OLEH:
KELAS : C7
KELOMPOK : II (DUA)
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga tugas makalah ini yang
berjudul ‘’HUBUNGAN ISLAM DENGAN KESEHATAN DAN PENYAKIT’’
dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Tujuan dari penyusunan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Islam disiplin ilmu farmasi. Di samping itu, tujuan lain
dari penyusunan makalah ini untuk menambah wawasan mengenai materi
yang bersangkutan bagi pembaca, khususnya bagi penulis.
Ucapan terima kasih penulis hanturkan kepada dosen pengampu
mata kuliah ini, dengan adanya tugas ini, penulis dapat menambah
wawasan dalam bidang ilmu yang terkait. Serta seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas ini dalam berbagai referensi ilmu
pengetahuan yang terkait.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, dengan adanya saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan demi perbaikan makalah yang telah penulis susun.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KELOMPOK II
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan
manusia, begitu juga dalam mengatur tatanan kehidupan di bumi guna
menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penunjang kebahagian
tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya
kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat
mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai
kenikmatan kedua setelah Iman. Kesehatan merupakan hak asasi manusia
serta sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam
menegaskan perlunya istiqomah serta memantapkan dirinya dengan
menegakkan agama Islam. Maka dari itu, sebagai hamba Allah Swt.
hendaknya kita selalu menjaga kesehatan tubuh kita. Karena dengan tubuh
yang sehat, jiwa menjadi kuat serta pikiran dan hati kita akan selamat dari
godaan syaitan yang dilaknat oleh Allah Swt.
Al-Qur’an diturunkan sebagai syifa’ (penyembuh), bukan obat,
karena cukup banyak obat tetapi tidak menyembuhkan dan setiap
penyembuh dapat dikatakan sebagai obat. Pada dokter ahli sudah mampu
mengetahui berbagai macam virus yang mendatangkan penyakit, namun
penyakit stress yang tidak ada virusnya tak mampu dideteksi oleh medis.
Maka lewat terapi Al-Qur’an penyakit yang tak bervirus itu bisa diketahui.
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dengan cepat sebagai
konsekunsi dari modernisasi dan globaliasi serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, mempunyai dampak serius dalam
mempengaruhi nilai-nilai kehidupan masyarakat. Tidak semua orang
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang begitu cepat yang pada
gilirannya menimbulkan stresss yang akhirnya menimbulkan penyakit.
Pada hakikatnya manusia terdiri dari dua substansi, yaitu fisik dan
psikis. Substansi fisik sendiri adalah substansi material, tidak berdiri sen-
diri, tidak kekal dan berada dalam alam jasad, sedangkan substansi psikis
4
adalah substansi imaterial, berdiri sendiri tidak berbentuk komposisi,
mempunyai daya mengetahui dan menggerakkan, kekal dan berada di
̣
dunia metafisik. Fisik dan psikis berhubungan ketika al-nutfah memenuhi
syarat dengan jiwa yang kemudian keduanya berpisah bersamaan dengan
datangnya kematian. Dengan begitu kondisi fisik manusia adalah sebuah
media yang menjadikan manusia dapat berhubungan dengan manusia
lainnya di dunia dan juga sebagai modal kebaikan untuk bekal hidup di
akhirat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun rumusan masalah yang dapat
diambil, yaitu:
1) Bagaimana Konsep Sehat Dalam Islam?
2) Bagaimana Konsep Penyakit Dalam Islam?
3) Bagaimana Cara Pemeliharaan Kesehatan Dalam Islam?
C. Tujuan
Untuk mengetahui hubungan islam dengan kesehatan dan penyakit.
5
BAB II
PEMBAHASAN
11
kepada Allah Swt, karena masih diberi nikmat sehat dan nikmat waktu
senggang. Dari hadits ini, kita dapat mengambil mau`idhah untuk
senantiasa menjaga kesehatan kita, sehingga kita dapat melaksanakan
perintah Allah dengan sebaik-baiknya dan menjauhi apa yang dilarang oleh
Allah sesuai dengan ketentuan yang telah Allah tetapka dalam al-Qur‟an
dan al-Hadits. Selain itu, kita juga dituntut untuk selalu memanfaatkan
waktu luang dalam hal kebaikan. Salah satunya dengan selalu berdzikir
kepada Allah dan selalu beristighfar (mohon ampunan) kepada-Nya.
Al-Qur‟an menyebutkan macam-macam penyakit hati yang
menimpa manusia. Selain itu, ia juga telah mengajarkan kepada manusia
agar tetap melestarikan lingkungan dan menjaga kebersihan tempat tinggal
supaya tidak menjadi sarang kuman dan bakteri.
Allah berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya sholat dapat
mencegah dari perbuatan keji dan munkar; dan sesungguhnya mengingat
Allah (dengan sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah
lain). (QS. Al-Ankabut/29: 45).
12
BAB III
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fuadi Husin,2014. Islam Dan Kesehatan. Jakarta : islamunla vol 1 (2)
Al-Qur`an dan Terjemahannya.
H. M. Hasballah Thaib dan H. Zamakhsyari Hasballah, 2007, Tafsir Tematik Al-
Qur’an, Jilid I Medan: Pustaka Bangsa Press.
H.M. Hasballah Thaib dan Iman Jauhari, 2004, Kapita Selekta Hukum Islam, Jilid
I, Medan: Pustaka Bangsa Press.
H.M. Hasballah Thaib, 2006, Pemikiran dan Karya Monomentalnya, Medan:
Walisongo.
Iman Jauhari,2000, Kesehatan Dalam Pandangan Hukum Islam (Health views in
Islamic law).jurnal ilmu hokum no 55
Muhammad ibn Ismail al-Bukhārī , Abu Abdillah. Ṣaḥīḥ Bukhārī . Mesir: Maktabah
Ibad al Rahman, 2008.
Musthafa al-Maraghiy, Ahmad. Tafsir al-Maraghiy jilid 10. Semarang: Toha Putra,
1993.
Qindil, Abdul Mun‟im. al-Qur‟an Obat Paling Dahsyat; Mengungkap Secara
Medis Keajaiban Kesehatan & Pengobatan al-Qur‟an. Pasuruan: Hilal
Pustaka, 1429 H.
Said, M. Hadist Budi Luhur 101. Surabaya: Putra al-Ma‟arif, 2002.
Shihab, M. Quraish. Wawasan al-Qur‟an. Bandung: Mizan, 1998.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
14