Anda di halaman 1dari 8

J-PAL, Vol. 7, No.

1, 2016 ISSN: 2087-3522


E-ISSN: 2338-1671

Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat (Penanggulangan Gangguan


Akibat Kekurangan Iodium) di Kota Malang
Tomi Sukarno1*, Dian Handayani2*, Soemarno3*
1Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya
2Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
3Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya

Abstrak
Kota Malang adalah salah satu dari kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk daerah endemik kekurangan iodium
ringan.Tujuan penelitian adalahmengevaluasi keberlanjutan kebijakan dalam advokasi, koordinasi dan penyediaan
dana yang berkesinambungan, mengevaluasi ketersediaan, distribusi dan konsumsi garam beriodium, mengevaluasi
norma sosial dan hukum, mengevaluasi kapasitas kelembagaan serta mengevaluasi sistem informasi manajemen yang
terintegrasi.Penelitian kualitatif ini denganteknik pengambilan sampel secara sengaja. Pengumpulan data dilakukan
dari sumber primer dan sekunder.Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT.Hasil penelitian
rekomendasi keputusan strategis yaitumembuat peraturan daerah tentang rencana aksi penanggulangan gangguan
akibat kekurangan iodium berkelanjutan, mengendalikan upaya mencukupi ketersediaan dan distribusi garam
beriodium dan bahan makanan sumber iodium, memperhatikan dan menindaklanjuti peran serta masyarakat,
mengorganisasikankoordinasi lintas program, lintas sektor dan lembaga pendidikan,serta melakukan koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan sinergi penyediaan data dan informasi secara berjenjang dan berkala.Saran yaitu mengkaji
ketersediaan dan konsumsi pangan domestik tanaman kelor (Moringa oliefera) sebagai sumber bahan makanan tinggi
mineral iodium.

Kata Kunci : evaluasi, gangguan akibat kekurangan iodium

Abstract
Malang is one of the districts/cities in Indonesia, included mild iodine deficiency endemic areas. The research
objective is to evaluate the policy commitment in advocacy, coordination and provision of funds ongoing, evaluating
the availability, distribution and consumption of iodized salt, evaluate the social and legal norms, evaluating the
institutional capacity and evaluating integrated management information system. This is a qualitative research with
sampling technique deliberately. The collection of data from primary and secondary sources. The analysis of data
using descriptive analysis and strength weakness opportunities threats analysis. Results of the research is on strategic
decision making of local regulations on prevention action plan of sustainable iodine deficiency disorders, insufficient
efforts to control the availability and distribution of iodized salt and food sources of iodine, pay attention and follow
up the participation of the community, organizing coordination across programs, across sectors and agencies
education, and coordination, integration, synchronization and synergy provision of the data and information gradually
and periodically. Suggestions are reviewing domestic food availability and consumption of moringa plants (Moringa
oliefera) as food sources high in minerals iodine.

Keywords: evaluation, iodine deficiency disorders

PENDAHULUAN1 dan wanita usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan
Sebagian besar negara di dunia mengalami usia lanjut. Kekurangan konsumsi iodium dalam
masalah kesehatan yaitu gangguan akibat jangka waktu lama menjadi penyebab masalah
kekurangan iodium pada semua golongan umur tersebut sehingga mengakibatkan gangguan akibat
mulai dari janin, bayi, anak dibawah umur lima kekurangan iodium. Kumpulan gejala atau kelainan
tahun, anak prasekolah, anak sekolah, remaja, pria yang timbul karena tubuh menderita kekurangan
iodium secara terus menerus dalam jangka waktu
Alamat Korespodensi Penulis: lama sehingga berdampak pada pertumbuhan dan
Tomi Sukarno perkembangan merupakan dampak dari gangguan
Email : tomisukarno9@gmail.com akibat kekurangan iodium. Asupan iodium yang
Alamat : Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 169 Malang 65145
kurang merupakan penyebab utama terjadinya

44
Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Kota Malang (Sukarno, et al.)

hipotiroid di beberapa daerah tertentu terutama di Keadaan ini sering disebut gangguan akibat
daerah dataran tinggi. Rendahnya kandungan kekurangan iodium.Iodium yang dibutuhkan balita
iodium dalam air, tanah dan produk-produk umur 0-59 bulan ialah 90 µg/hari, anak usia
pertanian menyebabkan kurangnya asupan iodium sekolah umur 6-12 tahun ialah 120 µg/hari, remaja
sehingga kelenjar tiroid kekurangan bahan baku dan dewasa umur lebih dari 12 tahun ialah 100-150
untuk sintetis hormon tiroid. Daerah dengan µg/hari serta ibu hamil dan ibu menyusui ialah 250
defisiensi iodium dan kasus gondok tinggi disebut µg/hari. Kebutuhan iodium ibu hamil dan ibu
daerah gangguan akibat kekurangan iodium menyusui ialah 100 µg lebih banyak dari
endemik [1]. perempuan dewasa. Kekurangan iodium
Upaya penanggulangan gangguan akibat disebabkan faktor kekurangan asupan iodium
kekurangan iodium sampai saat ini masih belum dalam jangka waktu lama. Faktor lingkungan
optimal meskipun telah menunjukkan dampak dimana tanah, air dan tumbuhan yang tumbuh di
positif berupa tren penurunan total goiter atasnya kekurangan atau tidak mengandung unsur
rate.Total goiter rate di Indonesia pada tahun 1982 iodium juga merupakan penyebab kekurangan
ialah 37,2%, pada tahun 1990 ialah 27,2%, pada iodium. Garam iodium untuk semua merupakan
tahun 1998 ialah 9,8%, tetapi pada tahun 2003 strategi untuk pencegahan, penanggulangan dan
mengalami peningkatan menjadi 11,2%. eliminasi masalah gangguan akibat kekurangan
Berdasarkan hasil rata-rata ekskresi iodium dalam iodium yang berkesinambungan. Beberapa
urin menunjukkan peningkatan dari 147 µg/hari penelitian menghasilkan kemajuan di beberapa
pada Tahun 1998 menjadi 229 µg/hari pada Tahun wilayah dunia tahun 2003-2011. Jumlah negara
2003, dimana 35% hasil rata-rata ekskresi iodium yang dikategorikan kurang iodium turun dari 54
dalam urin pada anak sekolah lebih dari 300 menjadi 32%, sedangkan jumlah negara yang
µg/hari. Nilai ekskresi iodium dalam urin yang dikategorikan cukup iodium meningkat dari 34
tinggi pada anak sekolah perlu dikaji karena menjadi 47%. Pemerintah Indonesia telah
kelebihan asupan iodium dalam waktu tertentu melakukan fortifikasi iodium dalam garam atau
dapat beresiko terhadap gangguan kesehatan yang garam beriodium dengan menggunakan kalium
disebut Iodine Induced Hyperthyroid [2]. iodat untuk menanggulangi masalah gangguan
Pemerintah Indonesia harus belajar dari akibat kekurangan iodium endemik. Salah satu
pengalamannegara China dalammelaksanakan alasan garam beriodium dipilih karena garam
program garam beriodium sebagai strategi jangka dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dan
panjang untuk penanggulangan gangguan akibat semua tingkatan ekonomi masyarakat. Garam
kekurangan iodium. China adalah negara yang disebut beriodium ialah iodium ditambahkan pada
sudah berhasil mengeliminasi masalah gangguan garam dalam bentuk apapun. Iodium dibutuhkan
akibat kekurangan iodium dengan fortifikasi iodium untuk semua umur dan jenis kelamin[4][5][6].
dalam garam. Masyarakat China yang menderita Gangguan akibat kekurangan iodium
gondok sebanyak 35 juta jiwa dan menderita kretin merupakan sekumpulan gejala yang disebabkan
sebanyak 250.000 jiwa pada tahun 1970, sehingga tubuh kekurangan iodium dalam jangka waktu
Pemerintah China melaksanakan kebijakan garam lama, karenanya pembentukan tiroksin terhambat
iodium untuk semua dengan tingkat fortifikasi sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Kebutuhan
iodium 35 ppm pada tahun 1995. Hasilnya yaitu yang tidak cukup tersebut menyebabkan kelenjar
jumlah rumah tangga pengguna garam yang tiroid berusaha mengadakan kompensasi dengan
mengandung cukup iodium telah melampaui 90% menambahkan jaringan kelenjar. Sel kelenjar tiroid
pada Tahun 2010[3]. mengalami pembesaran untuk meningkatkan
Iodium ialah komponen esensial yang pengambilan iodium sehingga terjadi hipertropi
dibutuhkan tubuh untuk sintesa hormon tiroid. kelenjar gondok. Pembesaran kelenjar tiroid dapat
Fungsi tiroid dengan salah satu indikatornya ialah terjadi secara meluas sehingga menyebabkan
kadar thyroid stimulating hormone (TSH) atau gondok. Gangguan akibat kekurangan iodium di
thyrotropin hormone di dalam darah dipengaruhi Indonesia merupakan salah satu masalah
oleh kecukupan iodium. Tubuh akan berupaya kesehatan masyarakat yang serius karena
memproduksi lebih banyak hormon tiroid dengan dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan
merangsang pembesaran kelenjar tiroid (gondok) hidup dan kualitas sumber daya manusia.
apabila kadar hormon tirotropin dalam darah akan Gangguan akibat kekurangan iodium pada ibu
meningkat karena tubuh kekurangan iodium. hamil menyebabkan antara lain abortus,

45
Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Kota Malang (Sukarno, et al.)

melahirkan bayi mati dan melahirkan bayi dengan (TSH) menunjukkan bahwa 1,00% pada kondisi
cacat bawaan. Cacat bawaan pada bayi ialah hipotiroid, 92,00% pada kondisi normal dan 7,00%
gangguan perkembangan fisik dan mental, pada kondisi hipertiroid. Hasil penelitian kadar
sehingga menjadi tumbuh kretin. Gangguan ini serum tiroksin bebas menunjukkan bahwa 1,33%
menyebabkan penurunan prestasi belajar pada pada kondisi hipotiroid, 97,67% pada kondisi
anak usia sekolah, penurunan produktifitas kerja normal dan 1,00% pada kondisi hipertiroid.
pada orang dewasa dan penurunan pendapatan Kota Malang adalah salah satu dari
masyarakat. Gangguan akibat kekurangan iodium kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk daerah
adalah salah satu penyebab penurunan endemik kekurangan iodium ringan. Seiring dengan
kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya semangat otonomi daerah dimana pemerintah
manusia untuk pembangunan[7][8]. daerah kabupaten/kota diberi peran dan tanggung
Kebutuhan iodium yang dianjurkan untuk jawab untuk melaksanakan pembangunan
orang dewasa laki-laki dan perempuan umur 13 kesehatan di wilayahnya, maka dipandang perlu
tahun keatas sesuai angka kecukupan gizi yang melakukan penelitian evaluasi penanggulangan
dianjurkan bagi bangsa Indonesia tahun 2013 gangguan akibat kekurangan iodium guna
adalah 150 mikrogram per hari. Masyarakat yang memperoleh gambaran secara holistik, terintegrasi
tinggal di daerah tertentu tidak mudah untuk dan komprehensif yang telah dilakukan selama ini
memenuhi kebutuhan tersebut. Daerah yang tidak dan yang akan datang
dapat memenuhi kebutuhan iodium dan Tujuan penelitianadalah: (1) mengevaluasi
berlangsung lama menjadi daerah endemik komitmen kebijakan dalam advokasi, koordinasi
kekurangan iodium, yang mengakibatkan dan penyediaan dana yang berkesinambungan; (2)
timbulnya masalah gangguan akibat kekurangan mengevaluasi ketersediaan, distribusi dan
iodium. Beberapa daerah dengan dataran tinggi di konsumsi garam beriodium; (3) mengevaluasi
Indonesia telah lama diduga sebagai daerah norma sosial dan hukum; (4) mengevaluasi
dengan masalah gangguan akibat kekurangan kapasitas kelembagaan dalam wadah tim
iodium. Kota Malang merupakan dataran tinggi koordinasi; dan (5) mengevaluasi sistem informasi
yang juga diduga daerah dengan masalah gangguan manajemen yang terintegrasi
akibat kekurangan iodium. Oleh karenanya
masyarakat Kota Malang membutuhkan unsur METODE PENELITIAN
iodium yang cukup [9] Penelitian ini menggunakan pendekatan
Penelitian gangguan akibat kekurangan penelitian kualitatif dengan tempat penelitian
iodium telah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota dipilih secara sengaja dan dilaksanakan mulai bulan
Malang tahun 2012 dengan hasil 11,2% pada Oktober 2014 sampai dengan Pebruari 2015.Teknik
kondisi kekurangan iodium (<100 µg/hari), 36,40% pengambilan sampel dilakukan secara sengaja
pada kondisi cukup iodium (100-300 µg/hari) dan denganpeneliti bertindak sebagai instrumen
52,4% pada kondisi kelebihan iodium (>300 sekaligus pengumpul data. Kehadiran peneliti di
µg/hari).Nilai median adalah 306,5 µg/hariatau tempat penelitian diketahui oleh informan atau
lebih dari 300 µg/hari sehingga perlu deteksi dini narasumber.Penentuan sampel dilakukan saat
adanya kelebihan asupan iodium (iodine excess), peneliti mulai memasuki lapangan dan selama
tetapi tidak dianalisis lebih lanjut karena belum penelitian berlangsung dengan cara memilih orang
banyak penelitian yang menyatakan ada hubungan tertentu yang dipertimbangkan dapat memberikan
antara konsumsi iodium dengan prevalensi data atau informasi yang diperlukan untuk
hipertiroid. Penelitian di daerahendemik gangguan selanjutnya dipakai sebagai pertimbangan memilih
akibat kekurangan iodium dan iodine excess sampel lainnya supaya memperoleh data atau
diperoleh hasil bahwa tidak terdapathubungan informasi yang lebih lengkap. Narasumber
yang bermakna antara konsumsi iodium yang diurutkan berdasarkan satuan kerja perangkat
berupa garamberiodium dengan prevalensi daerah. Urutannyaialah dinas kesehatan,badan
hipertiroid [10]. perencanaan pembangunan daerah,dinas
Penelitian lanjutan dengan analisis thyroid perindustrian dan perdagangan,kantor ketahanan
stimulating hormone (TSH) atau kadar tirotropin pangan dan badan lingkungan hidup.
(TSH) serum disertai free thyroxine atau kadar Metode Pengumpulan Data
serum tiroksin bebas (FT4) dilaksanakan pada Pengumpulan data berasal dari sumber
bulan Juli 2014. Hasil penelitian kadar tirotropin primer dan sumber sekunder. Sumber primer ialah

46
Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Kota Malang (Sukarno, et al.)

para pemangku kebijakan yang tugas pokok dan beriodium dengan cara ditaburkan pada makanan
fungsinya berhubungan dengan kegiatan masak atau mendidih, 31,43% dihaluskan bersama
penanggulangan gangguan akibat kekurangan bumbu dan 5,71% menaburkan pada waktu mau
iodium. Data primer yang diperoleh dengan cara makan sebagai garam meja. Sumber air minum
wawancara berupa informasi langsung serta sebagian besar (45,71%) ialah air bersih dari
pendapat dan pengalaman dari pemangku jaringan perpipaan perusahaan daerah air minum,
kebijakan. Klasifikasi narasumber dipilih secara 40,00% dari sumur gali terlindung dan sumur gali
sengaja tanpa melalui proses seleksi berdasarkan dengan pompa serta 14,29% dari air mineral.
atas subyek yang mengerti, kompeten, menguasai Kandungan iodium dalam tanah dan air ialah satu
permasalahan serta mempunyai data dan informasi dari faktor yang mempengaruhi kadar iodium yang
yang benar dan akurat. Data sekunder yang dikonsumsi. Rendahnya kandungan iodium dalam
diperoleh digunakan untuk melengkapi data primer air, tanah dan produk-produk pertanian
ialah peraturan-peraturan, laporan kegiatan dan menyebabkan kurangnya asupan iodium. Hasil
laporan hasil penelitian yang berhubungan dengan ekskresi iodium dalam urin yaitu 11,43%dengan
kegiatan penanggulangan gangguan akibat kategori kurang, 41,43% dengan kategori normal
kekurangan iodium. Data sekunder diperoleh dari dan 47,43% dengan kategori lebih. Status Iodium
dinas pertanian, badan keluarga berencana dan dapat diketahui dengan menghitung median
pemberdayaan masyarakat, satuan polisi pamong ekskresi iodium urin sehingga diperoleh yaitu 295
praja, universitas brawijaya, politeknik kesehatan µg/hari. Berdasarkan kriteria epidemiologi yang
kementerian kesehatan, tim penggerak ditetapkan WHO, status iodium tersebut beresiko
pemberdayaan kesejahteraan keluarga, untuk populasi secara umum.
perkumpulan kader pos pelayanan terpadu dan Tabulasi silang antara konsumsi iodium dan
badan pusat statistik. Kredibilitas data diuji ekskresi iodium dalam urin anak disajikan pada
menggunakan teknik pengumpulan data tabel 1.
triangulasi. Teknik triangulasi yang dipilih ialah
triangulasi sumber yaitu mendapatkan data dengan Tabel 1. Tabulasi Silang antara Konsumsi Iodium dan
wawancara dari sumber yang berbeda dengan Ekskresi Iodium dalam Urin Anak
Kon- Ekskresi Iodium dalam Urin
teknik yang sama.Analisis data dilakukan dengan sumsi Kurang Normal Lebih Jumlah
menggunakan analisis deskriptif dan analisis Iodium n % n % n % n %
strategis melalui pendekatan sistimatis dan
Tidak 0 0 1 1,43 2 2,86 3 4,29
terstruktur. Analisis yang digunakan ialah analisis cukup
SWOT untukmenganalisis kemampuan melihat Cukup 8 11,43 28 40,00 31 44,28 67 95,71
faktor-faktor baik internal maupun eksternal. Jumlah 8 11,43 29 41,43 33 47,14 70 100,00

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis dengan uji statistik pada tingkat
Penelitian pendahuluan telah dilakukan untuk
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa nilai hitung
menganalisis konsumsi iodium dan ekskresi iodium
X2 = 15,457 > dari X2 pada tabel dengan p = 0,000.
dalam urin pada bulan November dan Desember
Hasil tersebut menunjukkan bahwa konsumsi
2013. Hasil penelitian yaitu rentangan konsumsi
iodium berhubungan positif dengan hasil ekskresi
iodium 50,1-599,1 µg/hari. Rata-rata konsumsi
iodium dalam urin. Semakin tinggi konsumsi iodium
iodium yaitu 61,77% berasal dari bahan makanan
semakin tinggi pula hasil ekskresi iodium dalam
sumber iodium dan 38,23% berasal dari garam.
urin. Ekskresi iodium dalam urin ialah salah satu
Sebagian besar (91,43%) mengkonsumsi garam
indikator yang digunakan untuk menilai konsumsi
beriodium dan 8,57% mengkonsumsi garam tidak
iodium pada saat ini atau konsumsi iodium sehari-
beriodium. Konsumsi iodium dengan tingkat cukup
hari baik yang berasal dari bahan makanan sumber
ialah 95,71% dan 4,29%tidak cukup. Sebagian besar
iodium maupun garam. Hal ini disebabkan sebagian
(72,86%) mengkonsumsi garam berbentuk halus,
besar iodium yang diserap oleh tubuh akan
18,57% berbentuk briket atau kotak dan 8,57%
dikeluarkan melalui urin. Rendahnya median
berbentuk krasak atau kasar. Semua menyimpan
ekskresi iodium dalam urin menggambarkan
garam dalam wadah tertutup. Letak penyimpanan
rendahnya konsumsi iodium sehari-hari sehingga
garam, 37,14% di dekat tempat memasak, 21,43%
berdampak terhadap kejadian hipotiroid dan
di lemari makanan dan 41,43% di meja makan.
pembesaran kelenjar gondok. Tingginya median
Sebagian besar (62,86%) mengkonsumsi garam
ekskresi iodium dalam urin menggambarkan

47
Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Kota Malang (Sukarno, et al.)

tingginya konsumsi iodium sehari-hari sehingga kandungan iodium dalam garam yang dikonsumsi
berdampak terhadap kejadian hipertiroid. dengan kadar ekskresi iodium urin. Hasil penelitian
Nilai median ekskresi iodium dalam urin yaitu ini juga sama dengan hasil penelitian Sartini [13],
295,00 µg/hari, berarti konsumsi iodium diatas dimana kecukupan iodium tubuh dinilai dari iodium
rata-rata dengan status iodium ialah beresiko yang masuk lewat makanan dan minuman, karena
kelebihan. Kelebihan konsumsi iodium tubuh manusia tidak dapat mensintesis iodium.
menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif Hasil penelitian ini juga sama dengan hasil
dan menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan penelitian Nurdiana et. al.[14], dimana
atau disebut hipertiroidisme yang berakibat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
kelenjar tiroid menjadi membesar seperti antara asupan iodium terhadap ekskresi iodium
manifestasi klinis pada kekurangan iodium. Tingkat dalam urin pada anak sekolah dasar di Kecamatan
kecukupan konsumsi iodium dipengaruhi beberapa Jabon Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.
faktor selain konsumsi bahan makanan sumber Pemeriksaan ekskresi iodium dalam urin sangat
iodium dan garam. Faktor lain yang mempengaruhi penting dilakukan karena hampir seluruh (90%)
ialah kualitas garam, konsumsi zat goitrogenik dan iodium diekskresikan melalui urin sehingga dapat
ketersediaan iodium di lingkungan. Penyebab menggambarkan konsumsi iodium. Semakin tinggi
tingginya konsumsi iodium karena sebagian besar konsumsi iodium semakin tinggi pula iodium yang
menyukai garam kualitas baik yang berbentuk diekskresi melalui urin.
halus, berasa asin dan berwarna putih. Wadah Keterbatasan pada penelitian ini ialah
tempat penyimpanan garam yang digunakan oleh terbatasnya referensi tentang kandungan iodium
sebagian besar sudah baik yaitu menggunakan dalam bahan makanan di Indonesia sehingga
wadah tertutup. Tempat penyimpanan yang dipilih peneliti menggunakan referensi dari negara
oleh sebagian besar untuk meletakkan garam Amerika Serikat. Perbedaan letak dan kondisi
sudah baik yaitu meja atau rak yang letaknya jauh geografis serta iklim memungkinkan perbedaan
dari kompor atau tungku api. Tempat penyimpanan kandungan iodium dalam tanah dan air yang dapat
ini dapat mencegah berkurangnya iodium dalam mempengaruhi kandungan iodium pada tumbuhan
garam akibat panas. dan hewan yang hidup di daerah tersebut. Hal ini
Konsumsi iodium yang tinggi karena bisa menyebabkan terjadinya selisih kandungan
mengkonsumsi susu cukup banyak yaitu rata-rata iodium pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh
310,21 ml/hari, dimana setiap 200 ml susu anak dibandingkan dengan referensi kandungan
mengandung 50-80 µg iodium. Bahan makanan lain iodium[15][16].
yang menyebabkan konsumsi iodium tinggi ialah Penanggulangan gangguan akibat kekurangan
telur karena menyukai telur dibandingkan dengan iodium merupakan kegiatan yang harus
lauk hewani lainnya. Konsumsi telur 1-3 butir berkelanjutan sehingga memerlukan alternatif
dengan rata-rata 1 butir telur setiap hari, dimana strategi berdasarkan hasil evaluasi. Analisis
setiap satu butir telur mengandung 20-40 µg SWOTmerupakan salah satu dari analisis untuk
iodium. Sebaliknya faktor yang menghambat mengidentifikasi dan menganalisis kondisi internal
penyerapan iodium yaitu zat goitrogenik sedikit dan eksternal berdasarkan evaluasi hasil observasi,
dikonsumsi karena hanya 4,29% yang wawancara dengan narasumber, daftar pertanyaan
mengkonsumsi zat goitrogenik berupa singkong dan dokumentasiuntuk menentukan prioritas
dan kol dengan rata-rata konsumsi 1,57 gr/hari. strategi yang perlu dilakukan.
Konsumsi zat goitrogenik yang rendah Hasil identifikasi faktor strategis internal dan
menyebabkan konsumsi iodium lebih banyak eksternal sebagai berikut: (1) hasil penelitian
diserap tubuh. Hasil penelitian sama dengan pendahuluan ialah konsumsi iodium berhubungan
penelitian Kartono [11], dimana ada hubungan positif dengan hasil ekskresi iodium dalam urin
yang positif dan cukup kuat di tingkat provinsi anak; (2) komitmen kebijakan dalam advokasi ialah
antara ekskresi iodium dalam urin anak sekolah rencana merevisi Peraturan Walikota Malang
dengan penggunaan garam rumah tangga yaitu nomor 8 tahun 2005 tentang pelarangan dan
semakin tinggi proporsi rumah tangga yang pengendalian peredaran garam tidak beryodium di
menggunakan garam beriodium semakin tinggi Kota Malang; (3) rencana pembuatan peraturan
nilai median ekskresi iodium dalam urin. Hasil daerah atau Peraturan Walikota Malang tentang
penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian rencana aksi daerah pangan dan gizi Kota Malang,
Gatie et. al. [12], dimana adanya hubungan antara yang memuat rencana aksi penanggulangan

48
Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Kota Malang (Sukarno, et al.)

gangguan akibat kekurangan iodium secara garam tidak beriodium; (24) kader Posyandu dan
berkelanjutan; (4) tim koordinasi penanggulangan kader tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan
gangguan akibat kekurangan yodium belum keluarga terampil dalam mengukur kuantitas dan
terbentuk; (5) dokumen rencana strategis dinas kualitas garam beriodium; (25) rencana kegiatan
kesehatan tahun 2013-2018 menyatakan bahwa tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan
semua rumah tangga mengkonsumsi garam keluarga selalu disinergikan dengan rencana kerja
beriodium pada tahun 2018; (6) satu dari indikator dan anggaran satuan kerja perangkat daerah; (26)
sasaran program perbaikan gizi masyarakat ialah perkumpulan kader Posyandu Kota Malang
semua rumah tangga mengkonsumsi garam melakukan advokasi kepada dewan perwakilan
beriodium pada tahun 2018; (7) koordinasi lintas rakyat daerah supaya membuat peraturan daerah
program dan lintas sektor penanggulangan tentang penanggulangan gangguan akibat
gangguan akibat kekurangan iodium sudah berjalan kekurangan iodium dan garam beriodium; (27)
efektif; (8) perusahaan daerah air minum Kota lembaga pendidikan kesehatan di Kota Malang juga
Malang sampai saat ini belum memberikan data mendukung penanggulangan gangguan akibat
mengenai kadar iodium pada sumber air minum; kekurangan iodium; (28) data dan informasi
(9) satu dari hambatan dalam rangka koordinasi penanggulangan gangguan akibat kekurangan
percepatan dan keberlanjutan penanggulangan iodium dilakukan pemantauan, evaluasi serta
gangguan akibat kekurangan iodium ialah mutasi dilaporkan secara berjenjang dan berkala; (29)
pejabat pada satuan kerja perangkat daerah yang badan pusat statistik Kota Malang belum bisa
sangat dinamis; (10) anggaran untuk menyediakan data tentang penanggulangan
penanggulangan gangguan akibat kekurangan gangguan akibat kekurangan iodium; (30) kapsul
iodium sudah cukup memadai dan minyak beriodium mulai tahun 2011 tidak
berkesinambungan; (11) ketersediaan garam diberikan lagi untuk ibu menyusui dan wanita usia
berodium pada pasar tradisional dan modern subur sedangkan untuk ibu hamil tidak diberikan
sudah cukup; (12) ada garam beriodium beredar di mulai tahun 2013; (31) hasil surveilans
pasar tradisional dengan kandungan iodium kurang menunjukkan bahwa 1,00% pada kondisi
dari 30 µg; (13) masyarakat membeli garam hipotiroid, 92,00% pada kondisi normal dan 7,00%
beriodium bentuk curai digunakan untuk pakan pada kondisi hipertiroid;dan (32) keluarga yang
ternak dan media untuk mengusir setan; (14) mengkonsumsi garam beriodium ialah 97,10%.
keluarga yang mengkonsumsi garam mengandung Berdasarkan hasil perhitungan internal
iodium minimal 30 µg meningkat dari tahun strategic factors analysis summary diperolehskor
sebelumnya; (15) produsen, distributor dan kekuatan ialah 12,3 dan skor kelemahan ialah 9,4
pedagang yang tidak menyediakan garam sehingga dipilih dari skor yang paling tinggi yaitu
beriodium adalah melanggar hak asasi manusia 12,3 untuk diletakkan di sumbu X padamatrik
untuk hidup sehat; (16) masyarakat Kota Malang ruang. Perhitungan eksternal strategic factors
berhak melakukan tindakan untuk memecahkan analysis summary diperoleh skor peluang ialah 13,3
masalah kebutuhan garam konsumsi beriodium; dan skor ancaman ialah 6,6 sehingga dipilih dari
(17) garam konsumsi beriodium adalah persoalan skor yang paling tinggi yaitu 13,3 untuk diletakkan
masyarakat bersama; (18) pendampingan keluarga di sumbu X padamatrik ruang. Koordinat sumbu X
supaya mencapai garam beriodium untuk semua dan Y tersebut dimasukkan pada diagram kuadran
adalah suatu kegiatan yang baik dan perlu SWOT sehingga diperoleh posisi kuadran
dikembangkan; (19) adanya produsen yang rekomendasi keputusan strategis. Evaluasi
memproduksi dan distributor yang mendistribusi penanggulangan gangguan akibat kekurangan
garam konsumsi tidak beriodium; (20) mayoritas iodium di Kota Malang berada pada kuadran I atau
konsumen yang kurang kritis dan kurang peduli posisi strategi strenghts opportunities yaitu strategi
terhadap produk garam konsumsi; (21) penegakan yang menggunakan kekuatan dan memanfaatkan
norma sosial di Kota Malang sudah baik; (22) peluang. Rekomendasi keputusan strategis ialah
semua produsen garam beriodium berdomisili di memanfaatkan semua kekuatan untuk merebut
luar kota Malang sehingga Pemerintah Kota dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya,
Malang tidak akan pernah bisa mencabut ijin sebagai berikut: (1) pemerintah Kota Malang harus
usahanya; (23) sangsi bagi pedagang yang menjual membuat peraturan daerah Kota Malang tentang
atau mengedarkan garam tidak beriodium lebih rencana aksi daerah pangan dan gizi Kota Malang
menekankan pembinaan supaya tidak menjual lagi yang memuat rencana aksi penanggulangan

49
Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Kota Malang (Sukarno, et al.)

gangguan akibat kekurangan iodium berkelanjutan iodisasi sesuai standar nasional indonesia dan
dengan menyediakan anggaran yang cukup dan mencantumkan label sesuai dengan Peraturan
berkesinambungan; (2) pemerintah Kota Malang Pemerintah nomor 69 tahun 1999 tentang label
harus mengendalikan upaya mencukupi dan iklan pangan. Distributor atau pedagang
ketersediaan dan distribusi garam beriodium di garamdalam mendistribusikan garam konsumsi
pasar, upaya mencukupi bahan makanan sumber wajib hanya menyalurkan dan memeriksakan
iodium di pasar serta upaya mempromosikan secara berkala garam beriodium. Penjual eceran
konsumsi garam beriodium serta bahan makanan garam konsumsi dilarang menjual garam yang tidak
sumber iodium pada keluarga dan masyarakat; (3) beriodium dan diberikan sanksi bagi yang
pemerintah Kota Malang harus memperhatikan melanggar.
dan menindaklanjuti peran serta masyarakat dalam Pemerintah Kota Malang perlu mengkaji
melakukan tindakan untuk memecahkan masalah ketersediaan pangan domestik dengan usaha-
kebutuhan garam konsumsi beriodium melalui usaha untuk percepatan budidaya tanaman kelor
peran kader Posyandu dan kader tim penggerak yang mengandung tinggi nutrisi serta menginisiasi
pemberdayaan kesejahteraan keluarga supaya dan mempromosikan tanaman kelor sebagai
terampil dalam mengukur kuantitas dan kualitas sumber bahan makanan tinggi mineral iodium
garam beriodium dalam rangka menegakkan sebagai satu dari unsur penganekaragaman pangan
norma sosial yang sudah berjalan baik; (4) untuk mencapai keluarga sadar gizi dengan
pemerintah Kota Malang harus mengorganisasikan, memanfaatkan kegiatan-kegiatan pada
menggerakkan dan mengawasi supaya koordinasi kelembagaan lokal yang ada di masyarakat seperti
lintas program, lintas sektor dan lembaga kebun gizi, kawasan rawan pangan lestari dan
pendidikan supaya tetap berjalan efektif, efisien warung kelurahan.
dan berkelanjutan; dan (5) pemerintah Kota Tim koordinasi penanggulangan gangguan
Malang harus melakukan koordinasi, integrasi, akibat kekurangan iodium di Kota Malang perlu
sinkronisasi dan sinergi penyediaan data dan dibentuk sesuai amanat peraturan menteri dalam
informasi secara berjenjang dan berkala supaya negeri nomor 63 tahun 2010 tentang pedoman
semua rumah tangga mengkonsumsi garam penanggulangan gangguan akibat kekurangan
beriodium pada tahun 2018. yodium di daerah.
Pemerintah Kota Malang perlu meningkatkan
KESIMPULAN kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi
Komitmen kebijakan dalam advokasi, kesehatan terutama pada bidang penelitian gizi
koordinasi, penyediaan dana yang dan pengabdian kepada masyarakat dengan cara
berkesinambungan belum optimal. Ketersediaan, setiap lembaga pendidikan tinggi kesehatan
distribusi dan konsumsi garam beriodium sudah difasilitasi untuk membentuk kelurahan binaan di
cukup. Norma sosial dan hukum melalui promosi bidang gizi dan kesehatan sebagai bentuk
garam beriodium, promosi penggunaan alat uji, pengabdian kepada masyarakat, yang ditentukan
penguatan sistem pemantauan penegakan hukum bersama antara dinas kesehatan dengan lembaga
serta upaya tindak lanjut hasil temuan belum pendidikan tinggi kesehatan sesuai dengan kriteria
optimal. Kapasitas kelembagaan dalam wadah tim dan besarnya masalah gizi dan kesehatan.
koordinasi gangguan akibat kekurangan iodium Pemerintah Kota Malang perlu memberikan
Kota Malang yang melibatkan komponen data dan informasi terbarukan dan komprehensif
pemerintah, swasta, masyarakat melalui terutama gizi dan kesehatan kepada badan pusat
peningkatan koordinasi pengawasan distribusi statistik Kota Malang supaya stakeholder yang
garam beriodium belum ada. Sistem informasi membutuhkan data dan informasi dapat
manajemen yang terintegrasi belum optimal. mengakses secara cepat pada laman atau melihat
dalam buku Kota Malang dalam angka yang
SARAN diterbitkan setiap tahun.
Pemerintah Kota Malang harus membuat
peraturan daerah tentang rencana aksi daerah UCAPAN TERIMA KASIH
pangan dan gizi Kota Malang yang memuat Disampaikan kepada Walikota Malang yang telah
rencana aksi penanggulangan gangguan akibat memberikan bantuan dana penelitian.
kekurangan iodium berkelanjutan dengan
kewajiban produksi garam konsumsi melakukan

50
Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat di Kota Malang (Sukarno, et al.)

DAFTAR PUSTAKA [9].Susanti, S.D. dan Achadi, E.L. 2013. Analisis


[1].Djokomoeljanto. 2005. Evaluasi Masalah Penggunaan Garam Beriodium di 15
GangguanAkibatKekuranganIodium di Kabupaten/Kota di Indonesia.Jurnal Gangguan
Indonesia. Indonesian Journal of Iodine Akibat Kekurangan Iodium. Direktorat Bina Gizi
Deficiency Disorders. 3 (1): 31-39 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2
[2].Sunawang. 2011. Konsumsi garam beriodium di (1): 57-85
Indonesia, situasi saat ini ditinjau dari kendali [10).Yang, F. 2002. Epidemiological Survey on the
mutu oleh produsen. Jurnal Gangguan Akibat relationship betweendifferent iodine intakes
Kekurangan Iodium. Direktorat Bina Gizi and the prevalence of
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1 hyperthyroidism.European Journal of
(1): 77-100 Endocrinology.14 (6): 613-618
[3].Widagdo, D., Kartono, D., Nurcahyani, Y.D., [11].Kartono, D. 2011. Hubungan antara Indikator
Samsudin, M. dan Ihsan, N. 2009. Faktor yang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Berhubungan dengan Ekskresi Yodium dalam pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Gangguan
Urin di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Akibat Kekurangan Iodium. Direktorat Bina Gizi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1
Kesehatan. Badan Penelitian dan (1): 18-38
Pengembangan Kesehatan. Kementerian [12].Gatie, A.L., Muis, S.F. dan Kartini, A. 2012. Tiga
Kesehatan Republik Indonesia. 19 (2): 34-42 Metode Penentuan GAKI di Daerah Endemik.
[4].Kusrini, I. dan Sukandar, P.B. 2010. Karakteristik Jurnal Gangguan Akibat Kekurangan Iodium.
Klinis Penderita Hipertiroid di Daerah Endemik Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan
dan Non Endemik GAKI. Indonesian Journal of Republik Indonesia. 1 (2): 75-83
Micronutrient. Balai Penelitian dan [13].Sartini, N. 2012. Hubungan antara Ekskresi
Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Urin dan Ekskresi Tiosianat Urin dengan
Yodium Magelang. 2 (1): 54-61 Total Goiter Rate. Universitas Diponegoro.
[5].Kartono, D. 2012. Semarang
Kajiankadariodiumdalamgaramberiodium [14].Nurdiana, Fadhilah, E. dan Nangalo, A. 2012.,
Indonesia. HubunganKonsumsiYodiumterhadapEkskresiYo
JurnalGangguanAkibatKekuranganIodium. diumUrinpadaAnakSekolahDasar di
DirektoratBinaGiziKementerianKesehatanRepub KecamatanJabonKabupatenSidoarjoJawaTimur,
lik Indonesia. 1 (1): 93-101 JurnalGangguanAkibatKekuranganIodium.
[6].Kartono, D. dan Lestari, W. 2012. Status DirektoratBinaGiziKementerianKesehatanRepub
SosialEkonomidanKadarHormonTirotropinRuma lik Indonesia. 1 (1): 1-11
h-TanggaPenggunaGaramBeriodium di [15].Pennington, J. Schoen, S.and Salmon, G. 1995.
Perkotaan Indonesia. Composition of Core Foods of the US Food
JurnalPenelitianGiziMakanan. Supply, Copper, Manganese, Selenium, and
BadanPenelitiandanPengembanganKesehatan. Iodine. Journal Food Comp Anal. 8: 171-217
KementerianKesehatanRepublik Indonesia. 35 [16].Pennington, J. and Douglass, J.B. 2006. Dietary
(2): 1-9 Reference Intakes. The National Academies
[7].Martiyana, C.,Faozan, M. dan Khairunnisa M. Press. Washington
2012. PengetahuanMasyarakattentangSebab,
AkibatdanPencegahan GAKI di
KecamatanBadeganKabupatenPonorogo.
JurnalGangguanAkibatKekuranganIodium.
DirektoratBinaGiziKementerianKesehatanRepub
lik Indonesia. 1 (1): 32-53
[8].Suhartono. 2012. Tyroid Disrupting Chemicals
(Bahan Kimia di Lingkungan yang Mengganggu
Fungsi Tiroid). Jurnal Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium. Direktorat Bina Gizi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1
(1): 78-92

51

Anda mungkin juga menyukai