Islam menghendaki agar umatnya untuk kuat atau tidak lemah secara fisik, mental, sosial, dan ekonomi. Anggota badan manusia pada hakekatnya adalah milik Allah yang dianugerahkan untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Allah memerintahkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan fisik, di sisi lain Allah juga memerintahkan untuk menjaga kesehatan mental dan jiwa.
Menurut WHO maupun UU kesehatan RI No. 36 tahun 2009,
kesehatan adalah keadaan sehat yang meliputi aspek fisik, mental, spiritual dan sosial serta dapat produktif secara sosial. Kesehatan yang dimaksud islam adalah kesehatan fisikbiologis sekaligus kesehatan mental-psikologis. Majelis Ulama Indonesia (MUI) merumuskan kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah SWT yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkan, memelihara, dan mengembangkannya.
Kesehatan Masyarakat
Gizi
KESEHATAN DALAM ISLAM
Keperawatan
Pengobatan
Olahraga
KESEHATAN MASYARAKAT DALAM
ISLAM Bidang ilmu kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Ilmu kedokteran (medicine) yaitu ilmu yang mempelajari tentang kesehatan secara individu. Ilmu kedokteran lebih memfokuskan pada objek individu, pelayanan kuratif, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 2. Ilmu kesehatan masyarakat (public health) yaitu ilmu yang mempelajari masalah kesehatan agregat. Ilmu kesehatan masyarakat lebih memfokuskan pada sasaran masyarakat, pelayanan preventif dan promotif.
Apabila kalian mendengar adanya wabah
penyakit di suatu daerah, janganlah mengunjungi daerah itu, akan tetapi apabila kalian berada di daerah tersebut, janganlah meninggalkannya (HR al-Bukhari)
Tiga hal yang harus diperhatikan pada masalah kesehatan.
1. Menjaga kesehatan agar tetap sehat. 2. Menghindari penyebab penyakit. 3. Memberi keleluasan pada bagian yang terkena penyakit agar bisa membaik tanpa terganggu oleh penyakit lain. Dengan demikian, mempertahankan hidup agar tetap bersih adalah ibadah dan dikategorikan wajib. Kekhusyuan beribadah sangat ditentukan oleh kondisi dan stamina tubuh.
MAKANAN (GIZI) DALAM ISLAM
Islam memerintahkan kita untuk memakan makanan dan minuman yang halalan thoyyiba (halal dan baik atau bergizi). Allah SWT Berfirman : Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (Abasa : 24) Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benarbenar kepada-Nya kamu menyembah (al-Baqoroh : 172)
Menurut QS al-Baqarah: 173 ada beberapa makanan
yang tidak boleh dikonsumsi karena keharamannya, yaitu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih tidak menyebut asma Allah. Sedangkan makanan dan minuman yang baik dikonsumsi yaitu seperti daging, ikan, tumbuhtumbuhan, buah-buahan, susu, madu, dan air.
KEPERAWATAN DALAM ISLAM
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. (Lokakarya Nasional Keperawatan, 1983)
Pelayanan keperawatan islam adalah tindakan keperawatan
sesuai dengan ajaran islam yang berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah yang dilakukan oleh perawat guna menopang kesehatan dan kesejahteraan pasien. Konsep caring dalam keperawatan islam bukan hanya asuhan kemanusiaan dengan lemah lembut berdasarkan standar dan etika profesi, tetapi caring yang didasarkan keimanan kepada Allah dengan tujuan mendapat ridah Allah Swt.
RUFAIDAH AL-ANSHARIYAH (570-632 M)
1. Perintis keperawatan modern. 2. Perawat profesional pertama dalam sejarah Islam. 3. Melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. 4. Pencetus berdirinya Sekolah Keperawatan pertama di dunia Islam. 5. Penyokong advokasi pencegahan penyakit. 6. Menyebarkan pentingnya penyuluhan penyakit.
PENGOBATAN DALAM ISLAM
Obat merupakan semua zat kimiawi, hewani maupun nabati yang dalam dosis layak bisa menyembuhkan, meringankan dan mencegah suatu penyakit. Tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pula yang menurunkan obatnya. (HR. Bukhori, No. 5246) Prinsip pengobatan menurut Islam yang harus diperhatikan. Pertama, setiap penyakit memiliki obat. Kedua, al-Quran sebagai obat penyembuh rohani dan jasmani. Ketiga, dalam pengobatan islam tidak mungkin menggunakan obat-obatan dari benda-benda yang diharamkan.
PENGOBATAN PADA MASA NABI
1. Pengobatan dengan madu Madu bisa berfungsi sebagai antibody penghambat pertumbuhan sel kanker (tumor), antioksidan, memperlancar metabolisme tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan peredaran darah dan mengurangi tekanan darah. 2. Pengobatan dengan habbah sauda Habbah sauda adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Manfaat habbah sauda yaitu dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, mempertahankan tubuh dari serangan kanker, dan bisa menghentikan pertumbuhan sel tumor, meningkatkan fungsi otak, menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernapasan dan mengatasi gangguan tidur dan stress.
Pengobatan dengan berbekam (hijamah)
Bekam merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksi atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. 4. Ruqyah (Exorcism) Ruqyah adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu (ayat al-Quran) kepada orang yang sakit. 3.
OLAHRAGA DALAM ISLAM
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Olahraga bertujuan untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan gerak dasar an gerak keterampilan. Olahraga juga bertujuan untuk memperkuat tubuh agar memperoleh kesehatan. Dengan kesehatan itulah ibadah dapat dilaksanakan dengan khusyu dan baik bila dibandingkan dengan kondisi sakit.