Oleh :
RITA OCTAVIANI
P07131016044
1. LATAR BELAKANG
Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi,
kerbau, ikan laut) yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau dipisahkan dari
seratnya. Kemudian ditambahkan dengan bumbu-bumbu selanjutnya digoreng. Dalam
SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk
khas, dibuat dari daging, direbus disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi
masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami
proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan
masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air
dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk
berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan
perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan
dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang
bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara:
penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan
ikan.
Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang
diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang
dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya
simpan yang relatif lama.
Tujuan dari dilakukannya pembuatan abon ikan tenggiri yaitu untuk
mengetahui proses pembuatan abon serta mengetahui formulasi terbaik dari
penambahan bumbu yang berbeda setiap kelompok.
2. TUJUAN
a. Alat-Alat
Panci
Dandang
Wajan
Pisau
Talenan
Baskom
Kompor
Sutil kayu & besi
Ulekan
Alat penyaringan dan
Timbangan.
b. Bahan-Bahan
Ikan Tenggiri 500 gr
Gula merah 20 gr
Minyak kelapa
Santan kental
Bawang putih 20 siung
Bawang merah 20 siung
Ketumbar 2 sdm.
Kemiri 5 butir
Garam 3 gr
Asam satu ruas ibu jari
Gula 1 sdm
Laos 1 ruas
Sereh 1 buah
2. CARA KERJA
3. ALUR PERLAKUAN
IKAN TENGGIRI
Bawang putih
Bumbu Halus ,bawang merah,
Kulit, kepala, ekor,isis perut Disiangi ketumbar, kemiri,
garam, asam , laos,
sereh,dan gula
Dicuci Ditumis merah.
Digoreng
Ditiriskan/Dipres
/MISSING ANALYSIS.
Oneway
[DataSet1]
ANOVA
Total 6.550 19
Total 10.950 19
Total 11.200 19
tekstur Between Groups .000 1 .000 .000 1.000
Total 3.200 19
/POSTHOC=DUNNETT ALPHA(0.05).
Pembahasan :
Warna
uji hedonik abon ikan tenggiri untuk parameter warna, berdasarkan data yang
diperoleh diketahui bahwa panelis menyukai sampel 213(abon ikan tenggiri santan)
dengan jumlah penilaian 43 dan rata-ratanya 4,3. Sampel 874 (abon ikan tenggiri
minyak dengan jumlah penilaian 38 dan rata-ratanya 3,8 .
Dari hasil penilaian, dapat dilihat bahwa sampel 213 (abon ikan tenggiri
santan) lebih disukai dibandingkan dengan Sampel 874 (abon ikan tenggiri minyak)
dari segi parameter warnanya.
Aroma
uji hedonik ikan tenggiri untuk parameter aroma, berdasarkan data yang
diperoleh diketahui bahwa panelis menyukai sampel 213 (abon ikan tenggiri santan)
dengan jumlah penilaian 39 dan rata-ratanya 3,9. Sampel 874 (abon ikan tenggiri
minyak) dengan jumlah penilaian 36 dan rata-ratanya 3,6.
Dari hasil penilaian, dapat dilihat bahwa sampel 213 (abon ikan tenggiri
santan) lebih disukai dibandingkan dengan Sampel 874 (abon ikan tenggiri minyak)
dari segi parameter aroma.
Tekstur
uji hedonik abon ikan tenggiri untuk parameter tekstur, berdasarkan data yang
diperoleh diketahui bahwa panelis menyukai sampel 213 (abon ikan tenggiri santan)
dengan jumlah penilaian 38 dan rata-ratanya 3,8. Sampel 874 (abon ikan tenggiri
minyak) dengan jumlah penilaian 38 dengan rata-rata 3,8.
Dari hasil penilaian, dapat dilihat bahwa sampel 213 (abon ikan tenggiri
santan) dan sampel 874 (abon ikan tenggiri minyak) sama-sama disukai dari segi
parameter teksturnya.
Rasa
uji hedonik abon ikan tenggiri untuk parameter rasa, berdasarkan data yang
diperoleh diketahui bahwa panelis menyukai sampel 213 (abon ikan tenggiri santan)
dengan jumlah penilaian 32 dan rata-ratanya 3,2. Sampel 874 (abon ikan tenggiri
minyak)dengan jumlah penilaian 36 dan rata-ratanya 3,6.
Dari hasil penilaian, dapat dilihat bahwa sampel 874 (abon ikan tenggiri
minyak) lebih disukai dibandingkan dengan Sampel 213 (abon ikan tenggiri santan)
dari segi parameter rasanya.
Jenis daging ikan yang baik untuk membuat abon yaitu masih kenyal dan
masih dalam keadaan luntur jika ditekan dengan jari tidak berbekas, berwarna putih
dan pemilihan ikan tentu berpengaruh pada proses pembuatan ikan yang baik yaitu
ditandai dengan penampakannya cerah/terang mengkilat dan tidak berlendir, mata
menonjol keluar terang dan matanya jernih/cerah, mulut sisik masih melekat kuat,
insang merah cerah tertutup dan lendir jernih berbau segar, dubur tidak
menggembung, dinding perut utuh, aromanya segar dan apabila dimasukkan dalam
air ikan akan tenggelam.
Jenis ikan yang baik digunakan untuk membuat abon sebaiknya ikan yang
mempunyai kandungan daging yang tinggi dan durinya tidak lembut. Karena dalam
pembuatan abon dilakukan penambahan bumbu untuk membentuk cita rasa, maka
dalam pembuatan abon ikan dengan berbagai jenis dapat digunakan dan aman
dikonsumsi.
DOKUMENTASI
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari laporan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam pembuatan abon
ikan merupakan jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi
bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Dari hasil pembuatan
abon ikan sangatlah baik karena tidak terdapat rasa atau aroma yang dapat
merusak abon ikan tersebut.
Saran
Adapun saran kami dalam praktek pengawetan makan seperti ini harus
sering di lakukan agar kami sebagai mahasiswa mngetahui bagaimna
mengawetkan makanan yang baik dan tidak membahayakan kesehatan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://adelaidearsenal.blogspot.co.id/2012/12/jurnal-abon-ikan.html
https://www.google.co.id/url?q=http://teknologi-tepat-guna.blogspot.com/2013/05/cara-
membuat-abon-ikan.