Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 3

KONSEP SEHAT,SAKIT DAN PENYAKIT MENURUT


AGAMA

DISUSUN OLEH:

DEVIED ANGKASA
BRILIAN SHERYNA YUVIZA
CINTIA FEBRITA NGADIA WATI
ELISABETH PUTRI CLARISSA
FADILLA ANISA AFNEL
FRITIWI OKTAVIA
GINI RAKMA PUTRI

KELAS: 1A (S1 KEPERAWATAN)

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,


untuk mengatur kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Salah satu penunjang kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh
yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik
kepada Allah.
Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan
menempatkannya sebagai kenikmatan
kedua setelah Iman.
Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga keadaan penting:
sehat, sakit atau mati.
Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan,
yang saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat
dan sakit merupakan warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri
manusia selama dia masih hidup. Tetapi kebanyakan manusia
memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka
menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna.
Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai beban dan penderitaan, yang tidak
ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan demikian jelas
melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu
atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau
pelajaran dibalik itu semua. (Q.S. Shaad : 27)

I.2 Rumusan Masalah

1.Pengertian sehat , ‘afiat ,dan sakit


2.Bagaimana konsep sehat,sakit dan penyakit menurut sosial budaya
3.Konsep sehat sakit dan penyakit menurut agama

I.3 Tujuan Penulisan

1. Mengkaji tentang konsep sehat,’afiat dan sakit


2. Mengkaji tentang konsep sehat sakit dan penyakit menurut sosial buadaya
3. Mengkaji tentang konsep sehat sakit dan penyakit menurut agama
I.4 Manfaat Penulisan

Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini, antara lain:
 Bagi pembaca :
1. Memberika informasi tentang konsep sehat sakit dan ‘afiat secara umum
2. Memberikan informasi tentang konsep sehat sakit dan penyakit menurut
sosial buadaya
3. Memberikan informasi tentang konsep sehat sakit dan penyakit menurut
agama


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi konsep sehat,‘afiat,dan sakit.

A. Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari
penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan
yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya.

Sehat Jasmani : Suatu keadaan bentuk fisik yang tidak mengalami gangguan
sehingga dapat melaksanakan kegiatan sehari – hari dengan optimal

Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual,


emosional, yang optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan
selaras dengan keadaan orang lain. (UU no 3/1961).

Sehat Sosial: Suatu kondisi dimana manusia dapat beradaptasi terhadap


lingkungannya dan menerima segala peraturan yang ada disekelilingnya

Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan


yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit)
dan eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan
bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal.

Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah seperti itu.


Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I
Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani
(mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat,
dan kelemahan.

B. ‘Afiat
Bahasa al-Qur’an ada sehat dan ‘afiat. Keduanya memiliki makna yang
berbeda.
Sehat itu adalah berfungsinya anggota badan sesuai dengan tujuan
diciptakannya anggota badan.
‘Afiat sendiri ada beberapa makna, antara lain adalah berfungsinya anggota
badan sesuai dengan tujuan Allah menganugerahkan anggota badan, misal
mata yang sehat bisa baca koran, tetapi mata itu tidak ‘afiat kalau digunakan
untuk melihat hal-hal yang terlarang.
Pengertian lain dari ‘afiat adalah perlindungan Allah kepada hamba-Nya
sehingga terhindar dari bencana dan tipu daya. ‘Afiat bisa berkaitan dengan
jasmani, rohani, dan juga pikiran.
Didalam kitab Mu’jam Al Furuq Al Lughawiyyah dijelaskan bahwa perbedaan
antara sehat dan afiat adalah sesungguhnya sehat lebih bersifat universal
(umum) dari pada afiat. Maka diucapkan laki-laki yang sehat, peralatan yang
sehat (bagus), sepotong kayu yang sehat (utuh) ketika tidak pecah. Namun
tidak diucapkan kayu yang afiat. Bahkan terkadang kata “sehat” juga
digunakan untuk majaz isti’arah. Maka diucapkan “Aku menyehatkan
(membenarkan) ucapan tersebut” dan “Hak yang sehat (sah) bagiku yang
wajib bagi si Fulan”.
Sedang “afiat” tidak dipergunakan untuk hal tersebut.
“Afiat” adalah perbandingan kata “sakit” yang hanya merupakan lawan dari
“sehat”. Sedang “sehat” dipergunakan untuk beberapa hal seperti yang
disebutkan diatas.
Imam Abu Zakariya Muhyiddin Yahya Ibnu Syaraf Al Nawawi juga
menjelaskan bahwa banyak hadits yang memerintahkan agar meminta “Afiat”.
“Afiat” adalah sebagian kata yang bersifat universal yang meliputi
keselamatan dari hal-hal yang dibenci bagi tubuh sekaligus batin di dunia dan
akhirat.

CATATAN: Majaz Isti'arah yaitu majaz yang memiliki hubungan persamaan


antara ma'na asli dan ma'na majaz yang dipergunakan dalam sebuah kata.
Wallahu a’lam bis shawab.

Dasar pengambilan (1) oleh @ Al-Ustadz Ibnu Malik:


‫ أن الصحة أعم من العافية يقال رجل صحيح وآلة صحيحة وخشبة صحيحة إذا‬:‫الفرق بين الصحة والعافية‬
‫ وتستعار الصحة فيقال صححت القول وصح لي على فالن‬،‫كانت ملتئمة ال كسر فيها وال يقال خشبة معافاة‬
‫ والعافية مقابلة المرض بما يضاده من الصحة فقط والصحة تنصرف في‬،‫ وال تستعمل العافية في ذلك‬،‫حق‬
)212 :‫ معجم الفروق اللغوية للعسكري (ص‬. ‫وجوه على ما ذكرناه‬
Dasar pengambilan (2) oleh @ Al-Ustadz Imam Al-Bukhori:
‫وقد كثرت األحاديث في األمر بسؤال العافية وهي من األلفاظ العامة المتناولة لدفع جميع المكروهات في البدن‬
)46 ‫ ص‬/ 12 ‫ (ج‬- ‫ شرح النووي على مسلم‬. ‫والباطن في الدين والدنيا واآلخرة‬

Dasar pengambilan (3) oleh @ Al-Ustadzah Naumy Syarif:


‫ "االستعارة" وهي المجاز الذي تكون عالقته المشابهة بين المعنى األصليّ والمعنى المجازي الذي‬:‫القسم األول‬
)632 ‫ ص‬/ 1 ‫ (ج‬- ‫ البالغة العربية أسسها وعلومها وفنونها‬.‫استعمل اللّفظ للدّاللة به عليه‬

Referensi:
1. Mu’jam Al Furuq Al Lughawiyyah. / 212
2. Syarach Al Nawawi ‘Ala Muslim. XII/ 46
3. Al Balaghah Al 'Arabiyah. I/ 632

Secara global, afiat adalah perlindungan Allâh bagi hambaNya dari


berbagai macam penyakit dan bencana.
Makna afiat di dunia dan akhirat yaitu memperoleh keselamatan dari hal-hal
yang buruk, yang otomatis mencakup seluruh keburukan yang telah berlalu
maupun yang akan datang.

C. Sakit

Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang


menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas
sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial.

Serta suatu keadaan yang menganggu keseimbangan status kesehatan


biologis, psikologis sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi
tubuh. ( zaidi ali 1998).

seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis),


atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya
terganggu.

Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan


kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan
baik secara biologis, psikologis maupun sosial budaya Tingkah laku sakit,
peranan sakit dan peranan pasiensangat dipengaruhi oleh faktor -faktor
seperti kelas sosial,perbedaan suku bangsa dan budaya.

2.2 Konsep sehat sakit dan penyakit menurut sosial budaya

Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan


kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan
baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya. Masalah kesehatan
merupakan masalah komppleks yang merupakan resultante dari berbagai
masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia,
sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.

Derajat kesehatan masyarakat yang disebut dengan phycho socio somatic


health well being, merupakan resultante dari 4 faktor yaitu;

 Environment atau lingkungan.


 Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance.
 Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi
penduduk, dan sebagainya.
 Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif

Dalam pengertiannya, sehat juga dipengaruhi oleh budaya maupun


adat istiadat dari setiap daerah. Perbedaan daerah mempengaruhi perbedaan
konsep sehat yang ada di masyarakat. Misalnya, apabila seseorang masih
dapat makan dengan enak serta dapat tidur dengan nyenyak, ia masih
dikatakan sehat. Sehingga, apabila orang tersebut terjangkit oleh suatu
penyakit, orang tersebut enggan memeriksakan dirinya ke tempat pelayanan
medis setempat karena menurutnya ia masih dapat makan dengan enak dan
tidur dengan nyenyak. Lantas, orang tersebut baru memeriksakan dirinya
ketika penyakitnya sudah parah.

KONSEP SEHAT
Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah
kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara
dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada
peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap
sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.

Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap


kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan
dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap
sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya
kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat unutk mengutamakan
kegiatan kesehatan dari pada mengobati penyakit.

Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, sosial dan pengertian


profesional yang beragam. Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan
dipandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-
aspek biologis dan sosial budaya pada tingkah laku manusia.

Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat
dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil
berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit.

PENYAKIT

Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh negatif


terhadap kehidupan manusia. Perilaku dan cara hidup manusia dapat
merupakan penyebab bermacam-macam penyakit baik di zaman primitif
maupun di masyarakat yang sudah sangat maju peradaban dan
kebudayaannya.

Ditinjau dari segi biologis penyakit merupakan kelainan berbagai organ tubuh
manusia, sedangkan dari segi kemasyarakatan keadaan sakit dianggap
sebagai peny impangan perilaku dari keadaan sosial yang normatif.
Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ tubuh atau
lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional
dan psikososial individu bersangkutan. Faktor emosional dan psikososial ini
pada dasarnya merupakan akibat dari lingkungan hidup atau ekosistem
manusia dan adat kebiasaan manusia atau kebudayaan (11).
Konsep kejadian penyakit menurut ilmu kesehatan bergantung jenis penyakit.
Secara umum konsepsi ini ditentukan oleh berbagai faktor antara lain parasit,
vektor, manusia dan lingkungannya.

Penyakit merupakan fenomena kompleks yang berpengaruh negative pada


kehidupan manusia. Ditinjau dari segi biologis penyakit merupakan kelainan
berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi kemasyarakatan
keadaan sakit dianggap sebagai penyimpangan perilaku dari keadaan sosial
yang normatif.

Etiologi penyakit dapat dijelaskan melalui sihir, tetapi juga sebagai akibat


dosa. Simbol sosial juga merupakan sumber penyakit. Dalam peradaban
modern, keterkaitan antara symbol-simbol sosial dan risiko kesehatan sering
tampak jelas, misalnya remaja merokok.

KONSEP SAKIT

Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan.Presepsi
masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain, karena tergantung dari kebudayaan yang ada dan
berkembang dalam masyarakat tersebut. Presepsi kejadian penyakit yang
berlainan dengan ilmu kesehatan sampai saat ini masih ada di masyarakat;
dapat turun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan bahkan
berkenbang luas.

Sudarti (1987) menggambarkan secara deskriptif persepsi masyarakat


beberapa daerah di Indonesia mengenai sakit dan penyakit; masyarakat
menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami serangkaian
gangguan fisik yang menim – bulkan rasa tidak nyaman. Anak yang sakit
ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak nafsu makan.
Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu
makan, atau “kantong kering” (tidak punya uang).

Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian


yaitu :

1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia


2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.
3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).

Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua,


dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan m
akan, dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ke tiga
harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-lain. Dengan demikian upaya
penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap
penyebab sakit.

Contoh:

Sakit kejang-kejang.

Masyarakat pada umumnya menyatakan bahwa sakit panas dan kejang-


kejang disebabkan oleh hantu. Di Sukabumi disebut hantu gegep, sedangkan
di Sumatra Barat disebabkan hantu jahat. Di Indramayu pengobatannya
adalah dengan dengan pergi ke dukun atau memasukkan bayi ke bawah
tempat tidur yang ditutupi jaring.

 Sakit tampek (campak)

Penyebabnya adalah karena anak terkena panas dalam, anak dimandikan


saat panas terik, atau kesambet. Di Indramayu ibu-ibu mengobatinya dengan
membalur anak dengan asam kawak, meminumkan madu dan jeruk nipis
atau memberikan daun suwuk, yang menurut kepercayaan dapat mengisap
penyakit.

2.3 konsep sehat sakit dan penyakit menurut agama

Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai


hidup manusia sejak jaman nabi Adam a.s .kita memahami apapun yang
menimpa manusia adalah takdir,sakitpun merupakan takdir .

Sehat Sakit pandangan Al-Quran

“dan (ingatlah kisah)ayyub ketika menyeru tuhannya “(Ya TuhanKu)”


sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan engkau adalah tuhan yang
maha penyayang diantara semua penyayang,maka kamipun
memperkanankan semua itu,lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya
dan kami kembalikan keluarganya padanya dan kami lipat gandakan bilangan
mereka sebagai suatu rahmat dari sisi kami dan untuk menjadi peringatan
bagu semua yang menyembah Allah swt.(QS AL ANBIYA 21 :83-84)

Karena kita manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan


sakit maka kita akan sakit,begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan
,tiada daya upaya kecuali dengan izin Nya kita sembuh.

Ada pada surat berikut :


“(yaitu Tuhan) yang telah menciptakanku ,maka dialah yang memberi
petunjuk kepadaku.dan Tuhanku yang Dia memberi makan dan minum
kepadaku .Dan apabila aku sakit Dialah yang menyembuhkanku .Dan yang
akan mematikan aku kemudian akan menghidupkanku (kembali) dan yang
amat kuinginkan akan mengamouni kesalahanku pada hari kiamat .(QS ASY
SYU’ARA 26:78-82)

1.Konsep sehat
Allah dan Rasulnya Rasulullah saw menganggap keselamatan dan
kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan
rasa syukur .

Firman Allah QS Ibrahim 14:7

Bentuk rasa syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah
senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah.

Rasulullah bersabda :
‘Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu
kesehatan dan waktu luang “(HR Bukhari dari Ibnu Abbas )

Kesehatan dalam perspektif islam


(QS AL MAIDAH 5:3)

Kesehatan merupakan salah satu hak bagi manusia demikian sabda Nabi
Muhammad saw karna kesehatan merupakan hak asasi manusia sesuatu
yang sesuai dengan fitnah manusia maka islam menegaskan perlunya
istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakan agama islam .

(QS Yunus 57 )

Sehat menurut WHO adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa dan sosial
yang memungknkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomi.

1.Konsep Sakit
Dihadapan Allah orang sakit bukanlah orang yang hina melainkan mereka
memiliki kedudukan sangat mulia.
“tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan ,kekhawatiran
dan kesedihan dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan dari yang
melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan kesalahannya (HR
Bukhari dari Abu Hurairah)

Amat banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit


,sehingga secara tidak sadar ia menganggap bahwa penyakit yang
dideritanya tersebut sebagai malapetaka atau kutukan allah yang dijatuhkan
kepadanya .
Tidak sedikitpun orang yang tatkala ditimpa penyakit menjadi ditempa
penyakit menjadi putus asa ,kehilangan pegangan,bahkan berburuk sangka
kepada Allah SWT.Lalu timbul rasa tidak puas kepada Allah SWT,merasa
bahwa dengan sakitnya itu Allah bersikap tidak adil ,sehingga ia tidak lagi
menjalankan kewajiban kewajiban Nya sebagai hamba Allah .
Padahal di waktu sehat ,ia selalu mengucapkan dalam sholatnya :
“Sesungguhnya sholat,ibadah,hidup dan matiku hanya untuk Allah ,Tuhan
semesta alam”(QS Al An’am :162 )

3.Konsep Penyakit
Dalam pandangan islam penyakit merupakan cobaan yang diberikan
Allah SWT kepada hambaNya untuk menguji keimanannya ketika seseorang
sakit disana terkandung pahala,ampunan dan akan mengingatkan orang sakit
kepada Allah SWT .Aisyah pernah meriwayatkan ,bahkan Rasulullah SAW
bersabda :”tidak ada musibah yang menimpa diri seorang muslim ,kecuali
Allah mengampuni dosa dosanya sampai sampai sakitnya karena tertusuk
diri sekalipun (HR Buchari )Sabda Rasulullah SAW :

Artinya : Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum ,dicobanya
dengan berbagai cobaan.Siapa yang ridha menerimanya maka dia akan
memperoleh keridhaan Allah.Dan barang siapa yang murka (tidak ridha)dia
akan memperoleh kemurkaan Allah SWT.(HR Ibnu Majah dan at turmudzi)

Dalam hadist rasulullah SAW bersabda :

Artinya :“Dari Abu Hurairah r.a Nabi Muhammad SAW Bersabda : Tidaklah
seorang muslim ditimpa musibah,kesusahan,kesedihan,penaykit,gangguan
menumpuk pada dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa dosanya
(HR Bukhari dan Muslim ).Allah SWT menciptakan cobaan natara lain untuk
mengingatkan manusia terhadap rahmat rahmat yang telah diberikan Nya
.Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan dapat menyadari bahwa
selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak .Di samping
itu,sakit juga digunakan oleh Allah untuk mengingatkan atas segala dosa
dosa dan perbuatan jahatnya selama hidup didunia .Kalau dahulu seorang
insan yang banyak berbuat kesalahan tidak berfikir tentang dosa dan
pahala ,maka disaat sakit biasanya manusia teringat akan dosa dosanya
sehingga ia berusaha untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah
SWT.

DAFATAR PUSTAKA
Sumber
https://christinedethan.wordpress.com/2013/04/13/konsep-sehat-sakit-dan-
penyakit-dalam-konteks-sosial-budaya/

Sunanti Z. Soejoeti

Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan

Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai