Anda di halaman 1dari 10

KASUS PAKSAAN SEBAGAI

BENTUK PELANGGARAN NILAI


KERAKYATAN

Disusun oleh kelompok 4:

1. BRIGITTA CAECILIA PUTRI NOYA

2. LAVENIA WINU ANGELIA SAFITRI


3. DAFFA RAFIF PUTRA AR RAHMAN
4. RAYHAN ADI PRATAMA
5. RICKY REINALDY
6. THOMAS HENRY AVIOCARDO

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“PANCASILA(Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksnaan dalam
perwusyawaratan perwkilan” berdasarkan UUD 1945”.Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam makalah ini membahas tentang sila ke-4, Yakni pengertian kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan bedasarkan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas
perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini memiliki
manfaat kepada pembaca.

Dengan segala permohonan maaf dan kerendahan hati , saran dan kritik sangat kami
harapkan dari para pembaca guna meningkatkan mutu juga kualitas dari makalah makalah
yang akan dibuat.

Malang, 8 November 2019

Penyusun,

Kelompok 4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, tidak semena
mena terbentuik begitu saja ada proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan dan
hasil akhir yang memuaskan, serta pengorbanan yang tidak terhitung

Sebelumnya Pancasila telah ada dan dirumuskan secara kausalitas dan memuat nilai nilai
adat istiadat karena mengikuti ajaran leluhur namun Kemudian para pendiri Negara
Indonesia merancang serta merumuskan nilai-nilai tersebut secara musyawarah mufakat
berdasarkan persetujuan serta rasa adil yang berlangsung tidak hanya satu kali namun
banyak proses, antara lain dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia Sembilan
yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali,
kemudian dibahas lagi dalam sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar filsafat
nagara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945
disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila?

2) Apa contoh masalah yang melanggar sila keempat Pancasila?

3) Apa dampak dari permasalahan yang menyimpang dari sila keempat pancasila?

1.3 TUJUAN

1) Agar pembaca dapat mengerti nilai Pancasila yang terkandung dalam sila empat.

2) Agar dapat mengetahui apa saja dan seperti apa masalah yang berkaitan dengan sila
keempat

3) Untuk mengetahui dampak serta akibat yang timbul karena masalah yang berkaitan
dengan sila keempat
1.4 MANFAAT PENELITIAN

1) Dapat mengerti bagaimana kehidupan yang berkaitan dengan pancasila

2) Dapat memahami bagaimana sebuah sesuatu yang memiliki pemimpin itu berjalan
dengan adil dan dimusyawarahkan sesuai dengan sila keempat

3) Agar bisa menerapkan sebuah musyawarah dengan menghasilkan sesuatu yang mufakat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA YANG MEMILIKI NILAI NILAI

Pancasila merupakan dasar yang digunakan oleh seluruh bangsa Indonesia utuk bernegara,
menjalankan kehidupanya sehari hari karena itu merupakan dasar dimana artinya
merupakan sesuatu yang harus dijadikan panutan. Didalam Pancasila yang menjadi dasar
pasti memiliki nilai, nilai adalah sesuatu yang dianggap penting berguna, bermanfaat benar,
dan baik bagi kehidupan manusia oleh karena itu kita harus memahami nilai nilai yang
terkandung dalam Pancasila dengan kata lain nilai adalah tolak ukur tentang baik buruknya
sesuatu yang dilakukan, baik buruknya sikap dan perilaku bangsa Indonesia

Dari yang dapat kita ketahui diatas pancasila memiliki nilai-nilai yang positif didalamnya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila:

1. Nilai Ketuhanan, mengandung arti Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha
Esa sebagai suatu pencipta segala hal dimana sifat – sifat yang sempurna serta suci-
Nya seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha
Perkasa dan lainnya.

2. Nilai Kemanusiaan, dimana terkandung nilai – nilai perikemanusiaan yang harus


diperhatikan serta diterapkan dalam kehidupan sehari – hari karena kita adalah
makhluk sosial

3. Nilai Persatuan,  dimana terkandung nilai persatuan bangsa, artinya dalam hal – hal
yang berkaitan dengan persatuan bangsa wajib diperhatikan

4. Nilai Kerakyatan, dimana terkandung nilai nilai yang menjunjung tinggi


permusyawaratan agar tercipta sebuah mufakat

5. Nilai Keadilan, dimana terkandung nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Maka dari itulah pancasila menjadi sebuah dasar negara agar memiliki pendirian yang kuat.

NILAI KERAKYATAN

Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan


mengandung arti Dalam Setiap manusia Yang berada di Negara Indonesia harus
menghayati atau menjungjung tinggi setiap hasil keputusan dalam Bermusyawarah, Oleh
karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerima Atau melaksanakan dengan
itikad baik, Dan Harus Memiliki Rasa penuh tanggung jawab.

Disini kepentingan bersama yang Harus diutamakan di atas kepentingan pribadi atau dalam
kepentingan golongan, yang pembicaraan dalam musyawarah harus dilakukan dengan akal
sehat atau sesuai dengan hati nurani yang luhur.

Dengan kata lain, ada sikap Untuk melaksanakan permusyawaratan, Harus Mempuyai
kepercayaan yang diberikan kepada wakil- wakil yang dipercayanya, Adapun Nilai
kerakyatan yang mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. untuk menjunjung tinggi rasa permusyawaratan. Di sisi lain Indonesia sebagai
negara demokrasi merupakan negara yang memiliki banyak ragam suku, ras, budaya
dimana apabila hal tersebut tidak selalu dijaga akan menimbulkan kekacauan bahkan
perpecahan oleh karena itu bisa diambil contoh bahwasanya permusyawaratan itu penting
dalam hal apapun agar tercapai sebuah keseimbangan.

Namun masih saja terdapat beberapa kasus atau suatu peristiwa yang melanggar nilai
kerakyatan dan itu masih saja terjadi apabila tidak nilai kerakyatan ini dilanggar padahal
banyak manfaat yang didapatkan apabila menaati nilai kerakyatan

2.2 CONTOH KASUS YANG MELANGGAR NILAI KERAKYATAN

PEMAKSAAN

A.Pengertian

Pemaksaan/ paksaan yaitu praktik memaksa pihak lain untuk berperilaku secara spontan
(baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan ancaman, imbalan,
atau intimidasi atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan. Dalam hukum, pemaksaan
dikodifikasikan sebagai kejahatan paksaan. Tindakan tersebut digunakan sebagai pengaruh,
memaksa korban untuk bertindak dengan cara yang diinginkan. Ancaman kerusakan lebih
lanjut dapat menyebabkan kerja sama atau kepatuhan dari orang yang dipaksa.

B. Contoh kasus paksaan

ISI YA GAES
2.3.  Paksaan Dalam Pandangan Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara,memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aspek
kehidupan termasuk dalam paksaan yang melanggar nilai kerakyatan yang berbunyi
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan”

2.4.  DAMPAK PAKSAAN


1. Perasaan yang tidak puas terhadap pihak yang dirugikan

2. merusak kepercayaan diri

3. merasa dirugikan

4. melawan hati nurani


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar Negara harus dihayati dan dijiwai serta digunakan sebagai
penunjuk arah semua kegiatan ataupun tingkah laku. Tiap-tiap sila yang ada merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pancasila sebagai way of
lifesudah tidak sepenuhnya di amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Degradasi nilai-nilai
luhur pancasila telah terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Bentuk-bentuk
penyimpangan tersebut antara lain pembunuhan.

Ada berbagai fenomena yang menjadi penyebab mulai lunturnya nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga perilaku penyimpangan terhadap nilai pancasila kerap kali
terjadi. Beberapa hal yang menjadi penyebab lunturnya nilai pancasilamenurunnya
sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat, pendidikan mengenai pengamalan nilai-
nilai pancasila yang kurang dalam masyarakat, sikap apatisme, serta berkembangnya
hedonisme dan materalisme.

Beberapa hal yang dapat dilakukan guna mengatasi perilaku menyimpang tersebut yakni
penanaman nilai-nilai pancasila dilakukan sejak dini melalui pandidikan dalam keluarga,
digalakkannya program pendidikan pancasila tidak hanya pada perguruan tinggi saja, mulai
dari pendidikan dasar agar nilai-nilai luhur pancasila dapat tertanam kuat di jiwa generasi
muda sebagai penerus bangsa.

3.2 Saran

Kita sebagai manusia harus menjunjung tinggi hak-hak manusia,menghargai akan


kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku,ras,agama,keturunan,maupun status
sosial,kita juga harus mengembangkan sikap saling
mencintai,menghargai,menghormati,tenggang rasa dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.

3.3 Kata Penutup


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Kami berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://rumusrumus.com/nilai-nilai-pancasila/

https://news.okezone.com/read/2014/08/26/521/1029904/penembak-pengendara-avanza-
pakai-senjata-rakitan

Anda mungkin juga menyukai