Anda di halaman 1dari 40

KONSEP

GANGGUAN
PERILAKU DAN
PERSEPSI
Dr. Ira Kusumawaty, S.Kp.,M.Kep.,MPH
Sub Pokok Bahasan
1. Gangguan Kepribadian
2. Gangguan Pikiran (Skizofrenia)
3. Gangguan Perasaan
4. Gangguan Perilaku seksual
5. Gangguan ADHD
6. Gangguan Belajar
7. Gangguan Persepsi

2
Gangguan
Kepribadian
Gangguan Kepribadian

Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah Totalitas dari


ciri tingkah laku dan emosi yang Pengertian Gangguan
menjadi karakter atau ciri Kepribadian
seseorang dalam kehidupan sehari- Gangguan Kepribadian adalah ciri
hari dalam kondisi biasa (Lukas kepribadian yang bersifat tidak
Mangindaan, Nurmiati Amir) fleksibel dan maladaptif yang
menyebabkan disfungsi yang
bermakna atau penderitaan subjektif.

4
Etiologi Gangguan
Kepribadian
Faktor Genetik

Penelitian 15.000 pasang anak kembar, pada anak kembar


monozigotik persamaan gangguan kepribadian lebih besar
dibanding dizigotik. Persamaannya yaitu : ciri kepribadian,
temperamen, pilihan atau minat pekerjaan dan penggunaan waktu
senggang serta sifat social.

5
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian

✘ Konstitusi (Genetik, temperamen)


✘ Perkembangan
✘ Pengalaman hidup (lingkungan keluarga, lingkungan
budaya)

6
Jenis-Jenis Gangguan kepribadian

Gangguan Kepribadian Pranoid

Gangguan Kepribadian Skizotipal

Gangguan Kepribadian Skizoid

Gangguan Kepribadian Antisosial

Gangguan Kepribadian Narsistik

Gangguan Kepribadian Cemas


(Menghindar)

7
Gangguan Kepribadian Paranoid

Individu yang memiliki kepribadian paranoid dalam DSM


– IV ditandai dengan ketidakpercayaan terhadap oranglain
dan menganggap oranglain memiliki motif tersembunyi
dan ditafsirkan sebagai orang yang jahat. Orang yang
mengalami gangguan kepribadian paranoid memiliki
gejala seperti, cenderung menyalahkan orang lain tanpa
dasar, ragu akan kepercayaan terhadap orang lain,
memiliki sifat pendendam, dan masih banyak lagi. Untuk
mengobati kepribadian paranoid seseorang dapat
menggunakan terapi (CBT) Chognitive Behavioral
Therapy.
8
Gangguan Kepribadian Skizoid

Individu yang mengalami skizoid dalam DSM – IV memiliki


kecenderung tidak menginginkan adanya interaksi sosial dan
hubungan intim serta memiliki sifat acuh terhadap suatu
hubungan, mereka lebih nyaman menghabiskan waktu sendiri.

Seorang individu dengan gangguan skizoid lebih suka


menghabiskan waktu sendiri dibandingkan dengan oranglain,
mereka sering tampak terisolasi secara sosial dan lebih memilih
untuk menjadi penyendiri. Gangguan ini dapat diobati dengan cara
intervensi atau mengubah prilaku penderita dengan cara diberikan
kegiatan untuk bersosialisasi, menghindari pengisolasian,
memberikan peran dalam kelompok, dan meningkatkan fungsi
didalam masyarakat. 9
. Gangguan Kepribadian Skizotipal

Skizotipal adalah gangguan kepribadian dimana individu dengan


kecenderungan memiliki pola fikir yang khas sehingga dapat merusak
komunikasi dan interaksi yang tengah berlangsung.

Skizotipal dalam DSM – IV dapat digolongkan menjadi 4 kriteria yaitu;


kategori pertama, memiliki sifat paranoid dan cenderung mencurigai orang
lain, kategori ke dua adalah referensi ide, dimana mereka menganggap
kejadian yang ada disekitar berkaitan langsung dengannya, kategori ketiga
adalah magical think and odd beliefs, dimana individu mempercayai suatu
keyakinan terhadap sihir dan hal yang aneh, kategori ke empat yaitu orang
yang memiliki halusinasi.

Dalam DSM – IV skizotipal memiliki beberapa tanda seperti; tidak dapat


menikmati hubungan dekat, selalu berselisih pendapat, hanya memiliki
sedikit ketertarikan dengan pengalaman seksual, tidak memiliki teman 10
Gangguan Kepribadian Antisosial

Individu dengan kecenderungan antisosial dan psikopati merupakan


individu yang tidak memperhatikan hak orang lain. Dalam DSM – IV
dijelaskan ada beberapa karakteristik gangguan kepribadian antisosial
seperti terus menerus melanggar hukum, agresi, sering berbohong, tidak
peduli pada keselamatan orang lain dan diri sendiri, kurang memiliki rasa
penyesalan atas tindakannya, dan masih banyak lagi.

11
Gangguan Kepribadian Narsistik

Individu dengan kecenderungan merasa dirinya bebas atau merasa dirinya


penting (dalam fantasi atau perilaku), butuh sanjungan dan pujian serta
dikagumi. Bersifat pervasive, yang berawal dari masa muda dan nyata
dalam berbagai jenis konteks. Dalam DSM – IV dijelaskan ada beberapa
karakteristik gangguan kepribadian narsistik seperti menyatakan dirinya
sangat penting (self importance), sangat khusus, dan menuntut merasa
dirinya “berhak istimewa”, ia tidak menerima kritikan dan sering marah bila
dikritik. Ia snagat menonjolkan “caranya sendiri”, sangat ambisius untuk
menjadi orang kaya dan terkenal.

12
Gangguan Kepribadian Menghindar
(Cemas)

Gangguan kepribadian menghindar dalam DSM - IV diartikan sebagai individu


yang memiliki kecenderungan dimana individu takut akan suatu kritikan,
penolakan dari orang lain sehingga lebih memilih untuk tidak memiliki hubungan,
8 kecuali ketika merasa benar – benar yakin. Individu dengan kecenderungan
menghindar akan menghindari pekerjaan yang mengharuskan kontak
interpersonal.

13
Gangguan
Skizofrenia
Pengertian Skizofrenia (Pikiran)

Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang kompleks dengan berbagai ekspresi


fenotip. Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan
gangguan utama dalam pikiran, emosi dan perilaku pikiran yang terganggu,
berbagai pikiran tidak berhubung secara logis; persepsi dan perhatian yang
keliru; afek yang datar atau tidak sesuai; dan berbagai gangguan aktivitas
motorik yang bizarre.

15
Tanda dan Gegala Skizofrenia
Videbeck (2012) mengatakan bahwa secara general gejala serangan
skizofrenia dibagi menjadi 2 (dua), yaitu gejala positif dan negatif.
Gejala Positif atau Gejala Nyata Gejala positif skizofrenia antara lain:
1. Halusinasi: Persepsi sensori yang salah atau pengalaman yang tidak
terjadi dalam realitas.
2. Waham: Keyakinan yang salah dan dipertahankan yang tidak memiliki
dasar dalam realitas.
3. Ekopraksia: Peniruan gerakan dan gestur orang lain yang diamati klien.
4. Flight of ideas: Aliran verbalitasi yang terus-menerus saat individu
melompat dari suatu topik ke topik laindengan cepat.
5. Perseverasi: Terus menerus membicarakan satu topik atau gagasan;
pengulangan kalimat, kata, atau frasa secara verbal,dan menolak untuk
mengubah topik tersebut.
6. Asosiasi longgar: Pikiran atau gagasan yang terpecah-pecah atau buruk.
7. Gagasan rujukan: Kesan yang salah bahwa peristiwa eksternal memiliki
makna khusus bagi individu.
16
Gejala Negatif atau Gejala Samar Gejala
negatif skizofrenia
1. Apati: Perasaan tidak peduli terhadap individu, aktivitas,
peristiwa.
2. Alogia: Kecendrungan berbicara sedikit atau
menyampaikan sedikit substansi makna (miskin isi).
3. Afek datar: Tidak adanya ekspresi wajah yang akan
menunjukkan emosi atau mood.
4. Afek tumpul: Rentang keadaan perasaan emosional atau
mood yang terbatas.
5. Anhedonia: Merasa tidak senang atau tidak gembira dalam
menjalani hidup, aktivitas, atau hubungan. Katatonia:
imobilitas karena faktor psikologis, kadang kala ditandai
oleh periode agitasi atau gembira, klien tampak tidak
17
Tipe Skizofrenia
Menurut Videbeck (2012:349) Berikut ini adalah tipe skizofrenia dari DSM-IV-TR 2000.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala yang dominan:
✘ Skizofrenia, tipe paranoid: ditandai dengan waham kejar (rasa menjadi korban atau
dimata-matai) atau waham kebesaran, halusinasi, dan kadang-kadang keagamaan
yang berlebihan (fokus waham agama), atau perilaku agresif dan bermusuhan.
✘ Skizofrenia, tipe tidak terorganisasi: ditandai dengan afek datar atau afek yang tidak
sesuai secara nyata, inkoherensi, asosiasi longgar, dan diorganisasi perilaku yang
ekstern.
✘ Skizofrenia, tipe katatonik: ditandai dengan gangguan psikomotor yang nyata, baik
dalam bentuk tanpa gerakan atau aktivitas motorik yang berlebihan, negativisme
yang ekstrem, mutisme, gerakan volunter yang aneh, ekolalia, atau ekopraksia.
Imobilitas motorik dapat terlihat berupa katalepsi (flexibilitas cerea) atau stupor.
Aktivitas motorik yang berlebihan terlihat tanpa tujuan dan tidak dipengaruhi oleh
stimulus eksternal.
✘ Skizofrenia, tipe tidak dapat dibedakan: ditandai dengan gejalagejala skizofrenia
campuran (atau tipe lain) disertai gangguan pikiran, afek, dan perilaku.
✘ Skizofrenia, tipe residual: ditandai dengan setidaknya satu episode skizofrenia 18
Gangguan
Perasaan
19
Pengertian Gangguan Perasaan

Gangguan suasana perasaan (gangguan afektif atau mood)


merupakan sekelompok gambaran klinis yang ditandai dengan
berkurang atau hilangnya kontrol emosi dan pengendalian diri.
Mood disorder atau gangguan suasana hati adalah gangguan
Kesehatan mental yang mempengaruhi keadaan emosi seseorang.
Gangguan ini menyebabkan seseorang mengalami kebahagiaan
yang ekstrem, kesedihan yang ekstrem, atau keduanya secara
bergantian, dalam waktu yang lama.

Dalam kondisi yang parah, seseorang dengan gangguan mood


dapat memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau
orang lain, hingga keinginan untuk bunuh diri. Tidak hanya itu,
gangguan mental ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang
terkena berbagai penyakit terkait fisiknya, seperti penyakit
jantung atau diabetes.
20
Tanda dan Gejala Gangguan Perasaan
Gejala yang timbul pada penderita kondisi ini bisa berbeda-beda.
Hal ini tergantung pada jenis gangguan mood serta usia masing-
masing penderitanya. Secara umum, berikut adalah tanda-tanda,
ciri-ciri, atau gejala mood disorder yang sering terjadi:
• Perasaan sedih, cemas, atau hampa yang terus menerus terjadi.
• Merasa putus asa atau tidak berharga.
• Kurang energi atau merasa lesu.
• Rasa bersalah yang berlebihan.
• Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
• Perubahan berat badan, seperti berat badan berkurang atau
bertambah.
• Terlalu sering tidur atau tidak butuh tidur.
• Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disenangi.
• Kesulitan berkonsentrasi.
• Mudah marah, bahkan hingga terjadi permusuhan.
• Sering memikirkan kematian, cenderung menyakit diri sendiri,
hingga keinginan untuk bunuh diri. 21
Jenis- Jenis Mood Disorder

Depresi mayor

Depresi mayor (major depressive disorder/MDD) adalah gangguan mood yang


umum terjadi, tetapi merupakan suatu kondisi yang serius. Gangguan ini ditandai
dengan periode kesedihan ekstrem yang berkepanjangan dan terus menerus.
Penderitanya pun kerap tidak dapat menjalani dan menikmati aktivitas yang biasa
Bipolar Disorder
Bipolar Disorder atau gangguan bipolar adalah penyakit mental yang ditandai dengan
perubahan mood parah dari fase mania ke depresi. Fase mania digambarkan sebagai
periode kegembiraan yang ekstrem, sedangkan depresi dapat menyebabkan kesedihan
atau keputusasaan yang parah.
Siklotimia
Siklotimia sering didefinisikan sebagai jenis gangguan bipolar yang lebih ringan. Seseorang
dengan gangguan siklotimia mengalami perubahan mood yang tidak teratur dan terus
menerus untuk waktu yang lama, meski dalam skala ringan dibanding tipe gangguan bipolar
lainnya.
22
Jenis- Jenis Mood Disorder

Seasonal affective disorder (SAD)

SAD adalah bentuk depresi yang terjadi selama musim tertentu. Gangguan mental
ini biasanya terjadi di awal musim dingin atau hujan, dan mulai membaik pada
musim panas.
Premenstrual dysphoric disorder

Jenis gangguan mood ini umumnya terjadi tujuh hingga sepuluh hari sebelum wanita
menstruasi dan hilang dalam beberapa hari setelah masa tersebut dimulai. Kondisi ini
umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi.
Adapun gejala yang paling khas dari jenis ini adalah marah, mudah tersinggung, berkurangnya
minat pada aktivitas sehari-hari, hingga masalah tidur.
Disruptive mood dysregulation
Jenis ini merupakan gangguan mood yang terjadi pada anak-anak. Kondisi ini biasanya
ditandai dengan ledakan emosi, seperti marah dan mudah tersinggung, yang intens dan tidak
sesuai dengan perkembangan di usianya.
23
Gangguan
Perilaku Seksual
Pengertian Gangguan Seksual

Gangguan Psikoseksual adalah ganguan dalam


bidang seks yang disebabkan oleh faktor kejiwaan.
Terdiri atas :
• Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh
gangguan atau penyakit organic yaitu :
1. Kurang atau hilangnya nafsu seksual
2. Tidak menikmati seks
3. Kegagalan dari respons genital
4. Disfungsi orgasme
5. Ejakulasi dini
6. Vaginismus nonorganic
7. Dispareunia nonorganic
8. Dorongan seksual yang berlebihan
9. Disfungsi seksual lainnya

25
• Gangguan
Fethisime adalah Preferensi
kelainan Seksual sebagai
yang dikarakteristikan
dorongan seksual hebat yang berulang dan secara seksual
menimbulkan khayalanyang dipengaruhi oleh objek yang bukan
manusia.Pada fetishisme,dorongan seksual terfokus pada benda
atau bagian tubuh (seperti,sepatu, sarung tangan, celana dalam,
atau stoking) yang secara mendalam dihubungkan dengan tubuh
manusia.
• Tranvetisme Fetihistik adalah gejala keadaan seseorang yang
mencari rangsangan dan pemuasan sexual dengan memakai
pakaian dan berperan sebagai seorang dari sex yang
berlainan.Cross dressing tersebut dapat berupa menggunakan salah
satu bahan yang dipakaiwanita atau mengenakan pakaian wanita
lengkap dan menampilkan diri sebagai wanita di depan umum.
Tujuan orang tersebut adalah untuk mencari kepuasan seksual
• Ekshibisionisme adalah dorongan berulang untuk menunjukkan
alat kelamin pada orang asing atau pada orang yang tidak
menyangkanya.Kegairahan seksual terjadi pada saat antisipasi
terhadap pertunjukan tersebut, dan orgasme didapatkan melalui 26
Macam-macam Gangguan Perilaku
• Voyeurisme Istilah voyeurism, dari kata Prancis berarti melihat,
mengacu padakeinginan Seksual
untuk memandang tindakan dan
ketelanjangan hubungan seks.Voyeurisme adalah preokupasi
rekuren dengan khayalan dan tindakan yang berupa mengamati
orang lain yang telanjang atau sedang berdandan atau melakukan
aktivitas seksual.
• Pedofilia Kata ini berasal dari  bahasa Yunani:   paidophilia, pais ,(
"anak  /-anak-anak") dan  philia("cinta yang bersahabat"
atau"persahabatan)". Di zaman modern, pedofil digunakan sebagai
ungkapan untuk "cinta anak" atau "kekasih anak" dan sebagian
besar dalam konteks  ketertarikan romantis atau seksual dengan
berbagai cara, yang paling banyak dengan sodomi.Pedofilia juga
merupakan gangguan  psikoseksual, yang mana fantasi atau
tindakan seksualdengan anak-anak prapubertas merupakan cara
untuk mencapai gairah dan kepuasan seksual. Perilaku ini mungkin
diarahkan terhadap anak-anak berjenis kelamin sama atau berbeda
dengan pelaku. Beberapa pedofil tertarik pada anak laki-laki
maupun perempuan.Sebagian pedofil ada yang hanya tertarik pada
27
anak-anak, tapi ada pula yang jugatertarik dengan orang dewasa
Gangguan Identitas Jenis Kelamin

• Transseksualisme
• Transvestisme peran ganda
• Gangguan identitas jenis kelamin masa kanak
• Gangguan identitas jenis kelamin lainnya
Gangguan psikologis dan perilaku yang
berhubungan dengan perkembangan dan orientasi
sekual
• Gangguan Maturitas Seksual
• Orientasi Seksual ego-Distonik
• Gangguan hubungan seksual
• Gangguan perkembangan psikoseksual lainnya
• Gangguan perkembangan psikoseksual YTT
Termasuk :
• Heteroseksualitas
• Homoseksualitas
• Biseksualitas
• Lainnya termasuk prapubertas
28
Gangguan ADHD
(Attention Deficit
Hyperactive
Disorder)
Gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder)

Pengertian Gangguan ADHD


ADHD adalah nama yang diberikan kepada anak-anak, remaja, dan beberapa orang dewasa
yang kurang mampu memperhatikan, mudah dikacaukan, dengan overaktif, dan juga
impulsif. ADHD adalah suatu gangguan neurobiology dan bukan penyakit yang mempunyai
penyebab spesifik.
Karakteristik Gangguan ADHD

Menurut DSM IV kriteria ADHD adalah :


✘ Kurang Perhatian
✘ Hiperaktif Impulsifitas
✘ Beberapa gejala hiperaktivitas impulsifitas atau kurang perhatian menyebabkan
gangguna muncul sebelum anak usia 7 tahun
✘ Ada suatu gangguan di dua atau lebih setting/ situasi
✘ Harus ada gangguan yang secara klinis, signifikan didalam fungsi social, akademik,
atau pekerjaan.
✘ Gejala-gejala tidka erjadi selama berlakuknya PDD, skizofrenia dan ganguan psikotuk 30
Faktor Penyebab Gangguan ADHD

1. Faktor Genetik : penelitian menyebutkan bahwa pada anak kembar


dan anak adopsi tampak bahwa membawa peran sekitar 80%.
2. Faktor Fungsi Otak : secara biologis sederhana dikatakan bahwa ada
dua mekanisme didalam otak yaitu pengaktifan sel-sel saraf
(eksitasi) dna pengahambat sel-sel saraf (inhibisi).
3. Faktor Lingkungan : dalam hal ini yang dimaksud lingkungan yaitu
secara perspektif luas termasuk lingkungan psikologis, lingkungan
fisik, dan lingkungan biologis.

31
Gangguan Belajar
32
Pengertian Gangguan Bealjar (Learning Disorder)

Gangguan Belajar (Learning Disorder) adalah suatu gangguan psikiatris


yang mempengaruhi kemampuan untuk menerima, memproses,
menganalisis atau menyimpan informasi. Anak dengan Gangguan
Belajar mungkin mempunyai tingkat intelegensia yang sama atau
bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya, tetapi
seringberjuang untuk belajar secepat orang di sekitar mereka. Masalah
yang terkait dengan kesehatan mental dan gangguan belajar yaitu
kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja, mengingat, penalaran,
serta keterampilan motorik dan masalah dalam matematika.

33
Jenis Gangguan Belajar

1. Disleksia (Dyslexia) : gangguan belajar yang mempengaruhi membaca dan menulis


2. Diskalkulia (Dyscalculia) : gangguan belajar mempengaruhi kemampuan sseorang
dalam menghitung dan memecahkan masalah dengan dasar aritmatika
3. Disrafia (Dysgraphia) : ketidakmampuan dalam menulis, terlepas dari kemampuan
untuk membaca. Orang dengan disgrafia sering berjuang denganmenulis bentuk surat
atau tertulis dalam ruang yang didefinisikan.
4. Gangguan pendengaran dan proses visual (Auditory and visual processing disorders) :
gangguan belajar yang melibatkan gangguan sensorik. Meskipun anak tersebut
mungkin dapat melihat dan / atau mendengar secara normal, gangguan ini
menyulitkan mereka dari apa yang mereka lihat dan dengar.
5. Ketidakmampuan belajar nonverbal (Nonverbal Learning Disabilities) : gangguan
belajar dalam masalah dengan visual-spasial, motorik, dan keterampilan organisasi.
Umumnya mereka mengalami kesulitan dalam memahami komunikasi nonverbal dan
interaksi, yang dapat mengakibatkan masalah sosial. 34
Gangguan
Persepsi
35
Gangguan Persepsi

Pengertian Gangguan
Persepsi
Pengertian Persepsi Gangguan Persepsi adalah
ketidakmampuan manusia dalam
Persepsi adalah Proses membedakan antara rangsang yang
diterimanya rangsang sampai timbul dari sumber internal (pikiran,
rangsangan itu disadari dan perasaan) dan stimulus eksternal
dimengerti oleh penginderaan ( Dermawan dan Rusdi, 2013).
atau sensasi.

36
Etiologi
Faktor Predisposisi menurut Yosep
(2011) :
• Faktor Perkembangan
Kurangnya mengontrol emosi dan keharmonisan
keluarga menyebabkan seseorang tidak amndiri
sejak kecil, mudah frustasi samapai hilangnya
kepercayaan diri.

• Faktor Sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima
dilingkungan sejak bayi akan membekas sampai
dewasa dan akan mersa sendrian, kesepian dan
tidak percaya pada lingkungannya.

37
Next Faktor Predisposisi

• Faktor Biokimia
• Faktor Psikologis
Adanya tingkat stres berlebihan dari hasil
Kepribadian yang lemah dan
suatu Zat bersifat halusinogenik neurokimia
tidak anggung jawab
buffofenon dan metytranferase
mempermudah terjerumusnya
• Faktor Genetik dari penyalahgunaan zat
Dari banyak penelitian menunjukkan bahwa aditif. Orang lebih memilih
faktor keluarga menunjukkan hubungan yang kesenangan sesaat.
snagat berpengaruh pada penyakit ini.

38
Faktor Prepitasi
Penyebab halusinasi dapat dilihat dari lima dimensi menurut Rawlins
sebagai berikut :
• Dimensi Fisik : halusinasi dari beberapa kondisi fisik karena kelelahan,
pengaruh obat, demam hingga delirium, sulit tidur dan intoksikasi
alcohol
• Dimensi Emosional : cemas berlebihan karena masalah yang tidak dapat
diatasi
• Dimensi intelektual : individu akan memperlihatkan penurunan fungsi
ego
• Dimensi Sosial : anggapan seseorang bahwa bersosialisasi di alam nyata
sangat berbahaya, asyik dengan dunia halusinansinya seolah-olah
interaksi sosialnya terpenuhi, control diri dan harga diri tidak
didapatkan di dunia nyata.
• Dimensi Spiritual : dimulai ari kehampaan hidup, runititas tidak
bermakna, aktivitas ibadah menurun dan bahkan hilang .
39
Terima Kasih
40

Anda mungkin juga menyukai