Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTIKUM ILMU BAHAN PANGAN

“SAYUR DAN BUAH”

NAMA: SITI ALFIYATUR ROHMANIYAH

NIM: 061221027

PRODI STUDI S1 GIZI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2022
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Judul Praktikum.....................................................................................................................1

1.2 Hari/Tanggal Praktikum.........................................................................................................1

1.3 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.4 Tujuan Praktikum...................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................2

BAB III............................................................................................................................................4

METODOLOGI PRAKTIKUM......................................................................................................4

3.1 Alat.........................................................................................................................................4

3.2 Bahan.....................................................................................................................................4

3.3 Prosedur Pengolahan..............................................................................................................4

BAB IV............................................................................................................................................5

HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................................5

1.1 Hasil.......................................................................................................................................5

Tabel 1. Hasil pengamatan bahan pangan hari ke-1 (pada suhu ruang)...................................5

Tabel 2. Hasil pengamatan dihari ke-1 (pada lemari pendingin).............................................6

Tabel 3. Hasil pengamatan dihari ke-2 (pada suhu ruang........................................................6

Tabel 4. Hasil pengamatan pada hari ke-2 (pada lemari pendingin)........................................7

Tabel 5. Hasil pengamatan pada hari ke-5 pada suhu ruang....................................................8

ii
Tabel 6. Hasil pengamatan pada hasil ke-5 di lemari pendingin..............................................9

1.2 Pembahasan..........................................................................................................................10

BAB V...........................................................................................................................................13

PENUTUP.....................................................................................................................................13

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13

5.2 Saran.....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

LAMPIRAN..................................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Judul Praktikum
“Sayur dan Buah”

1.2 Hari/Tanggal Praktikum


Telah dilaksanakan pada hari Senin, 17 Oktober 2022
Lokasi: Laboratorium Pangan Gedung Gizi Universitas Ngudi Waluyo

1.3 Latar Belakang


Sayur dan buah merupakan sumber bahan makanan yang kaya akan vitamin, serat dan
mineral yang sangat penting bagi kesehatan, terutama untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit oleh tubuh.
World Health Organization (WHO) dan para ahli gizi di Amerika Serikat
menganjurkan agar kita paling sedikit mengkonsumsi lima porsi sayuran dan buah-buahan
setiap harinya. Satu porsi buah-buahan setara dengan 150 gram, sedangkan satu porsi sayuran
setara dengan 75 gram sayuran mentah’
Secara nasional, konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia masih kurang.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 93,5%,
penduduk berumur kurang lebih 10 tahun yang mengkonsumsi sayur dan buah-buahan
dibawah anjuran.

1.4 Tujuan Praktikum


 Mahasiswa mampu mengetahui sifat fisik dari beberapa jenis sayur dan buah.
 Mahasiswa mengetahui pengaruh penyimpanan terhadap terusakan bahan pangan
 Mahasiswa mampu mengklasifikasikan jenis buah (klimakterik dan non klimakterik)
 Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh laju respirasi terhadap pematangan buah

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Buah-buahan dan sayuran adalah sumber alami yang bagus bagi tubuh untuk memperoleh
vitamin dan mineral yang penting untuk memelihara kesehatan tubuh. Berbagai penelitian juga
menunjukkan bahwa buah-buahan dan sayuran melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit.
Berikut ini beberapa manfaat yang bisa anda dapatkan dari buah-buahan dan sayuran: gudang
vitamin dan mineral. Buah-buahan dan sayuran mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral
yang bagus untuk kesehatan, mulai dari vitamin A (betakaroten), C, magnesium, zinc, fosfor,
hingga asam folat. Serat melimpah. Buah-buahan dan sayuran rendah lemak, memiliki
kandungan minim garam, sedikit gula dan sumber yang bagus untuk memperoleh serat pangan.
Kosumsi buah dan sayuran dalam jumlah banyak turut membantu anda mengurangi obesitas,
mengurangi kolesterol, memelihara stabilitas tekanan darah, dan melindungi diri anda dari
ancaman kanker, tangkal penyakit. Buah-buahan mengandung fitokemikal, komponen biologi
aktif yang membantu tubuh ada dari berbagai jenis penyakit. Berbagai hasil penelitian
menunjukkan jika anda mengkonsumsi buah-buahandan sayur-sayuran secara rutin, anda akan
menurunkan resiko terkena diabetes tipe 2, stroke, penyakit jantung, kanker dan tekanan darah
tinggi (Gina, 2012).

Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak yang dapat tumbuh
sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Batangnya pendek dan
berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulatdan memanjang. Warna umbi kuning
kemerah-merahan mempunyai karoten A yang sangat tinggi, umbi juga mengandung vitamin B,
vitamin C dan mineral (Pohan, 2008).

Buah pisang mengandung gizi cukup tinggi, kolesterol rendah serta vitamin B6 dan
vitamin C tinggi. Zat gizi terbesar pada buah pisang masak adalah kalium sebesar 373 miligram
per 100 gram pisang, vitamin A 250-335 gram per 100 gram pisang dan klor sebesar 125
miligram per 100 gram pisang. Pisang juga merupakan sumber karbohidrat, vitamin A dan C
serta mineral. Komponen karbohidrat terbesar pada buah pisang adalah pati pada daging
buahnya, dan akan diubah menjadi sukrosa, glukosa, dan fruktosa pada saat pisang matang (5-
20%) (Ismanto, 2015).

2
Apel (Malus domestica) merupakan tanaman buah tahunan berasal dari Asia Barat yang
beriklim sub tropis. Apel dapat tumbuh di Indonesia setelah tanaman apel ini beradaptasi dengan
iklim di Indonesia, yaitu iklim tropis (Baskara, 2010). Penanaman apel di Indonesia dimulai
sejak tahun 1934 dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga sekarang. Apel di Indonesia
dapat tumbuh dan berbuah baik di dataran tinggi, khususnya di Malang (Batu dan Poncokusuma)
dan Pasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur (Fajri, 2011). Tumbuhan apel dikategorikan sebagai
salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi batang pohon dapat
mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk
bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya (Anonim, 2010).

Tomat merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam family Solanaceace (Dewi &
Jumini, 2012). Tomat dengan nama lain Lycopersicum esculentum adalah jenis tanaman sayuran
yang sangat dikenal oleh masyarakat sejak abad terakhir. Kata tomat berasal dari bahasa Aztek,
salah satu suku Indian yaitu xitomate atau xitotomate (Fitriani, 2012). Dalam ilmu botani
tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophtya,
Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Tubiflorae, Famili: Solanaceace, Genus:
Lycopersicon, Spesies: Lycopersicum esculentum Mill (Cahyono, 1998).

3
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
a. Pisau
b. Talenan
c. Lemari pendingin
d. Plastik
e. Timbangan digital
f. Nampan

3.2 Bahan
a. Sawi hijau
b. Cabai rawit
c. Tomat mengkal
d. Kentang
e. Wortel
f. Pisang
g. Apel
h. Bawang putih
i. Jeruk
j. Buncis

3.3 Prosedur Pengolahan


1. Persiapkan alat dan bahan
2. Timbang semua bahan dan catat berat masing-masing bahan pangan
3. Kupas dan cuci bahan dan potong melintang dimasing-masing bahan pangan
4. Ambil masing masing 1 buah dan sayur yang sudah dipotong melintang dan letakkan
pada nampan untuk disimpan dilemari pendingin dan suhu ruangan
5. Amatilah perubahan fisik setiap bahan pangan selama 7 hari.

4
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.1 Hasil
Dalam praktikum ini bahan percobaan yang digunakan yaitu sawi hijau, tomat, cabai,
kentang, wortel, buncis, bawang putih, pisang, apel dan jeruk. Kami melakukan pengamatan
selama tujuh hari untuk mengetahui sifat fisik dan perubahan dari buah dan sayur yang disimpan
pada suhu ruang dan pendinginan. Serta mengetahui pengaruh laju respirasi terhadap
pematangan buah.

Tabel 1. Hasil pengamatan bahan pangan hari ke-1 (pada suhu ruang)
No. Sampel Warna Aroma Tekstur Kesegaran Berat
1. Sawi hijau Hijau segar Tidak memiliki Padat Segar 13gram
aroma yang
khas
2. Tomat Merah segar Sedikit asam Sedikit Segar 160gram
ketika sudah keras
dipotong
3. Cabai Merah Pedas Keras Segar 21gram
4. Kentang Kuning Khas kentang Sangat Segar 93gram
kecoklatan keras
5. Wortel Orange segar Manis khas Sangat Segar 93gram
wortel keras
6. Buncis Hijau Khas buncis Keras Segar 18gram
7. Bawang putih Putih Sedap khas Keras Segar 18gram
bawang putih
8. Pisang Kuning Harum pisang Padat Segar 18gram
9. Apel Hijau Khas apel Keras Segar 305gram
10. Jeruk Kuning Manis Padat Segar 333gram

5
Tabel 2. Hasil pengamatan dihari ke-1 (pada lemari pendingin)
No. Sampel Warna Aroma Tekstur Kesegaran Berat
1. Sawi hijau Hijau segar Tidak memiliki Padat Segar 13gram
aroma yang
khas
2. Tomat Merah segar Sedikit asam Sedikit Segar 160gram
ketika sudah keras
dipotong
3. Cabai Merah Pedas Keras Segar 21gram
4. Kentang Kuning Khas kentang Keras Segar 93gram
kecoklatan
5. Wortel Orange segar Manis khas Sangat Segar 93gram
wortel keras
6. Buncis Orange segar Manis khas Keras Segar 93gram
buncis
7. Bawang putih Putih Sedap khas Keras Segar 93gram
bawang putih
8. Pisang Kuning Harum pisang Padat Segar 93gram
9. Apel Hijau Khas apel Keras Segar 305gram
10. Jeruk Kuning Manis Padat Segar 333gram

Tabel 3. Hasil pengamatan dihari ke-2 (pada suhu ruang)

No Sampel Warna Aroma Tekstur Kesegaran


.
1. Sawi hijau Hijau Tidak memiliki Agak Kurang segar
aroma yang khas lembek
2. Tomat Merah segar Sedikit asam Agak Segar
ketika sudah lembek
dipotong
3. Cabai Merah Pedas Agak Kurang segar

6
lembek
4. Kentang Kuning Khas kentang Keras Kurang segar
kecoklatan
5. Wortel Orange pudar Sedikit manis khas Sedikit Kurang segar
wortel keras
6. Buncis Hijau Khas buncis Agak Segar
lembek
7. Bawang putih Hijau Khas bawang putih Agak Segar
lembek
8. Pisang Kuning- Harum pisang Padat Kurang segar
kuning coklat
9. Apel Hijau Khas apel Keras Kurang segar
kecoklatan
10. Jeruk kuning Manis Padat Segar

Keterangan:

Pengamatan dihari ke-2 ini terlihat apel dan pisang mengalami kecoklatan, namun terlihat
masih keras dan padat. Sedangkan wortel sedikit kering dan bewarna orange pucat. Dan sawi
hijau sudah terlihat sudah sedikit mengalami kelayuan. Sedangkan bahan pangan yang didalam
lemari pendingin atau kulkas masih terlihat segar seperti dihari pertama.

Tabel 4. Hasil pengamatan pada hari ke-2 (pada lemari pendingin)


No. Sampel Warna Aroma Tekstur Kesegaran
1. Sawi hijau Hijau segar Tidak memiliki Segar Sangat segar
aroma yang khas
2. Tomat Merah segar Sedikit asam Sedikit keras Segar
ketika sudah
dipotong
3. Cabai Merah Pedas Keras Segar
4. Kentang Kuning Khas kentang Segar Segar

7
kecoklatan
5. Wortel Orange segar Sedikit manis Sedikit keras Segar
6. Buncis Orange segar Sedikit manis Sedikit keras Segar
7. Bawang Buncis segar Sedap khas Segar Segar
putih bawang putih
8. Pisang Kuning Harum pisang Padat Kurang segar
9. Apel Hijau Khas apel Keras Kurang segar
10. Jeruk Kuning Manis Padat Segar

Keterangan:

Selanjutnya pengamatan dihari terakhir yaitu hari ke-5 pada suhu ruang, tomat sudah
mengalami kebusukan, berair, berjamur dan bau yang tidak sedap. Pisang berwarna coklat
kehitam karena disebabkan oleh jamur dan terdapat bercak putih dipinggirnya. Sawi sudah
mengalami kelayuan dan daunnya berwarna kuning. Wortel berwarna orange pucat dan
bentuknya sudah menyusut tidak seperti bentuk pada hari pertama dan hari kedua. Cabai berubah
warna menjadi hitam, namun bijinya masih terlihat segar. Kentang belum membusuk, namundari
segi warnanya terdapat terdapat bercak-bercak putih. Buncis tidak busuk sama sekali, namun dari
batangnya sudah mengalami kelayuan. Apel berubah warna menjadi kuning kecoklatan dan
untuk kulitnya menjadi keriput. Selanjutnya adalah jeruk masih kuning seperti hari pertama,
namun terdapat sedikit jamurnya

Tabel 5. Hasil pengamatan pada hari ke-5 pada suhu ruang


No. Sampel Warna Aroma Tekstur Kesegaran
1. Sawi hijau Kuning Tidak ada aroma Lembek Layu
yang khas
2. Tomat Hitam karena Bau tidak sedap dan Lembek Tidak segar karena
berjamur mengeluarkan air sudah busuk
3. Cabai Hitam Tidak beraroma Agak Layu
membusuk pedas lagi lembek
4. Kentang Kuning Khas kentang Keras Kurang segar
kecoklatan

8
(namun terdapat
bercak putih)
5. Wortel Orange pucat Tidak memiliki Keras Lembek dan pucat
aroma lagi
6. Buncis Hijau Tidak memiliki Agak Layu
aroma lagi lembek
7. Bawang Hijau Tidak memiliki Agak Layu
putih aroma lagi lembek
8. Pisang Coklat Sedikit masih ada bau Agak Tidak segar sama
kehitaman pisang lembek sekali
9. Apel Kuning Khas apel Keras Agak lembek
kecoklatan namun
bertekstur
10. Jeruk Kuning (namun Khas jeruk Kurang Kurang segar
terdapat jamur) segar karena berjamur

Keterangan:

Selanjutnya pada pengamatan dihari terakhir pada bahn pangan yang ada didalam lemari
pendingin yang pertama kali membusuk yaitu: kentang berubah warna menjadi hitam seperti
busuk namun tidak tidak mengeluarkan bau busuk sama sekali. Apel belum membusuk namun
sedikit coklat pada buahnya. Pisang sudah tidak lagi berwarna kuning seperti pada hari pertama,
pisang berwarna menjadi coklat dan sedikit kehitam-hitaman. Sawi masih berwarna hijau segar
namun daunnya sudah agak sedikit layu. Wortel masih bagus namun warnanya menjadi orange
pucat. Cabai belum membusuk dan warnanya masih sama seperti hari pertama yaitu merahdan
masih sangat segar sekali. Bawang belum membusuk sama sekali dan masih bagus dan layak
untuk digunakan. Tomat pinngirannya berwarna hitam namun tengah-tengah tomat masih
berwarna orange seperti hari pertama. Dan yang terakhir adalah jeruk, jeruk masih bagus dan
layak dikonsumsi, untuk warnanya masih kuning seperti hari pertama.

Tabel 6. Hasil pengamatan pada hasil ke-5 di lemari pendingin


No. Sampel Warna Aroma Tekstur Kesegaran

9
1. Sawi hijau Hijau segar Khas sawi Agak lembek Layu
2. Tomat Orange (ada Tidak ada aroma Agak keras Kurang segar
sedikit warna yang khas dan agak
hitam pada pinggir lembek
tomat)
3. Cabai Merah Pedas Agak lembek Segar
4. Kentang Hitam Tidak ada aroma Agak lembek Tidak segar
khas namun sedikit sama sekali
keras
5. Wortel Orange pucat Tidak ada aroma Keras Kurang segar
6. Buncis Hijau pucat Sedap khas Keras Kurang segar
bawang
7. Bawang putih Putih Tidak ada aroma Keras Segar
8. Pisang Coklat kehitaman Manis khas Agak lembek Kurang segar
pisang
9. Apel Kuning kecoklatan Khas apel Keras Kurang segar
10. Jeruk Kuning Manis Padat Segar

1.2 Pembahasan
Didalam praktikum kali ini kami melakukan proses untuk mengetahui sifat fisik dan
penyimpanan pada suhu ruang pada lemari pendingin. Dalam pengolahan bahan pangan pada
lemari pendingin bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan mikroba. Hal ini dilakukan
berdasarkan bahwa respirasi pada buah dan sayuran tetap berlangsung setelah panen, sampai
buah dan sayur itu membusuk. Proses metabolisme sendiri terganggu apabila terganggu apabila
terjadi perubahan suhu ruang, hal ini karena terjadi suhu ruang suhunya bisa berubah-ubah maka
bahan pangan yang diletakkan pada suhu ruang akan mempercepat pertumbuhan mikroba.
Metode pendinginan sering digunakan sebagai alternatif pengawetan, karena bahan pangan tidak
akan kehilangan nutrisi, rasa dan tekstur yang terkandung didalamnya. Selain itu sifak fisik dan
sifat kimia dari bahan pangan tidak akan berubah seperti pengawetan yang dilakukan melalui
suhu ruang. Proses pengolahan dan penyimpanan bahan pangan yang dilakukan dengan baik
akan membuat gizi pada bahan pangan tidak akan hilang dan rusak. Namun penyimpanan pada
10
lemari pendingin harus dilakukan dengan baik, contohnya dalam pantry/lemari es. Suhu ini
cukup membantu untuk memperlambat proses enzimatik dan pertumbuhan bakteri, tetapi tidak
terlalu dingin untuk mempengaruhi kualitas makanan dengan adanya kristatal es yang terbentuk.

Menurut konsultan gizi sekaligus praktisi kebugaran, setiap warna memiliki kandungan
unik bernama phytochemical yang dapat melawan penyakit tertentu. Berikut nutrisi dan gizi
yang tersimpan dalam warna-warna buah dan sayuran:

1. Merah

Buah atau sayuran berwarna merah mengandung likopen. Likopen merupakan antioksidan
kuat yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain itu buah dan sayur yang berwarna merah
juga baik untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan resiko kanker.

2. Ungu atau biru

Warna ungu atau biru pada sayur dan buah disebabkan oleh pigmen tanaman berupa
antosionin. Antisionin tak hanya memberikan warna, tapi juga berperan sebagai antioksidan yang
melindungi sel dari kerusakan sehingga dapat membantu menurunkan resiko kanker, stroke, dan
penyakit jantung.

3. Orange atau kuning

Buah dan sayuran yang memiliki warna ini mengandung karetonoid dan beta karote.
Keduanya bisa kita temukan pada ubi jalar, labu, dan wortel. Beta karoten ini akan diubah
menjadi vitamin A yang membantu menjaga kesehatan membrane mukosa lambung dan
kesehatan mata. Karetonoid juga memiliki tipe lain yang bernama lutein. Lutein inilah yang
dapat mencegah katarak dan penyakit mata yang berkaitan dengan degenerasi macula penyebab
kebutaan.

4. Hijau

Sayur dan buah yang memiliki warna hijau mengandung berbagai phytochemical termasuk
karotenoid, indoles, dan saponin. Ketiganya memiliki sifat antikanker. Selain itu, sayuran
berdaun hijau seperti bayam dan brokoli juga kaya akan folat yang baik untuk mencegah
penyakit kardiovaskular, Alzheimer, dan kanker.

11
5. Putih dan coklat

Kedua warna ini mengandung berbagai phytochemical seperti allicin, contohnya pada
bawang putih, yang dikenal sebagai antivirus dan antibakteri. Sejumlah riset menunjukkan kalau
allicin membantu mengatasi infeksi, melawan bakteri penyebab racun dalam mkanan. Membantu
mengatasi pembekuan darah dan menghalau jenis kanker tertentu. Selain bawang, beberapa
kelompok buah dan sayur yang termasuk kategori ini termasuk kategori ini antara lain pisang dan
kentang. Keduanya merupakan sumber potassium yang baik. Potassium sendiri merupakan
mineral yang melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan menjaganya dari
penebalan.

12
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
 Buah dan sayur dapat diamati sifat fisiknya yaitu dengan melihat perbandingan setiap
harinya, dengan mengamati warna, aroma, rasa, bentuk, ukuran dan kekerasannya. Sifat
fisik dan kimia buah dan sayur berbeda antara masing-masing jenis bahan dan tingkat
kematangan, tidak semua bagian buah dan sayur dapat dimakan. Hal ini disebabkan adanya
kulit, dan biji
 Sifat fisik pada sayur dan buah tidak akan berubah secara cepat apabila penyimpanannya
dilakukan dengan benar. Penyimpanan bahan pangan pada suhu ruang akan mempercepat
pembusukan dan pertumbuhan mikroba pada bahan pangan. Sedangkan penyimpanan atau
pengawetan pada lemari pendingin akan memperlambat pertumbuhan mikroba.

5.2 Saran
Didalam pendinginan, perlu diperhatikan mengenai mutu bahan yang akan di dingingkan,
suhu ruang pendingin, kelembaban udara didalam ruang pendingin dan sirkulasi udara serta jarak
tumpukan didalam ruang pendingin. Jenis buah-buahan mempunyai sifat karakteristik
penyimpanan tersendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA
Adinda, I. (2014, April). Laporan Buah dan Sayur1. Retrieved from
https://www.scribd.com/doc/220410626/Laporan-Buah-Dan-Sayur-1#

Arifah. (2013, September). Laporan Praktikum “SAYUR DAN BUAH”. Retrieved from
https://yagami95kashiko.wordpress.com/2013/09/26/laporan-praktikum-sayur-dan-buah/

Dewi, T. (2014). 1.I PENDAHULUAN . Retrieved from Journal :


http://e-journal.uajy.ac.id/6537/2/BL101153.pdf

14
LAMPIRAN
 Lampiran 1:

Keterangan:

- Bahan pangan sebelum dicuci dan dikupas


 Lampiran 2:

Keterangan:

- Berat sawi setelah dicuci 13 gram


 Lampiran 3:

Keterangan:

15
- Berat tomat setelah dicuci 160 gram

 Lampiran 4:

Keterangan:

- Berat cabai setelah dicuci 21 gram


- Pemotongan cabai secara melintang
 Lampiran 5:

Keterangan:

- Berat kentang setelah dicuci 93 gram


 Lampiran 6:

16
Keterangan:

- Pemotongan wortel secara melintang

 Lampiran 7:

Keterangan:

- Berat buncis setelah dicuci 18 gram


 Lampiran 8:

Keterangan:

- Berat apel setelah dicuci 305 gram


 Lampiran 9:

17
Keterangan:

- Berat jeruk setelah dicuci 333 gram


 Lampiran 10:

Keterangan:

- Bahan pangan yang diletakkan pada suhu ruang setelah dipotong melintang pada hari
pertama masih terlihat sangat segar
 Lampiran 11:

Keterangan:

- Bahan pangan yang diletakkan pada lemari pendingin setelah dipotong melintang pada
hari pertama masih terlihat sangat segar
 Lampiran ke 12:

Keterangan:

18
- Bahan pangan yang diletakkan pada suhu ruang pada hari kedua untuk apel dan pisang
mengalami kecoklatan serta wortel yang sedikit kering dan berwarna orange pucat, dan
sawi hijau sudah sedikit mengalami kelayuan.
 Lampiran 13:

Keterangan:
- Bahan pangan yang diletakkan pada suhu ruang di hari kelima
 Lampiran ke 14:

Keterangan:
- Bahan pangan yang diletakkan pada lemari pendingin pada hari ke lima

19

Anda mungkin juga menyukai