Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................................2

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1 Filosofi Kerupuk Klejat .........................................................................................................3

2.2 Asal-usul Kerupuk Klejat ......................................................................................................4

2.2 Prosedur Pembuatan Kerupuk Klejat .....................................................................................4

2.4 Nilai Gizi Kerupuk Klejat ......................................................................................................5

BAB III (PENUTUP)

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................6

3.2 Saran .....................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut FAO, jajanan (street food) di definisikan sebagai makanan dan minuman yang
dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian
umum yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang
disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel (KEPMENKES 942 Th 2003).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jajanan adalah panganan atau kudapan yang
dijajakan. Jajanan biasanya dijajakan oleh pedagang baik dengan cara berkeliling maupun
menempati tempat atau daerah tertentu. Penjual jajanan lebih sering menempati tempat-tempat
yang strategis dan mudah di jangkau oleh pembeli, seperti tempat-tempat umum, di pinggir
jalan, maupun sekolah.
Jajanan pasar adalah makanan tradisional Indonesia yang diperjualbelikan di pasar,
khususnya di pasar-pasar tradisional. Dalam pengertian lain, adalah berbagai macam kue yang
pada awalnya diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional. Meskipun telah banyak beredar
makanan instan dan modern bahkan impor dari luar negeri, jajanan pasar masih tetap digemari
karena beberapa alasan, antara lain harganya yang relatif terjangkau dengan rasa yang enak,
dan ada banyak pilihan beragam yang disediakan. Jajanan pasar ini, oleh masyarakat Jawa,
ketika sudah dihidangkan di atas meja, sudah berubah namanya,
yaitu pacetan atau nyamikan atau penganan. Dunia perhotelan, untuk meningkatkan daya
tarik bagi para tamu bahkan banyak menyediakan jajanan pasar pada saat sarapan pagi. Dan
beberapa kota/kabupaten di Indonesia, tak jarang menyelenggarakan festival jajanan pasar
dalam rangka memperkenalkan potensi daerah berupa makanan tradisional yang menjadi ciri
khas daerah tersebut.

2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa filosofi dari kerupuk klejat?
1.2.2 Bagaimana asal-usul dari kerupuk klejat?
1.2.3 Bagaimana prosedur pembuatan kerupuk klejat?
1.2.4 Berapakah nilai gizi kerupuk klejat?

1.3 Tujuan Masalah


1.3.1 Agar mahasiswa mampu mengetahui filosofi dari kerupuk klejat.
1.3.2 Agar mahasiswa mampu mengetahui asal-usul dari kerupuk klejat.
1.3.3 Agar mahasiswa mampu mengetahui prosedur pembuatan kerupuk klejat.
1.3.4 Agar mahasiswa mampu mengetahui nilai gizi dari kerupuk klejat.

1.4 Manfaat Makalah


1.4.1 Diharapkan mahasiswa atau pembaca memahami filosofi dari kerupuk klejat.
1.4.2 Diharapkan mahasiswa atau pembaca memahami asal-usul dari kerupuk klejat.
1.4.3 Diharapkan mahasiswa atau pembaca memahami prosedur pembuatan kerupuk klejat.
1.4.4 Diharapkan mahasiswa atau pembaca memahami nilai gizi dari kerupuk klejat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Filosofi Kerupuk Klejat

Pulau Serangan merupakan salah satu destinasi pariwisata yang berada di Kota Denpasar.
Tidak hanya memperlihatkan keindahan alam, tetapi wisata kuliner disini juga menjadi daya tarik
tersendiri, mulai dari cita rasa hingga jenis hidangan yang mampu menggugah selera makan saat
berkunjung ke Pulau Serangan. Terdapat salah satu camilan krupuk lezat ala Serangan, yaitu
krupuk klejat. Krupuk klejat saat ini sudah menjadi souvenir khas Bali. Itu terjadi karena banyak
orang suka menikmati cemilan ini. Cemilan ini terbuat dari kerang laut yang dikenal dengan nama
Klejat di Bali.

Krupuk klejat ini juga dapat ditemui diluar Pulau Serangan. Kerupuk klejat bisa ditemui di
mana saja, bisa swalayan, pasar, atau pedagang oleh-oleh di sekitar daerah objek wisata pun
menjual cemilan ini. Banyak orang yang menggemari cemilan ini terutama memasuki bulan Juni,
Juli, hingga Desember, baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara menginginkan krupuk
klejat sebagai cemilan. Rasanya cukup unik, gurih dan renyah, tak kalah enak dengan kerupuk
ikan, kulit, singkong, dan lain-lain.

Gambar 1. Kerupuk Klejat

4
2.2 Asal-usul Kerupuk Klejat

Masyarakat di Pulau Serangan mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan karena


daerahnya yang terletak di pesisir pantai. Dengan kekayaan hasil laut yang melimpah, masyarakat
mulai berpikir untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat tersebut. Siput dan kerang laut merupakan hasil laut yang kurang diminati masyarakat
dikarenakan proses pengolahannya yang rumit.

Para nelayan mengeluh dikarenakan hasil laut yang melimpah khususnya siput dan kerang
laut tidak sepopuler hasil laut lain seperti ikan, gurita, maupun cumi-cumi disamping itu pula
kerang dan siput sangat mudah rusak (perishable food). Akhirnya nelayan berinisiatif untuk
menjual hasil laut yang sudah diolah daripada menjual hasil laut yang mentah. Nelayan
menggunakan teknik penggaraman untuk mengawetkan siput dan kerang laut.

Selain sebagai cemilan, krupuk klejat juga enak dikonsumsi sebagai lauk untuk melengkapi
santap sarapan, makan siang, atau makan malam. Kerupuk ini dijual di pasaran daerah Serangan,
Denpasar, Bali dengan harga rata-rata Rp 1.500 - Rp 3.000,- per bungkus. Kerupuk klejat memiliki
kandungan protein tinggi yang baik bagi kesehatan jika dikonsumsi.

2.3 Prosedur Pembuatan Kerupuk Klejat


Bahan :
 200 g siput atau kerang laut (klejat)
 ½ sdt garam
 Minyak goreng

Cara Membuat :
1. Klejat direbus sampai mendidih (matang)
2. Daging dikeluarkan dari kulitnya
3. Dicuci sampai bersih,
4. Daging yang telah bersih diberi garam secukupnya,
5. Daging dijemur sampai kering,
6. Daging yang kering siap untuk digoreng dengan minyak goreng yang sudah dipanaskan

5
2.4 Nilai Gizi Kerupuk Klejat

Bahan
Berat (g) Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
makanan

Kerang laut 40 23.6 3.2 0.44 1.44

Minyak kelapa
15 135.3 0 15 0
sawit

Total 158.9 3.2 15.44 1.44

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pulau Serangan merupakan salah satu destinasi pariwisata yang berada di Kota Denpasar. Terdapat
salah satu camilan krupuk lezat ala Serangan, yaitu krupuk klejat. Krupuk klejat ini juga dapat ditemui
diluar Pulau Serangan. Kerupuk klejat bisa ditemui di mana saja, bisa swalayan, pasar, atau pedagang
oleh-oleh di sekitar daerah objek wisata pun menjual cemilan ini. Banyak orang yang menggemari
cemilan ini terutama memasuki bulan Juni, Juli, hingga Desember, baik wisatawan dalam negeri
maupun mancanegara menginginkan krupuk klejat sebagai cemilan.
Para nelayan mengeluh dikarenakan hasil laut yang melimpah khususnya siput dan kerang laut
tidak sepopuler hasil laut lain seperti ikan, gurita, maupun cumi-cumi disamping itu pula kerang dan
siput sangat mudah rusak (perishable food). Akhirnya nelayan berinisiatif untuk menjual hasil laut yang
sudah diolah daripada menjual hasil laut yang mentah. Nelayan menggunakan teknik penggaraman
untuk mengawetkan siput dan kerang laut. Biasanya dijual dengan harga rata-rata Rp 1.500 - Rp 3.000,-
per bungkusnya. Untuk kandungan gizi dalam 1 bungkus kerupuk klejat dengan berat 30 gram adalah
energy sebesar 158.9 kkal, untuk protein sebesar 3.2 gr, untuk lemak sebesar 15.44 gr dan untuk
karbohidrat sebesar 1.44 gr.

3.2 SARAN
1. Bagi seluruh civitas akademik untuk tetap melestarikan makanan, minuman maupun jajanan
tradisional yang ada di daerah asal.
2. Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami tentang
jajanan tradisional khususnya kerupuk klejat.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://denpasarkota.go.id/baca-datang-kunjungi/374/Krupuk-Klejatkoma-Sovenir-Kuliner-Khas-
Serangan-Denpasar (diakses pada 1 Oktober 2018)

http://sumpingwaluh.blogspot.com/2011/11/krupuk-klejat.html (diakses pada 1 Oktober 2018)

http://kuliner.panduanwisata.id/indonesia/krupuk-klejat-cemilan-khas-serangan-bali/

(diakses pada 1 Oktober 2018)

https://id.wikipedia.org/wiki/Jajanan_pasar (diakses pada 1 Oktober 2018)

https://www.scribd.com/document/242713113/Makalah-Makanan-Jajanan-jadi-docx (diakses
pada 1 Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai