Disampaikan pada Siswa Program Studi Ilmu Gizi, pada
mata kuliah Bioetika, 25 Februari 2020 Wa Ode Salma ((Gizi Medicine/ Fisiologi gizi di bidang Dietetik dan Nutrigenomik TTL: Kendari, 13 Juni 1970 Alamat: Perumahan Graha Pesona Rafelina, Blok K, No.12 Kendari Riwayat Pendidikan: 1.D3 Ilmu Gizi Malang, 1996-1999 2.D4 Peminatan gizi klinik Brawijaya Malang: 2000-2002 3.S2 Peminatan gizi klinik Unhas 2005-2007 4.S3 Ilmu Kedokteran 2013-2016 Riwayat Pekerjaan: Pelaksana gizi Puskesmas Lepo-lepo, 1992 – 1993 Konsultan gizi RS Provinsi Sultra, 1994 – 2003 Pelaksana gizi Dinkes Kota Bau-bau, 2003-2007 Kepala Laboratorium FK.UHO, 2009-2012 Ketua Unit Jaminan Mutu FK.UHO, 2012-2013 Dosen Tetap FK. UHO, sejak tahun 2008 mei 2019 Dosen Tetap FKM , sejak Juni 2019 sampai sekarang Riwayat Organisasi: Persagi : 1999- sekarang ASDI: 2003; sampai sekarang PNNI (persatuan nutrigenomik dan nutrigenetik Indonesia: 2017- sekarang KPF (komunitas pink fithter: 2018- sekarang DESKRIPSI MATA KULIAH BIOETIKA
Mata kuliah ini memberikan gambaran
tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan penampilan, sikap dan tingkah laku sesuai peran, fungsi dan kompetensi sebagai Profesional Gizi bagi individu, kelompok dan masyarakat Etika Profesi • Etika merupakan refleksi dari apa yang disebut dengan self control. • Etika kaitannya dengan peraturan atau norma dapat digunakan sebagai acuan perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan baik dan buruk(kewajiban dan tanggung jawab moral). • Etika diperlukan dalam berbicara, bekerja, berpakaian dan bergaul • Profesi ahli gizi selayaknya mempunyai etika, baik tertulis maupun tidak tertulis. • Seorang ahli gizi diharapkan senantiasa bersikap santun, berbudi luhur berkata halus, Etika Profesi
• Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi Gizi,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara mandiri. Ciri-ciri profesi 1. Adanya pengetahuan khusus, keahlian dan ketrampilan yang dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun. 2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi. Biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. 3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, pelaksana profesi meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. • Ciri-ciri profesi
4. Ada ijin khusus untuk menjalankan suatu
profesi. Setiap profesi berkaitan dengan kepentingan masyarakat, berkaitan dengan kemanusiaan yang berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup. 5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Syarat- syarat Profesi
• Agar sebuah jabatan pekerjaan menunjukkan sebuah profesi,
maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu: 1.Melibatkan sebuah kegiatan intelektual 2.Menggeluti suatu tubuh ilmu yang khusus. 3.Memerlukan persiapan profesional t-syarat profesit- syarat yang alam dan bukan sekedar latihan. 4.Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan Syarat- syarat Profesi
5. Menjanjikan karier hidup keanggotaan yang
permanen. 6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 8. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik. Etika profesi mengandung unsur tentang pengorbanan demi kemanusiaan, dedikasi dan pengabdian masyarakat
profesi lahir karena adanya latar belakang
pendidikan yang sama memiliki suatu keahlian yang belum tentu dimiliki oleh orang lain
Profesi dokter, Profesi perawat, Profesi ahli gizi,
Profesi Bidan dan tenaga kesehatan lainnya • Dalam menerapkan keahlian dan kemahiran seorang sesuai profesinya maka dilakukan kontrol dan dinilai oleh teman sejawat sesama profesi • sebuah profesi akan memperoleh kepercayaan dari masyarakat, apabila dalam diri para elite profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya • Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa, yang sedikit pun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme. Profesional • Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya.
• Wawasan mereka sudah kosmopolitan.
• Mereka adalah warga dunia yang bisa
memberikan kontribusi dan bekerja di mana saja di muka bumi ini. Ciri-ciri Profesional
• Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang
serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidangnya. • Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan. Ciri-ciri Profesional
• Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga
punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya. • Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya PENGERTIAN PERILAKU PROFESIONAL • Profesionalisme dapat terjadi pada setiap tingkatan atau posisi pekerjaan seseorang asalkan dilakukan secara terencana. Hal tersebut diprogramkan oleh setiap individu dalam bentuk: 1.Meningkatkan kemauan belajar melalui pendidikan- pelatihan formal dan informal secara bersinambung. 2.Melatih bersikap-berpikir positif. 3.Mengembangkan perilaku disiplin. 4.Meningkatkan sifat rasa ingin tahu, dan 5.Melakukan penilaian diri secara bersinambung. 3 pilar Profesionalisme
Profesionalisme ditunjukkan dengan 3 pilar
yang saling berhubungan: 1.Pengetahuan 2.Ketrampilan 3. Perilaku Menjadi profesional berarti mampu menempatkan diri sebagai seorang yang mengerti dan paham akan tugas dan tanggung jawab pekerjaan, membangun hubungan dan relasi kerja dengan tim lain, serta selalu fokus dan konsisten dengan target dan tujuan organisasi.
Berperilaku profesional, dapat pula membawa
kesuksesan di tempat kerja . • Perilaku profesional
Mempersiapkan perilaku profesional :
1. Kompetensi 2. Sistematis 3. Dedikasi dan integritas 4. Mampu bekerja dengan tim 5. Memiliki batasan Kompetensi
• Kompeten di tempat kerja tidak hanya akan
membantu dalam membangun penilaian kinerja dilingkungan kerja, dapat juga digunakan sebagai sarana membangun citra diri yang baik. • Selain pengetahuan, keahlian bidang tertentu akan menunjukkan pribadi yang kompeten dan membawa kehidupan yang lebih baik. Sistematis
• Keteraturan dalam bekerja akan membawa lebih
mudah dalam mencapai tujuan. • Dengan bersikap teratur dalam melakukan tugas merupakan salah satu kunci untuk menjadi profesional. • Bekerja secara teratur, akan mempermudah pekerjaan untuk diselesaikan sesuai dengan target serta aturan yang berlaku. Dedikasi • Dedikasi dan integritas merupakan keunggulan dari seorang profesional.
Memiliki dedikasi yang tinggi pada pekerjaan membutuhkan
satu tekad yang kuat. Dalam hal ini perlu membangun mulai dari diri sendiri dan berlanjut rekan kerja dengan cara mencintai, senang dan bangga pada pekerjaannya. Seiring berjalannya waktu, dedikasi dimiliki nantinya akan bermuara pada integritas (menyatunya ucapan dan tindakan). Mampu bekerja dengan Tim
• Tim adalah perpaduan dua atau lebih orang yang
memiliki tujuan bersama dan saling tergantung satu sama lain.
Salah satu manfaat terbesar dari teamwork ini
adalah inspirasi dan ide yang didapat dari hasil diskusi. Dengan teamwork yang bagus, akan menjadikan pribadi yang lebih profesional. Memiliki Batasan
• Saat bekerja, harus bisa memisahkan masalah
pribadi dan profesional. Di lingkungan tempat kerja tetap harus bersikap profesional, jangan membiarkan persoalan pribadi mengganggu pekerjaan sehingga membuat tidak objektif.
Hal tersebut akan mencederai sikap profesional
dalam bekerja. Dan bukan tidak mungkin akan mengganggu pekerjaan. MENTALITAS PROFESIONAL