Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

ISU-ISU MUTAKHIR GIZI MASYARAKAT

Behavioral and Dietary Risk Factors for


Noncommunicable Diseases
*) Majid Ezzati, Ph.D., and Elio Riboli, M.D

Salahuddin Al Ayubi
(16/403358/PKU/16176)
Latar Belakang
Sistematika Presentasi Faktor Risiko yang Berpengaruh pada
Kejadian Penyakit Tidak Menular
Analisis Jurnal Berdasarkan Teori
Perubahan Perilaku
Simpulan
Rekomendasi Program dan Intervensi
Penanggulangan PTM di Indonesia
 Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi
Latar Belakang persoalan di seluruh dunia 
Transisi Epidemiologis Penyakit
 70% penyebab kematian disebabkan oleh
PTM
 Prevalensi PTM meningkat setiap tahunnya
, 82% kematian terkait PTM  kanker, pe
nyakit kardiovaskular, pernafasan kronis,
dan diabetes
 WHO tahun 2012 mencatat sekitar 38
juta orang meninggal akibat PTM, dari
total 56 juta orang yang meninggal ditahun
tersebut.
 Pada jurnal penelitian ini, penulis melakukan analisis tentang perilaku dan
diet sebagai faktor risiko pada penyakit tidak menular dan melihat akibatx
yang telah ada, dan juga dampakx ke depan untuk populasi kesehatan dunia.

 Faktor risiko PTM : suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan da-
pat memicu terjadinya PTM pada seseorang atau kelompok tertentu

 Di Indonesia salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi adalah terjadix


pergeseran pola penyakit, terutama penyakit tidak menular  analisis data
riskesdas 2013, data BPJS-K.
Merokok
Faktor Risiko Terjadinya PTM

Konsumsi Alkohol

Kurangnya Aktifitas
Fisik

Pola Makan Tidak


Sehat
1. Merokok :
• Dampak berbahaya dari perilaku merokok adalah kematian
• Dari 1 miliar lebih perokok di seluruh dunia sebagian besar tinggal di
negara berpenghasilan rendah dan menengah.
• Di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2010
menunjukkan kenaikan prevalensi perilaku merokok pada remaja usia
15-19 tahun dari 57,3% menjadi 64,7%.
• Faktor utama yang menjadi penyebab pelajar merokok adalah
lingkungan
• Satu satunya tindakan yang efektif untuk mencegah bahaya merokok
adalah dengan pencegahan dan penghentian merokok
• Kenaikan Tarif Cukai Rokok merupakan upaya nyata pemerintah dalam
rangka pengendalian konsumsi untuk tujuan Kesmas
• Dalam kebijakan rokok, pemerintah menghadapi dua sisi “mata uang”
• Pengendalian konsumsi hasil tembakau/rokok di Indonesia dengan
memperhatikan 3 aspek utama : industri dan tenaga kerja, penerimaan
pajak, peredaran rokok ilegal

7
2. Konsumsi Alkohol :
• Konsumsi alkohol berhubungan dengan berbagai penyakit dan
kecelakaan, yang dipengaruhi oleh faktor perilaku dan budaya,
perubahan sosial dan kebijakan pemerintah.

• BIG ALCOHOL, BIG FAT dan BIG TOBACCO merucapakan ancaman bagi
kesehatan dan ekonomi.

8
3. Kelebihan berat badan dan Obesitas
• Penelitian observasional di Barat dan populasi Asia berkaitan dengan
ukuran lemak dan kelebihan berat badan dengan peningkatan total
kematian dan peningkatan risiko penyakit atau kematian akibat
penyakit.
• Terjadinya kelebihan berat badan dan obesitas sering dihubungkan
dengan perubahan gaya hidup dan pola makan
• Peningkatan prevalensi obesitas berbanding lurus dengan
peningkatan kasus kesakitan akibat penyakit tidak menular
4. Aktivitas Fisik, Pola Makan dan Nutrisi
• Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas olahraga
menjadikan seseorang berisiko terkena berbagai penyakit
• Tinjauan sistematis mengidentifikasi secara global faktor risiko
penyakit tidak menular berbeda antara sosioekonomi rendah dan
tinggi
• Penerapan hidup sehat yang berkaitan dengan aktivitas fisik, pola
makan dan gizi di Indonesia berpedoman pada PUGS
Analisis Jurnal Berdasar Teori Perilaku
Bagan Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory of Planned Behavior (TPB) dibawah ini merupakan analisa berbagai faktor Perilaku, Diet
dan Faktor Risiko yang berpengaruh besar pada Penyakit Tidak Menular :

Keyakinan Perilaku/Behavioral
Variabel Demografis/Demographic beliefs : Sikap thdp perilaku/Attitude
Variable : Makan bagian kebutuhan, toward bahavior :
Meningkatnya perokok dinegara merokok dan minuman sebagai Sulit menerima saran untuk
berkembang & penghasilan rendah, gaya hidup memperbaiki pola makan, Intention to
sosial ekonomi dan sosial budaya, kurangnya aktifitas sebagai perform the
Evaluasi Perilaku/Evaluation of dampak kemajuan teknologi behavior :
Behavior:
behavioral outcomes: Tidak Niat kurang Pola makan tidak
merasakan efek negatif dari untuk sehat (kurang konsumsi
pola makan yg melakukan buah dan sayuran, tinggi
Sikap terhadap target/Attitude perilaku sehat
salah,merokok,kurang aktifitas, makanan lemak &
toward targets : Pola makan tidak (tidak
dan minum alkohol seafodd),aktivitas fisik
baik,aktivitas Fisik kurang, factor merokok,aktifi
budaya & perubahan sosial untuk Norma Subjektif/Subjective yang kurang,
tas fisik dan perokok,konsumsi alkohol
konsumsi alkohol Keyakinan normatif/Normative norms : OR, control
beliefs : Keraguan untuk memulai : berdampak
Menerima persepsi umum dgn diet kesehatan
perubahan, dampak penyakit meningkatnya Penyakit
sehat terhindar dari penyakit, secara rutin,
tidak langsung terlihat, Tidak Menular (kanker,
bagian dari gaya hidup dan dan die/pola
Sifat Kepribadian/Personality traits : penyakit kardiovaskular
ekonomi makan yang
Kurangnya pemahaman pola hidup (jantung,hati,tekanan
sehat (kurangi
sehat, kebiasaan minuman beralkohol, Motivasi kepatuhan/Motivication to darah, dislipedemia),
lemak,perbany
pendidikan dan pengetahuan comply : Motivasi kurang utk diabetes)
ak sayur dan
berubah, primordial yaitu
menciptakan kondisi bahwa buah, porsi dan
merokok,alcohol kebiasaan yang jumlah sesuai
tidak baik kebutuhan)

Perceived control :
Mengontrol keyakinan/Control Tidak adanya dukungan
Variabel perbedaan individu/Other beliefs :
individual difference variable : melakukan perubahan,
Lingkungan tidak mendukung, peraturan yang belum secara
Overweiht,obesitas, Perokok, dampak penyakit lama tegas dilaksanakan.
minuman beralkohol,

Perceived power :
Kurang kesadaran untuk berubah
karena dampaknya belum dirasakan
segera.
Simpulan

 PTM diproyeksikan akan terus meningkat


 4 kelompok penyakit utamanya berkaitan erat dengan 4 faktor perilaku: merokok,
konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik.
 4 faktor perilaku tersebut berpengaruh terhadap 4 faktor metabolik kunci PTM: TD
meningkat, kelebihan berat badan/obesitas, kadar glukosa darah yang tinggi, dan
kadar kolesterol yang meningkat.
 Tren global dalam prevalensi faktor risiko dan kejadian PTM meningkat secara
substansial di seluruh dunia
 Pola perubahan kejadian yang bervariasi dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
yang selaras dengan perubahan perilaku masyarakat, transisi demografi, sosial
ekonomi dan sosial budaya.
 Perlunya program dan intervensi dalam penanggulangan penyakit tidak menular
secara terpadu, terkoordinasi dan berkelanjutan melalui pendekatan keluarga
sebagai salah satu solusi perubahan perilaku
Rekomendasi

 Meningkatkan upaya kesehatan melalui kegiatan promotif dan preventif mulai


tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten.
 Melakukan intervensi secara terpadu pada 4 faktor risiko yang utama yaitu :
alkohol, merokok, aktifitas fisik dan diet seimbang.
 Melakukan jejaring pencegahan dan penanggulangan PTM.
 Berupaya mempersiapkan strategi penanganan secara nasional dan daerah
terhadap alkohol,rokok, aktivitas fisik, dan diet seimbang
 Mengembangkan Sistem Surveilans Perilaku Beresiko Terpadu (SSPBT) PTM.
 Kampanye pencegahan dan penanggulangan PTM tingkat nasional maupun
7
lokal spesifik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai