Anda di halaman 1dari 12

“MOMENTUM PROMOSI KESEHATAN DUNIA

DALAM PIAGAM OTTAWA”

Kelompok 2 :
Citya Indra Yarman
Waspada
Piagam Ottawa
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang pertama
dilaksanakan di Ottawa, Canada yang berlangsung tanggal 17-
21 November 1986. Delegasi dari Indonesia diwakili oleh Ida
Bagus Mantra. Konferensi Promosi kesehatan yang pertama ini
mengambil tema “The Move Towards a New Public Health”
(Menuju Kesehatan Masyarakat Baru). Konferensi ini diikuti
oleh perwakilan dari kurang lebih 100 negara, baik yang
berasal dari negara-negara maju dan maupun negara
berkembang. Konferensi Promosi Kesehatan yang pertama ini
tidak terlepas dari Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang
“Pelayanan Kesehatan Dasar” (Primary Health care).
Kesepakatan – kesepakatan yang dicapai dalam konferensi ini
merupakan peletakan dasar pembaharuan promosi Kesehatan
5 Butir Strategi di Dalam Piagam Ottawa
1. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health
Public Policy)
2. Lingkungan yang mendukung (Supportive
Environment)
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient
Health Service)
4. Keterampilan Individu (Personnel Skill)
5. Gerakan masyarakat (Community Action)
9 Faktor yang mengidentifikasikan prasyaratan untuk
kesehatan dalam piagam ottawa
1. Perdamaian atau keamanan (peace)
2. Tempat tinggal (shelter)
3. Pendidikan (education)
4. Makanan (food)
5. Pendapatan (income)
6. Ekosistem yang stabil dan seimbang (a stable eco-sistem)
7. Sumber daya yang berkesinambungan (sustainable resources)
8. Keadilan sosial (social justice)
9. Pemerataan (equity)
Konferensi Ottawa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang terkait dengan komitmen terhadap Promosi
Kesehatan ke depan, sebagai berikut:
◦ 1. Memusatkan sasaran ke arah kebijakan publik berwawasan kesehatan, dan melakukan advokasi untuk memperoleh
komitmen politik yang jelas terhadap kesehatan dan kesetaraan/keadilan di seluruh sektor
◦ 2. Melakukan perlawanan atau penolakan terhadap tekanan-tekanan yang berasal dari produk-produk berbahaya, pengurasan
sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab, kondisi lingkungan hidup yang tidak nyaman untuk kesehatan, gizi, serta
memusatkan perhatian pada isu-isu global seperti polusi, kecelakaan dan keselamatan kerja pengadaan perumahan dan
pembentukan pemukiman yang aman dan sehat.
◦ 3. Merespon kesenjangan dalam pelayanan kesehatan yang ada di dalam masyarakat dan menjembatani kesenjangan tersebut
dengan kebijakan dan peraturan-peraturan yang dapat mendorong terciptanya kesetaraan atau keadilan, baik untuk
mendapatkan kesempatan dalam pelayanan kesehatan maupun fasilitas atau kesempatan lainnya, seperti pekerjaan, jaminan
asuransi kesehatan dan sebagainya.
◦ 4. Menempatkan manusia sebagai subyek utama kesehatan, untuk mendorong dan memungkinkan mereka menjaga
kesehatan diri, keluarga, teman, baik secara finansial maupun dukungan lainnya, serta menempatkan masyarakat sebagai
pelaku yang esensial dalam meningkatkan status kesehatan, kondisi kehidupan dan kesejahteraan sosial mereka.
◦ 5. Melakukan reorientasi dalam sistem pelayanan kesehatan dan sumber daya yang ada demi peningkatan status kesehatan,
serta berbagi peran dengan sektor dan disiplin lain, terutama dengan anggota masyarakat itu sendiri.
◦ 6. Menempatkan kesehatan dan pemeliharaannya sebagai investasi sosial utam, mengamanatkan isu ekologis kehidupan
masyarakat secara menyeluruh.
◦ 7. Konferensi ini mendorong pihak yang berkepentingan utnuk bekerja sama dengan mereka sebagai mitra kesehatan
masyarakat yang kuat.
2 Hal penting dari proses & pengalaman Piagam
Ottawa
1. Konferensi ini merupakan
peristiwa untuk mengingatkan
kembali terhadap komitmen bersama,
khususnya negara-negara
berkembang tentang pelaksanaan 2. Ottawa Charter sebagai hasil
Pelayanan Kesehatan Primer untuk kesepakatan bersama, adalah
mewujudkan : “sehat untuk semua merupakan “peletakkan dasar
(health for all)”. Di Indonesia disebut pembaharuan promosi kesehatan dan
“kesuma” (kesehatan untuk semua), kesinambungannya “. Karena prinsip
dasar Promosi Kesehatan, utamanya
dimana pendidikan atau promosi
adalah strategi Promosi Kesehatan
kesehatan menjadi pilar utamanya. dan implementasinya akan dipantau
melalui konferensi-konferensi
promosi kesehatan berikutnya. Setiap
konferensi Internasional Promosi
Kesehatan, masing-masing Negara
peserta melaporkan perkembangan
promosi kesehatan dari masing-
masing, termasuk negara Indonesia.
Implementasi, Kendala dan Solusi Penerapan
Ottawa di Indonesia
◦ 1. Masnaani A. Strategi Promosi Kesehatan. Makassar; 2015.
◦ 2. Gayatry Setyabudi R, Dewi M. Analisis Strategi Promosi Kesehatan dalam
Rangka Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.
RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. J Komun [Internet]. 2017;12. Available
from: file:///C:/Users/user/Downloads/9935-20135-1-SM.pdf
◦ 3. Siregar A. Promosi Kesehatan Komitmen Global Dari Ottawa- Jakarta-Nairobi
Menuju Rakyat Sehat. In Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes; 2009. p. 159.
◦ 4. Sentirpitu S. Piagam Ottawa, Gerakan Menuju Kesehatan Masyarakat Baru
[Internet]. wordpress.com. 2010. Available from:
https://sentirpitu.wordpress.com/2010/07/28/piagam-ottawa-gerakan-menuju-
kesehatan-masyarakat-baru/
◦ 5. Dwi wahyuni S. Penerapaan Promosi Kesehatan Piagam Ottawa Charter dalam
Upaya Capaian Target ASI Ekslusif. Indones J Community Heal Nurs. 2019;4.
◦ 6. Ayu Wardhani E, FatahMohammad Z. ANALISIS PELAKSANAAN POS
KESEHATAN KELURAHAN BERDASARKAN LIMA SARANA AKSI
PROMOSI KESEHATAN. J Ilm Permas [Internet]. 2020;10. Available from:
file:///C:/Users/user/Downloads/924-Article Text-3787-2-10-20200926 (1).pdf

Anda mungkin juga menyukai