Anda di halaman 1dari 15

REKOMENDASI

ADELAIDE
KELOMPOK 3:
N U K E A L L I YA TA M A
S U L I S T I YAWA T I
PENDAHULUAN

• Konferensi Internasional Promosi Kesehatan ke dua dilaksanakan di Adelaide, Australia pada


tanggal 5 - 9 April 1988.
• Konferensi yang diadakan hanya kurang lebih 2 tahun setelah Konferensi Promosi Kesehatan
yang pertama di Ottawa ini diikuti oleh hampir sama dengan negara-negara yang hadir di
Konferensi di Ottawa.
• Konferensi Promosi Kesehatan yang kedua ini mengambil tema Membangun Kebijakan Publik
yang Berwawasan Kesehatan.
• Hasil kesepakatan Konferensi Promosi Kesehatan di Adelaide ini dituangkan dalam
rekomendasi Adelaide (Adelaide Recommendation)
PENDAHULUAN (… CONTINUE)

• Konferensi kedua promosi kesehatan ini menghasilkan seperangkat strategi guna mendukung
terciptanya masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku sehat.
Strategi tersebut meliputi:
– Kebijakan publik berwawasan Kesehatan
– Mendorong terwujudnya revitalisasi nilai-nilai asasi kesehatan
– Kemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
– Akuntabilitas dalam program Kesehatan
– Meningkatkan program melampaui “pelayanan”
– Kemitraan
KEBIJAKAN PUBLIK BERWAWASAN
KESEHATAN
• Pengertian
Kebijakan publik berwawasan kesehatan adalah seperangkat kebijakan, peraturan maupun regulasi yang
menjamin tercapainya tujuan pembangunan Kesehatan.
• Tujuan
– mendorong segera terwujudnya lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial budaya yang mendukung,
yang memungkinkan setiap insan hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat.
– mampu mendorong setiap sektor, utamanya sektor pemerintah untuk senantiasa mengedepankan
pentingnya kesehatan dalam setiap formulasi kebijakannya.
– mendorong peran penting pemerintah dalam menyelenggarakan program kesehatan
CONTOH : MEROKOK
• Merokok adalah barang konsumsi yang mengakibatkan berbagai persoalan kesehatan,
yang sudah dicantumkan dalam bungkusnya oleh perusahaan rokok, atas instruksi
pemerintah.
• Peringatan pemerintah dapat menurunkan konsumsi rokok, namun
permintaan(demand) rokok tidak kunjung berkurang. Jumlah produksi rokok di
Indonesia bahkan terus meningkat, 194 milyar batang (2004), 202 milyar (2005), 220
milyar (2006), 226 milyar (2007) dan 230 milyar (2008).
• Bahkan pemerintah mengagendakan road map industri hasil tembakau dan kebijakan
cukai tahun 2007-2020 di mana produksi rokok akan ditingkatkan menjadi 260 milyar
batang. Oleh karenanya tidak mengherankan bahwa Indonesia menempati peringkat
ketiga dalam jumlah perokoknya, yaitu 65 juta orang, atau 28% dari jumlah
penduduknya (WHO 2008).
• Di Indonesia, sikap pemerintah pusat terbelah, di satu sisi berusaha mencegah agar
REVITALISASI NILAI AZASI
KESEHATAN
• Sehat adalah hak dasar dan investasi sosial individu.
• Konsep awal Kesehatan  Kesehatan fisik manusia
• Konsep sehat berkembang meliputi :
– Sehat pikiran
– Sehat emosional
– Sehat spiritual
– Sehat sosial
– Sehat ekonomi
– Sehat seksual
• Perkembangan determinan Kesehatan yang tidak terbatas hanya faktor lingkungan, perilaku, yankes dan genetic.
REVITALISASI NILAI AZASI
KESEHATAN
• Menurut WHO, problematika kesehatan dapat diatasi
melalui :
– Penguatan kapasitas masyarakat
– Penguatan keterampilan individu
– Perluasan akses (masyarakat) terhadap fasilitas dan pelayanan
– Mendorong tumbuhnya kebijakan berwawasan kesehatan
PEMERATAAN, AKSES DAN
PENGEMBANGAN
• Ketidak adilan dalam kesehatan berakar dari adanya ketidakmerataan yang berlangsung di
masyarakat.
• Untuk menjembatani antara kelompok masyarakat yang kurang beruntung dengan kelompok yang
lebih beruntung sekaligus mengurangi ketidakadilan dibutuhkan kebijakan yang mampu
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, serta menciptakan lingkungan yang
mendukung.
• Dalam rangka menjembatani akses masyarakat terhadap kesehatan, setidaknya ada dua hal yang
harus dilakukan oleh pemerintah, yaitu:
– melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat
– mendekatkan pelayanan sehingga mudah dijangkau
AKUNTABILITAS PROGRAM
KESEHATAN
Kebijakan publik yang akuntabel berciri:
• kebijakan tersebut rasional
• menjangkau khalayak yang luas
• efektif untuk mengatasi persoalan
• oleh masyarakat dapat diterima
MENINGKATKAN PROGRAM MELALUI
MELAMPAUI PELAYANAN
• Pendekatan promotif dan preventif semakin mengemuka, bersama dengan pendekatan kuratif
dan rehabilitatif.  kebijakan publik yang akan didorong seharusnya menempatkan aspek
promotif dan preventif pada posisi yang penting.
• Kebijakan publik berwawasan kesehatan harus dilakukan di berbagai bidang  pemukiman
dan prasarana wilayah, transportasi, komunikasi dan sektor-sektor lain.
• Sinkronisasi pembangunan prasarana wilayah masih kurang  kurangnya koordinasi antara
bina marga dengan bidang telekomunikasi, perusahaan air minum bahkan dengan perusahaan
listrik negara
KEMITRAAN
• Kemitraan menjadi isu penting dalam promosi kesehatan, karena beberapa alasan di antaranya:

• Menjalankan program kesehatan, persoalannya cukup kompleks, aspirasi dan pengalamannya


bervariasi, ditambah bahwa kemampuan pemerintah semakin terbatas  kemitraan di dorong
sebagai semangat dalam mempromosikan kesehatan atau melakukan perubahan perilaku
masyarakat.
AREA UTAMA KEBIJAKAN PUBLIK
BERWAWASAN KESEHATAN
• Konferensi yang diselenggarakan di Adelaide 5-9 ini juga mengidentifikasi 4 area utama yang
harus menjadi prioritas kebijakan berwawasan kesehatan, yaitu :
– Dukungan terhadap (program) kesehatan perempuan
– Pangan dan gizi
– Tembakau dan alkohol
– Menciptakan lingkungan yang mendukung
REKOMENDASI
• Aliansi baru untuk Kesehatan  konsultasi dan negosiasi untuk :
– Upaya-upaya menyebarluaskan pengalaman dalam melaksanakan praktik-praktik promosi kesehatan
sebagai upaya meningkatkan kemampuan semua pihak dalam melaksanakan program, melalui pendirian
clearing house.
– Jejaring sumber data promosi kesehatan dalam riset, pelatihan, dan program yang menjadi implementasi
kebijakan berwawasan kesehatan
• Komitmen untuk Kesehatan masyarakat global
– Kesungguhan dan komitmen semua negara untuk melaksanakan pembangunan, saling membantu,
bekerjasama secara global.
– Kerjasama dan semangat untuk berkembang bersama akan mendorong semua bangsa mengatasi
ketertinggalannya, mempercepat kemajuan peradaban, serta dapat mengatasi berbagai persoalan
kesehatan yang menimpa.
TANTANGAN
Beberapa tantangan yang akan dihadapi yaitu :
• Keadilan dan pemerataan dalam penguasaan dan kepemilikan sumber data ekonomi
• Terjaminnya keselamatan, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas
pekerjaannya
• Pengembangan jejaring internasional dalam mewujudkan perdamaian, keadilan sosial, hak asasi
manusia, konservasi lingkungan serta pembangunan berkelanjutan
• Terwujudnya komitmen semua pihak dari beragam latar belakang aspirasi sosial politiknya dalam
menumbuhkan kebijakan berwawasan kesehatan.
• Memastikan bahwa kemajuan teknologi dalam kesehatan harus membantu meningkatkan
tercapainya masyarakat yang sehat, bukan menghambatnya.

Anda mungkin juga menyukai