
sejak Jaman Nabi Adam as.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah
takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita
sakit kenapa harus mencari schat/kesembuhan? Lantas buat apa dan apa manfaat
berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sehat, sakit, obat dan
upaya pengobatan.

B. Sehat sakit pandangan Al-Quran

‫ َعهُ ْم َرحْ َمةً ِم ْن‬٨٤( ) َ‫ُّوب ِإ ْذ نَادَى َربَّة أني مسني الضُّ رُّ َوَأ ْنتَ َأرْ َح ُم الرَّا ِح ِمين‬
َ ‫) َوَأي‬۳( ‫فَا ْستَ َج ْبنَا لَهُ فَ َك َش ْفنَا َما بِ ِه‬
‫ض ٌر َوآتَ ْينَاهُ َأ ْهلَهُ َو ِم ْثلَهُ ْم من‬ ~َ ‫ِعن ِدنَا و ِذ ْك َرى لِ ْلعابِ ِد‬
َ ‫ين ِم ْن‬

Dan (ingatlah kisah) Ayyuh, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),


sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di
antara semua penyayang". Маku Kamiрun memperkenankan servannya itu, lulu Kami
lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan
Kami lipat gundakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk
menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah". (QS al-Anbiya", 21: 83-84)
Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub as. yang ditimpa penyakit, kehilangan
harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa
penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi
Ayyub as. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan
doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya,
Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak
berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita
sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sakit maka kita akan sakit,
begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-
Nya kita sembuh.
‫ين‬ ْ ‫ َوالَّ ِذي ه َُو ي‬۷۹( ‫ين‬
ِ ‫ الَّ ِذي َخلَقَنِي فَه َُو يَ ْه ِد‬۷۸( ( ‫ُط ِع ُمنِي َويَ ْسقِين‬ ِ ِ‫ت فَهُ َو يَ ْشف‬
ُ ْ‫( َوِإ َذا َم ِرض‬

(۸۲ )۸۰( ) ‫) َوالَّ ِذي يُ ِميتُنِي ثُ َّم يُحْ يِي ِن‬۷۱( ‫َأن يَ ْغفِ َر ِلي خَ ِطينَتِي يَوْ َم ال ِذين ( َوالَّ ِذي أطمع‬
"(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk
kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku
sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan
menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada
hari kiamat. (QS asy-Syu'ara" 26: 78-82)
1. Konsep sehat

Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad saw.) melalui ayat-ayat al-Quran dan sunnah
Rasulullah saw. memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi
Muhammad saw. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah
yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.

Firman Allah dalam QS Ibrahim, 14: 7,

‫ثالن ربُّ ُك ْم لئن شكرتم ألزيدلكم ولئن كفرتم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد َوِإ ْذ‬

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "sesungguhnya jika kamu


bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku). maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" Bentuk syukur terhadap nikmat
Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa menjaga Rasulullah saw bersabda:

kesehatan sesuai dengan sunnatullah.

ِ َّ‫حة والفراغ غ َمتَا ِن َم ْغبُونَ فِي ِه َما َكثِي ٌر ِمنَ الن‬


‫اس العين‬

"Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan
dan waktu luang." (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas)

Kesehatan Dalam Perspektif Islam

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada
hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama

bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Al Maa'idah, 5:3).
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam
sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang
Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat
komprehensif, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas
dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi
individu

maupun masyarakat. "Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia"
demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia,
sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah
memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan
melaksanakan perintah perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman" (QS: Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan
individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokbani, dan sosial sehingga umat manusia
mampu menjadi umat yang pilihan.

Beberapa Hadist yang berkaitan dengan kesehatan

1. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa


sallam bersabda:

"Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya."


(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Dari Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:

"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidaklah menurunkan sebuah penyakit


melainkan menurunkan pula obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa
mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa mengetahuinya." (HR.
Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-
Dzahabi, Al-Bushiri menshahihkan hadits ini dalam Zawa'id-nya. Lihat takhrij Al-Amauth
atas Zadul Ma'ad, 4/12-13)

3. Penegasan Rasulullahu'alaihi wa sallam dalam sabdanya:

"Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah
menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah
berobat dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abud Darda" radhiallahu 'anhu)

4 "Aisyah radhiallahu 'anha, beliau berkata:

"Dahulu bila salah seorang dari kami mengeluhkan rasa sakit maka beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam mengusapnya dengan tangan kanan beliau dan membaca:
"Ya Allah, Rabb sekalian manusia, yang menghilangkan segala petaka,
sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada yang bisa menyembuhkan
kecuali Engkau, sebuah kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." (HR. Al-
Bukhari).

5. Dari Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, bahwa beliau bersabda:

"Barangsiapa mengunjungi orang sakit selama belum datang ajalnya, lalu dia bacakan
di sisinya sebanyak tujuh kali:
"Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung. Pemilik Arsy yang besar, semoga
menyembuhkanmu, niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu." (HR. Abu
Dawud, At-Turmudzi, dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Takhrij Al-Adzkar)
6. Dari Sa'd bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu, beliau berkata: "Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam mengunjungiku (ketika aku sakit) dan beliau membaca:

"Ya Allah, sembuhkanlah Sa'd Ya Allah, sembuhkanlah Sa'd. Ya Allah,


sembuhkanlah
Sa'd." (HR. Muslim)

7. Hadits Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu


'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya, melainkan
Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-
daunnya."

(HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 6511)

2. Konsep Sakit

Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka justeru memiliki
kedudukan

yang sangat mulia. ‫َصب وال وصب وال هم وال خز ِن َوال َأ ًذى َوال غم َحتَّى‬
َ ‫صيبُ ْال ُم ْسلِ َم ِم ْن ن‬
ِ ُ‫ما ي‬

‫بالشوكة يشاكها إاَّل َك ْف َر هَّللا َ بِهَا ِم ْن خَ طَايَا‬

"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan
kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan diri yang melukainya
melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya" (Hadis Riwayat al-Bukhari
dari Abu Hurairah) Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar
dan berikhtiar dalam

sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.

ِ ُ‫َو َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم ي‬


‫صيب أذى إال حال لة خطاياة كما تحات ورق الشجر‬

"Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan
dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana
gugurnya dedaunan sebuah pohon" (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin
Mas'ud)Sakit sebagai salah satu ciptaan Allah SWT yang ditimpakan kepada manusia juga
pasti ada maksudnya. Salah satu hikmah Allah SWT kepada hamba-Nya adalah sebagai
ujian dan cobaan untuk membuktikan siapa-siapa saja yang benar-benar beriman. Firman
Allah SWT:
seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya
karena

tertusuk dari sekalipun" (H.R. Buchari) Sabda Rasulullah SAW:


‫وإن هللا تعالى أذا أحب ة وما اب تالهمة من رضي ف له الدر ضاو من في له ال سخط‬

)‫ى تعرتل) و «جام نبا (داور‬

Artinya: Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan
berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan
Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah
SWT. (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi)

Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda:

‫ ما و عديب المسلم من نص~~ب واه البخ~~اری و‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه و سلم قال‬
‫مسلم ) وال هم وال حزن وال أذى وال غم حتى شوكة يشاكها إال بقر هللا بها خطاياه‬

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Nabi Muhammad SAW. Bersabda: Tidaklah seorang
muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada
dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (HR. Bukhari dan Muslim). Allah
SWT menciptakan cobaan antara lain untuk mengingatkan manusia terhadap rahmat-
rahmat yang telah diberikan-Nya. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan
dapat menyadari bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak.
Namun kesehatan yang dimilikinya itu sering kali di abaikan, bahkan mungkin disia-
siakan. Padahal ia mempunyai harga yang sangat bernilai tiada tolak ukur dan
bandingannya Disamping itu, sakit juga digunakan oleh Allah SWT untuk
memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan perbuatan jahatnya selama hidup di
dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat kesalahan tidak berfikir tentang
dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya manusia teringat akan dosa-dosanya sehingga
ia berusaha untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

2.3 Upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam

Beberapa contoh pengobatan Nabawi (pengobatan dalam islam pada zaman


Rasullulah SAW)

1. Pengobatan dengan meminum madu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah:
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (An-Nahl:69) Madu dapat
digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Di antaranya untuk mengobati sakit perut, seperti ditunjukkan dalam hadits berikut
ini:

"Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Saudaraku


mengeluhkan sakit pada perutnya. Nabi berkata: "Minumkan ia madu. Kemudian orang itu
datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata: "Minumkan ia madu. Orang itu datang lagi
pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: "Minumkan ia madu. Setelah itu, orang itu
datang lagi dan menyatakan: "Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah
bertambah mencret)." Nabi bersabda: "Allah Maha benar dan perut saudaramu itu dusta.
Minumkan lagi madu. Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh."
(HR. Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731)
2. Pengobatan dengan habbah sauda (jintan hitam)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya habbah sauda ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari

penyakit as-samu. Aku (yakni Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: "Apakah as-samu
itu?"

Beliau menjawab: "Kematian." (HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727)
Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa
Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al
Barakah. Dari biji ini bisa dibuat minyak yang berkhasiat mengobati batuk, membantu
pencernaan,
menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini, biasanya jinten hitam ini
dikonsumsi dalam bentuk pil. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, "Jinten hitam
memiliki banyak sekali khasiat. Arti sabda Nabi, obat dari segala jenis penyakit, seperti
firman Allah, "Menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabb-nya", yakni segala
sesuatu yang bisa hancur. Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang
berkkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan
berbagai penyakit panas karena faktor temporal" (Metode Pengobatan Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam, hal. 365)

3. Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta

Anas radhiallahu 'anhu menceritakan: "Ada sekelompok orang "Urainah dari


penduduk Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata:
"Wahai Rasulullah, berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan. Ketika telah
sehat, mereka berkata: "Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga
kami menderita sakit)." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun menempatkan mereka
di Harrah, di dekat tempat pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor).
Beliau berkata: "Minumlah dari susu dan kencing unta-unita itu. Tatkala mereka telah
sehat, mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
(setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan menggiring unta-unta tersebut
(dalam keadaan mereka juga murtad dari Islam). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun
mengirim utusan untuk mengejar mereka, hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman
dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka serta dicungkil mata mereka." (HR. Al-
Bukhari no. 3685, 5686 dan Muslim no, 4329)

4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah)

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan:


"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada bagian
kepalanya dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada
Sebagian kepalanya." (HR. Al-Bukhari no. 5701)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

"Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu,
berbekam dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay."11 (HR.Al-
Bukhari.No.5680)

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

1.Dalam Islam seseorang dikatakan sehat jika memenuhi tiga unsur yaitu sehat jasmani, sehat
rohani dan sehat social

2.Beberapa tokoh muslim dalam ilmu kesehatan adalah Hunain Ibnu Ishaq, Abu Bakar
Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi, Ibnu Sina, Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu
Zuhur

3.Menjaga Kesehatan fisik  dengan pola hidup sehat dan olah raga yang teratur, Menjaga
kesehatan rohani dengan senantiasa mengingat Allah, menjalankan perintah dan menjauhi
segala laranganya sehingga kita mempunyai jiwa yang sehat ( Qolbun Salim ). Menjaga
kesehatan sosial dengan selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan
sekitar sehingga mendatangkan muamalah (saling menguntungkan )

3.2Saran
Mengingat didalam Islam sangat memprioritaskan kesehatan baik secara jasmani, rohani dan
sosial, maka hendaknya kita sebagai umat muslim selalu menjaga pola hidup dan
berolahraga, menjaga lingkungan, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan
bersosialisasi dengan masyarakat
DAFTAR PUSATAKA
http://a{{amherbal.wordpress.com/2611/12/67/konsep-sehat-dan-sakit-menurutislam/http://
www.dokumenpemudatqn.com/2612/65/konsep-sehat-perspektif-islam-222status.html#18
(2Dfz86g66
http://qurandansunnah wordpress.com/2661/16/12/tata-cara-pengobatan-rasulullah
shallallahu-%E2%z6%1zalaihi-wassalam/
http://www.elitha-eri.net/2667/11/21/petunjuk-al-quran-tentangpengobatan
/http://fuadamsyari wordpress.com/2616/65/67/hidup sehat cara-nabi-/s-pengobatan-
althibbun-nabawi-sebagai-muslim-jangan-lupa-hidup- sehat/
http://an-naba.com/kesehatan-dalam-pandangan-islam

Anda mungkin juga menyukai