PENDIDIKAN KESEHATAN
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari segala bentuk
kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................3
KESIMPULAN ........................................................................................................................12
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam dating sebagai agama untuk kepentingan dunia dan akhirat
secara silmutan. Ia tidak sekedar terbatas pada jalur hubungan antara hamba
dan tuhan saja (vertical), tetapi juga menegakkan hubungan antar makhluk
lainnya (horizontal). Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk
memelihara agama, jiwa, akal, jasmani, ha,rta dan keturunan.1
Salah satu tujuan pokok terebut yang cukup mendapatkan perhatian Islam
adalah aspek jasmani manusia yang juga terkait dengan tujuan-tujuan lainnya.
Sehingga tidak mengherankan jika ditemukan bahwa Islam di dalam ajarannya
amat kaya dengan tuntunan pengembanagn dan penjagaan terhadap jasmani
manusia.2
Pendidikan Kesehatan yang dikenal dengan promosi Kesehatan yaitu suatu
pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemauan (ability)
masyarakat untuk meningkatkan atau memelihara Kesehatan. Tujuannya
bukan sekedar menyampaikan pesan pesan atau informasi Kesehatan agar
masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, dan juga mampu
memelihara dan meningkat Kesehatan. Oleh karena itu, Kesehatan dan
peeliharaan jasani erupakan hal yang aat penting enurut ajaran islam: yaitu
menjaga Kesehatan lahiriyah dan batiniyah manusia. Menurut Afzalul
Rahman, studi ilmu kedokteran berhubungan erat dengan keimanan dalam
Islam, melalui sendi-sendi ajaran Al-Qur’an dan al Hadist mengenai cara
hidup sehat. Dengan kata lain bahwa syariat Islam telah memberikan
1
Satria Effendi muh.zein, Usul Fiqih dalam Ensiklopedi Tematis Dunia
Islam: Ajaran (Jakarta:PT Ichtiar Baru Van Hoeve,2002) hlm 293
2
Kamal, Hikmat. Pendidikan Kesehatan Jasmani Perspektif hadist.
Journal Management System.Universitas Muhammadiyah Tangerang.Hlm 1
1
pengarahan tentang hidup sehat, kebersihan lingkungan, kesehtan secara
umum, kebiasaan sehat dan banyak elemen lainnya yang mempengaruhi tubuh
dan Kesehatan hidup manusia. Oleh karena itu penulis dalam makalah ini akan
membahas tentang “Pendidikan Kesehatan”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
, ا لطاعون رجس: قال رسول ا صلى ا عليه وسلم: قال,ُ أسامة بن زيد
حَديي ث
Terjemah:
Usamah r.a berkata: Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
tha’un (wabah cacar) itu suatu siksa yang diturunkan Allah kepada
sebagian bani Israil atau atas umat sebelummu. Maka apabila kalian
mendengar penyakit itu berjangkit di sebuah tempat, janganlah kalian
3
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji/article/view/3017
4
masuk ke tempat itu. Dan jika daerah dimana kamu telah di sana, maka
janganlah kalian keluar dari daerah itu karena melarikan diri darinya.”
Hadits:
وَا
تح يد ثخلث ح
Terjemah:
Dari Usamah bin Zaid r.a dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam
berkata apabila kalian mendengar wabah tha’un di sebuah negri, maka
janganlah kalian masuk ke dalamnya, dan apabila kalian sudah di
dalamnya saat wabah itu terjadi, maka janganlah kalian keluar dari
dalamnya.
Dua hadits di atas menjelaskan tentang dilarangnya kita masuk
ke sebuah daerah yang sedang terjadi wabah penyakit di dalamnya.
Begitu juga saat wabah itu menyerang, sedang posisi kita sudah ada di
daerah itu, maka kita tidak boleh keluar dari dalamnya. Hal ini
merupakan salah satu cara Rasulullah dalam menanggulangi suatu
wabah penyakit agar penyakit itu tidak menular. Karena dengan masuk
ke daerah yang dijangkiti penyakit itu berarti menyongsong datangnya
penyakit ke dalam tubuh. Sedang
menghindarkan diri dari memasuki daerah itu adalah upaya awal untuk
mencegah diri dari terkena panyakit. 45
4
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/11113/8551
5
https://rindufidati.wordpress.com/2015/10/14/hadits-pendidikan-hadits-hadits-kesehatan/
5
B. Asbabul Wurud
اّث حعلحيي مه حو حس ل حم قح ح
ال ل يحوحّ أح ين أح ثش لّ حعلحى ص لى ل ِديُ حع ين أمحِ ثَ حرييْ حرحَ حع ين النم م
لّ ح حَ ح
Artinya:
Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Andaikan aku tidak khawatir memberatkan pada umatku, pasti akan aku
perintahkan mereka untuk bersiwak (bergosok gigi) setiap akan sholat.
7
F. Penjelasan kandungan hadist
8
Para Ulama banyak yang berbeda pendapat mengenai hukum
dalam bersiwak. Antara lain adalah, Imam Syafi’I yang mengatakan,
bahwa dalam hadits tersebut ada dalil yang menunjukkan bahwa siwak
tidaklah wajib. Seseorang diberi pilihan untuk melakukannya atau tidak.
Karena jika hukumnya wajib, maka Rasulullah akan memerintahkan pada
umatnya, walaupun itu berat atau ringan.
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi mengatakan,” Kami tidak mengetahui ada
seorang pun yang berpendapat bahwa siwak itu wajib kecuali Dawud Ad-
Dzahiri.
Bersiwak atau istilah menggosok gigi merupakan suatu amalan
yang tidak membenani, sehingga sepatutnya bila seorang mukmin
bersemangat dalam melakukannya, di samping banyak faedah yang
didapatkan. Selain itu, bersiwak merupakan suatu amalan yang disenangi
Rasulullah, sementara di dalam Al-Qur’an disebutkan agar kita
menjadikan Rasulullah sebagi qudwah hasanah, maka pembahasan tentang
siwak ini tidak bisa kita abaikan begitu saja. Terlebih lagi, bersiwak
merupakan salah satu sunnah dalam wudhu yang apabila dikerjakan akan
mendapatkan pahala.
9
atsiri, dan tanin yang dapat menjaga kesehatan dan kebersihan mulut dan
gigi kita dari kotoran sisa makanan dan juga bakteri yang tidak terlihat.
Nilai-nilai kesehatan dan juga pendidikan dalam kegiatan
bersiwak ini, diantaranya yaitu:
1. Menjaga kesehatan gigi dan mulut
Siwak bekerja didalam mulut dan karakter kayu siwak yang
menyerupai sikat ini mampu membersihkan sela-sela gigi
dari kotoran yang terdapat didalamnya, sehingga ketika
mulut dan gigi bersih kesehatan pun akan terjaga.
2. Menjaga kita dari bau mulut
Mungkin terdengar aneh karena seperti yang kita ketahui
penggunaan siwak pada dasarnya tidak memakai
pengharum atau pasta gigi seperti pada umumnya, namun
yang perlu kita ketahui bahwasannya bau mulut itu bisa
muncul ketika banyaknya kotoran dan juga bakteri yang
berkumpul di mulut. Maka dengan bersiwak yang pada
dasarnya sebagai upaya dalam membunuh kuman dan
membersihkan kotoran ini bau mulut pun akan hilang.
3. Sebagai upaya dalam menjaga keharmonisan bersosial
Ketika berinteraksi dengan orang lain terkadang bau mulut
dan juga kebersihan gigi sangat mengganggu kegiatan
tersebut, oleh karena itu siwak juga hadir sebagai upaya
dalam menjaga keharmonisan dalam bersosial.
4. Menjadikan pribadi yang disiplin dan menjaga kesehatan
Dalam hal ini kedisiplinan seseorang ketika hendak
melakukan rangkaian ibadah ataupun dalam menjaga
kesehatan akan terbangun, karena ia telah menyadari akan
manfa’at yang ada didalamnya. Oleh karena itu akan
lahirlah orang-orang yang selalu menjaga kebersihan dan
kesehatan.
10
11
KESIMPULAN
dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer atau teori dari
ض حوأحأيْتث يم مهحا
وَا حوإمَحا حوقح حَ مب يحر ض ون مب يحر ض اّث حعلحيي مه حو حس ل حم أحألهث قح ح
ال إمَحا حمس يعتثم مبلطلاعث م ص لى ل ض
ض اح حل تح يد ثخلث ح ي ِثس حامةح بي حن حزييد حع ين النم م
لّ ح حع ين أ ح
Terjemah:
Dari Usamah bin Zaid r.a dari Rasulullah sallallahu alaihi wa
sallam berkata apabila kalian mendengar wabah tha’un di sebuah negri,
maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, dan apabila kalian sudah di
dalamnya saat wabah itu terjadi, maka janganlah kalian keluar dari
dalamnya.
Selain itu adapula asbabu wurud, Asbabul wurud al hadist
merupakan susunan idafah, yang terdiri dari 3 unsur kata yaitu
asbab,wurud fan al hadist. Asbab adalah bentuk jam’(fulrar) dari sabab
12
yang berate dengan al habl(tali), saluran yang di jelaskan sebagai segala
yang menghubungkan satu benda lainnya sedangkan menurut istilah
adalah segala sesuatu yang mengatarkan pada tujuan.
Menurut as-Suyuthi, secara terminologi asbabul wurud diartikan
sebagai berikut:
أأه مايكون طريقا لتحديد الراد من الد يُ من عمومأو خصوصأو
13
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji/article/view/3017
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/11113/8551
14