Anda di halaman 1dari 18

HATI NURANI

Realita yang terjadi


Ani adalah seorang mahasiswa farmasi. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tugas-tugas banyak menumpuk dan ia sangat membutuhkan laptop. Suatu sat, dia melihat sebuah laptop didalam tas tertinggal. Keadaan sekitar sangat sepi karena saat itu kira-kira pukul 8 malam, dan kampus sangat sepi.Dia pun ingin mengambilnya. Perdebatan didalam hatinya terjadi, dan iapun akhirnya mengikuti hati nuraninya dengan tidak mengambil laptop tersebut.

Segi Segi Hati Nurani


1. Segi waktu a. Hati nurani dapat berperan sebelum suatu tindakan dibuat. Biasanya hati nurani akan menyuruh kalau perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk. b. Hati nurani dapat berperan pada saat suatu tindakan dilakukan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat. c. Hati nurani dapat berperan sesudah suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan mamuji jika perbuatan itu baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah atau menyesal jika perbuatan itu buruk atau jahat.

2. Segi benar tidaknya a. Hati nurani benar, jika kata hati kita cocok dengan norma obyektif b. Hati nurani keliru, jika kata hati tidak cocok dengan norma obyektif Contoh : seorang gadis dapat saja melaksanakan abortus, sebab menurut hati nuraninya perbuatan itu tidak salah. Padahal menurut norma obyektif perbuatan itu jelas salah. 3. Segi pasti tidaknya a. Hati nurani yang pasti. Artinya secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani tidak keliru b. Hati nurani yang bimbang. Artinya masih ada keraguan.

Pandangan Suara Hati Menurut Tokoh Tokoh Agama


Suara hati turut beraksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. (Roma 2:15). Dalam Perjanjian Baru, untuk suara hati adalah suneidesis (Roma 2:15), dalam bahasa Latin conscientia. Suneidesis artinya: setahu, dengan diketahui oleh. Dalam Perjanjian Lama, suara hati yakni leb. Dalam 1 Raj 2:44, raja Salomo berkata kepada Simei, bahwa hati Simei pun mengetahui (bersama-sama mengetahui) segala kejahatan yang diperbuatnya kepada Daud. Islam menyebut bahwa melalui hati inilah manusia menemukan kesadaran ketuhanannyayang nantinya akan mempunyai segi konsekuensial pada kesadaran moral dan sosialnya. Kesadaran yang disebut ketakwaan ini tumbuh dalam hati; sebaliknya dosa dan kekafiran juga berkembang dalam hati. hatimu

Menurut pepatah Isa "Mahesa" Maulana : Hati nurani tak pernah menjerumuskan, yang menjerumuskan hanyalah hawa nafsu, jangan ingkari hati nurani ikutilah kata hatimu
Menurut Sigmund Freud(Tokoh ilmu sosial asal Jerman) : Sigmund Freud terkenal dengan 3 struktur kepribadian yang membentuk manusia, yaitu Id, Ego dan Superego. Berkaitan dengan suara hati, dalam hal ini Sigmund Freud mengungkapkannya dalam pokok kepribadian yang ketiga, yaitu Superego. Superego sebagai aspek moral manusia. selalu berusaha ideal dan sempurna dengan nilai moral yang ada di masyarakat dan memutuskan benar atau salah. Superego berisi dua hal penting, yaitu Conscience (Suara hati) dan Ego Ideal

Pedoman Yang Dapat Dipegang


1. Kata hati yang benar dan pasti, maka a. Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan b. Perbuatan yang buruk harus dielakkan 2. Kata hati yang pasti, tetapi keliru, maka a. Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan misalnya seorang remaja merasa pasti bahwa hari senin adalah hari puasa, maka ia harus berpuasa, walaupun keliru b. Perbuatan yang buruk harus dielakkan misalnya seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa, maka ia harus mengelakkannya, walaupun keliru.

3. Kata hati yang tidak pasti a. Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan. Misalnya hati nurani seseorang tidak merasa pasti apakah hari ini puasa atau tidak, maka ia boleh memilih yang menguntungkan dia. b. Jika menyangkut nyawa seseorang, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan. Misalnya, jika seseorang tidak merasa pasti bahwa suatu cara KB bersifat abortif atau tidak, maka ia harus menolak cara itu, sebab menyangkut nyawa manusia.

Cara Kerja Suara hati


1. Dalam hati manusia, sebelum ia bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah mempunyai suatu kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda. 2. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati muncul sebagai suara yang menyuruh. Namun jika perbuatan itu buruk maka kata hati akan muncul sebagai suara yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati.

3. Pada saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh dan melarang.
4. Sesudah suatu tindakan atau perbuatan, maka kata hati muncul sebagai hakim yang memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji, sehingga membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka kata hati kan mencela/menyalahkan, sehingga orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa, dsb.

Fungsi Suara Hati dan Sikap Kita Terhadapnya


1. Fungsi suara hati a. Suara hati berfungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk b. Suara hati berfungsi sebagai pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari. c. Hati nurani berfungsi menyadarkan manusia akan nilai-nilai dan harga dirinya.

2. Sikap kita terhadap suara hati a. Menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita b. Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani c. Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan oleh hati nurani d. Melaksanakan apa yang disuruh oleh hati nurani.

Contoh Tumpulnya Suara Hati


1. Di kalangan remaja a. Kebiasaan menyontek b. Pergaulan bebas sampai free sex c. Mencintai kebudayaan asli dianggap kolot 2. Di kalangan masyarakat a. Kebiasaan menyogok, supaya urusan lekas selesai b. Kebiasaan bersikap ABS (asal bapak senang) dan menjilat c. Praktik riba dan rente

Sebab Tumpulnya Suara Hati


1. Orang yang bersangkutan tidak biasa menghiraukan hati nuraninya 2. Orang yang selalu bersikap ragu-ragu atau bingung 3. Pandangan masyarakat yang keliru 4. Pengaruh pendidikan dalam lingkungan keluarga atau lingkungan lainnya. 5. Pengaruh propaganda, mass media dan arus massa.

Cara Membina Suara Hati


1. Mengikuti suara hati dalam segala hal a. Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati nuraninya, hati nurani akan semakin terang dan berwibawa

b. Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercayai orang lain, karena memiliki hati nurani yang peka.

2. Mencari keterangan pada sumber yang baik a. Membaca kitab suci, dan buku-buku yang bermutu b. Bertanya kepada orang yang punya pengetahuan dan pengalaman c. Ikut dalam kegiatan rohani. d. Koreksi diri atau instropeksi

Refleksi kelompok
Hati nurani merupakan bentuk suara yang berasal dari akal budi manusia sehingga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sura hati kita lah yang tau mana yang terbaik untuk kita. Kadang sesuatu yang menyenangkan bukanlah yang terbaik untuk diri kita. Baik untuk kedepannya maupun untuk saat ini.

SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai