OLEH
RONIADI SAGULANI
85AK14020
2014
LAPORAN AKHIR
PERCOBAAN II
HCl 37%
HCl 0,1 M
HCl + NaOH
- Digoyang-goyang dalam
erlenmeyer
- Dititrasi sampai NaOH yang
telah di beri indikator berubah
warna menjadi bening
NaCl + H2O
F. HASIL PERCOBAAN
1. Pembuatan Larutan HCl 0,1 M
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Membersihkan alat yang akan Alat telah dibersihkan
digunakan
2. Mengambil larutan HCl 37 % Larutan HCl 12,06 M
sebanyak 0,83 ml
3. Menambahkan aquadest samapai Larutan HCl 0,1 M
volume 100 ml
2. Titrasi Asam Basa
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Menuangkan larutan HCl 0,1 M - HCl 0,1 M di dalam buret
sebanyak 100 ml ke dalam buret
2. Menuangkan NaOH 0,1 M sebanyak - NaOH 0,1 M di dalam
10 ml ke dalam erlenmeyer erlenmeyer
3. Meneteskan indikator - NaOH berubah warna menjadi
Phenolphthalein ke dalam NaOH ungu muda
4. Mentitrasi NaOH dengan cara - Larutan NaOH berubah
meneteskan larutan HCl dari buret menjadi bening
sambil mengocok labu erlenmeyer
yang berisi NaOH sampai larutan
berubah menjadi bening.
5. Menghitung Konsentrasi, dan - Erlenmeyer I = 8,2 ml
membaca skala buret - Erlenmeyer II = 8,3 ml
G. PEMBAHASAN
Titrasi adalah cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang di
butuhkan untuk bereaksi secara tetap dengan zat yang terdapat dengan larutan
lain.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui titrasi asam basa dengan
menggunakan indikator, indikator yang digunakan yaitu Phenolphthalein.
Langkah pertama yang dilakukan yakni pembuatan larutan HCl 0,1 M, karena
stok yang ada di laboratorium memiliki konsentrasi yang tinggi, sehingga untuk
mengetahui konsentrasinya perlu dilakukan perhitungan mencari konsentrasi :
Dik : HCl 0,1 M = 37%
Dit : M HCl dalam botol ........?
Peny : × % dalam botol
M= × 37%
= × 0,37 = 12,06 M
V1 =
V1 = 0,83 ml
Maka dapat diketahui untuk membuat HCl 0,1 M 100 ml ditambahkan 0,83
ml HCl dari botol.
Langkah selanjutnya yaitu memasukkan HCl yang telah dibuat ke dalam
buret menggunakan corong, dan memasukkan larutan NaOH yang telah ditetesi
indikator phenolphthalein sehingga NaOH berwarna merah muda.
Pada titrasi pertama di labu erlenmeyer I HCl yang terpakai adalah 8,2 ml,
dan pada titrasi kedua di labu erlenmeyer II HCl yang terpakai adalah 8,3 ml, hal
ini dikarenakan terjadi kemungkinan kesalahan saat melakukan titrasi. Sehingga
dapat dihitung :
Dik : MHCl = 0,1 M
VHCl = = 8,25 ml
VNaOH = 10 ml
Dit : MNaOH ......?
Peny : MHCl = MNaOH
VHCl × MHCl = VNaOH × MNaOH
8,25 ml × 0,1 M = 10 ml × MNaOH
MNaOH = = 0,0825 M