Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
2020
PENDAHULUAN.
Kehidupan manusia dan makanan adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Sepanjang sejarah manusia, makanan dan kehidupan dapat dilihat
sebagai bentuk mencari makanan, dan makanan yang dicari dipergunakan untuk
kehidupan manusia. Dapat diyakini bahwa bahan makanan yang telah tersedia
sejak mula pertama manusia ada dimuka bumi ini. Namun demikian, betapa pun
sederhananya cara pengolahan/teknologi bahan mentah itu sehingga menjadi
makanan langsung dapat dikonsumsi adalah merupakan hasil kebudayaan
manusia. Dengan kata lain,walaupun suatu bahan mentah secara potensial dapat
dimakan, tetapi itu hanya menjadi makanan karena adanya peranan kebudayaan.
Membahas masalah ragam budaya selalu mengutamakan ciri-ciri yang menandai.
jangkauan lintas budaya dan lompatan lintas batas dari sebuah identitas komunal
Makanan dalam pengertian umun adalah segala bahan yang tersedia atau
yangdapat disediakan bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia dalam
artinutrisional dan cultural. Menurut zelman, dalam budaya masyarakat
dimanapun di dunia, makanan dikategorikan menurut pembagian-pembagian
tertentu seperti, makanan dan bukan makanan makanan upacara suci, sakral dan
makanan biasa makanan pokok dan makanan selingan makanan biasa dan
makanan yang berkhasiat obat-obatan makanan yang berkualitas panas dan dingin
dalamartian klasifikasi parallel dan makanan biasa yang tidak bermakna khusus
dan makanan yang bermakna simbolik, misalnya melambangkan keakraban,
identitas kelompok, status dan prestise, , sifat feminim dan maskulin, makanan
pria dan makanan untuk perempuan, makanan bagi kelompok-kelompok usia.
Makanan adalah suatu konsep budaya Kebiasaan makan didefenisikan sebagai
suatu kompleks kegiatan masak-memasak, masalah kesukaan dan ketidaksukaan,
kearifan rakyat, kepercayaan-kepercayaan, pantangan-pantangan dan tahayul-
tahayul.
Proses makan pada manusia sering kali dikaitkan dengan aspek sosial
budaya. Urusan makan pada manusia tidaklah sesedarhana memasukkan makanan
ke mulut, seperti yang dilakukan hewan dan makhluk hidup lain. Aspek sosial
budaya makan adalah fungsi makanan dalam masyarakat yang berkembang sesuai
dengan keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan, dan pendidikan masyarakat.
Ada beberapa kaitan makanan dengan fungsi sosial budaya.
1. Fungsi Kenikmatan
Banyak simbol religi dan magis yang dikaitkan pada makanan. Dalam
agama islam, kambing sering dikaitkan dengan acara-acara penting dalam
kehidupan. Di antaranya, kambing untuk akikah bayi baru lahir, sebagai
hewan kurban, dan sebagainya. Dalam agama katolik, anggur diibaratkan
sebagai darah Kristus, sementara roti adalah tubuhnya.
4. Fungsi Komunikasi
Saat ini orang yang biasanya memakan junk food berasal dari keluarga
kaya dibanding dengan orang yang makan di warung biasa.
6. Simbol Kekuasaan