Anda di halaman 1dari 11

LAWAR NANGKA JIMBARAN

OLEH : KELOMPOK 10
NAMA KELOMPOK 10

1. Anisha Nathania Saraswati 1710511009


2. Olivia Krishanti 1710511025
3. I Putu Andriana Sastrawan 1710511047
4. Yustika Ayu Triwahyuni 1710511060
5. Era Ollyvetty Meilani 1710511082
LAWAR

• Lawar adalah sejenis lauk pauk dengan campuran daging


atau ikan dengan ditambah sayur-sayuran. Lawar
merupakan salah satu makanan tradisional khas Bali
yang disukai oleh wisatawan domestik dan mancanegara,
bahkan penduduk asli Bali pun juga sangat menyukai
lawar. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
lawar juga merupakan bahan-bahan lokal sehingga tidak
bergantung pada negara lain.
ASPEK SOSIAL
• Aspek sosial dari lawar yaitu tradisi makan seperti yang dilakukan oleh
masyarakat Karangasem, yaitu megibung. Megibung mempunyai makna
merakyat, kebersamaan, serta saling menghormati atau menghargai.
Kebersamaan yang diperoleh dari megibung ini adalah mereka yang
mengikuti megibung ini diharuskan untuk bersama-sama menghabiskan
makanannya dan memakan jenis makanan yang sama. Makanan yang
disajikan pada saat megibung pada umumnya terdapat 8 jenis. Jenis
makanan yang biasanya disajikan ketika megibung adalah bebek tutu, sate
lilit ikan dan ayam, lawar nangka, lawar kacang panjang, lawar telur, ayam
sambal matah, kacang saur selai, dan tum babi.
ASPEK BUDAYA
• Lawar dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai seni kuliner Bali. Seni
kuliner ini menyesuaikan rasa dari lawar sesuai dengan selera wisatawan,
tetapi tidak menghilangkan unsur utama dari lawar itu sendiri. Modifikasi
yang digunakan dimulai dari takaran bumbu. Jika mengikuti selera dari
wisatawan mancanegara yang makanannya tidak terlalu terbiasa dengan
bumbu rempah-rempah dan rasa pedas. Maka, lawar dimodifikasi agar tidak
terlalu pedas dengan mengurangi jumlah cabai. Selain itu, lawar digunakan
sebagai sarana upacara dan adat di Bali.
ASPEK EKONOMI

• Lawar selain digunakan sebagai sarana upacara dan


sosial, lawar dapat diperjualbelikan. Dengan
memanfaatkan seni wisata kuliner dan dimodifikasi, lawar
dapat lebih dikenal oleh wisatawan dan meningkatkan
tingkat ekonomi dari masyarakat di daerah wisata.
BAHAN-BAHAN

• • Daging babi
• • Nangka muda
• • Garam
• • Gula merah
• • Minyak kelapa
• • Cabai
• • Bawang putih
• • Kunyit
• • Kencur
• • Bawang goreng
CARA PEMBUATAN
• 1. Pertama –tama cincang nangka muda menjadi ukuran yang kecil-kecil.
• 2. Lalu rebus nangka muda yang sudah dipotong
• 3. Setelah itu rebus daging babi sampai matang.
• 4. Angkat daging babi yang sudah direbus lalu cincang daging sampai halus.
• 5. Haluskan cabai, bawang putih, kunyit, dan kencur untuk dijadikan sambal.
• 6. Campurkan sambal tersebut dengan daging babi dan nangka muda yang sudah
dicincang hingga merata.
• 7. Tambahkan gula merah, garam, dan bawang goreng secukupnya lalu Aduk hingga
rata.
• 8. Lawar siap disajikan
Kanndungan gizi dan kehigienisan lawar
• 4.1. Nutrisi
• Lawar merupakan sejenis lauk pauk yang dibuat dari campuran daging atau ikan dengan sayur mayur dan bumbu. Oleh karena itu,
bahan penyusun lawar seperti daging, sayur, kelapa, dan darah mempunyai potensi sebagai zat gizi. Daging sendiri merupakan
sumber protein hewani yang penting, sedangkan sayuran yang dipakai seperti kacang panjang merupakan sumber protein nabati,
vitamin, dan mineral; pepaya dan buah nangka merupakan sumber vitamin dan mineral. Dilihat dari hasil analisis terhadap lawar
yang dijual pedagang lawar sapi diketahui bahwa lawar sapi (lawar putih dan lawar merah) mengandung protein sekitar 8,48 -
11,14%, lemak 17,98 – 18,54% dan karbohidrat 3,94 – 6,61%. Selain itu, lawar juga mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin C,
dan mineral kalsium (Ca), besi (Fe), dan fosfor (P).
• 4.2 Khasiat
• Khasiat lawar Bali bila ditinjau dari nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti karbohidrat, protein, dan lemak dapat memperlancar
proses fisiologis dalam tubuh karena zat gizi tersebut merupakan sumber energi bagi tubuh. Selain itu, lawar dapat memberikan
kenikmatan bagi manusia karena adanya campuran bumbu pada lawar sehingga seseorang yang memakannya dapat merasa puas
dan kenyang.
• 4.3 Keamanan
• Keamanan lawar bila dilihat dari aspek mikrobiologisnya, sangat tergantung pada sanitasi (kebersihan) dari bahan baku air yang
digunakan, peralatan, cara pengolahan, tempat dan lingkungan serta hygiene (kesehatan) daging yang digunakan dan kesehatan
pengolahan lawar sendiri.
• Keamanan lawar dapat ditingkatkan melalui penanganan lawar setelah diolah yaitu dengan cara disimpan pada suhu 5ºC dan
dengan perbaikan cara pengolahan antara lain dengan menyeduh daging dengan air mendidih atau direbus dalam air mendidih,
dikukus, dipepes, dan dengan penambahan bawang putih pada cincangan daging. Dihindari penggunaan daging dan darah mentah,
serta peralatan yang digunakan dijaga tetap bersih.
KESIMPULAN
• Lawar merupakan pangan tradisional khas Bali yang sangat unik.
Lawar merupakan lauk pauk dengan campuran daging dan sayur-
sayuran yang diracik dengan bumbu khas Bali. Lawar dari aspek
sosial berfungsi sebagai pemersatu warga Bali lewat tradisi
seperti ngejot dan megibung. Dari segi Budaya, lawar digunakan
sebagai sarana upacara dan sebagai seni kuliner untuk menarik
wisatawan mancanegara. Dari segi ekonomi lawar dapat diperjual
belikan dan menguntungkan di dunia pariwisata. Lawar
mengandung karbohidrat, protein dan lemak yang baik untuk
proses fisiologis tubuh. Keamanan lawar tergantung dengan
sanitasi pada saat proses pembuatan lawar

Anda mungkin juga menyukai