Oleh
Kelompok 1 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “Deteksi
Dini Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Balita” guna memenuhi tugas Tumbuh
Kembang Anak. Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen pengajar mata kuliah
Tumbuh Kembang Anak, orang tua, serta teman-teman sekalian yang telah membantu,
baik berupa bantuan moril maupun materil, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami
dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik
untuk pribadi, teman-teman, serta orang yang membaca makalah ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
DISKUSI.........................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...............................................................................................18
3.2 Saran.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan proses tumbuh kembang, pemantauan perlu dilakukan sejak awal
yaitu sewaktu dalam kandungan sampai dewasa. Dengan pemantauan yang baik akan
dapat dideteksi adanya penyimpangan secara, dini sehingga tindakan koreksi yang
dilakukan akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
Dengan kata lain bila penyimpangan terdadi pada usia dini dan dideteksi sedini
mungkin, maka tindakan koreksi akan memberikan hasil yang memuaskan, sedangkan
bila penyimpangan tejadi pada usia dini tetapi baru dideteksi pada usia yang lebih
lanjut, hasil koreksi akan kurang memuaskan.
PEMBAHASAN
Dalam bidang biologi, tumbuh dan berkembang merupakan dua proses yang saling
berkaitan dan sulit untuk dipisahkan satu dari yang lainnya. Meskipun dari keduanya
mempunyai pengertian yang berbeda. Pertumbuhan berkaitan dengan bertambahnya
ukuran berbagai organ tubuh (fisik) yang disebabkan oleh peningkatan ukuran masing-
masing sel dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh atau bertambahnya jumlah
keseluruhan sel atau keduanya. Beberapa sumber mendefinisikan pertumbuhan sebagai
bertambahnya ukuran fisik dan struktural tubuh, dalam arti sebagian atau keseluruhan,
karena adanya multiplikasi sel dan atau karena bertambahnya sel (sifatnya kuantitatif).
(Nelson, 1988; Moersintowarti, 1991, 1993; Mustarsid, 1993; Djauhar Ismail,1993 ).
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan
dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Deteksi dini tumbuh kembang anak/balita adalah kegiatan atau pemeriksaann untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra
sekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang
anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan
Batasan pertumbuhan yang disampaikan di atas, dapat diambil beberapa hal penting,
yaitu:
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar,gerak halus,bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian. Istilah perkembangan dapat diartikan sebagai bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat
diperkirakan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel dan jaringan tubuh, organ dan
sistemnya yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat berfungsi
(sifatnya kualitatif). (Nelson, 1988, Moersintowarti, 1991, 1993).
1. Faktor Herediter
Faktor Herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam
mencapi tumbuh kembang anak,faktor herediter meliputi faktor bawaan, jenis
kelamin, ras dan suku bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis
kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung cepat dibandingkan dengan anak
perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki atau anak
perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat ketikan mereka
mencapai masa pubertas.
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam
menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Faktor lingkungan
ini dapat meliputi lingkungan prenatal (lingkungan dalam kandungan) dan
lingkungan postnatal (lingkungan setelah bayi lahir). Faktor lingkungan secara
garis besar dibagi menjadi:
1) Faktor lingkungan prenatal
Gizi pada waktu ibu hamil
Zat kimia atau toksin
Hormonal
2) Faktor lingkungan postnatal
a) Budaya lingkungan
Dalam hal ini adalah budaya dalam masyarakat yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak, budaya lingkungan dapat
menentukan bagaimana seseorang mempersepsikan pola hidup sehat.
b) Status sosial ekonomi
Anak dengan keluarga yang memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya
pemenuhan kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak
dengan sosial ekonomi rendah.
c) Nutrisi
Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa
pertumbuhan, dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti protein ,karbohidrat,
lemak,mineral,
vitamin dan air.
d) Iklim dan cuaca
Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh
namun pada saat musim yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh
pada saat musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber makanan
sangatlah sulit.
e) Olahraga atau latihan fisik
Dapat memacu perkembangan anak karena dapat meningkatkan
sirkulasi darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur
serta dapat meningkatkan stimulasi perkembangan tulang,otot,dan
pertumbuhan sel lainnya.
f) Posisi anak dalam keluarga
Secara umum anak pertama memiliki kemampuan intelektual lebih
menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi dengan
orang dewasa namun dalam perkembangan motoriknya kadang-kadang
terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara
kendungnya, sedangkan pada anak kedua atau tengah kecenderungan
orang tua yang yang sudah biasa dalam merawat anak lebih percaya diri
sehingga kemampuan anak untuk beradaptasi lebih cepat dan mudah
meski dalam perkembangan intelektual biasanya kurang dibandingkan
dengan anak pertamanya.
g) Status kesehatan
Apabila anak berada dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan
untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah dan sebaliknya. Contoh
apabila anak mempunyai penyakit kronis yang ada pada diri anak maka
pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam tumbuh kembang akan
terhambat karena anak memiliki masa kritis.
h) Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara
lain hormon somatotropin,tiroid dan glukokortikoid
1) Postur tubuh pendek, baik karena (a) pertumbuhan dan masa remaja
tertunda yang bersifat konstitusional, (b) defisiensi hormon pertumbuhan,
(c) retardasi pertumbuhan intrauterin, (d) karena faktor emosional
4) Diabetes insipidus, dengan gejala seperti rasa haus yang hebat, konstipasi
(tertahannya tinja dalam usus karena gerak usus lemah), dan tanda-tanda
dehidrasi.
a. Gondok dengan gejala adanya nodul (benjolan) yang besar dan keras
disertai penurunan daya konsentrasi/retardasi mental, gangguan
seksual, semangat yang menurun, dan lainnya.
B. Gangguan Perkembangan
a. Gangguan Perkembangan
b. Kelainan
Gangguan Perkembangan bagi balita, ada dua kemungkinan yang terjadi pada
perkembangan berikutnya, (Moersintowarti, 1993), yaitu di mana balita yang
bersangkutan dapat kembali normal perkembangannya, atau adanya kelainan yang
bersifat permanen. Pada balita, gangguan perkembangan dapat menimbulkan
manifestasi klinik yang bermacam-macam, kasus yang sering dijumpai menurut
Moersintowarti (1993) adalah:
b. Gangguan bicara.
c. Gangguan belajar.
Apabila gangguan pertumbuhan telah terjadi, menurut Nelson (1988), Depkes (2000)
dan Bambang Hartono (1993) maka intervensinya adalah:
4. Suplai zat gizi mikro seperti suplementasi yodium untuk membentuk hormon
tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan mulai janin sampai dewasa.
5. Intervensi terapi bicara dan bahasa, terapi akupasi, terapi fisik (physio
therapy), terapi sosial psikologik serta terapi lain sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa prinsip dalam melakukan stimulasi (Depkes RI, 1990) adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang, sambil bermain dengan anak
dan menikmati kebahagiaan bersama anak.
2. Dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan, mengikuti tahapan
perkembangan anak, serta mencangkup keempat aspek perkembangan.
5. Tidak melakukan dengan paksaan, rasa marah atau hukuman bila anak kurang
berminat, bosan atau tidak mampu melakukan kegiatan yang distimulasikan.
8. Merujuk ke tempat pelayanan yang lebih tinggi, bila anak sulit mencapai tahap
perkembangan yang perlu dicapainya walaupun telah diberi stimulasi
kemampuan yang sesuai.
d. Rumah terawat, terpelihara dan menyenangkan sebagai tempat tinggal yang rapi,
bersih, nyaman dan sehat.
h. Hubungan antar anggota keluarga dan dengan tetangga dalam keadaan harmonis,
bersahabat, dan saling menghormati. (Depkes RI, 1990).
HASIL DISKUSI TANYA JAWAB
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Deteksi dini tumbuh kembang anak/balita adalah kegiatan atau pemeriksaann untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
pra sekolah. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik(anatomi) dan struktur
tubuh. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar,gerak halus,bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang yaitu, Faktor Herediter,
Faktor lingkungan ,Faktor lingkungan prenatal, Faktor lingkungan postnatal (Budaya
,lingkungan, Status sosial ekonomi, Nutrisi, Iklim dan cuaca, Olahraga atau latihan fisik,
Posisi anak dalam keluarga, Status kesehatan, Faktor hormonal.
3.2 SARAN
Untuk meningkatkan wawasan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak balita
kemudian diharapkan kepada orang tua dan keluarga agar memberi makanan seimbang
kepada anak balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011. Stimulasi Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang SDIDTK Anak.
(https://infobidannia.wordpress.com/2011/06/09/stimulasi-deteksi-dan-
intervensi-dini-tumbuh-kembang-sdidtk-anak/) Diakses pada tanggal 14-09-
2017