Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KONSEP ISLAMIAH KESEHATAN


DITULIS UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM
TUGAS EPIDEMIOLOGI SYARIAH

Dosen Pengampu matakuliah :


Prof. Dr. drg. H.Masriadi, SKM., S.Kg., S.Pd.I., M.Kes., MH., M.Biomed
 
Disusun oleh :
ALFIAH AQIRA.M
0031.10.16.2021
BAB I PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, untuk men
kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penun
kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita
beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan
dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman. Selain itu, I
sebagai agama yang sempurna dan lengkap, telah menetapkan prinsip-prinsip dalam penja
keseimbangan tubuh manusia.

More info on how to use this template at slidescarnival.com/help-use-presentation-template


This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep the Credits
slide or mention SlidesCarnival and other resources used in a slide footer.

2
Pendahuluan

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kesehatan dalam berbagai disiplin Ilmu ?
2. Bagaimana pandangan islam tentang kesehatan?
3. Bagaimana anjuran menjaga kesehatan?
4. Seperti apa nilai sehat dalam ajaran Islam?
5. Bagaimana system kesehatan dalam islam?
6. Bagaimana cara menjaga kesehatan dalam konteks
Islam?

3
Pendahuluan

Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa saja konsep islamiah dalam kesehatan.
Tuhuan Khusus
Mengetahui pengertian Kesehatan dalam berbagai disiplin Ilmu.
Mengetahui pandangan islam tentang Kesehatan.
Mengetahui anjuran menjaga kesehatan.
Mengetahui apa nilai sehat dalam ajaran Islam.
Mengetahui system kesehatan dalam islam.
Mengetahui cara menjaga kesehatan dalam konteks Islam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesehatan Dalam Berbagai Disiplin Ilmu

Definisi sehat menurut World Health Organization adalah keadaan


sempurna secara fisik, mental, serta sosial, dan tidak hanya terbebas
dari penyakit dan kecacatan. Sehat adalah hak paling mendasar dari
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan ras, agama, politik, dan
kondisi sosial ekonominya. Sehat diperlukan agar seseorang mampu
meraih kedamaian, keamanan, dan bebas untuk melakukan apapun di
dalam hidupnya (WHO)

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sehat


adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata sehat adalah (yang)
mendatangkan kebaikan pada badan(KBBI)

6
Pengertian Kesehatan

Kemudian menurut MUI atau Majelis Ulama Indonesia dalam Musyawarah Nasional
Ulama di tahun 1983 yang merumuskan kesehatan dan memberikan definisi atau
pengertian kesehatan adalah sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang
dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan
(tuntunan-Nya) dan memelihara serta mengembangkannya(MUI)

Seorang ahli dalam dunia medis, menjelaskan bahwa kesehatan adalah kenormalan pada
fungsi-fungsi organ tubuh dalam menjalankan fungsi nya tanpa gangguan rasa nyeri atau
kegagalan fungsi dalam melakukan aktifitas(Paune)

7
2.2 Pandangan Islam tentang Kesehatan

⬢ Anjuran menjaga kesehatan itu bisa ⬢ “Rasulullah Saw berdo‟a: Ya Allah saya
dilakukan dengan tindakan preventif berlindung kepada-Mu dari kehilangan
(pencegahan) dan represif
nikmat karunia-Mu, dari perubahan
(pelenyapan penyakit atau
kesehatan yang telah Engkau berikan,
pengobatan). Secara preventif,
perhatian Islam terhadap kesehatan mendadaknya balasan-Mu, dan dari segala
ini bisa dilihat dari anjuran sungguh- kemurkaan-Mu". (HR. Muslim)
sungguh terhadap pemeliharaan
kebersihan(Husin AF)

8
2.3 Anjuran Menjaga Kesehatan

⬢ Sudah menjadi semacam ⬢ Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata, aku pernah datang
kesepakatan, bahwa menjaga menghadap Rasulullah SAW, saya bertanya: Ya
Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang
agar tetap sehat dan tidak
akan akan baca dalam doaku, Nabi menjawab:
terkena penyakit adalah lebih
Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan,
baik daripada mengobati, kemudian aku menghadap lagipada kesempatan
untuk itu sejak dini yang lain saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan
diupayakan agar orang tetap kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca dalam
sehat. Menjaga kesehatan doaku. Nabi menjawab: “Wahai Abbas, wahai
sewaktu sehat adalah lebih paman Rasulullah saw mintalah kesehatan kepada
baik daripada meminum obat Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-
Tumudzi, dan al-Bazzar)
saat sakit(Skinner PR,2019) 9
Lanjutan……
⬢ Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah
kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah (2); 201). Salah satu unsur
kebaikan dunia adalah kesehatan. Oleh karena itu, kita harus
berusaha menjaga kesehtan yang ada, dan mengembalikannya
ketika kesehatan itu hilang (Diong Liong Akbar,2020)

10
2.4 Nilai Sehat dalam ajaran Islam

• Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala


sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik
(badaniah) dan psikis (kejiwaan). Islam mendorong nilai-nilai spiritual tertentu
seperti Keterusterangan, kebenaran. dll. Pentingnya nilai-nilai ini dalam
mempromosikan mental kesehatan tidak dapat diduga(7)
• setiap manusia harus hidup sesuai fitrahnya untuk mencapai kesehatan. Secara
bawaan, roh manusia adalah lebih penting daripada tubuh, yaitu kesehatan
spiritual lebih diutamakan atas kesehatan fisik.

11
Lanjutan…
⬢ “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu
dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang
tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkannya”. (Q.S At-Tahrim/66: 6).

12
2.5 Sistem Kesehatan Islam
2.5.1 Profesional dalam layanan Kesehatan

Khilafah wajib menyediakan sarana kesehatan, rumah sakit, obat-obatan,


tenaga medis, dan sebagainya secara mandiri. Itu adalah tanggung
jawabnya.  Rasulullah saw. bersabda:
‫اع َوهُ َو َمسُْؤ و ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه‬
ٍ ‫اِإل َما ُم َر‬
Imam adalah pemelihara dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya (HR al-
Bukhari).
Islam tidak membatasi kebolehan pasien menginap selama sakitnya belum sembuh
tanpa dipungut biaya apapun.
13
Lanjutan….
2.5.2 Kompetensi Tenaga Medis

⬢ Allah SWT telah memberikan tanggung jawab dan kewenangan penuh kepada
Pemerintah/Khalifah untuk mengelola penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan
pendidikan, termasuk pendidikan kedokteran(Hanin Hamjah S,2013).
⬢ Sistem sanksi Islam yang bersifat pencegah-penebus, atmosfir ketakwaan dan
kesejahteraan yang melingkupi menjadikan sistem kesehatan Khilafah benar-benar
terjauh dari bahaya petaka malpraktek.

14
Lanjutan…
2.5.3 Gratis dan Cepat

⬢ Di dalam Islam, jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat adalah tanggung jawab
Negara. Pelayanan kesehatan wajib diberikan secara gratis (cuma-cuma) bagi
masyarakat. Negara tidak boleh membebani rakyatnya untuk membayar
kebutuhan layanan kesehatannya. Rasulullah saw., yang bertindak sebagai kepala
Negara Islam, telah menjamin kesehatan rakyatnya secara cuma-cuma, dengan
cara mengirimkan dokter kepada rakyatnya yang sakit tanpa memungut biaya dari
rakyatnya itu (An-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustur, II/143)

15
Lanjutan….
2.5.4 Akselerasi Riset

• Dalam model kesehatan Islam, intelektual para ahli di bidang kesehatan


difungsikan untuk menginovasi produk-produk kesehatan termasuk obat agar
negara mampu melayani seluruh rakyatnya dengan baik. Sekali lagi, ilmu
terdedikasi bukan untuk bisnis industri global. Negara punya peran untuk mengurus
kemaslahatan rakyat. Tidak semua hal harus dianggap berdasar kacamata bisnis.
• Para ilmuwan Islam seperti al-Biruni, Ibnu Sina, dsb mendedikasikan ilmunya
untuk kemaslahatan umat. Dedikasi tersebut benar-benar sampai aplikasinya kepada
umat karena penguasa punya perhatian penuh terhadap kemaslahatan umat.

16
2.5.5 Cepat Atasi Wabah

⬢ Dalam Islam, tindakan pertama yang harus diambil dalam epidemi dan
penyakit menular adalah karantina, hukum yang harus dipatuhi. Jika Negara
mewajibkan karantina, ia harus mematuhinya dengan keyakinan akan keadilan
undang-undang karena ia hukum syariah yang datangnya dari Allah SWT.
Mematuhinya adalah bentuk ketaatan kepada Allah, bukan ketaatan pada
manusiaDalam konsep sistem kesehatan dalam Islam, Negara mengobati
pasien penderita wabah secara gratis, profesional dan tidak mendasarkan
pelayanan pada ‘kembalinya uang’.

17
2.6 Cara menjaga kesehatan dalam konteks Islam
2.6.1 Mengatur Pola Makan dan Minum
⬢ Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah
unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli
kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan
thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan
yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat:
⬢ ٓ‫ام ِهۦ‬
ِ ‫نس ُن ِإ ل َٰى َط َع‬
َٰ ‫نظ ِر ٱلِْإ‬
ُ َ‫َفل ْي‬
⬢ “maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 ) 

18
Lanjutan…
Perut merupakan sumber utama penyakit; al-maidat bait ad-da’ (perut
itu sumber penyakit). Karena itu, dalam AlQur’an ditemukan banyak
sekali tuntunan yang berkaitan dengan makanan, jenis maupun
kadarnya. Masih dalam konteks upaya preventif menjaga kesehatan, Al-
Qur’an memberi etika dan ukuran untuk makan yang sehat. Dalam hal
ini perlu diperhatikan beberapa statemen Al-Qur’an sebagai berikut: Al-
Qur’an menyuruh manusia agar memperhatikan keadaan dirinya
dengan cermat, dan mendorongnya mempelajari keadaan tubuh, jiwa,
dan hubungan di antara keduanya(Iktani IRA,2018).

19
Lanjutan…
2.6.2 Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat

Allah telah menciptakan pergantian malm dan siang, bukan sesuatu


yang tak bermakna. Pergantian ini dimaksud kan adalah untu
memberikan kesempatan kepada manusia untuk berusaha pada
siang hari dan beristirahat pada malam hari setelah lelah berusaha.
Hal ini kembali membuktikan bahwa islam sangat memperhatikan
masalah kesehatan(Diong Liong Akbar,2020). Dalil yang menjelaskan
tentang hal ini adalah:
ٰ
َ ِ‫ار ُم ْبصِ رً ا ۚ ِإنَّ فِي َذل‬
ٍ ‫ك آَل َيا‬
َ ‫ت لِ َق ْو ٍم َيسْ َمع‬
‫ُون‬ َ ‫ه َُو الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل لِ َتسْ ُك ُنوا فِي ِه َوال َّن َه‬
“Dia lah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat
padanya dan menjadikan siang terang benderang”. (QS. Yunus; 67).

20
Lanjutan…
Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan
cara tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-haknya
kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar
mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur
dan berjaga diatur secara proporsional, masing-masing
anggota tubuh memiliki hak yang mesti dipenuhi

21
Lanjutan…

sebagaimana disebutkan dalam hadits:


“Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku
memberitakan bahwa kamu puasa di sz’am? hari dan qiyamul
laildimalam hari, maka aku katakan, benarya Rasulullah, Nabi
menjawab: Jangan lalukan itu, berpuasa dan berbukalah, bangun
malam dan tidurlah, sebab, pada badanmu ada hak dan pada
lambungmujuga ada hak” (HR Bukhari dan Muslim).

22
Lanjutan…
Islam merupakan agama yang sempurna segala kehidupan diatur olehnya,
bahkan tentang berolahraga pun ada dijelaskan. Anjuran ini tidak lain agar
manusia memilki tubuh yang kuat dan sehat, sehingga dapat optimal beribadah
kepada Allah.
Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al-Riyadhat) termasuk
bidang ijtihadiyat. Secara umum hukum melakukannya adalah mubah, bahkan
bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya
melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannya tidak bertentangan
dengan norma Islami.

23
Lanjutan…

Nash al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga,


dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk
menghadapi kemungkinan serangan musuh, yaitu ayat:
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. Apa saja yang kamu najkahkanpadajalan Allah niscaya
akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o):

24
2.6.4 Anjuran Menjaga Kebersihan

Hukum Menjaga Kebersihan Dalam Islam, Islam merupakan agama yang dikenal dengan
banyaknya amaliah yang berhubungan dengan kebersihan. Misalnya saja dalam Islam
diajarkan kebersihan badan seperti wudhu, bersiwak, mandi, memotong kuku dan lain
sebagainya
Kebersihan itu sendiri datang dari upaya manusia untuk menjaga diri dan lingkungannya dari
hal-hal yang bisa mengotori dan mencemari. Sejatinya manusia itu sendiri secara fitrah lahir
dalam keadaan bersih dan suci. Namun lingkungan yang keliru bisa membuat dirinya menjadi
manusia yang tidak bisa menjaga kebersihan. Manusia lebih cenderung akan mendambakan
keadaan yang bersih dan suci.

25
2.6.5 Keharusan berobat dalam Islam

Perlu diketahui Allah menurunkan segala penyakit tanpa menjelaskan secara terperinci
mengenai jenis penyakitnya dan Allah menurunkan obatnya tanpa menyebutkan apa
obatnya dan bagaimana cara memakainya. Masalah ini haruslah dikerjakan oleh manusia
dengan akal, ilmu dan penyelidikan yang sekarang dinamai science bersama teknologinya
(K.Al-bukhari,2017) “Agama itu akal dan tidak ada agama bagi yang tidak berakal”
Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang
mengganggu hidup.

26
Lanjutan…

• Prinsip pengobatan Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu.
Prinsip ini menunjukkan bahwa berobat dengan menggunakan zat-zat yang diharamkan sementara
kondisinya tidak benar-benar darurat, maka penggunaan zat tersebut diharamkan.
• Berobat pada ahlinya, prinsip ini menunjukkan bahwa pengobatan yang dilakukan harus ilmiah. Dalam
arti dapat diukur. Seorang dokter dalam mengembangkan pengobatannya dapat diukur kebenaran
metodologinya oleh dokter lainnya. Sementara seorang dukun dalam mengobati pasiennya, tidak dapat
diukur metode yang digunakannya oleh dukun yang lain. Sistem yang tidak dapat diukur disebut tidak
ilmiah dan tidak metodologis.

27
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di
muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya
mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya (hablum
minallah) atau hubungan manusia dengan manusia (hablum
minannas), namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang
bersifat komprehensif, harmonis, jelas, dan logis. Salah satu
kelebihan Islam dalam mengatur kehidupan manusia adalah perihal
perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu
maupun masyarakat.

28
• UU No. 23 Tahun 1992 menetapkan sehat sebagai
keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani),
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Artinya, bahwa
jika manusia menginginkan kehidupan yang harmonis,
kaya sosial dan kaya secara ekonomi, maka hal itu
dapat dibentuk melalui pola kehidupan yang sehat.

29
📖 TERIMA KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai