Anda di halaman 1dari 25

1

A. JUDUL PROGRAM : Produksi Fish Nugget Ikan Lemuru Kaya


Omega-3 Sebagai Nutrisi Pendukung Kecerdasan Anak

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia sebagai negara kepulauan dimana dua pertiga bagian dari


wilayahnya adalah laut, menjadikan Indonesia sangat kaya akan hasil
lautnya. Tidaklah mengherankan apabila hasil laut tersebut menjadi
komoditi andalan dalam meningkatkan komoditi eksport non migas.
Diantara hasil-hasil laut tersebut, ikan lemuru menjadi salah satu sumber
daya laut yang potensial untuk dapat dikembangkan Berdasarkan Penelitian
Akustik yang dilakukan oleh Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL)
dengan menggunakan alat fish finder, ternyata ikan-ikan Lemuru di perairan
Selat Bali hanya terpusat di paparan saja (paparan Jawa dan Bali) pada
kedalaman kurang dari 200m, sedangkan di luar paparan ikan ini tidak dapat
ditemukan.
Lemuru (Sardinella Lemuru) menghuni perairan tropis yang ada di
daerah Indo-Pacific. Menurut Whitehead (1985), ikan ini merupakan habitat
yang menghuni suatu daerah dengan area yang luas yaitu di sebelah timur
samudra india, yaitu: Pukhet, Thailand, Pantai Selatan di Jawa Timur, Bali,
Australia Barat, dan Samudera Pasifik (dari Pulau Jawa sebelah utara sampai
Pilipina, Hong Kong, Taiwan bagian selatan dan Pulau Jepang). Di sebelah
tenggara pulau Jawa dan Bali, konsentrasi ikan Lemuru sebagian besar
berada di Selat Bali. Belum diketahui secara pasti waktu dan tempat
pemijahan ikan lemuru, apakah diluar atau di dalam Selat Bali. Menurut Soe
jodinoto (1960), ikan lemuru cenderung datang ke pantai untuk bertelur
karena salinitasnya rendah. Menurut nelayan, makin banyak hujan yang
jatuh di pantai, adalah merupakan tanda makin dekat datangnya ikan lemuru,
kemudian ikan lemuru akan menghilang karena hujan sangat sedikit yaitu
pada bulan-bulan Maret dan April. Menurut Dwiponggo (1972), ikan-ikan
lemuru yang tertangkap di perairan Selat Bali diperkirakan memijah pada
bulan-bulan Juni-Juli yang dibenarkan oleh Rierbush (1975) dan
2

Burhanuddin et al, (1984). Ikan lemuru sangat mudah ditemukan pada


kawasan endemik, seperti di Selat Bali, di perbatasan Jawa-Bali. Di Bali
khususnya Singaraja, ikan lemuru mudah ditemukan di sepanjang pantai
Anturan. Selama siang hari gerombolan ikan padat ditemukan dekat dengan
dasar perairan, sedang pada malam mereka bergerak ke lapisan dekat
permukaan membentuk gerombolan yang menyebar. Sekali – kali kadang
gerombolan Lemuru ditemukan di atas permukaan selama siang hari ketika
cuaca berawan dan gerimis. Di habitatnya, ikan lemuru senang bergerombol
membentuk schooling, kelompok yang besar dan padat. Dengan
bergerombol seperti itu, mereka lebih mudah mencari makanan.
Ikan lemuru kaya akan omega-3 yang dapat digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan berbagai jenis makanan, seperti dalam pembuatan ikan
sarden, pembuatan pindang, dijadikan ikan asin, dan juga dapat diolah
mejadi tepung ikan. Ikan lemuru sesungguhnya dapat diolah menjadi fish
nugget melihat dari kandungannya yang kaya omega-3 dan asam amino.
Saat ini, di Indonesia belum banyak dikembangkan pengolahan
daging ikan menjadi konsentrat protein ikan. Metode pengawetan yang
banyak dilakukan masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat di
Indonesia dengan melakukan penggaraman dan pengasapan yang diikuti
pengeringan (ikan asin,ikan pindang, ikan peda dan ikan asap). Ditinjau dari
segi gizi, ikan yang diberi perlakuan penggaraman kurang menguntungkan,
karena jumlah yang dikonsumsi relative sangat sedikit akibat rasa asin yang
ditimbulkannya. Oleh karena itu, pengolahan ikan dengan menggunakan
metode lain yang lebih menguntungkan dan memiliki nilai gizi tinggi sangat
diperlukan dengan menggunakan pengolahan konsentrat protein ikan.
Konsentrat protein ikan adalah suatu produk untuk dikonsumsi
manusia yang dibuat dari ikan utuh atau hewan air lain atau bagian
daripadanya, dengan cara menghilangkan sebagian besar lemak dan kadar
airnya, sehinga diperoleh kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bahan baku asalnya. Pengolahan konsentrat protein ikan yang
dikembangkan masih secara konvensional yang kurang disukai masyarakat
karena dua hal. Pertama, pengolahan yang dilakukan berbentuk mirip tepung
3

ikan yang umumnya digunakan untuk ternak, dan kedua sulit ditambahkan
dalam pengolahan pangan yang lain, sehingga banyak orang yang tidak mau
mengkonsumsinya.
Salah satu bentuk usaha dalam mengoptimalkan pemanfaatan ikan-
ikan di Indonesia adalah dengan mengembangkan surimi dan produk
lanjutannya (gel-based products). Surimi adalah suatu daging ikan lumat
beku yang telah mengalami proses pencucian (leaching), penambahan garam
dan bahan anti denaturasi (gula/sorbitol) dan pembekuan sehingga
dihasilkan produk yang mempunyai elastisitas (kekuatan gel) yang dapat
memenuhi kriteria sebagai bahan baku produk fish gel seperti fish nugget
yang memiliki daya tahan simpan yang tinggi. Pengolahan fish nugget ini
perlu dilakukan karena:

1. Permintaan akan protein ikan yang semakin meningkat karena masyarakat


mulai menyadari kelebihan ikan sebagai sumber protein hewani dibanding
hewan lainnya.
2. Kandungan gizi ikan lemuru yang tinggi. Ikan lemuru memiliki kandungan
omega 3 yang tinggi.
3. Daging ikan lemuru lembut dan enak untuk dimakan.

Ikan lemuru kaya protein, omega-3 dan asam amino yang dipercaya
mampu meningkatkan kecerdasan anak. Di kalangan masyarakat lemuru
belum dikenal dalam bentuk fish nugget, sehingga dengan adanya penelitian
ini diharapkan nantinya bermanfaat di kalangan masyarakat dan mampu
diaplikasikan di masyarakat untuk kedepannya. Bertolak dari manfaat dan
alasan digunakannya ikan lemuru sebagai bahan dalam pembuatan fish
nugget, maka dibuatlah suatu penelitian yang membahas tentang pengolahan
ikan lemuru menjadi fish nugget kaya omega 3 yang mampu meningkatkan
kecerdasan anak.
4

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang


diajukan adalah sebagai berikut :
1. Kandungan gizi apa saja yang terdapat di dalam ikan lemuru dan
manfaat apa yang diperoleh dari kandugan yang terdapat dalam ikan
lemuru?
2. Bagaimanakah cara pengolahan ikan lemuru sehingga dapat dijadikan
sebagai fish nugget?

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan umum dari program kreativitas mahasiswa bidang


kewirausahaan ini adalah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan
mahasiswa sebagai intelektual muda Indonesia sehingga dapat digunakan
sebagai bekal untuk menghadapi hidup mandiri setelah studi.
Tujuan khusus dari program kreativitas mahasiswa ini adalah :
Mengolah ikan lemuru jepang dan ikan lemuru belanda menjadi produk
makanan olahan seperti dodol, kerupuk, manisan, sirup dan selai yang
menghasilkan keuntungan bagi pelaksana program.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Kegiatan program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan ini


adalah kelanjutan dari program PKMM yang telah dilakukan. Sehingga
secara teknologi pengolahan produk telah mampu dikuasai dengan baik oleh
mahasiswa pelaksana Sehingga kelanjutan luaran yang akan diharapkan
adalah :

1. Meningkatnya jiwa kewirausahaan mahasiswa.


Adanya kegiatan program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan
ini secara tidak langsung telah mampu menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dari mahasiswa. Sehingga kehidupan mahasiswa
khususnya pelaksana program tidak hanya berkutat pada perkuliahan di
5

dalam kelas tapi juga mampu mengaplikasikan ilmunya dalam


kehidupan nyata. Dan bagi mahasiswa yang menekuni bidang ilmu di
luar kewirausahaan akan memiliki pengalaman tersendiri untuk
menjalani kehidupan setelah selesai studinya.
2. Dihasilkannya produk makanan yang benilai kompetitif.
Produk makanan yang akan dipasarkan yaitu fish nugget akan dikemas
dan diberi label agar terlihat lebih menarik sehingga menarik minat
konsumen untuk membelinya. Disamping itu produk yang dipasarkan ini
akan memiliki daya saing yang tinggi karena merupakan produk yang
baru bagi masyarakat dan secara kualitas tidak kalah dengan produk
makanan dan minuman yang lain apalagi dalam produk ini diusahakan
tidak menggunakan zat aditif makanan seperti pengawet, pemanis,
ataupun pewarna. Begitu juga dengan harga julanya dapat dijangkau oleh
semua kalangan.
3. Tercipta lapangan kerja yang berkelanjutan bagi mahasiswa pelaksana
program maupun mitra yang diajak bekerjasama.
Usaha produksi produk makanan ini diharapkan terus berlanjut dan
menciptakan kewirausahaan bagi mahasiswa pelaksana program maupun
kepada mitra yang diajak bekerjasama.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Berdasarkan permasalahan di atas, maka program ini diharapkan


memberikan manfaat :
1. Bagi mahasiswa, mampu menumbuhkan jiwa wirausaha yang mulai
tumbuh dengan dibukanya usaha pengolahan makanan berbahan
baku ikan lemuru ini dan mampu mengembangkan kemandirian dan
semangat kerjasama tim pelaksana program.. Sehingga tercipta jiwa
kemandirian yang semakin mantap untuk meraih masa depan yang
lebih baik.
2. Bagi mitra, dengan adanya pengolahan dan produksi makanan olahan
berbahan baku ikan lemuru akan memberikan peluang usaha yang
lebih besar kepada mitra karena adanya diversifikasi produk
6

makanan yang dijual disamping itu dapat meningkatkan omset


penjualannya.
3. Bagi para nelayan khususnya yang berada di kawasan padat ikan
lemuru, diharapkan akan berdampak pada peningkatan pendapatan
dari penjualan ikan lemuru yang telah mereka panen. Sehingga
potensi ikan lemuru yang selama ini belum terlalu dikenal di
kalangan masyarakat dengan baik dapat dioptimalkan.
4. Bagi konsumen, dapat menikmati produk makanan yang baru yang
secara kualitas memiliki daya saing dan harga yang terjangkau.
Selain itu produk ini memiliki kandungan gizi yang tinggi karena
kaya protein dan omega 3.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Rencana usaha produksi makanan dari ikan lemuru dapat


diupayakan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Untuk
itu, rencana usaha makanan olahan berbahan baku ikan lemuru ini akan
dimulai dari penentuan bahan yang diperlukan dalam pembuatan fish nugget
dan modal usaha yang dilanjutkan tahap pembuatan produk dan
pemasarannya di masyarakat.
Pemasaran produk akan dilakukan di daerah kota singaraja dengan
alasan dekat dengan kampus (hal ini erat hubungannya dengan kewajiban
mahasiswa yang utama di bangku kuliah).
Masyarakat yang disasar dalam pemasaran produk ini adalah
seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang status usia dan status
ekonomi. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa produk yang dibuat
adalah produk yang dikenal oleh semua kalangan dan bernilai gizi tinggi
tetapi dengan bahan baku yang berbeda yaitu menggunakan ikan lemuru,
sementara itu harga jualnya pun terjangkau yaitu dengan harga Rp.1.000.
Selanjutnya penentuan harga jual produk yang dibuat yaitu fish
nugget serta perhitungan keuntungan usaha yang diperoleh dari penjualan
dikurangi dengan modal usaha. Kemudian dilanjutkan dengan analisis
peluang pemasaran produk di daerah kota Singaraja melalui survey pasar,
7

termasuk disini juga akan dilakukan survey pasar terhadap keberlanjutan


usaha pembuatan makan berbahan baku ikan lemuru. Setelah diperoleh
gambaran prospek pasar barulah dilakukan kerjasama dengan para pedagang
yang bersedia untuk menjual produk makanan berbahan baku ikan lemuru
yang telah dibuat. Pada tahap ini mahasiswa pelaksana program akan
bekerjasama dengan mitra.
Mitra usaha dalam hal ini adalah para penjual ikan di singaraja
yang lokasinya di Desa Anturan, karena di wilayah inilah banyak ditemukan
bahan utama fish nugget yaitu ikan lemuru. Selain itu mitra usaha yang
diajak untuk bekerjasama adalah C-Mizt food and drink dalam pemasaran
produk fish nugget. Dengan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi
menjadikan Grosir ini sebgai pusat belanja murah di kota singaraja.
Kerjasama dengan mitra ini dilakukan dalam tahap pemasaran dimana
mahasiswa pelaksana program akan menjajagan produk makanan tersebut
bersama produk makanan jadi yang lainnya di swalayan makanan lainnya.
Sementara itu jika program ini diterima oleh DIKTI maka
pendanaan yang diperoleh dari program kreativitas mahasiswa bidang
kewirausahaan ini akan digunakan antara lain untuk :
- Modal usaha terutama untuk pembelian bahan baku dan kebutuan alat
dan bahan yang lain
- Biaya pengemasan produk
- Sewa tempat usaha
- Biaya transportasi dari kampus ke tempat penjualan
Untuk menghitung keuntungan kasar yang diperoleh per resep yang
dibuat dapat dilakukan berdasarkan produk yang dibuat (analisis ini
terdapat pada lampiran).

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Untuk mencapai tujuan program sebagaimaan yang telah


ditetapkan di atas maka, metode yang digunakan dalam kegiatan PKMK ini
adalah metode Observasi, wawancara dan tindak lanjut hasil. Metode
8

tersebut disusun secara sistematis agar program dapat terlaksana dengan


baik. Untuk itu metode pelaksanaan program dimulai dari :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan sangat penting dilakukan sebagai bentuk perencanaan
yang lebih matang untuk mencapai hal yang lebih baik. Tahap persiapan
meliputi :
1 Survey pasar. Dari hasil survey yang dilakukan bahwa selama ini
belum ada produk fish nugget dari bahan baku ikan lemuru yaitu
yang dijual di kota Singaraja. Dari hasil survey yang dilakukan
produk makanan yang sejenis sangat diminati oleh masyarakat
karena memiliki kandungan gizi yang lengkap, kaya protein dan
omega 3 yang baik bagi perkembangan kecerdasan otak.
2 Pengadaan bahan Baku. Bahan baku yang digunakan yaitu ikan
lemuru yang diperoleh dari para nelayan yang ada di sekitar pantai
yang ada di daerah Anturan, Singaraja-Bali
3 Penyiapan alat dan bahan usaha yang di dalamnya mencakup resep
pembuatan produk yang akan di buat. Adapun resep tersebut
terdapat pada lampiran.
4 Penyiapan mitra usaha yaitu dengan jalan pendekatan dan
penyampaian keunggulan kegiatan kepada pemilik usaha-usaha
pertokoan yang ada di singaraja yang ramai dikunjungi oleh
masyarakat kota singaraja. Sehingga tercapai kesepakatan bersama
dalam hal pemasaran produk yang telah dibuat. Dalam hal ini mitra
yang diajak bekerjasama adalah para nelayan di daerah Anturan
dalam usaha memperoleh bahan baku dan C-Mizt food and drink
dalam pemasaran produk fish nugget.

b. Tahap Pelaksanaan Program


Setelah semua proses persiapan dilaksanakan maka proses
pelaksanaan segera dilakukan dan dimulai dari :
1 Pembuatan produk makanan. Pembuatan produk makanan
berbahan baku ikan lemuru yang akan dibuat mengacu pada resep
9

yang telah ditetapkan. Dari resep tersebut akan dibuat produk


makanan yaitu fish nugget.
2 Tahap selanjutnya adalah pengemasan dan pelabelan produk.
Produk yang telah dibuat tidak akan memiliki nilai jual yang tinggi
jika pengemasan dan pelabelan yang dilakukan salah. Untuk itu,
pengemasan akan dilakukan sebaik mungkin agar bisa menarik
minat konsumen untuk membeli. Disamping itu, pelabelan juga
dilakukan agar produk yang dibuat dikenal dan diingat oleh
masyarakat.
3 Tahap promosi produk. Produk yang telah dikemas dan diberi label
agar dikenal oleh konsumen maka perlu dipromosikan. Langkah
yang dilakukan adalah dengan pemberian sampling kepada
konsumen untuk mencoba. Promosi ini dilakukan di pintu masuk
swalayan C-Mizt food and drink Singaraja yaitu dengan
memberikan harga yang lebih murah sebagai tahap perkenalan
terhadap produk dan menjelaskan kelebihan dari produk agar
pengunjung tertarik untuk memebelinya.
4 Tahap penjualan produk. Penjualan produk akan dilakukan di areal
grosir makanan jadi di dalam C-Mizt food and drink Singaraja.
c. Tahap Evaluasi
Untuk mengetahui prosfek pasar dan pemasaran serta tanggapan
masyarakat terhadap produk makanan dari ikan lemuru akan dilakukan
dengan metode survey pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan metode
observasi dan metode wawancara. Sedangkan untuk mengetahui
ketersediaan serta keberlanjutan bahan baku dan pengusaha akan dilakukan
dengan metode statistik luas pantai tempat diperolehnya ikan lemuru,
ketersediaan ikan lemuru dan metode wawancara juga dilakukan dengan
pemilik Swalayan C-Mizt food and drink Singaraja untuk mengetahui
prosfek pemasarkan produk makanan yang dibuat.
10

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

BULAN
No Kegiatan
10 11-12 01 02 03 04 05 06
1. Pengajuan Usulan PKMM
2. Pengumuman diterima DIKTI
3. Tahap persiapan (survey pasar,
penyediaan bahan baku dan
alat)
4. Pembuatan produk
5 Promosi dan penjualan produk
5 Evaluasi
6. Pembuatan Laporan Akhir
7. Seminar, Revisi, dan
Penggandaan Laporan
8. Pengiriman Laporan

J. BIAYA
1). Biaya Pembelian Peralatan Penunjang PKM
No Nama Barang Jumlah Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1 Oven 1 buah 2.000.000 2.000.000
2 Alat penggilingan 1 buah 1.000.000 1.000.000
3 Talenan 2 buah 6.000 12.000
4 Pisau 4 buah 20.000 80.000
5 Baskom 6 buah 8.000 48.000
6 Cetakan nugget 2 lusin 50.000 100.000
7 Kulkas 1 buah 1.200.000 1.200.000
8 Blender 1 buah 240.000 240.000
9 Alat timbang 1 Buah 300.000 300.000
10 Sendok makan 1 lusin 17.000 17.000
11

11 Garpu 1 Lusin 15.000 15.000,-


12 Nampan 5 10.000 50.000,-
13 Biaya pengemasan 1 jenis 130.000 130.000,-
produk
14 Hiasan untuk kemasan - - 100.000,-
produk
15 Keranjang 3 Buah 13.000 39.000,-
16 Piring 1 lusin 50.000 50.000
17 Pembungkus plastik 50 bendel 2.500 125.000

Jumlah Biaya 5.506.000

2) Biaya Bahan Habis Pakai


No Nama bahan Jumlah Biaya Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1 Ikan lemuru yang masih 50 Kg 20.000 1.000.000
segar
2 NaCl (garam) 2 Kg 2.000 4.000
3 Benzoat 10 mL 1.000 10.000
4 Tepung maizena 5 kg 5.000 10.000
5 Tepung roti 20 Kg 5.000 100.000
6 CMC 10 mL 1.000 10.000
7 Bumbu nugget 25 Kg 5.000 125.000
8 Ragi instan 5 Kg 3.000 15.000
9 Pelembut kue 10 Kg 5.000 50.000
10 Modifiet starch 10 Kg 5.000 50.000
12 Air isi ulang 3 galon 15.000 45.000
Jumlah Biaya 1.419.000
12

3) Konsumsi
a). Survey pasar = 4 0rang x Rp. 15.000,- = Rp.60.000,-
b). Pelaksanaan = 4 0rang x Rp. 15.000,- X 10 kali penjualan
(penjagaan Counter)
= Rp. 600.000,-
c). Evaluasi = 4 0rang x Rp. 15.000,- X 2 kali Evaluasi
= Rp. 120.000,-
Sub Total = Rp. 780.000,-

4). Biaya perjalanan


Biaya Satuan Biaya
No Uraian Jumlah
(RP) (Rp)
Survey pasar dan 10 kali 25.000,- 250.000,-
1
pengadaan bahan baku
2 Pelaksanaan dan evaluasi 4 orang x 10 40.000,-` 400.000,-

Sub Total 650.000,-

5) Biaya Dokumentasi
Biaya Satuan Biaya
No Uraian Jumlah
(RP) (Rp)
1 Kaset Handycam 1 Buah 75.000,- 75.000,-

2 Transfer ke VCD 1 Buah 150.000,- 150.000,-

3 Baterai Kamera 4 buah 15.000,- 60.000,-

4 Cuci cetak foto 50 lembar 1.500,- 75.000,-


Sub Total 360.000,-

6) Biaya Untuk Kerohanian


Biaya Satuan Biaya
No Uraian Jumlah
(RP) (Rp)
1 Pejati sembahyang 2 Buah 75.000,- 150.000,-
13

memulai berjualan

2 Canang raka 15 buah 5.000 75.000,-

3 Canang sari 20 buah 1.000,- 20.000,-

4 Segehan 10 buah 1.000,- 10.000,-


5 Korek + Dupa 10.000,-
Sub total 265.000,-

7) Lain-Lain
Biaya Satuan Biaya
No Uraian Jumlah
(RP) (Rp)
1 Pengetikan laporan 10 kali 10.000,- 100.000,-

2 Print laporan 50 halaman 300,- 15.000,-

3 Print gambar 25 buah 3.000,- 75.000,-

4 Foto copy laporan 12 x 60 lembar 100,- 72.000,-


5 Jilid laporan 12 Buah 4.000,- 48.000,-
Sub total 310.000,-

TOTAL BIAYA YANG DIPERLUKAN

No Uraian Jumlah (Rp)

1 BIAYA PEMBELIAN ALAT TETAP 5.506.000

2 BIAYA BAHAN 1.419.000

3 KONSUMSI 975.000

4 BIAYA PERJALANAN 780.000


5 DOKUMENTASI 650.000
6 KEROHANIAN 360.000
7 LAIN-LAIN 310.000
TOTAL 10.000.000
14

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M.I.2007. Biologi Perikanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Nusantara

Girindra, Aisjah. 1993. Biokimia I. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

HAM, Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Nybakken, James W. 1987. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta:


Gramedia

Romimohtarto, Kasijan dan Sri Juwana. 2007. Biologi Laut: Ilmu


Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta: Djambatan

Sudarmadi, Slamet, dkk. 1997. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty

Winarno. F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama

http://fpik.bung-hatta.info (Yempita Efendi)

http://dkp.go.id

http://www.depkes.go.id

http://wikipedia.org
15

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Ketua Pelaksana Kegiatan


Nama : Dewa Ayu Angga Pebriani
NIM : 0803061010
Tempat, tanggal lahir : Singaraja, 6 Februari 1990
Jurusan : Budidaya Kelautan
Fakultas : MIPA
Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha
Waktu untuk kegiatan PKM: 6 jam/minggu
Riwayat pendidikan :
SD : SD Negeri 3 Banjar Jawa (1996-2002)
SLTP : SLTP Negeri 1 Singaraja (2002-2005)
SMA : SMA Negeri 1 Singaraja (2005-2008)
PT : Undiksha Singaraja (2008 - sekarang)

Singaraja, 9 Oktober 2009

Dewa Ayu Angga Pebriani

b. Anggota pelaksana I
Nama : Ni Kadek Ery Novia Widayanti
NIM : 0903061012
Tempat, tanggal lahir : Tianyar, 6 November 1991
Jurusan : Budidaya Kelautan
Fakultas : MIPA
Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha
Waktu untuk kegiatan PKM: 4 jam/minggu
Riwayat pendidikan :
SD : SD Negeri 1 Baturinggit (1997-2003)
SLTP : SLTP Negeri 1 Kubu (2003-2006)
16

SMA : SMA Negeri 1 Kubu (2006-2009)


PT : Undiksha Singaraja (2009 - sekarang)

Singaraja, 9 Oktober 2009

Kadek Ery Novia Widayanti

c. Anggota Pelaksana II
Nama Lengkap : Dewa Ayu Astuti
Tempat /Tgl. Lahir : Singaraja, 10 Januari 1991
NIM : 0903061009
Jurusan : Budidaya Kelautan
Fakultas : MIPA
Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha
Waktu untuk kegiatan PKM: 4 jam/minggu

Riwayat Pendidikan :
SD : SD Negeri 2 Pucaksari (1997-2003)
SMP : SMP Negeri 2 Busungbiu (2003-2006)
SMA : SMA Negeri 2 Busungbiu (2006-2009)
PT : Undiksha Singaraja(2009-sekarang)

Singaraja, 9 Oktober 2009

Dewa Ayu Astuti

d. Anggota Pelaksana III


Nama : Dewa Gede Eka Sastra Wiguna
Tempat dan Tgl. Lahir : Gianyar, 14 September 1986
Jenis kelamin : Laki-laki
17

Alamat : Jl. Srikandi No.125X, Sambangan,


Singaraja, Bali
Hp/e-mail : 85238122057/dsastrawiguna@yahoo.com
NIM : 0413031009
Jurusan : Pendidikan Kimia
Fakultas : MIPA
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Jl.Udayana Singaraja 81117, Telp.0362-
25072/Fax 0362-25735
Waktu untuk Kegiatan PKM : 4 jam/minggu

Riwayat Pendidikan
Tahun Sertifikat
No. Nama Sekolah Tempat Bidang
Dari Sampai /Gelar
1. SD Negeri 2 Manukaya 1992 1998 Ijasah -
2. SLTP Negeri 1 Tampaksiring 1998 2001 Ijasah -
3. SMU Negeri 1 Gianyar 2001 2004 Ijasah -
4. UNDIKSHA Singaraja 2004 sekarang - Kimia

Karya Tulis yang pernah dibuat:


1) Pelatihan Pembuatan Wine Salak di Desa Duda Timur, Kecamatan Selat,
Kabupaten Karangasem (PKM, tahun 2005)
2) Efektivitas Produksi VCO (Virgin Coconut Oil) yang Kaya Tokoferol
dengan Penambahan Ekstrak Kecambah Kacang Kedelai pada Fermentasi
Anaerobik Saccharomyces cereviciae Isolat Lokal Singaraja (PKM
didanai, tahun 2006)
3) Efektifitas Produksi VCO (Virgin Coconut Oil) Dengan Penambahan
Tahu Pada Fermentasi Rhizopus Oligosporus (PKMI, tahun 2007)
4) Optimasi Kondisi Fermentasi Nira Nipah (Nipa Fructican Wurmb)
menjadi makanan fermentasi (Nata de Buyuk) (PKM, tahun 2006)
5) Metode Analisis Glukosa dalam Urine Sebagai Deteksi Dini Penyakit
Kencing Manis (Diabetes Melitus) dengan Memanfaatkan Starter dari
Yeast Saccharomyces cereviciae Isolat Lokal Singaraja (PKM, tahun
2007)
18

6) Optimalisasi Produksi VCO (Virgin Coconut Oil) yang Mengandung


Senyawa Bioaktif dengan Kombinasi Fermentasi dari Inokulum Ragi
Rhizopus oligosporus dan Bakteri Lactobacillus sp. Isolat Singaraja
(LKTM IPA, tahun 2007)
7) Metode Pengujian Penyakit Kencing Manis (Diabetes melitus) Melalui
Uji Urine Dengan Memanfaatkan Yeast Saccharomyces Cereviciae
Sebagai Starter (LKTM INTIM Bidang-B, tahun 2007)
8) Pengaruh Penambahan Limbah Rumen Sapi (Ruminansia) dari Rumah
Potong Untuk Campuran Ransum Ayam yang Kaya Probiotik Terhadap
Laju Pertumbuhan Ayam Buras Lokal Bali (PKMP, tahun 2007)
9) Optimalisasi Produksi VCO (Virgin Coconut Oil) Yang Kaya Senyawa
Bioaktif Antibiotik Melalui Interaksi Probiotik Antara Inokulum Ragi
Rhizopus oligosporus Isolat Lokal Singaraja Dan Bakteri Lactobacillus
casei Pada Fermentasi Aerob-Anaerob (PKMP, tahun 2007)
10) Upaya Pemanfaatan Kulit Kakao (Theobroma cacao L.) sebagai Olahan
Makanan Melalui Pelatihan untuk Kelompok Tani Kusumasari Dusun
Banjar Mancingan Tampaksiring
11) Penentuan Zat Pemanis Buatan (Sakarin) Pada Jajanan Tradisional Di
Pasar Anyar Singaraja (PKMI, tahun 2008)
12) Efektivitas Produksi VCO (Virgin Coconut Oil) Yang Kaya Tokoferol
Dengan Penambahan Ekstrak Kecambah Kacang Kedelai Pada
Fermentasi Anaerobik Saccharomyces cereviciae Isolat Lokal Singaraja
(PKMI, tahun 2008)
13) Pemanfaatan Mikroalga Spirulina platensis Sebagai Obat Alternatif
Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) (KKTM IPA,
2008)
14) Pemanfaatan Yeast Saccharomyces cereviciae Dalam Mendeteksi
Glukosa Dalam Urine Untuk Diagnosa Diabetes melitus (KKTM IPA,
2008)
15) Pelestarian Seni Mejejahitan dengan Konsep Catur Guru dalam Upaya
Menunjang Eksistensi Kebudayaan Bali yang Bercorak Religius
(Phalaning Sarwa Pagunakayan) (KKTM SENI, 2008)
19

16) Adsorpsi-Absorbsi Ion Logam Seng (II), Zn2+ Secara Passive Uptake
dengan Memanfaatkan Yeast Saccharomyces Cereviciae Isolat Lokal
Singaraja (KKTM Intim 2008, lolos Nasional)
17) Adsorpsi Ion Cu2+ oleh Biomassa sel Saccharomyces cereviciae Isolat
Lokal Singaraja yang Diamobil dengan Batu Apung (Pumice) (PKMP,
2008)
18) Studi Penurunan Zat Warna Tekstil Diazo Remazol Black 5 Menggunakan
Teknologi Membran Ultrafiltrasi Dari Nata de Coco-Etilendiamin
(anggota, PKMP 2008 didanai, 2009)
19) Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Menjadi Makanan Fermentasi
Nata De Corn Cob (anggota, PKMP 2008 didanai tahun 2009)
20) Pengembangan Elektrode Biosensor Lipase Termostabil Isolat
Banyuwedang yang Diamobil dengan PVC untuk Penentuan Kadar
Trigliserida (Ketua PKMP 2008 didanai tahun 2009)
21) Pemanfaatan Bakteri Termofilik Geobacter Sulfurreducens Isolat
Banyuwedang Menjadi Sel Pembangkit Listrik Mikrobial Terbarukan
Berbahan Baku Sampah Organik (anggota PKM-GT, 2009)
22) Adsorpsi Ion Logam Berat Bivalen , L2+ pada Limbah Cair Industri
Tektstil dengan Memanfaaatkan Biomassa Sel Saccharomyces
Cereviciae Isolat Lokal Singaraja yang Diamobil dengan Batu Apung
(Pumice) (Ketua PKM-GT,2009)
23) Pemanfaatan Nata de Coco sebagai Membran Penyaring (Filter) dalam
Menurunkan Zat Warna Remazol dari Limbah Pencelupan (anggota
PKM-GT, 2009)
24) Pemanfaatan Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans) Sebagai Stimulator
Induk Nyamuk Aedes aegypti pada Rangkaian Alat Ovitrap dalam Usaha
Mengendalikan Populasi Nyamuk Aedes aegypti (anggota PKM-GT,
2009)
25) Analisis Kandungan Gizi Pada Tempe Kaya Asam γ-Aminobutirat
(Gaba) Yang Dihasilkan Dari Fermentasi Inokulum Rhizopus Isolat
Lokal Singaraja (anggota PKM-AI, 2009)
20

26) Uji Kualitas Tanah Liat Lokal Desa Selat, Tukad Mungga Dan
Alasangker Kabupaten Buleleng Sebagai Bahan Dasar (Raw Material)
Pembuatan Keramik (anggota PKM-AI, 2009)

Singaraja, 9 Oktober 2009

Dewa Gede Eka Sastra Wiguna


21

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING


Nama lengkap : Kadek Lila Antara, S.Pi
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Br. Dinas Dangin Margi, Desa Pemaron
Gol/pangkat/NIP : III.a/Penata Muda/198307312008121003
Jabatan : Asisten Ahli
Jurusan : Budidaya Kelautan
Fakultas : MIPA
Universitas : Universitas Pendidikan Ganesha
Bidang Keahlian : Budidaya Perairan
Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu

Singaraja, 9 Oktober 2009

Kadek Lila Antara, S.Pi


22

LAMPIRAN

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH


UNTUK PRODUK FISH NUGGET
Biaya Harga (Rupiah)
a. Bahan
Daging Ikan Lemuru tanpa tulang : 500 gram 10.000
NaCl (garam) : secukupnya 200
Benzoat : 0,5% 1.000
Tepung Maizena : 50 gr 5.000
Tepung roti : 200 ml 3.000
CMC : 0,5% 1.000
Bumbu nugget : Sesuai standar 3.000
Ragi instan : 1 sdt 200
Pelembut kue : 2 sdm 500
Modifiet starch : 100 gram 500
24.400
Jumlah total bahan (BPB)
b. Kalkulasi harga perproduk
1. Harga jual total (HJT) 45 bungkus @ Rp. 45.000
Rp.1.000
2. Upah pegawai (UP) 15% x Rp.45.000 Rp. 6.750
3. Biaya umum (BU)10% x Rp. 45.000 Rp. 4.500
4. Biaya penyusutan peralatan (BPP) 10%
Rp.45.000 Rp. 4.500

5. Laba bersih total = HJT-UP-BU-BPB- Rp 4.850


BPP
23

LAMPIRAN 2
LOKASI USAHA

Jl. Bakti Seraga


B

SMKN 2 Singaraja S U

Jl. Srikandi T

C-Mizt food and drink

Jl. Laksmana

sungai
ar

kuburan kuburan

Jl. Pahlawan Jl. Sudirman

Batalyon
24

RESEP PEMBUATAN PRODUK OLAHAN BERBAHAN BAKU IKAN


LEMURU

PEMBUATAN FISH NUGGET


BAHAN :
Daging Ikan Lemuru tanpa tulang : 500 gram
NaCl (garam) : secukupnya
Benzoat : 0,5%
Tepung Maizena : 50 gr
Tepung roti : 200 ml
CMC : 0,5%
Bumbu nugget : Sesuai standar
Ragi instan : 1 sdt
Pelembut kue : 2 sdm
Modifiet starch : 100 gram

PERALATAN YANG DIPERLUKAN :


Alat timbang, penggilingan daging (chooper), baskom, alat cetak, plastik
pembungkus.

CARA MEMBUATNYA :
1. Daging ikan tanpa tulang yang akan digunakan sebaiknya disimpan dulu
dalam ruangan pendingin (2 0C) selama minimal semalam.
2. Timbang bahan-bahan yang diperlukan pada tempat yang terpisah.
3. Giling daging ikan beku dengan menggunakan penggilingan daging
(chooper)
4. Masukkan daging ikan giling ke dalam baskom, bersama dengan bahan-
bahan lainnya
5. Lakukan pengguteran, agar daging dan campurannya merata
6. Timbang berat adonan yang dihasilkan
7. Cetak adonan berbentuk persegi berukuran 2,5 X 3 cm2 dengan tebal 1,5
cm, kemudian dibekukan dalam freezer
25

8. Nugget yang telah dicetak dikukus selama ±30 menit


9. Gulir-gulirkan nugget yang sudah dikukus dengan tepung roti (Modifiet
Starch)
10. Timbang berat total produk nugget setelah melewati tahap di atas.
11. Nugget ikan dikemas dalam plastic pembungkus dan siap dipasarkan.
12. Nugget ikan harus tetap dalam keadaan beku walaupun dalam keadaan
dikemas.

Anda mungkin juga menyukai