Anda di halaman 1dari 20

KONSEP BUDAYA DASAR

DALAM AGAMA
 Konsep
adalah kesepakatan bersama untuk penamaan
sesuatu dan merupakan alat intektual yang
membantu kegiatan berfikir dan memecahkan
masalah.
 Ilmu Budaya dasar
Merupakan pengetahuan yang diharapkan
dapat memberi pengetahuan dasar dan umum
tentang konsep-konsep yang dapat digunakan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan
PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu Budaya Dasar bukanlah suatu disiplin


ilmu yang berdiri sendiri, melainkan
hanyalah suatu pengetahuan mengenai
aspek-aspek yang paling dasar yang ada
dalam kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial yang berbudaya, dan
masalah-masalah yang terwujud
daripadanya.
Fungsi Ilmu Budaya Dasar

Memberikan pengetahuan dasar dan


pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya
tanggap, persepsi, dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga
kepekaan mahasiswa pada lingkungannya
menjadi lebih besar.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
a. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai
pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk social
dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami
keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia
dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat.
c. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas
serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup
bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk social yang
beradabdalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan
keahliannya dan mampu memecahkan masalah social
budaya secara arif.
Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar

1. Manusia sebagai Makhluk Budaya


2. Manusia dan Peradaban
3. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial
4. Manusia, nilai, moralitas, dan hukum
5. Manusia, sains, teknologi dan seni
6. Manusia dan lingkungan
SUMBER – SUBER KEBUDAYAAN

1. Peraturan dan perlengkapan hidup manusia;


2. Mata pencaharian hidup & sistem-sistem
ekonomi;
3. Sistem kemasyarakatan;
4. Bahasa;
5. Kesenian;
6. Sistem pengetahuan;
7. Religi ( sistem kepercayaan )
KONSEP ILMU BUDAYA DASAR
DALAM AGAMA
 Agama (Keyakinan) merupakan salah satu syarat
dalam kehidupan manusia yang amat penting .
 Agama (kepercayaan) bertujuan untuk mencapai
kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani.
 Kepercayaan manusia terhadap Yang Berkuasa
(Tuhan) berkembang sesuai dengan perkembangan
pikiran dan peradaban manusia itu sendiri.
 Tuhan bagi agama monotheisme, yakni Tuhan Ar-
Rahman Ar-Rahim; yaitu Tuhan yang menyayangi
dan menentramkan.
ISLAM SEBAGAI TATANAN HIDUP HOLISTIK
Din al-Islam
 ”Din” berasal dari kata ”dana-yadinu-dinan” :
tatanan, sistem, tatacara hidup.
 ”Islam” berasal dari kata ”aslama” : tunduk, patuh
dan berserah diri.
 Secara terminologi Islam adalah agama yang
ajaran-ajarannya diturunkan Allah Swt. kepada
manusia melalui Rasul-rasul-Nya. Sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad Saw. (QS. Al-Baqarah, 2;
136).
 Din al-Islam sebagai tatanan hidup meliputi
seluruh aspek hidup dan kehidupan, dari masalah
ritual sampai kepada masalah mu’amalah.
 Pilar-pilar Din al-Islam
Ada 3 unsur utama dalam ajaran Islam:
1. Akidah atau keimanan: yaitu hal-hal yang
berkaitan dengan keyakinan atau aspek credial.
2. Syariah atau aspek norma: yaitu ajaran yang
mengatur prilaku seorang pemeluk agama Islam.
3. Akhlak atau aspek behavioral:gambaran tentang
prilaku yang seyogyanya dimiliki seorang muslim.
Akidah, syariah dan akhlak adalah tiga hal yang
tidak bisa dipisahkan dari pribadi seorang muslim.
Akidah adalah dasar keyakinan yang mendorong
penerimaan syariat Islam secara utuh. Jika syariat
telah dilaksanakan berdasarkan akidah, akan lahir
bentuk-bentuk tingkah laku yang baik (akhlak).
Idiologi
Syariah
Politik

Islam Akidah Ekonomi

Sosial
Akhlak

Budaya

Dalam bagan ini tampak bahwa integralitas akidah, syariah


dan akhlak mengisyaratkan bahwa seorang muslim harus
meletakkan seluruh dimensi hidupnya dalam kerangka Islam.
AGAMA DAN BUDAYA
• Agama sumber dari budaya
– Agama adalah seperangkat sistem nilai,
norma,etika, keyakinan dan perilaku. (bersumber
dari banyak hal termasuk agama)
– Pola dari keyakinan hidup
• Budaya bagian dari agama
– Budaya adalah penuntun perilaku, pandangan
hidup bagi pengembannya
– Pola bagi kehidupan komunitas sekitar
– Aspek mana yang paling menentukan arah hidup
pemeluknya? Agama? Budaya (seperangkat ide)?
AGAMA DAN NEGARA

 Negara sekuler: pemisahan total negara dan


agama
 Negara agama: menjadikan agama sebagai
dasar kekuasaan dan kedaulatan negara
 Negara Pancasila: memberi peran agama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(bukan negara agama dan bukan negara
sekuler)
PRAKTEK BERAGAMA

 Dalam konteks kehidupan beragama antar sesama


umat beragama, agama tidak bisa diposisikan sebagai
dogma baku yang justru akan mengalihkan fungsi
agama sebagai solusi masalah hidup manusia baik
secara individual maupun kplektif , menjadi akar
masalah yang menyengsarakan manusia
 Relevansi dan signifikansi agama dalam kehidup-an
umat manusia adalah ketika perilaku umat atau
praktek beragama mampu menghadirkan perasaan,
sikap dan situasi yang ideal: penghargaan, cinta-
kasih, persaudaraan, persahabatan
ُ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ
ْ‫ال َيو َم اكملت لك ْم دينك ْم واتممت عليكم‬ُ ْ َ ْ َ ْ ْ
‫مام دينا‬ ُ َ
َ ‫يت لك ُم اإل ْْس‬ ُ ‫ن ْع َمتي َو َرض‬

Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu


agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi
agama bagimu.
TERIMAKASIH
SEMOGA MINGGU DEPAN
KITA JUMPA KEMBALI…
 ILMU-ILMU SOSIAL
Berbeda dengan IPS atau social studies, istilah ilmu-ilmu
sosial adalah terjemahan dari social sciences.

Agama

Filsafat

Ilmu-ilmu Alam Humanitis


(Natural Science) (Humaniora)
Ilmu Sosial
Social Science)

Studi Sosial
(Social Studies)
KONSEP ILMU BUDAYA DASAR
DALAM FILSAFAT DAN KEINDAHAN
 Filsafat:
 Cinta hikmah atau kebijaksanaan
 Sistem kebenaran tentang segala sesuatu yang
dipersoalkan sebagai hasil dari berpikir secara
radikal, sistematik dan universal.
 Hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahami secara radikal dan integral serta
sistematik hakikat sarwa yang ada (Tuhan, alam
semesta dan manusia) serta sikap manusia sebagai
konsekuensi daripada pemahamannya.
 Karakteristik Filsafat:
1. Mencari kebenaran;
2. Berpikir; berpikir tidak selalu berfilsafat. Berpikir
dikatakan berfilsafat bila:
a. Radikal; artinya berakar atau mendasar, siap
membongkar tempat berpijak secara fundamental.
b. Sistematik; artinya logis, bergerak selangkah demi
selangkah dengan penuh kesadaran dan urutan
yang bertanggungjawab dan saling hubungan yang
teratur.
c. Universal; artinya umum dan menyeluruh, tidak
picik dan tidak terbatas pada bagian-bagian terten-
tu.
 Telaah dan Objek Filsafat:
1. Objek formal, yaitu obyek yang secara
wujudnya dapat dijadikan bahan telaahan
dalam berfikir;
2. Objek formal; usaha untuk mencari
keterangan secara radikal tentang objek
materi filsafat. (ontologi/ hakikat wujud,
epistimologi/tentang sumber,
axiologi/hakikat nilai-nilai)

Anda mungkin juga menyukai